Artikel Bahasa Dan Studi Sosial AUD a.n Misrayeti 18330037.pdf PDF

Title Artikel Bahasa Dan Studi Sosial AUD a.n Misrayeti 18330037.pdf
Author misrayeti misrayeti
Pages 13
File Size 344.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 464
Total Views 958

Summary

Jurnal Ilmiah Pesona PAUD Volume 7. Number 1 2018. pp 1-11 ISSN 2337-8301 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/paud/index CHILDREN'S LOVE MOVEMENT STRATEGY BOOK DEVELOPING LITERATION IN TK ISLAM RAUDHATUL JANNAH PAYAKUMBUH CITY STRATEGI GERAKAN ANAK CINTA BUKU MENGEMBANGKAN LITERASI DI TK ISLAM R...


Description

Jurnal Ilmiah Pesona PAUD Volume 7. Number 1 2018. pp 1-11 ISSN 2337-8301 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/paud/index

CHILDREN'S LOVE MOVEMENT STRATEGY BOOK DEVELOPING LITERATION IN TK ISLAM RAUDHATUL JANNAH PAYAKUMBUH CITY STRATEGI GERAKAN ANAK CINTA BUKU MENGEMBANGKAN LITERASI DI TK ISLAM RAUDHATUL JANNAH KOTA PAYAKUMBUH MISRAYETI1, FARIDA MAYAR2, Program S.2 PAUD Universitas Negeri Padang [email protected], [email protected] Abstract The research aims to describe the implementation of the children's love book movement to develop children's literacy skills in the Raudhatul Jannah Islamic Kindergarten, Payakumbuh City. Then explain what activities are given to children who can develop literacy skills of children aged 5-6 years. The research method that will be used is qualitative descriptive, which will describe in detail the results of the research through detailed and clear observation techniques in order to get an overview related to the implementation of Literacy through the love movement of Raudhatul Jannah Islamic Kindergarten in Payakumbuh City, based on data obtained. This research was conducted at the Islamic Kindergarten Institution of Raudhatul Jannah in Payakumbuh City in 2018, the results of the research obtained were: through the movement of children love books can develop children's literacy skills. The results of this study as an insight, the study of the development of further research to develop the abilities of other children Keywords : Children's Literacy Ability, Children's Movement for Love Books Abstrak Penelitian bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan gerakan anak cinta buku mengembangkan kemampuan literasi anak di TK Islam Raudhatul Jannah, Kota Payakumbuh. Kemudian menjelaskan kegiatan apa saja yang diberikan kepada anak yang dapat pengembangan kemampuan literasi anak usia 5-6 tahun. Metode penelitian yang akan digunakan deskriptif kualitatif, dimana akan menguraikan secara lengkap paparan hasil penelitian melalui teknik observasi yang dilakukan di lapangan secara rinci dan jelas supaya mendapatkan gambaran terkait pelaksanaan Literasi melalui gerakan anak cinta buku TK Islam Raudhatul Jannah Kota Payakumbuh, berdasarkan data yang diperoleh. Penelitian ini dilakukan di lembaga TK Islam Raudhatul Jannah Kota Payakumbuh tahun 2018, hasil penelitian yang diperoleh adalah : melalui gerakan anak cinta buku dapat mengembangkan kemampuan literasi anak. Hasil penelitian ini sebagai wawasan, kajian pengembangan penelitian selanjutnya untuk mengembangkan kemampuan anak yang lainnya. Kata kunci : Kemampuan Literasi Anak, Gerakan Anak Cinta Buku 1

Outhor name 1, Outhor name 2,│2

Pendahuluan Perkembangan era teknologi informasi dan komunikasi membuat anak tegantung pada gadget. Permasalahan ini cukup meresahkan dunia pendidikan. Anak yang belum melek huruf sama sekali, sangat tertarik dengan smartphone, atau alat komunikasi yang memberikan fasilitas bermain yang kadang membuat anak kecanduan. Permasalahan yang demikian dapat diatasi jika setiap anak merasakan mencintai sesuatu yang positif dan membangun pola pikir mereka. Salah satu caranya adalah menumbuhkembangkan cinta pada buku sebagai jendela ilmu. Sehingga cinta buku lebih bermakna dan tertanam sejak usia dini dibandingkan dengan bermain gagdet, termasuk di Taman-taman Kanak (TK). Walaupun belum semua anak TK dapat membaca tulisan namun dengan tersediannya buku anak-anak yang bergambar dan menarik di perpustakaan TK, akan menimbulkan minat baca dan menanamkan kecintaan anak pada buku. Dengan tumbuhnya cinta buku dan minat membaca maka anak akan menjadi pengunjung tetap perpustakaan. Perpustakaan juga sangat berguna bagi para pendidik dan tenaga kependidikan serta orang tua murid untuk memperoleh kesempatan memperluas dan memperdalam pengetahuan mereka. Salah satu sarana pendukung proses pembelajaran di TK adalah perpustakaan. Perpustakaan di TK memang belum umum kita dengar, apalagi perpustakaan yang dikelola dengan profesional seperti perpustakaan-perpustakaan di sekolah dasar dan menengah. Keberadaan perpustakaan di TK sepertinya belum terlalu penting. Padahal kita menyadari bahwa buku adalah gudang ilmu dan membaca merupakan perintah pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW saat diangkat menjadi Rasul. Waktu yang tepat mengajari dan membiasakan anak untuk mencintai buku agar menumbuhkan minat membaca adalah pada saat anak telah memiliki kesiapan untuk membaca (reading readiness). Umumnya, anak memiliki kesiapan membaca pada usia enam tahun. Anak usia dini 0-6 tahun sering disebut golden age. Semua informasi diserap yang mampu menunjang kecerdasannya untuk masa depan mereka. Sebelum memasuki prasekolah, anak-anak banyak yang belum mengetahui apapun, maka dunia Taman Kanak-kanak (TK) yang menjadikan mereka, pribadi yang mau belajar. Awalnya anak hanya sebagai pembaca pasif ketika pertama kali memasuki sekolah dengan hanya mendengarkan teks yang dibacakan oleh guru. Anak akan menjadi pembaca aktif, pada saat anak mulai diperkenalkan pada huruf (berkegiatan fun reading) sehingga anak akan tertarik pada buku-buku yang ada di sekitar mereka terutama buku yang bergambar Title Article

ISSN 2337-8301

|3

dan berwarna. Namun kenyataan di lapangan masih dilihat penyelenggaraan proses belajar mengajar belum mengacu pada tahap-tahap perkembangan anak, anak sering diinterfensi bahkan cendrung dipaksa dalam melakukan suatu kegiatan. Apalagi jumlah siswa di kelas melebihi kapasitas perbandingan anak dan guru ideal sehingga anak kurang terperhatikan secara keseluruhan. Guru bukanlah penguasa tunggal dalam kelas. Guru bukan satu-satunya pemberi informasi dan sumber belajar, akan tetapi guru juga merupakan penerima informasi dari pembelajar. Jadi, pembelajaran didasarkan atas berbagai sumber belajar yang dapat didayagunakan. Sumber utama pembelajaran adalah guru, siswa dan lingkungan, lingkungan terdekat adalah lingkungan kelas yang di dalamnya terdapat pustaka mini. Adanya perpustakaan di TK Islam Raudhatul Jannah dan pustaka mini di setiap kelas maka dibuatlah sebuah gerakan yang dinamakan Gerakan Anak Cinta Buku. Diharapkan gerakan ini akan memudahkan anak mencintai buku dan menumbuhkan minat membaca buku setiap harinya sehingga semangat literasi makin meningkat. Sehubungan dengan hal diatas peneliti mencoba memberi gambaran bagaimana gerakan anak cinta buku ini bisa terlaksana. Focus penelitian adalah mengetahui penyediaan sarana prasarana, ketengaan, dan proses pelaksanaan kegiatan gerakan anak cinta buku mendukung pengembangan literasi anak di TK Islam Raudhatul Jannah. Dalam hasanah pembelajaran bahasa, literasi diartikan melek huruf, kemampuan baca tulis, kemelekwancanaan atau kecakapan dalam membaca dan menulis (Teale & Sulzby, 1986; Cooper, 1993:6; Alwasilah, 2001). Pengertian literasi berdasarkan konteks penggunaanya

dinyatakan

Baynham

(1995:9)

bahwa

literasi

merupakan

integrasi

keterampilan menyimak, berbicara, menulis, membaca, dan berpikir kritis. James Gee (1990) mengartikan literasi dari sudut pandang ideologis kewacanaan yang menyatakan bahwa literasi adalah “mastery of, or fluent control over, a secondary discourse.” Dalam memberikan pengertian demikian Gee menggunakan dasar pemikiran bahwa literasi merupakan suatu keterampilan yang dimiliki seseorang dari kegiatan berpikir, berbicara, membaca, dan menulis. Pengalaman literasi anak pada usia prasekolah diyakini akan membentuk fondasi yang kuat pada perkembangan membacaya (Levy, Gong & Hessel, 2005). Pengetahuan, keterampilan, dan sikap anak prasekolah yang menjadi dasar membaca dan menulis disebut dengan kemampuan literasi awal (Whitehurst & Lonigan, 2001). Kemampuan literasi anak prasekolah yang baik mem-bantu anak untuk lebih mudah belajar membaca dan meningkatkan tingkat kesuksesan anak di sekolah (Senechal & LeFreve, 2002). Jurnal Ilmiah Pesona PAUD: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/paud/index

Outhor name 1, Outhor name 2,│4

Perkembangan kemampuan membaca anak dapat dikategorikan ke dalam beberapa tahap. Menurut Tadkiroatun Musfiroh (2009: 8-9) perkembangan membaca anak-anak dapat dikatagorikan ke dalam lima tahap, yaitu sebagai berikut : 1) Tahap Magic; Pada tahap ini belajar tentang guna buku, mulai berpikir bahwa buku adalah sesuatu yang penting. Anak melihat-lihat buku, membawa-bawa buku, dan sering memiliki buku favorit. 2) Tahap Konsep Diri; Anak melihat diri sendiri sebagai pembaca, mulai terlihat dalam kegiatan “pura-pura membaca”, mengambil makna dari gambar, membahasakan buku walaupun tidak cocok dengan teks yang ada di dalamnya. 3) Tahap Membaca Antara; Anak-anak memiliki kesadaran terhadap bahan cetak (print). Mereka mungkin memilih kata yang sudah dikenal, mencatat kata-kata yang berkaitan dengan dirinya, dapat membaca ulang cerita yang telah ditulis, dapat membaca puisi. Anak-anak mungkin mempercayai setiap silabel sebagai kata dan dapat menjadi frustasi ketika mencoba mencocokkan bunyi dan tulisan. Pada tahap ini, anak mulai mengenali alfabet. 4) Tahap Lepas Landas; Pada tahap ini anak-anak mulai menggunakan tiga system tanda/ciri yakni grafofonik, semantik, dan sintaksis. Mereka mulai bergairah membaca, mulai mengenal huruf dari konteks, memperhatikan lingkungan huruf cetak dan membaca apa pun di sekitarnya, seperti tulisan pada kemasan, tanda-tanda. Resiko bahasa dari tiap tahap ini adalah jika anak diberikan terlalu banyak perhatian pada setiap huruf. 5) Tahap Independen; Anak dapat membaca buku yang tidak dikenal secara mandiri, mengkonstruksikan makna dari huruf dan dari pengalaman sebelumnya dan isyarat penulis. Anak-anak dapat membuat perkiraan tentang materi bacaan. Materi berhubungan langsung dengan pengalaman yang paling mudah untuk dibaca, tetapi anak-anak dapat memahami struktur dan genre yang dikenal, serta materi ekpositoris yang umum. Tahapan membaca ini menjadi acuan yang penting bagi guru untuk menggiatkan anakanak mencintai buku karena tiap anak berbeda tahapannya. Masing-masing tahapan memerlukan penangan yang sesuai agar tahapan membaca anak makin meningkat. Kriteria Pemilihan Buku untuk Anak; 1) Material dan Kemasan Buku Menggunakan bahan yang aman bagi anak, misalnya tidak runcing dan tajam.Kertas tebal dan tidak licin sehingga memudahkan anak untuk membuka-buka halaman buku, misalnya yang terbuat dari karton kaku yang dilipat dengan halaman yang berwarna-warni atau menggunakan bahan kain atau vinil lembut. 2) Isi Buku memiliki tema menarik dan sesuai dengan usia serta perkembangan anak, yaitu untuk anak usia 3-6 tahun anak lebih tertarik dengan gambar yang mengandung informasi, tindakan dan terperinci. 3) Karakter / Tokoh Cerita hindari buku yang mengungkapkan karakter/tokoh jahat, namun carilah tokoh yang Title Article

ISSN 2337-8301

|5

baik yang bisa jadi teladan bagi anak. 4) Ilustrasi / Gambar tidak mengandung unsur SARA, mencakup banyak warna cerah dengan kualitas yang baik, berukuran cukup besar, tidak abstrak, tidak menyeramkan. Ilustrasi tidak ambigu bagi anak, misalnya terlihat jelas perbedaan ilustrasi tokoh wanita atau pria. Membuat banyak ilustrasi, minim tulisan dan disesuaikan dengan karakteristik anak. Kriteria buku ini harus menjadi perhatian agar buku-buku yang tersedia diminati anak walaupun anak-anak belum bisa membaca namun anak senang dengan buku-buku yang ada di sekitarnya.

Metode Jenis penelitian yang digunakan

adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

merupakan bentuk penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini bertujuan menggambarkan keadaan secara objektif, objek dikembangkan apa adanya sehingga penelitian bersifat alamiah, tidak manipulasi dan kehadiran peneliti tidak berpengaruh pada objek. Data disajikan dalam bentuk deskriptif. Penelitian dilaksanakan TK Islam Raudhatul Jannah Kota Payakumbuh. Alasan memilih TK Islam Raudhatul Jannah karena TK ini termasuk salah satu TK terbaik di Kota Payakumbuh, bahkan juga di Sumatera Barat. Sampel sumber data penelitan ini berupa kata-kata dan tindakan sebagai sumber utama. Sedangkan sumber data tertulis, photo dan catatan tertulis adalah sumber data pendukung Langkah awal penelitian adalah pengumpulan data. Ini sangat penting karena itu diharapkan peneliti bisa mengola data dengan baik agar mendapatkan data yang benar. Alat yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data sebagai berikut : 1. Wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu. Wawancara dilakukan secara mendalam dan berfokus pada permasalahan agar data yang dibutuhkan terkumpul secara maksimal. Guna mengetahui pengembangan literasi anak di TK Islam Raudhatul Jannah peneliti perlu memberikan dan melakukan wawancara kepada pihak yang terkait di dalam lingkungan sekolah yaitu kepala sekolah, guru kelas dan orang tua murid. 2. Observasi pada penelitian kualitatif yang peneliti lakukan adalah observasi tak berstruktur, karena fokus penelitian belum jelas. Peneliti dapat melakukan pengamatan bebas, mencatat apa yang dilihat, melakukan analisis dan kemudian dibuat kesimpulan. Observasi yang

Jurnal Ilmiah Pesona PAUD: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/paud/index

Outhor name 1, Outhor name 2,│6

dilakukan peneliti adalah observasi pelaksanaan proses pengembangan literasi dan kegiatan mengajar guru saat pembelajaran berlangsung 3. Dokumentasi untuk memperkuat data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Data tersebut berupa dokumen yang berkaitan dengan pengembangan literasi dikelas dan di sentra.

Hasil Penelitian Deskripsi yang berkaitan dengan hasil penelitian ini, disusun berdasarkan jawaban pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian melalui wawancara dan pengamatan langsung di lapangan, setelah itu dilengkapi dengan dokumentasi berupa fhoto atau dokumen lainnya. Hasil pengamatan yang peneliti observasi adalah TK Islam Raudhatul Jannah salah satu TK yang memiliki perpustakaan terbaik di Kota Payakumbuh sesuai dengan hasil lomba perpustakaan TK tingkat Kota Payakumbuh berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Nomor 421.2/1148/1.08.34/2011 tentang Penetapan Pemenang Lomba Perpustakaan TK. Menurut Ibu Anidar, S.Pd.AUD selaku Kepala TK Islam Raudhatul Jannah Kota Payakumbuh, mengatakan bahwa : “Keberadaan perpustakaan ini sudah ada sejak tahun 2010. Perpustakaan TK Islam Raudhatul Jannah berdiri ketika TK ini mendapat bantuan sarana bermain dan alat pembelajaran dari pemerintah, yang sebagian dananya dialokasikan langsung untuk membeli buku cerita anak. Dana dari yayasan juga dimanfaatkan untuk melengkapi sarana pendukung agar berdirinya sebuah perpustakaan yang layak dan dikelola secara profesional. Pengelolaan perpustakaan ini sangat bermanfaat. Perpustakaan dapat membantu guru dalam mengenalkan keaksaraan dan membangun semangat literasi sejak dini. Kalau di SD kegiatan membaca buku 15 menit sebelum belajar dan merupakan kegiatan wajib yang perlu dibiasakan, di Taman Kanak-kanak tentu bukan membaca seperti membaca di SD yang diterapkan, tapi lebih kepada pembiasaan yang akan menimbulkan cinta atau senang anak dengan buku, misalnya membacakan buku cerita setiap pagi. Literasi pada seseorang tidak muncul begitu saja. Menciptakan semangat literasi membutuhkan proses panjang dan sarana yang kondusif. Proses ini dimulai dari kecil dan dari lingkungan keluarga, kemudian didukung atau dikembangkan di sekolah. Untuk memecahkan hal tersebut maka TK Islam Raudhatul Jannah melakukan berbagai hal, salah satunya adalah gerakan anak cinta buku dalam meningkatkan semangat literasi dalam bentuk pengadaan perpustakaan. Gerakan ini didukung oleh Yayasan Pendidikan Islam Raudhatul Jannah berdasarkan Surat keputusan Yayasan Pendiidkan Islam Raudhatul Jannah Nomor 421/KPTS/YPIRJ/PYK/VII/2015.” Pernyataan Kepala Sekolah terbukti dari pengamatan peneliti bahwa Perpustakaan TK Islam Raudhatul Jannah kondisinya sangat baik layaknya sebuah pada umunya namun buku yang tersedia mayoritas buku cerita anak dan penataannya menarik untuk anak-anak. Title Article

ISSN 2337-8301

|7

Gb.1. Perpustakaan TK Islam Raudhatul Jannah Kota Payakumbuh Hasil pengamatan peneliti mengenai sarana prasarana yang menunjang kegiatan literasi dalam untuk gerakan anak cinta buku ini sudah sangan memadai. Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang kebiasaan mencintai buku dan menumbuhkan minat membaca anak. Mulai dari penyediaan ruangan perpustakaan, rak buku, meja, kursi, dan yang paling utama adalah buku-buku yang sesuai dengan anak usia dini. Saat ini Perpustakaan TK Islam Raudhatul Jannah memiliki lebih dari 1000 buku yang terdiri dari beragam cerita anak, dan sebagian kecil buku untuk orang dewasa yang bisa dimanfaatkan oleh guru dan orang tua murid. Sebagian besar buku-buku tersebut dibeli, namun ada juga hasil karya guru berupa buku cerita, kliping dan hasil karya anak. Penataan ruangan disesuaikan dengan standar perpustakaan sekolah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 tentang Perpustakaan pada BAB IV Standar Nasional Kepustakaan. Pasal 22 ayat 3 menyatakan Gedung atau ruang perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi aspek keamanan, kenyamanan, keselamatan, dan kesehatan Penggunaan sarana penunjang lainnya seperti karpet agar anak dapat duduk dengan nyaman. Anak akan merasa nyaman berada dalam ruangan yang bersih, sejuk dan rapi. Perpustakaan menjadi tempat yang diminati, minat baca pun meningkat dan kecintaan anak pada buku bertambah. Perpustakaan pun disediakan dalam keadaan mini di setiap sudut kelas. Pada setiap kelas, disediakan rak buku dan buku yang beraneka ragam sehingga menjadi pustaka mini bagi anak untuk menunjang gerakan aku cinta buku untuk menumbuhkan minat Jurnal Ilmiah Pesona PAUD: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/paud/index

Outhor name 1, Outhor name 2,│8

baca anak. Di ruang perpustakaan juga disediakan multimedia berupa komputer, lettop, dan in focu serta penyediaan layanan interner (wi-fi). Ini berguna untuk pembelajaran yang menyangkut dengan tema yang dibahas pada bulan itu atau melihat pustaka on line. Mengenai tenaga kependidikan dari hasil wawancara dengan ibu Anidar menyatakan bahwa : “Tenaga kependidikan secara umum memiliki tugas sebagai penyelenggara kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, dan memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Sedangkan Tenaga pustakawan memang menjadi keharusan yang sebaiknya ada di sebuah perpustakaan, meskipun perpustakaan sekolah. Tenaga pustakawan di Perpustakaan TK Islam Raudhatul jannah adalah guru yang memahami perkembangan anak, dilatih dan diberikan bimbingan secara praktis supaya memiliki kompetensi sebagai pustakawan, melalui prosedur pengajuan permohonan dari kepala TK kepada pihak yayasan untuk bekerjasama dengan pihak-pihak yang punya kompetensi dalam membimbing dan melatih. Kebijakan kepala sekolah menjadikan guru sebagai tenaga pustakawan dalam kelas dengan pustaka mini yang ada, dengan pertimbangan kalau guru yang dilatih untuk memiliki pengetahuan dan wawasan tentang perpustakaan akan lebih baik karena mereka sudah memahami karakteristik perkembangan anak usia dini, sehingga pelayanan perkembangan anak dapat dilakukan secara optimal. Disamping itu setiap guru di kelas adalah sebagai pembimbing bagi anak dalam melakukan gerakan anak cinta buku sehingga tujuan dari gerakan ini tercapai. Kreativitas guru juga diharapkan misalnya dalam mengarang buku, memanfaatkan lingkungan sekitarnya seperti majalah, koran atau buku bekas dalam pembuatan kliping berbagai jenis materi sehingga memperkaya jumlah buku di perpustakaan yang disukai anak.” Untuk jadwal kunjungan ke perpustakaan peneliti melihat ada jadwal yang sudah diatur karena jumlah kelas yang banyak yaitu ada 14 kelas. Menurut guru penanggung jawab perpustakaan menyatakan bahwa : Jumlah siswa dalam kelas yang banyak dan terdiri dari beberapa kelas tidak memungkinkan anak masuk ke perpustakaan sekolah dalam waktu yang bersamaan. Maka jadwal masuk ke ruangan perpustakaan diatur. Dalam satu hari, hanya dua kelas yang dapat masuk ke ruang perpustakaan dengan pembagian jadwal yang sudah ditentukan. Bagi kela...


Similar Free PDFs