At-Tadhad (Antonim) : Definisi Dan Jenisnya PDF

Title At-Tadhad (Antonim) : Definisi Dan Jenisnya
Author S. Mhs 2017
Pages 8
File Size 245.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 447
Total Views 484

Summary

At-Tadhad (Antonim) : Definisi Dan Jenisnya Sarah Fara Difa Bahasa dan Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jakarta, Indonesia [email protected] Abstrak Bahasa merupakan alat komunikasi antar masyarakat yang berupa lambang bunyi serta dihasilkan oleh alat ucap. Makna atau dilalah ...


Description

At-Tadhad (Antonim) : Definisi Dan Jenisnya Sarah Fara Difa Bahasa dan Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jakarta, Indonesia [email protected] Abstrak Bahasa merupakan alat komunikasi antar masyarakat yang berupa lambang bunyi serta dihasilkan oleh alat ucap. Makna atau dilalah dalam sebuah tata bahasa salah satunya ialah antonim atau at-Tadhad (lawan kata). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui definisi dan pembagian jenis dari at-Tadhad (antonim). Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah studi literature (library research) yaitu penelitian pustaka, mengacu pada data-data karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, yang dicari melalui internet. Data diperoleh dari berbagai sumber pustaka yang berupa jurnal penelitian, buku teks, makalah dan lain sebagainya yang berkaitan dengan at-Tadhad. Kata Kunci : At-Tadhad, Antonim, Definisi, Jenis

PENDAHULUAN Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.[1] Bahasa semakin berkembang pesat seiring berjalannya waktu bahkan juga mempengaruhi tata bahasanya. Bahkan perkembangan bahasa dapat dikatakan ialah sebagai gambaran dari kebudayaan dari suatu kelompok masyarakat. Maka dari itu sangatlah penting bagi kita untuk mempelajari serta mendalami tata bahasa serta perkembangannya dari masa-ke masa. Makna atau dilalah dalam sebuah tata bahasa salah satunya ialah antonim atau atTadhad (lawan kata). Banyak dari pakar bahasa berpendapat bahwa antonim atau at-Tadhad adalah dua kalimat yang maknanya berlawanan. Bahasa Arab adalah bahasa yang unik diantara bahasa-bahasa yang lainnya, oleh kerena itu tata bahasanya pun juga memiliki karakter dan susunan yang berbeda. At-Tadhad atau antonim ialah bahasan yang cukup menarik untuk diulas. Sehingga penulis ingin menyumbangkan artikel ilmiah ini dengan memperkenalkan definisi dan pembagian jenis at-Tadhad. Rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah :

a. Apa yang dimaksud dengan at-Tadhad ? b. Apa saja jenis-jenis at-Tadhad ? Kemudian penelitian ini memiliki tujuan untuk dapat menjawab rumusan masalah yang telah disebutkan di atas. Tujuan penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui definisi dari at-Tahdhad b. Untuk mengetahui pembagian jenis dari at-Tahdhad Penelitian ini memiliki dua tujuan pokok, yakni tujuan teoritis dan tujuan praktis. Secara teoritis, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui definisi dan pembagian jenis dari at-Tadhad. Secara praktis, penelitian ini diharapkan memiliki peran dalam upaya meningkatkan minat peneliti lain terutama bagi pemula, untuk ikut peran aktif melihat perspektif lain dalam penelitian sastra. Semoga dengan adanya artikel ilmiah ini dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai at-Tadhad dan artikel ini diharapkan dapat menjadi manfaat bagi pembaca. Selamat membaca! METODOLOGI Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah studi literature (library research) yaitu penelitian pustaka, mengacu pada data-data karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, yang dicari melalui internet. Data diperoleh dari berbagai sumber pustaka yang berupa jurnal penelitian, buku teks, makalah dan lain sebagainya yang berkaitan dengan at-Tadhad. HASIL DAN PEMBAHASAN At-Tadhad (Antonim) dalam bahasa Arab berasal dari kata ‫يضد ضد‬

‫ضد‬

yang berarti

menolak, berlawanan atau kontradiksi. Sedangkan kata Antomini (bahasa indonesia) merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu antonymy.[1] Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Antonim adalah kata yang berlawanan makna dengan kata lain : “buruk” adalah lawan kata dari “baik”.[2] Lawan dari Antonim adalah Sinonim, yang berarti dalam KBBI adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain.[3] Para ahli bahasa Arab mendefinisikan antonim dengan menggunakan satu kata untuk dua pengertian yang berlawanan seperti :[4]

‫املوت – احلي‬ ‫البیاض – البیضاء‬ Definisi at-Tadhad menurut para pakar Berikut ialah definisi at-Tadhad menurut para ahli linguistik : 1. Menurut Verhaar (1978), kata antonymy sendiri berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu: “anoma” artinya nama dan “anti" artinya melawan. Jadi makna sebenarnya adalah “Nama lain untuk benda lain” (Verhaar, 1978:133) atau lebih sering disebut dengan lawan kata. Secara semantik, (Verhaar 1978) mengartikannya sebagai: “Ungkapan (biasanya berupa kata, tetapi dapat pula dalam bentuk frase atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna ungkapan lain”. Dapat dikatakan bahwa antonim ini ialah kata-kata yang memiliki makna berlawanan. [4] 2. Taufiqurrochman menyebutkan dalam bukunya, Bahwa

Antonim disebut

dengan ‫ التضاد‬dalam bahasa arab, definisinya yaitu :

‫ هو عبا رة عن وجود كلمتني فاكثر هلا داللة متضادة‬:‫التضاد‬ “Antonim

(‫)التضاد‬

adalah dua buah kata atau lebih yang maknanya dianggap

berlawanan.” Antonomi (Al-tadhad) adalah dua kata atau lebih yang berarti ‘dianggap’ berlawanan. Dikatakan ‘dianggap’ karena kata tersebut berlawanan dari dua kata yang berantonim sangat relatif. Adapun kata-kata yang mutlak yang berlawanan, misalnya : pada kata hidup dengan mati, dan kata siang dengan malam. Kemudian ada juga kata-kata yang tidak mutlak, seperti kata jauh dengan dekat, dan kata kaya dengan miskin. Seseorang yang ‘tidak kaya’ belum tentu ‘miskin’, Begitu juga sesuatu yang tidak tinggi belum tentu rendah.[5]

3. Sedangkan Ahmad Mukhtar Umar (1998:191) mengartikannya sbagai berikut:[4]

‫االضاد او التضاد هو اللفظ ادلستعمل يف معنٌن متضادمني‬

“Antonim adalah lafadz yang digunakan dalam dua makna yang berlawanan.”

4.

Kemudian menurut Ilmuan Bahasa Modern menyatakan bahwa:[4]

‫االضاد او التضاد يعني وجود لفظٌن خیتلفاف نطقاويتضاداف يف ادلعىن‬ “Antonim yaitu adanya dua lafadz yang berbeda dalam pelafalan dan berbeda dalam makna”. 5. Kridalaksana (1993) mendefinisikan antonim sebagai oposisi makna dalam pasangan leksikal yang dapat dijenjangkan (Kridalaksana, 1993:15). Hal ini yaitu beberapa pasangan kata yang mempunyai arti yang berlawanan. Dalam bahasa Indonesia kita kenal kata-kata besar-kecil, tinggi-rendah, jauh-dekat, rajin-malas, takut berani, gembira-sedih, sakit-senang, panas-dingin, dan lain-lain.[4] Dilihat dari banyaknya pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa antonim (‫)التضاد‬ merupakan dua kata yang digunakan namun maknanya berlawanan. Adapun agar lebih jelas dapat dilihat dari contoh-contoh Antonim berikut, diantaranya :[6]  Betina/perempuan

( ‫) ذكر ↔ انثى‬  Mati → Hidup

( ‫) حي ↔ میت‬  Salah → Benar

( ‫) صح ↔ خطاء‬  Wanita → Pria

( ‫) رجل ↔ امراءة‬



Jantan/laki-laki

Pembagian Jenis at-Tadhad Sebelum membahas tentang pembagian jenis at-Tadhad, harus diingat bahwa istilah antonimi (at-Tadhad) sangatlah berbeda dengan istilah antonomi (yang berasal dari kata Yunani). Maka dari itu, antonimi (at-Tadhad) dapat dibedakan dengan beberapa jenis.[7] Pada pembagiannya, Abdul Chaer membagi antonim kepada lima jenis, yaitu : 1) antonim mutlak misalnya kata “hidup” dengan lafal “mati”; 2) antonim relative atau bergradasi, contohnya kata “besar” dengan lafal “kecil”; 3) antonim relasional, misalnya lafal “membeli” dengan kata “menjual”; 4) antonim hirarki, contohnya kata “tamtama” dengan lafal “bintara”; dan 5) antonim majemuk yaitu antonim yang memiliki pasangan lebih dari satu, misalnya berdiri dapat berantonim dengan duduk, tidur, jongkok, tiarap dan lainlain.[8] Berdasarkan beberapa pendapat di atas, terlihat bahwa kajian terhadap at-Tadhad atau antonimi, baik di kalangan linguis Arab, Barat maupun lainnya telah melakukan penelitian terhadap masalah ini, kajian mereka terfokus tataran pengertian dan pembagiannya.[9] Dalam bahasa Arab, al-Tadhad dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: 1. Al-Tadhad al-Had atau antonimi tidak berjenjang seperti: ‫حي‬-‫ میت‬dan

‫ أغزب‬-‫متزوج‬ 2.

Al-Tadhad al-Mutadarrij atau antonimi berjenjang seperti:

‫ ساخن‬-‫ ابرد‬karena

hangat dan dingin memiliki ukuran tertentu. 3. Al-Tadhad al-Aks atau antonim berpasangan seperti: ‫ابع‬

-‫اشرتى‬

dan ‫دفع‬

-‫ أخذ‬dan

lain-lain. 4. Al-Tadhad al-Ittijahi, atau antonim arah seperti: ‫سفل‬-‫أعلى‬

, ‫حتت‬-‫ فوؽ‬, dan lain-

lain.[4] Sedangkan al-Khammas juga membagi antonim menjadi 5 bagian, yaitu :[5] Pertama, antonim mutlak (tadhad had), adalah diantara medan makna pada dua kata yang berlawanan tidak terdapat tingkatan/level. Yang berarti kedua kata yang maknanya

berlawanan itu benar-benar mutlak. Contohnya : (jantan/laki-laki), dan ‫( میت‬mati) ><

‫حي‬

‫أنثى‬

(betina/perempuan) ><

‫ذكر‬

(hidup).

Kedua, antonim bertingkat (tadhad mutadarrij), ialah di antara medan makna pada dua kata yang berlawanan masih terdapat tingkatan/level. Yang berarti makna dari kata-kata yang saling berlawanan masih relatif. Contoh seperti : ‫( سهل‬mudah) >< ‫( صعب‬sulit), dan

‫( ابرد‬dingin) >< ‫حار‬

(panas).

Ketiga, antonim berlawanan (tadhad aksi), yaitu diantara medan makna pada dua kata yang berlawanan bersifat lazim/lumrah. Contoh : (menjual) ><

‫اشرتى‬

‫( أب‬ayah) >< ‫أم‬

(ibu), dan

‫ابع‬

(membeli).

Keempat, antonim garis samping (tadhad ‘amudi), yaitu apabila kata-kata yang berlawanan terdiri dari kosa kata yang bersifat arah (direction). Kosa kata yang berlawanan menurut garis menyimpang disebut antonim garis samping. Misalnya :

‫( مشال‬utara) >< ‫شرق‬

(timur), dan ‫( جنوب‬selatan) >< ‫( غرب‬barat). Kelima, antonim garis lurus (tadhad imtidadi), adalah apabila kosa kata yang berlawanan (antonim) berdasarkan garis lurus (melawan arah). Contohnya : ‫( فوق‬atas) ><

‫حتت‬

(bawah), ‫( مشال‬utara) ><

‫جنوب‬

(selatan), dan ‫( شرق‬timur) >< ‫( غرب‬barat).

Fromkin dan Rodman juga membagi antonim menjadi 3 bagian. Diantaranya ialah : 1) antonim seakan-akan dunia terbelah menjadi dua (complementary); 2) antonim bertingkat (gradable); 3) antonim timbal balik (relation apposoties). Kemudian Moeliono menyebutkan satu lagi antonim yang berhubungan dengan gerak dan arah.[10] KESIMPULAN

Makna atau dilalah dalam sebuah tata bahasa salah satunya ialah antonim atau atTadhad (lawan kata). at-Tadhad (Antonim) dalam bahasa Arab berasal dari kata

‫ضد‬

‫ضد يضد‬

yang berarti menolak, berlawanan atau kontradiksi. Para ahli bahasa Arab

mendefinisikan antonim dengan menggunakan satu kata untuk dua pengertian yang berlawanan seperti :‫احلي‬

– ‫ املوت‬, ‫ البیاض – البیضاء‬.

Banyak ahli bahasa membagi jenis at-Tadhad ke dalam beberapa bagian, diantaranya adalah Abdul Chaer, ia membagi antonim kepada lima jenis, yaitu : 1) antonim mutlak; 2) antonim relative atau bergradasi; 3) antonim relasional; 4) antonim hirarki; dan 5) antonim majemuk. Sedangkan al-Tadhad dalam bahasa Arab dapat dibagi menjadi beberapa jenis : al-Tadhad al-Had, al-Tadhad al-Mutadarrij, al-Tadhad al-Aks, dan al-Tadhad al-Ittijahi. PENGAKUAN Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Penulis haturkan rasa terimakasih serta hormat kepada dosen pengampu, Bapak Zubair, M.Ag. yang telah memberikan bimbingan dan arahannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Semoga dengan adanya penelitian ini dapat menjadi manfaat dan dorongan bagi para pembaca untuk memulai suatu penelitian. REFERENSI [1] Ri. Devianty, “Bahasa Sebagai Cermin Kebudayaan,” Fak Tarb Dan Kegur UIN Sumat Utara, vol. 24, hlm. 227–228, Des 2017. [2] “Arti Kata Antonim (KBBI).” https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Antonim (diakses Des 15, 2020). [3] “Arti Kata Sinonim (KBBI).” https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Sinonim (diakses Des 15, 2020). [4] N. Aljah Siompu, “RELASI MAKNA DALAM KAJIAN SEMANTIK BAHASA ARAB,” Pres. Konf. Nas. Bhs. Arab V Malang, hlm. 690–701, 0ktober 2019. [5] Taufiqurrochman, Leksikologi Bahasa Arab. Malang: UIN-Malamg Press, 2008. [6] M. I. Siregar, “Antonim dalam bahasa Arab,” blogspot.com, Apr 13, 2012. .

[7] Anita Rimayanti, Gina Amaliyah Solihah, dan Hanna Auliana Dzakiya, Makalah : AtTadhad. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati, 2008. [8] A. Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta, 2002. [9] M. Ritonga, “Disertasi-Semantik Bahasa Arab dalam Pandangan Al-Anbari (Kajian Makna al-Tadad di dalam Alquran),” UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013. [10] Moh. Matsa, Kajian Semantik Arab Klasik dan Kontemporer. Jakarta: Kencana, 2016....


Similar Free PDFs