Aspek Hukum dalam Bisnis PDF

Title Aspek Hukum dalam Bisnis
Author Indomedia Pustaka
Pages 20
File Size 1.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 879
Total Views 1,024

Summary

Aspek Hukum Dalam Bisnis Dr. I Made Sara, SE., MP Komang Adi Kurniawan Saputra, SE., MSA., Ak., CA I Wayan Kartika Jaya Utama, SH., M.Kn Aspek Hukum Dalam Bisnis Dr. I Made Sara, SE., MP Komang Adi Kurniawan Saputra, SE., MSA., Ak., CA I Wayan Kartika Jaya Utama, SH., M.Kn Edisi Asli Hak Cipta © 201...


Description

Aspek Hukum Dalam Bisnis

Dr. I Made Sara, SE., MP Komang Adi Kurniawan Saputra, SE., MSA., Ak., CA I Wayan Kartika Jaya Utama, SH., M.Kn

Aspek Hukum Dalam Bisnis Dr. I Made Sara, SE., MP Komang Adi Kurniawan Saputra, SE., MSA., Ak., CA I Wayan Kartika Jaya Utama, SH., M.Kn

Edisi Asli Hak Cipta © 2018, pada penulis Griya Kebonagung 2, Blok I2, No. 14 Kebonagung, Sukodono, Sidoarjo Telp. : 0812-3250-3457 Website : www.indomediapustaka.com E-mail : [email protected] Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penulis.

UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Sara, I Made Saputra, Komang Adi Kurniawan Utama, I Wayan Kartika Jaya

Aspek Hukum Dalam Bisnis/I Made Sara, Komang Adi Kurniawan Saputra, I Wayan Kartika Jaya Utama Edisi Pertama —Sidoarjo: Indomedia Pustaka, 2018 Anggota IKAPI No. 195/JTI/2018 1 jil., 17 × 24 cm, 124 hal. ISBN: 978-602-6417-62-6 1. Manajemen I. Judul

2. Aspek Hukum Dalam Bisnis II. I Made Sara, Komang Adi Kuriawan Saputra, I Wayan Kartika Jaya Utama

Kata Pengantar

Puja dan puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Waranugraha-Nya sehingga penulisan dan penerbitan buku dengan judul : Aspek Hukum Dalam Bisnis. Buku ini memberikan penjelasan kepada pembaca tentang perikatan dan perjanjian, anti monopoli dan persaingan tidak sehat, perlindungan konsumen, kepailitan dan penundaan, lingkup kerja kantor, penyelesaian sengketa bisnis, dan E-commerce. Penulisan buku ini tidak terlepas dari melihat perkembangan yang ada dalam masyarakat dan dunia bisnis terkait dengan persaingan bisnis diera global dengan persangan yang semakin kompetitif. Semua ini memerlukan wawasan dan pemahaman tentang aspek hokum terkait dengan perkembangan yang terjadi. Penyelesaian buku ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak yang telah memberikan saran dan masukan terkait buku ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada Rektor Universitas Warmadewa, Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali yang terus mendorong dan memotivasi penulis untuk membuat karya tulis yang bermanfaat bagi dunia akademis. Ucapan

terima kasih juga kepada Pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa, rekanrekan sejawat dosen Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum Universitas Warmadewa. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga kami tercinta terutama anakanak dan istri atas dukungan yang diberikan sehingga menjadi penyemangat bagi penulis dalam menyelesaikan penulisan buku ini. Pada kesempatan ini penulis sangat berharap buku ini dapat dipakai sebagai buku pegangan bagi mahasiswa dalam menempuh mata kuliah : Aspek Hukum Dalam Bisnis pada Fakultas Ekonomi. Penulis juga sangat berharap adanya masukan, kritik da saran dari semua pihak untuk kesempurnaan buku ini. Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis harapkan buku ini dapat bergun dan bermanfaat bagi dunia akademis dan perkembangan ilmu pengetahuan serta masyarakat bisnis dan praktisi hukum. Penulis:

Dr. I Made Sara, SE., MP Komang Adi Kurniawan Saputra, SE., MSA., Ak., CA I Wayan Kartika Jaya Utama, SH., M.Kn

iv  

Aspek Hukum Dalam Bisnis

Daftar Isi

Kata Pengantar ...................................................................................... iii Daftar Isi.................................................................................................. v Bab I Hukum Perserikatan dan Perjanjian....................................... 1

Bab II

Pengertian Perikatan .................................................................................................... 1 Wanprestasi ...................................................................................................................... 3 Overmacht ......................................................................................................................... 4 Perikatan yang Bersumber dari Perjanjian ........................................................ 5 Perjanjian............................................................................................................................ 6 Macam-Macam Perjanjian .......................................................................................... 8 1. Perjanjian Jual Beli .............................................................................................. 8 2. Perjanjian Sewa Menyewa ............................................................................... 8 3. Perjanjian Tukar Menukar ............................................................................... 9 4. Leasing (Sewa Guna Usaha) ………………………………………….................. 9 5. Perjanjian Pinjam Meminjam …………………………………………............... 11

Anti Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat ......................................... 13

Sejarah Munculnya Regulasi Antimonopoli dan Persaingan Tidak Sehat ....................................................................................................................... 13 Sekilas Undang-Undang Antimonopoli dan Persaingan Tidak Sehat ..... . 14 Perjanjian dan Kegiatan yang Dilarang dalam UU No.5 Tahun 1999........ 16

Larangan yang bersifat Per Se Illegal ..................................................................... 16 Larangan yang Bersifat Rule of Reason ................................................................. 16 1). Perjanjian yang bersifat oligopoly .............................................................. 16 2). Perjanjian pembagian wilayah pemasaran atau alokasi pasar ...... 16 3). Perjanjian yang bersifat kartel .................................................................... 17 4). Perjanjian yang bersifat trust ........................................................................ 17 5). Perjanjian yang bersifat oligopsoni ............................................................ 17 6). Kegiatan usaha yang melakukan praktik monopoli ............................ 17 7). Kegiatan usaha yang melakukan praktik monopsoni ........................ 18 8). Kegiatan penguasaan pasar ........................................................................... 18 9). Kegiatan menjual dibawah harga pokok (predatory pricing) ......... 18 10). Jabatan rangkap dalam perusahaan yang saling bersaing (interlocking directorate) ........................................................................ 18 11). Penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan perusahaan lain ........................................................................................... 19 Hal-hal yang Dikecualikan dari Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 .......... 19 Perbuatan dan atau perjanjian yang bertujuan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku ........................................... 19 Perjanjian yang berkaitan dengan hak atas kekayaan intelektual seperti lisensi, paten, merek dagang, hak cipta, desain produk industri, rangkaian elektronik terpadu, dan rahasia dagang, serta perjanjian yang berkaitan dengan waralaba................................................. 19 Perjanjian penetapan standar teknis produk barang dan atau jasa yang tidak mengekang dan atau menghalangi persaingan...................... 20 Perjanjian dalam rangka keagenan yang isinya tidak memuat ketentuan untuk memasok kembali barang dan atau jasa dengan harga yang lebih rendah daripada harga yang telah diperjanjikan .... 20 Perjanjian kerjasama penelitian untuk peningkatan atau perbaikan standar hidup masyarakat luas .......................................................................... 20 Perjanjian internasional yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia .................................................................................................. 21 Perjanjian dan atau perbuatan yang bertujuan untuk ekspor yang tidak mengganggu kebutuhan dan atau pasokan pasar dalam negeri................................................................................................... 21 Pelaku usaha yang tergolong dalam usaha kecil ......................................... 21 Kegiatan usaha koperasi yang secara khusus bertujuan untuk melayani anggotanya ………………………………………………............................ 21 Pengawas Terjadinya Monopoli ………………………………………........................ 22 Pencapaian KPPU …………………………………………………….................................. 25 Teori Ekonomi dan Intervensi Pasar …………………………………...................... 27 Antimonopoli di Beberapa Negara ……………………………………...................... 28 Praktek Antimonopoli di Indonesia ....................................................................... 30

vi  

Aspek Hukum Dalam Bisnis

Pengaruh UU Antimonopoli dalam Perekonomian Indonesia .................... 31

Bab III Aspek Hukum Perlindungan Konsumen ………………………........... 35

Perlindungan Konsumen di Indonesia ………………………….……..................... 36 Kesederajatan Antara Konsumen dan Pengusaha ……………..………............ 38 Teori Due Care ………………………………………...………………................................. 39 Hak Konsumen ……………………………………...…………………................................ 39 Upaya-upaya Perlindungan Konsumen ………...……………………..................... 41 Aspek Hukum dalam Perlindungan Konsumen ...……………………................ 48

Bab IV Kepailitan dan Penundaan .................................................................... 57

Bab V

Kepailitan dan Dasar Hukum Pailit ........................................................................ 58 Debitur dan Kreditur .................................................................................................... 59 Pihak-Pihak yang Berhak Mengajukan Kepailitan ........................................... 61 Tujuan Utama Kepailitan ............................................................................................ 63 Dasar Hukum Pailit ....................................................................................................... 64 Syarat Pengajuan Permohonan Kepailitan .......................................................... 65 Akibat Hukum Pernyataan Pailit ............................................................................. 68 Akibat Kepailitan Lainnya .......................................................................................... 69 Penundaan Pembayaran Utang................................................................................. 71

Lingkup Kerja Kurator ........................................................................... 73

Pengertian Kurator ........................................................................................................ 73 Tugas dan Kewajiban Kurator................................................................................... 75 Imbalan Jasa Kurator .................................................................................................... 77 Divisi Advokasi ................................................................................................................ 77

Bab VI Penyelesaian Sengketa Bisnis dan Pembuktian................................... 79

Sekilas Perkembangan Bisnis di Indonesia ........................................................ 79 Penyelesaian Sengketa Alternatif ............................................................................ 83 Pengertian Penyelesaian Sengketa Alternatif .................................................... 84 Macam-macam Cara Penyelesaian Sengketa Alternatif ................................. 86 Arbitrase ....................................................................................................................... 87 Negosiasi ...................................................................................................................... 87 Mediasi .......................................................................................................................... 88 Konsiliasi....................................................................................................................... 89 Penyelesaian Sengketa Secara Perdata ................................................................. 89 Pembuktian ....................................................................................................................... 92 Azas-azas dan Beban Pembuktian .......................................................................... 95 Alat Bukti............................................................................................................................ 97 Daftar Isi

vii  

Bab VII E-Commerce dan Penyelesaian Permasalahan..................................... 101 Pendahuluan .................................................................................................................... 101 Keuntungan Penggunaan Electronic Commerce ................................................ 102 Mekanisme Transaksi Electronic Commerce ....................................................... 103 Jenis-jenis Transaksi Electronic Commerce ......................................................... 106 Pihak-pihak dalam Transaksi Electronic Commerce ........................................ 106 Penyelesaian Sengketa Electronic Commerce ..................................................... 107 Sistem Pembuktian Transaksi Elektronik ........................................................... 111

Daftar Pustaka........................................................................................................ 115 Indeks ................................................................................................................. 117

viii  

Aspek Hukum Dalam Bisnis

Bab 1 Hukum Perikatan dan Perjanjian Pengertian Perikatan. Menurut ilmu pengetahuan Hukum Perdata, pengertian perikatan adalah suatu hubungan dalam lapangan harta kekayaan antara dua orang atau lebih dimana pihak yang satu berhak atas sesuatu dan pihak lain berkewajiban atas sesuatu. Perikatan dilahirkan dari suatu perjanjian, dan di dalam perikatan ada perjanjian. Bila ditinjau lebih lanjut dari pengertian perikatan, maka dapat kita ketahui bersama bahwa dalam satu perikatan paling sedikit terdapat satu hak dan satu kewajiban. Untuk lebih dapat dipahami dapat dikemukakan dalam contoh berikut ini : w A menitipkan sepeda motornya dengan cuma-cuma kepada B, maka terjadilah perikatan antara A dengan B yang menimbulkan hak pada A untuk menerima kembali sepeda motornya tersebut dan kewajiban pada B untuk meyerahkan sepeda motor tersebut. w A menjual mobilnya kepada B, maka timbul perikatan antara A dengan B yang menimbulkan kewajiban pada A untuk menyerahkan mobilnya dan hak pada B atas penyerahan mobil tersebut. Selain itu juga menimbulkan kewajiban pada A untuk menerima pembayaran dan kewajiban pada B untuk membayar kepada A. Unsur – unsur Perikatan: w Hubungan Hukum w Kekayaan w Pihak-pihak w Objek Hukum (Prestasi)

Pada setiap perikatan selalu terdapat dua pihak, yaitu kreditur pihakyang aktif dan debitur pihak yang pasif. Schuld adalah utang debitur kepada kreditur. Setiap debitur mempunyai kewajiban menyerahkan prestasi kepada kreditur. Karena itu debitur mempunyai kewajiban untuk membayar utang. Sedangkan Haftung adalah harta kekayaan debitur yang dipertanggungjawabkan bagi pelunasan utang debitur tersebut.

Dasar hukum perikatan berdasarkan KUH Perdata terdapat tiga sumber adalah sebagai berikut : 1. Perikatan yang timbul dari persetujuan (perjanjian ) 2. Perikatan yang timbul dari Undang-Undang 3. Perikatan terjadi bukan perjanjian, tetapi terjadi karena perbuatan melanggar hukum (onrechtmatige daad) dan perwakilan sukarela (zaakwaarneming)

Gambar 2. Sumber Hukum perikatan

Tentang hapusnya perikatan, Bab IV Buku III KUH Perdata mengatur tentang hapusnya perikatan baik yang timbul dari persetujuan maupun dari undang-undang yaitu dalam pasal 1381 KUH Perdata. Dalam pasal tersebut menyebutkan bahwa ada delapan cara hapusnya perikatan yaitu : w Pembayaran w Penawaran pembayaran diikuti dengan penitipan. w Pembaharuan utang (inovatie) w Perjumpaan utang (kompensasi)

2  

Aspek Hukum Dalam Bisnis



w w w w

Percampuran utang. Pembebasan utang. Musnahnya barang yang terutang Kebatalan dan pembatalan perikatan-perikatan.

Adapun dua cara lainnya yang tidak diatur dalam Bab IV Buku IIIKUH Perdata adalah : w Syarat yang membatalkan (diatur dalam Bab I). w Kedaluwarsa (diatur dalam Buku IV, Bab 7). w Macam-macam perikatan: w Perikatan Perdata dan Perikatan Wajar/Alamiah w Perikatan Positif dan Negatif w Perikatan yang dapat dibagi-bagi dan Perikatan yang tidak dapat dibagi-bagi. w Perikatan Principal dan Perikatan Accessoir w Perikatan Spesifik dan Perikatan Generik. w Perikatan Alternatif dan Perikatan Fakultatif w Perikatan Solider atau Tanggung renteng. w Perikatan Dengan Ancaman Hukuman w Perikatan yang Sederhana dan Perikatan yang Berlipat Ganda w Perikatan yang Sepintas dan Perikatan yang Terus Menerus (berlanjut). w Perikatan yang Murni w Perikatan Bersyarat dan Perikatan dengan Ketentuan Waktu

Wanprestasi

Wanprestasi adalah keadaan dimana debitur tidak memenuhi prestasi (ingkar janji) yang telah diperjanjikan. Tidak dipenuhinya kewajiban oleh debitur disebabkan oleh dua kemungkinan yaitu : 1. Karena kesalahan debitur, baik dengan sengaja tidak dipenuhinya kewajiban maupun krena kelalaian; 2. Karena keadaan memaksa (overmacht), force majeure, jadi diluar kemampuan debitur, dalam arti bahwa debitur di sini dianggap tidak bersalah. Ada tiga bentuk wanprestasi yaitu : 1. Tidak memenuhi prestasi sama sekali 2. Terlambat memenuhi prestasi. 3. Memenuhi prestasi secara tidak baik.

Bab 1: Hukum Perikatan dan Perjanjian

3  

Wanprestasi membawa akibat yang merugikan bagi debitur karena sejak saat itu debitur harus : w Mengganti kerugian w Benda yang dijadikan objek dari perikatan sejak saat tidak dipenuhinya kewajiban menjadi tanggung jawab dari debitur. w Jika perikatan itu timbul dari perjanjian yang timbal balik, kreditur dapat meminta pembatalan (pemutusan) perjanjian.

Dalam hal debitur melakukan wanprestasi maka kreditur dapat menuntut salah satu dari lima kemungkinan sebagai berikut : w Dapat menuntut pembatalan/pemutusan perjanjian. w Dapat menuntut pemenuhan perjanjian. w Dapat menuntut penggantian kerugian. w Dapatmenuntut pembatalan dan penggantian kerugian. w Dapat menuntut pemenuhan dan pengganti kerugian

Overmacht

Keadaan memaksan (overmacht) adalah suatu keadaan yang terjadi setelah dibuatnya persetujuan yang menghalangi debitur untuk memenuhi prestasinya dimana debitur tidak dapat dipersalahkan dan tidak harus menanggung resiko serta tidak dapat menduga pada waktu persetujuan dibuat. Unsur-unsur yang terdapat dalam overmacht adalah : w Tidak dipenuhi prestasi karena suatu peristiwa yang membinasakan atau memusnahkan benda yang menjadi objek perikatan, ini selalu bersifat tetap. w Tidak dapat dipenuhi prestasi karena suatu peristiwa yang menghalangi perbuatan debitur untuk berprestasi, ini dapat bersifat tetap atau sementara. w Peristiwa itu tidak dapat diketahui atau diduga akan terjadi pada waktu membuat perikatan baik oleh debitur maupun oleh kreditur, jadi bukan kar...


Similar Free PDFs