Analisis Proses Manajemen Public Relations Pada Divisi Public Relations Metro Tv PDF

Title Analisis Proses Manajemen Public Relations Pada Divisi Public Relations Metro Tv
Author Rifitria Bsa
Pages 15
File Size 121.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 492
Total Views 530

Summary

BAB I PENDAHULUAN Metro Tv sebagai perusahaan media televisi yang memiliki struktur organisasi, dalam membangun komunikasi keluar peran dan fungsi public relations sangat signifikan walaupun public relations itu sendiri berada di dalam media. Media merupakan sarana utama public relations dalam memba...


Description

BAB I PENDAHULUAN

Metro Tv sebagai perusahaan media televisi yang memiliki struktur organisasi, dalam membangun komunikasi keluar peran dan fungsi public relations sangat signifikan walaupun public relations itu sendiri berada di dalam media. Media merupakan sarana utama public relations dalam membangun komunikasi dengan masyarakat. Fungsi public relations media membangun komunikasi eksternal tidak maksimal, sehingga public relations media televisi memilki karakter manajemen yang berbeda dari corporate. Oleh karena itu, media dan public relations memiliki kesamaan peran dan fungsi yaitu membentuk komunikasi maupun hubungan dengan masyarakat. Studi awal (magang) yang dilakukan oleh peneliti pada perusahaan televisi Trans Tv (2011), RCTI (2012), dan Metro Tv (2012) membuat peneliti tertarik mendalami peran dan fungsi public relations didalam media. Setiap perusahaan memiliki karakter public relations yang berbeda sesuai dengan kepentingan perusahaan tersebut. Seperti yang dikatakan Ruslan (1999 : 37), setiap sistem manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasi usaha produk dan pelayanan jasa tertentu, sistem manajemen pemasaran, keuangan, struktur organisasi sumber daya manusia, dan sebagainya. Termasuk peran dan fungsi PR dalam manajemen perusahaan untuk mencapai tujuan utamanya, saling berbeda satu sama lain. Menurut pengamatan peneliti pada saat observasi, public relations Metro Tv mengedepankan menjaga komunikasi internal dan eksternal untuk mendapatkan image yang positif. Hal tersebut terlihat dari kegiatannya yang melakukan media monitoring dengan kliping dan juga berhubungan baik dengan relasi seperti memberikan undangan kepada mitra

dan mengucapkan hari penting pada kedutaan yang berada di Indonesia. Divisi public relations Metro Tv tidak melakukan promotions dan Corporate Social Responsibilty (CSR) seperti media televisi biasanya maupun kegiatan public relations di perusahaan lainnya. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui lebih dalam bagaimana proses manajemen yang diusung oleh public relations Metro Tv. Karena perbedaan kinerja dengan public relations televisi lain justru membuat nama Metro Tv tersohor, bahkan memiliki pengikut dalam bidang yang sama. Berdasarkan uraian diatas, menarik perhatian peneliti untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam kedalam penulisan skripsi dengan mengambil judul, “Analisis Proses Manajemen Public Relations Pada Divisi Public Relations Metro Tv” yang dalam hal ini akan mengambil data pada kantor pusat Metro Tv di Jakarta. 1.1

Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka Peneliti merumuskan

permasalahan sebagai berikut : Bagaimana proses manajemen public relations pada divisi public relations Metro Tv?

1.2

Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan yang diharapkan dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui, memahami dan menganalisis tentang proses manajemen public relations pada public relations Metro Tv. 1.3

Manfaat Penelitian

1.4.1

Manfaat Akademis 1. Penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan menjadi salah satu pemilkiran dalam ilmu pengetahuan sosial, menjadi sarana pembelajaran dan pengembangan

pada ilmu komunikasi, terutama bidang public relations, khususnya proses manajemen public relations media televisi. 2. Selain itu penelitian ini diharapkan menjadi bagian dari bahan referensi pada penelitian selanjutnya, untuk mengkaji proses manajemen public relations media televisi, khususnya Metro Tv. 1.4.2 Manfaat Praktis 1. Bagi peneliti adalah untuk memberikan wawasan tambahan serta menerapkan ilmu yang telah diperoleh, terutama terkait dengan manajemen public relations pada media televisi, khususnya Metro Tv. 2. Diharapkan sebagai masukan pada media televisi Metro Tv dalam pelaksanaan proses manajemen public relations, sehingga hasil penelitian ini dijadikan rujukan sebagai pertimbangan dalam menyajikan informasi melalui berita maupun program acara yang akan disajikan kepada masyarakat luas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keberadaan PR sebagai sistem peringatan dini didukung oleh pernyataan Seitel (2001: 9), bahwa PR merupakan fungsi khusus manajemen yang salah satunya membantu mengelola masalah dan isu. PRSA menjelaskan secara detail bahwa PR memperkirakan, menganalisis, dan menginterpretasikan opini dan sikap publik, dan isu-isu yang mungkin mempengaruhi operasi dan rencana organisasi, baik itu pengaruh buruk maupun baik. Berdasarkan hal tersebut, peranan PR dalam fungsi manajemen isu akan membantu perusahaan untuk dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi suatu perubahan. Strategi PR adalah sebagai berikut (Puspita , 2010: 38-39) : Publications ; 2. Event ; 3. News ; 4. Community involvement ; 5. Inform or image 6. Lobbying and Negotiation ; 7.Social Responsibility Manajemen dan public relations merupakan dua bidang ilmu yang berkembang secara terpisah. Namun seiring dengan perkembangannya manajemen telah menyatu dengan public relations. Artinya, manajemen telah memberi kontribusi yang sangat besar bagi penerapan konsepsi public relations (Kasali, 1994: 32). Kasali menambahkan, dalam pelaksanaan pekerjaannya, public relations akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya, seperti membuat rencana, melakukan persiapanpersiapan, melakukan aksi dan komunikasi, dan ditutup dengan tindakan pengendalian yang disebut evaluasi.

Dari teori diatas terlihat jelas bahwa pelaksanaan tugas public relations bukanlah semata-mata melakukan aksi, melainkan membutuhkan rencana-rencana dan diikuti dengan langkah-langkah pengendalian melalui suatu proses evaluasi. Cutlip, Center dan Broom

(2007: 6) menyebutkan PR adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya. Kerangka Pemikiran

Public Relations

Proses Manajemen Public Relation (Theory by : Cutlip, Center and Brown) 1994)  Pengumpulan fakta  Definisi permasalahan  Perencanaan dan Program  Aksi dan Komunikasi  Evaluasi

Metro Tv

Manajemen Public Relations Pada Media Televisi

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Alur pemikiran diatas dimulai pada public relations, dimana dalam penelitian dititik beratkan pada bagaimana proses manajemen public relation pada divisi public relations Metro Tv. Proses manajemen public relations pada Metro Tv di analisis dengan teori proses

public relations yang digambarkan oleh Cutlip, Center and Brown (1994), dimana proses manajemen public relations terdiri dari langkah-langkah: Pengumpulan fakta, Definisi permasalahan, Perencanaan dan Program, Aksi dan Komunikasi, Evaluasi. Setelah mengulas tentang langkah- langkah yang ditempuh divisi public relations Metro Tv, maka hasil akhirnya akan diketahui bagaimana proses manajemen public relations pada divisi public relations Metro Tv.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1

Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Pemilihan

jenis penelitian kualitatif ini karena sesuai yang dikutip dari West dan Turner (2008: 77) mengatakan penelitian kualitatif merupakan metode dimana data diinterpretasikan melalui analisis pemaknaan. Penelitian kualitatif membantu untuk memahami bagaimana orang memaknai pengalamannya. Selain itu, jenis penelitian ini tidak tergantung pada analisis statistik untuk mendukung sebuah interpretasi, tetapi lebih mengarahkan peneliti utnuk membuat sebuah argumen yang masuk akal mengenai temuannya. Oleh karena itu jenis penelitian kualitatif merupakan metode yang tepat untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. 3.3 Lokasi Penelitian Peneliti melakukan penelitian skripsi ini pada kantor Metro Tv yang terletak di Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-D, Kedoya – Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530. 3.4 Fokus Penelitian Penelitian ini sesuai dengan topik yang diangkat adalah manajemen public relations media maka fokus penelitian memiliki beberapa elemen yaitu seperti berikut : (Cutlip, Center and Brown, 1994: 33) 1.

Bagaimana pengumpulan fakta manajemen public relations Metro TV?

2.

Bagaimana definisi permasalahan manajemen public relations Metro TV?

3.

Bagaimana perencanaan dan program manajemen public relations Metro TV?

4.

Bagaimana aksi dan komunikasi manajemen public relations Metro TV?

5.

Bagaimana evaluasi manajemen public relations Metro TV?

3.5

Teknik Pengumpulan Data

Berikut adalah teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti, yaitu : a.

Observasi Sesuai observasi (magang) yang dilakukan oleh peneliti ditemukan public relations

Metro TV memiliki perbedaan yang mendasar dengan public relatios lainnya, yaitu memiliki peran yang sangat besar dalam membangun komunikasi dalam perusahaan dimana pengaruhnya sangat besar sehingga observasi awal ini mengarahkan peneliti untuk menelitinya lebih mendalam. Selanjutnya, setelah peneliti menemukan tema yang menarik tersebut peneliti melakukan observasi lanjuta untuk menggali informasi dan memilih informan pada public relations Metro TV yang bisa mendukung peneltian ini. b. Wawancara Mendalam (In Depth Interview) Teknik wawancara dalam penelitian pendekatan kualitatif adalah teknik wawancara mendalam (in depth interviewing) adalah sebuah strategi untuk memahami orang-orang atau fenomena yang diteliti. Wawancara (interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal, semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi (Bungin, 2010 : 144). Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang akurat dari informan yang akan diolah dan dianalisis oleh peneliti. Dalam kaitannya itu, dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan head officer public relations Metro TV serta informan pendukung officer public relations Metro TV dengan merekam seluruh percakapan dari semua informan guna mendapatkan data secara utuh dan berimbang. c.

Dokumentasi Menurut Arikunto (2002: 231), dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. Dokumentasi dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Moleong, 2009 : 217). Dalam penelitian ini penulis menggunakan

dokumen catatan hasil wawancara, kliping, foto-foto kunjungan serta serta dokumen terkait lainya yang nanti akan dijadikan bahan dalam mengolah data. 3.6

Sumber Data

a.

Data Primer Data primer merupakan sumber utama penelitian yang langsung berasal dari objek

dan diolah oleh peneliti. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara mendalam dengan informan yang telah ditentukan. Berdasarkan fokus penelitian, maka datadata yang diambil pada penelitian ini, antara lain : 1.

Data wawancara dari informan yang dicatat atau direkam.

2.

Data mengenai karakteristik manajemen public relations Metro TV sesuai fokus

penelitian. b.

Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari pihak lain untuk kemudian

dapat diolah sesuai instrumen pengumpulan data yang dimiliki sehingga hasilnya dapat melengkapi data primer. Pada penelitian ini data sekunder yang digunakan adalah melalui studi literatur baik berupa buku, jurnal, artikel, majalah, situs internet yang berkompeten serta dokumen-dokumen yang mendukung dan membantu peneliti untuk memperoleh informasi berkaitan dengan penelitian ini. 3.7

Teknik Pemilihan Informan Pada saat peneliti mengajukan penelitian untuk mewawancarai public relations Metro

Tv, sumber hanya bisa didapat dari pimpinan public relations dikarenakan kekuasaan penuh terletak pada pimpinan. Kemudian untuk mendapatkan adanya data yang mendukung, dibutuhkan informan tambahan dimana dalam proses ini, officer public relations berunding untuk memilih siapa yang akan mewakili dalam wawancara atau sumber data peneliti. Sehingga informan yang dipilih sebagai berikut :

1.

Head Officer public relation Metro TV yang memiliki peran dan fungsinya yang

besar sesuai fokus penelitian yang diambil pada penelitian ini; Head Officer public relations ini adalah pimpinan divisi public relations yang mengetahuin serta memahami bagaimana proses manajemen public relations pada divisi public relations Metro Tv. Oleh karena itu, head officer ini menjadi key informan atau informan utama dalam penelitian ini. 2.

Officer public relation Metro TV yang memiliki peran fungsinya untuk menjalankan

perintah maupun arahan dari Head Officer public relation Metro TV; Officer public relations ini berada dibawah tanggung jawab head officer, oleh karena itu fungsi sumber officer ini untuk sumber tambahan dan triangulasi sumber. 3.8

Instrumen Penelitian Adapun instrument penelitian yang digunakan adalah :

a.

Pedoman wawancara (interview guide)

b.

Dokumen-dokumen berupa file, data statistik atau foto.

3.9

Uji Validitas Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemerikasaan melalui sumber lainnya. Menurut Moleong (2009 : 330-131) Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber yaitu, membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton, 1987 : 331).

3.10 1.

Teknik Analisis Data Reduksi data (data reduction)

Dalam penelitian ini, reduksi data dilakukan pada saat peneliti menyeleksi pertanyaan-pertanyaan hasil wawancara dengan informan. Disini peneliti memilih dan memilah pertanyaan-pertanyaan mana yang sesuai dengan konteks penelitian. 1.

Penyajian data (data display)

Dalam penelitian, proses ini dilakukan peneliti saat menyajikan data-data hasil wawancara, observasi, dan sumber tertulis sesuai dengan fokus-fokus penelitian. 2.

Penarikan serta pengujian kesimpulan (drawing and verifying conclusion)

Peneliti dalam kaitan ini masih harus mengkorfimasikan, mempertajam, atau mungkin merevisi kesimpulan-kesimpulan yang telah dibuat untuk sampai pada kesimpulan final berupa proposisi-proposisi ilmiah mengenai gejala atau realitas yang diteliti.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Manajemen Public Relations Media Televisi pada MetroTV Dalam bab II telah dijelaskan dan diuraikan berbagai pandangan mengenai public relations, diantaranya adalah yang disampaikan oleh Cutlip, Center dan Brown diatas yang memandang fungsi public relations sebagai fungsi manajemen. Pelaksanaan pekerjaan public relations akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Public relations merupakan titik terpenting dalam sebuah perusahaan dalam melakukan serta beperan sebagai jembatan perusahaan terhadap dunia luar maupun sebaliknya yaitu komunikasi internal dan eksternal. Public relations setiap perusahaan akan berbeda dalam pelaksanaan fungsi dan perannya, akan disesuaikan dengan sistem kerja maupun struktur organisasi perusahaan. Public relations media televisi juga demikian, sebagai perusahaan maka public relations media melakukan peran dan fungsinya sesuai kebutuhan perusahaan, secara konseptual akan sama dengan beberapa perusahaan lainnya, namun terdapat karakteristik manajemen public relations yang akan membedakannya dengan perusahaan yang bergerak dibidang barang maupun jasa. Terlebih Metro Tv merupakan stasiun televisi yang menggunakan konsep televisi berita, yang menyampaikan informasi kepada khalayak, sehingga public relations pun kondisional dalam membaca atmosfer perusahaan. Public Relations merupakan metode komunikasi yang meliputi berbagai teknik komunikasi. Dimana didalam kegiatannya terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan atau perusahaan dengan publiknya. Dengan demikian Public Relations merupakan suatu fungsi manajemen. Selain itu, public relations sesungguhnya sebagai alat manajemen moderen secara structural merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan atau organisasi. Artinya PR

bukanlah merupakan fungsi terpisah dari fungsi kelembagaan atau organisasi tersebut, namun melekat pada manajemen perusahaan. Hal tersebut menjadikan PR dapat menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara organisasi atau lembaga yang diwakilinya dengan publiknya. Peranan itu turut menentukan sukses atau tidaknya misi, visi dan tujuan bersama organisasi tersebut. (Rosady Ruslan, 2012:24). Dalam manajemen PR menurut Cutlip-Center-Broom, praktisi humas profesional dalam melaksanakan program humas harus terdiri atas empat langkah kegiatan atau sering juga disebut dengan empat langkah pemecahan masalah humas Keempat langkah kegiatan inilah yang menjadi fungsi manajemen humas. Keempat langkah itu yaitu, menentukan masalah (defining the problem), perencanaan dan penyusunan program (planning and programming), melakukan tindakan dan berkomunikasi (taking action and communicating) dan evaluasi program (evaluating the program). (Morissan, 2008 : 108). Hal ini selaras dengan teori utama yang akan menjadi pedoman peneliti dalam menyusun peneliti, dimana PR Metro Tv sudah menjalankan langkah- langkah yang disebutkan dalam teori manajemen public relations tersebut. Setelah melakukan penelitian dan wawancara mendalam terkait manajemen public relations yang diaplikasikan divisi public relation Metro Tv, langkah- langkah yang dilakukan sudah sesuai dengan teori manajemen public relations meskipun dalam aktivitasnya berbeda- beda. Seperti yang dikatakan Ruslan (1999 : 37), setiap sistem manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasi usaha produk dan pelayanan jasa tertentu, sistem manajemen pemasaran, keuangan, struktur organisasi sumber daya manusia, dan sebagainya. Termasuk peran dan fungsi PR dalam manajemen perusahaan untuk mencapai tujuan utamanya, saling berbeda satu sama lain.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan a. Pengumpulan fakta Pengumpulan fakta yang dilakukan oleh PR Metro Tv melalui laporan dari respons audience, pemirsa, email, SMS, surat dan laporan dari masalah teguran dari KPI yang dikelompokkan dalam bentuk audience report. b. Definisi permasalahan Mendefinisikan permasalahan oleh PR MetroTv dilihat dari dampak dan tanggapan dari sebuah isu, selain mengadakaan pendekatan secara human relationship guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan tahap pencegahannya dilakukan sesuai dengan aturan yang ada serta penjelasan langsung. c. Perencanaan dan program Target dari PR Metro Tv minimal tiap tahun ada pemberitaan positif, tidak hanya tiap tahun, namun setiap bulan ada liputan 6 Metro untuk pihak eksternal dan menciptakan image yang lebih baik sesuai dengan jargonnya Metro Tv knowledge to elevate, image positif dibangun untuk menciptakan positioning. d. Aksi dan komunikasi Aksi dan komunikasi yang dilakukan oleh PR Metro Tv berupa komunikasi internal dan eksternal. Internal biasanya berhubungan dengan karyawan dan terkadang bekerjasama dengan HRD, sedangkan eksternal biasanya dilakukan track release untuk media dan masyarakat terkait program-program unggulan Metro Tv

e. Evaluasi Evaluasi public relations pada Metro Tv dilakukan dengan pengumpulan fakta terlebih dahulu, definisi masalah. Pengumpulan fakta dari sumbersumber seperti media, baik media cetak, online dan juga media televisi lainnya merupakan upaya untuk evaluasi diri....


Similar Free PDFs