Aplikasi Group Technology Dalam Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Pada Pembuatan Mesin Plastik PDF

Title Aplikasi Group Technology Dalam Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Pada Pembuatan Mesin Plastik
Author bambang suhardi
Pages 7
File Size 148.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 31
Total Views 228

Summary

Simposium Nasional RAPI VII 2008 ISSN : 1412-9612 APLIKASI GROUP TECHNOLOGY DALAM PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PADA PEMBUATAN MESIN PLASTIK (Studi Kasus : Perusahaan Dimasari Tehnik Sukoharjo) Nirul Eka Fauzia1, Bambang Suhardi2, Wakhid A. Jauhari3, 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, ...


Description

Simposium Nasional RAPI VII 2008

ISSN : 1412-9612

APLIKASI GROUP TECHNOLOGY DALAM PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PADA PEMBUATAN MESIN PLASTIK (Studi Kasus : Perusahaan Dimasari Tehnik Sukoharjo) Nirul Eka Fauzia1, Bambang Suhardi2, Wakhid A. Jauhari3, 1,2,3

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl.Ir. Sutami No. 36 A Surakarta 57126 Telp./ Fax. (0271)632110 Email : [email protected]

Abstrak Perusahaan Dimasari Tehnik memproduksi mesin plastik beserta komponennya. Kondisi layout fasilitas produksi (layout mesin) perusahaan terlihat kurang teratur. Penempatan fasilitas produksi tidak memperhatikan urutan aliran proses produksi sehingga menghasilkan jarak tempuh yang jauh, aliran yang tidak sempurna seperti adanya aliran berpotongan dan gerakan bolak-balik pada aktivitas produksi maupun pemindahan material. Hal tersebut dapat mengganggu kelancaran aliran produksi serta meningkatkan aktivitas pemindahan material sehingga perlu dilakukan perancangan ulang tata letak fasilitas produksi (layout mesin) dengan menggunakan aplikasi Group Technology. Metode yang digunakan dalam Group Technology adalah metode Production Flow Analysis, Rank Order Clustering, dan Metode Hollier. Penelitian ini menghasilkan 3 alternatif layout usulan Group Technology dengan alternatif ke-3 sebagai layout terpilih. Layout usulan Group Technology alternatif ke-3 memiliki aliran pemindahan material yang teratur dan performansi yang lebih baik dibanding alternatif 1 dan 2, baik dari segi jarak material handling sebesar 1944,63 meter per bulan (penghematan sebesar 48% dari layout awal), maupun waktu material handling sebesar 5982,88 detik per bulan (penghematan sebesar 48% dari layout awal). Biaya investasi relayout pada alternatif ke-3 sebesar Rp 24.708.900,dengan pay back period selama ± 1 bulan. Kata Kunci : Group technology; production flow analysis; rank order clustering; metode hollier; material handling; pay back period. Pendahuluan Dimasari Tehnik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, terutama dalam pembuatan mesin-mesin plastik. Produksi utamanya berupa mesin plastik beserta komponennya (spare part). Proses produksi perusahaan dilakukan berdasarkan pesanan dan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen (make to order). Adanya permintaan customer menuntut perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka yang cukup beragam jenisnya dengan jumlah permintaan yang juga tergolong relatif sedang. Persaingan ketat dalam industri manufaktur yang disebabkan oleh banyaknya perusahaan yang berdiri dengan kondisi internal lebih baik, mendorong keinginan perusahaan untuk lebih memperhatikan dan mengevaluasi kondisi internal perusahaan dari berbagai segi, salah satu diantaranya yaitu dari segi pengaturan layout fasilitas produksi, dalam hal ini mesin produksi. Kondisi layout fasilitas produksi (mesin) pada bagian produksi perusahaan dianggap masih dalam keadaan kurang teratur atau belum optimal. Selama ini perusahaan dalam menempatkan mesin-mesinnya tidak memiliki pertimbangan teknis dan finansial, hanya berdasarkan tempat yang kosong saja. Penempatan ini tidak memperhatikan urutan aliran jalannya proses produksi sehingga berakibat sering terjadinya jarak tempuh yang sangat jauh, aliran yang tidak sempurna seperti adanya arus yang berlawanan dan berpotongan (stride back). Bahkan mampu menimbulkan arus bolak-balik (back tracking) pada aktivitas produksi maupun pemindahan material. Proses material handling yang terjadi pada perusahaan sebagian besar dilakukan dengan tenaga manusia (manual material handling). Berdasarkan kondisi perusahaan tersebut, maka perlu dilakukan perancangan ulang layout fasilitas produksi perusahaan. Salah satu usaha untuk mengatur layout fasilitas produksi (mesin) yang ada di perusahaan tersebut, yaitu dengan menerapkan Group Technology (GT) guna memperbaiki aliran perpindahan bahan dan mengurangi jarak perpindahan benda kerja. Penerapan GT sangat potensial untuk mengatur layout mesin terutama pada industri manufaktur yang bersifat make to order, menjadikan spesifikasi kemiripan produk dan jarak material handling dapat I-111

Simposium Nasional RAPI VII 2008

ISSN : 1412-9612

diminimalisasi serta memudahkan dalam pengawasan produksi. Dengan menerapkan metode Group Technology diharapkan mampu memperbaiki aktivitas aliran perpindahan material pada Perusahaan Dimasari Tehnik, sehingga produksi dapat berjalan lebih baik serta mengurangi jarak material handling di area produksi. Metode Penelitian Metode yang digunakan untuk merancang layout usulan adalah Group Technology (GT). GT merupakan suatu metode pengelompokan mesin-mesin ke dalam sel-sel manufaktur berdasarkan kesamaan proses/bentuk part yang diproses yang memiliki variasi produksi serta melakukan penataan dari routing of part sehingga bisa mengurangi biaya transportasi antar mesin dengan tujuan untuk memaksimalkan keuntungan atau meningkatkan produktivitas dan menghasilkan tingkat efisiensi yang tinggi dalam proses manufacturing-nya (Oesaman, 2001). Tahapan secara sistematis yang digunakan dalam penelitian ditunjukkan pada gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Flowchart Metodologi Pembahasan Hasil perancangan usulan layout alternatif dengan Group Technology akan dipilih berdasarkan jarak dan waktu material handling terkecil dengan memberikan perhitungan biaya relayout dan pay back period terhadap implementasi hasil rancangan tersebut

Hasil dan Pembahasan Pemahaman terhadap aliran material dari proses produksi merupakan hal penting dalam mengevaluasi kondisi layout awal terutama pada area produksi perusahaan. Dengan mengetahui kondisi layout awal kemudian dilakukan perancangan layout usulan Group Technology.

I-112

Simposium Nasional RAPI VII 2008

ISSN : 1412-9612

Gambar 2. Kondisi Layout Awal dan Aliran Material di Area Produksi Dimasari Tehnik Perancangan layout usulan dengan aplikasi Group Technology melalui beberapa tahap antara lain tahapan pembentukan cell Group Technology, tahapan penyusunan machine cell Group Technology, dan tahapan perancangan alternatif layout usulan Group Technology. Pada tahap pertama, yaitu tahap pembentukan cell Group Technology melewati beberapa langkah. Langkah pertama dengan melakukan pembentukan kelompok komponen-komponen produk (part) dan kelompok mesin produksi dengan menggunakan matriks Production Flow Analysis (PFA) sebagai input data matriks pada pembentukan sel manufaktur (tabel 1). Langkah kedua adalah pembentukan sel manufaktur area mesin produksi dengan menggunakan metode Rank Order Clustering (ROC). Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode ROC diperoleh 4 iterasi untuk membentuk cell manufaktur di area mesin-mesin produksi. Berdasarkan 4 iterasi tersebut menghasilkan 3 kelompok mesin sel (machine cell) yaitu cell 1, cell 2, dan cell 3 yang dapat dilihat pada tabel 2 dengan keterangan hasil pengelompokan parts-mesin pada tabel 3. Tabel 1. Matriks PFA

Tabel 2. Hasil Matrik Akhir Komponen - Mesin dengan Rank Order Clustering

Tabel 3. Hasil Pengelompokan Parts-Mesin dengan Rank Order Clustering

I-113

Simposium Nasional RAPI VII 2008

ISSN : 1412-9612

Tahap kedua setelah pembentukan cell Group Technology adalah penyusunan machine cell Group Technology, artinya menyusun urutan mesin-mesin yang terdapat pada tiap cell manufactur yang telah terbentuk pada tahap sebelumnya. Dalam membentuk urutan mesin (machine sequence) pada tiap kelompok cell maka digunakan metode Hollier dengan penyusunan peralatan atau mesin dengan bantuan from to chart dan from to ratio untuk tiap cell-nya. Perhitungan from to ratio berdasarkan pada aliran material dari proses produksi masing-masing part yang termasuk dalam tiap cell serta jumlah unit material yang melewati antar mesin tersebut. Pada penerapan metode Hollier ini dilakukan pengurutan berdasarkan pada tingkat rasio. Perolehan nilai rasio tertinggi merupakan peralatan atau permesinan yang mendistribusikan part atau komponen terbanyak, sehingga peralatan atau mesin tersebut dapat diletakan di awal aliran proses di dalam cell tersebut. Pada tahap ini diperoleh urutan mesin pada tiaptiap cell seperti pada gambar 3 sampai dengan gambar 5.

Gambar 3. Penyusunan Machine Cell 1

Gambar 4. Penyusunan Machine Cell 2

Gambar 5. Penyusunan Machine Cell 3 Tahap ketiga setelah penyusunan machine cell Group Technology adalah tahapan perancangan alternatif layout usulan Group Technology. Berdasarkan hasil pembentukan Group Technology Layout pada area mesin produksi dengan metode Rank Order Clustering dan penyusunan machine cell dengan metode Hollier kemudian dibuat 3 alternatif rancangan layout usulan group technology pada area produksi seperti yang terlihat pada gambar 6-8 .

Gambar 6. Layout Usulan GT Alternatif 1

I-114

Simposium Nasional RAPI VII 2008

ISSN : 1412-9612

Gambar 7. Layout Usulan GT Alternatif 2

Gambar 8. Layout Usulan GT Alternatif 3 Tahap selanjutnya setelah melakukan perancangan alternatif layout usulan Group Technology adalah melakukan perbandingan alternatif layout usulan group technology yang telah dibuat. Perbandingan antara layout awal dengan ketiga alternatif layout yang dirancang, dilihat berdasarkan segi aliran pemindahan material atau flow diagram (Gambar 9), serta jarak dan waktu material handling (Tabel 2).

Gambar 9. Perbandingan Aliran (flow diagram) Layout Awal dengan Alternatif Layout Usulan Group Technology

Berdasarkan tabel 4, perbaikan pada fasilitas layout area produksi (machine cell) dengan aplikasi Group Technology dapat menghasilkan penurunan jarak dan waktu material handling pada masing-masing alternatif layout usulan yang diberikan. Penurunan jarak dan waktu material handling pada alternatif 1 sebesar sebesar 42%, alternatif 2 sebesar 44%, dan alternatif 3 sebesar sebesar 48%.

I-115

Simposium Nasional RAPI VII 2008

Tabel 4.

ISSN : 1412-9612

Perbandingan Performansi Layout Awal dan Layout Usulan Group Technology Alternatif 1, 2, 3 dari Segi Jarak, dan Waktu Material Handling

Agar hasil penelitian ini dapat diimplementasikan, sehingga dilakukan perhitungan biaya investasi relayout dan pay back period dari perancangan masing-masing alternatif layout usulan sehingga dapat diketahui biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan relayout tersebut disertai nilai pay back period-nya. Data kebutuhan untuk melakukan relayout area produksi pada Dimasari Tehnik diperoleh berdasarkan pendapat dan pertimbangan dari pihak kepala produksi, yang akan digunakan untuk menghitung biaya investasi yang harus dikeluarkan terhadap pengubahan tata letak area produksi sesuai dengan tata letak yang diusulkan. Berikut merupakan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengubah layout area produksi sesuai dengan layout usulan Group Technology pada masing-masing alternatif. Tabel 5. Biaya Investasi Masing-Masing Alternatif Layout Usulan GT

Berdasarkan total biaya investasi dari ketiga alternatif layout usulan Group Technology (Tabel 5) mempunyai nilai investasi yang lebih kecil dari laba yang diperoleh perusahaan ketika mendapatkan proyek 1 unit mesin plastik seharga ± Rp 33.000.000,-. Dengan ini dapat dikatakan bahwa dengan nilai investasi tersebut, perusahaan masih dapat menutupi pengeluaran investasi dengan keuntungan dari satu proyek produk mesin plastik yang didapatkan oleh perusahaan dengan jangka waktu 1 bulan. Kesimpulan Berdasarkan rancangan layout usulan Group Technology dari masing-masing alternatif sama-sama memiliki kriteria layout yang ideal yaitu mempertimbangkan urutan aliran perpindahan material (material handling) yang lebih teratur daripada kondisi awal perusahaan sehingga diperoleh kelancaran dalam aktivitas manufaktur terutama di area produksi, metode dan jarak pemindahan yang lebih terencana sehingga mampu mengurangi jarak tempuh dan mempermudah aliran material handling, mencegah terjadinya gerakan bolak-balik (back tracking) pada operator maupun aliran berpotongan (stride back). Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan terhadap ketiga alternatif tersebut, dipilih layout usulan Group Technology alternatif 3 sebagai layout terbaik karena selain memiliki aliran material handling yang teratur juga memiliki performansi yang lebih baik dari segi jarak dan waktu material handling dibanding alternatif 1 dan 2. Biaya investasi yang dikeluarkan untuk relayout pada alternatif 3 sebesar Rp 24.708.900,- dengan pay back period selama 1 bulan. Setidaknya dengan nilai investasi tersebut perusahaan mampu menghasilkan jarak material handling sebesar 1944,63 meter per bulan (penghematan sebesar 48% dari layout awal), dan waktu material handling sebesar 5982,88 detik per bulan (penghematan sebesar 48% dari layout awal). Daftar Pustaka Apple,

James M., (1990), “Tata Letak dan Pemindahan Bahan (Terjemahan), Edisi Ketiga”, Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Burbridge, J.L., (1993), “The Introduction of Group Technolog”, New York : Proceedings of an International Seminar On Group Technology (pp.1-29). Chandrasekharan, M.P., and Rajogophalan, R., MODROC., (1986), “An Extension of Rank Order Clustering for Group Technology”, International Journal of Production Research, 24(5), 1221-1233. Hadiguna, Rika Ampuh, dan Setiawan, H., (2008), “Tata Letak Pabrik”, Yogyakarta : Penerbit CV Andi Offset. Heragu, Sundaresh., (1997), “Facilities Design”, New York, PSW Publising Company.

I-116

Simposium Nasional RAPI VII 2008

ISSN : 1412-9612

Herdiman, Lobes., (2003), “Handout Kapita Selekta Manufaktur Materi : Manufacturing Systems”, Surakarta : Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta. Irwanto, Mulya., (1998), “Re-Layout Mesin Pabrik Dengan Penerapan Konsep Group Technology Pada PT. Yamindo Pandaan Pasuruan “, Malang : Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional. Meyers, Fred E., (1993), “Plant Layout and Material Handling”, New Jersey : Prentice-Hall International Inc. Purnomo, Hari., (2004), “Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Edisi Pertama”, Yogyakarta : Graha Ilmu. RSNI 03-6897-2007, Tata Cara Perhitungan Harga satuan Pekerjaan Dinding Untuk Konstruksi Bangunan. Wignyosoebroto, Sritomo., (2000), “Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Edisi Ketiga”, Surabaya : PT. Guna Widya.

I-117...


Similar Free PDFs