BAB satu DOC

Title BAB satu
Author Amruddin Rudi
Pages 17
File Size 139 KB
File Type DOC
Total Downloads 257
Total Views 391

Summary

BAB I Persekutuan Pembentukan, Operasi dan Pembagian Laba/Rugi Dalam bab ini penekanan pembahasannya pada akuntansi Persekutuan. Dimana pembahasannya mengenai masalah- masalah umum berkaitan dengan bentuk persekutuan mulai dari organisasi usaha, akuntansi untuk operasi persekutuan dan akuntansi untu...


Description

BAB I Persekutuan Pembentukan, Operasi dan Pembagian Laba/Rugi Dalam bab ini penekanan pembahasannya pada akuntansi Persekutuan. Dimana pembahasannya mengenai masalah- masalah umum berkaitan dengan bentuk persekutuan mulai dari organisasi usaha, akuntansi untuk operasi persekutuan dan akuntansi untuk pembagian laba-rugi. Meskipun perlakuan akuntansi modal pemilik pada persekutuan berbeda dengan perlakuan akuntansi bentuk usaha lainnya, namun prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk aktiva, kewajiban, pendapat dan biaya tetap bisa diterapkan pada persekutuan. Dengan kata lain, pencatatan transaksi yang tidak mempengaruhi kepemilikan modal umumnya sama, baik untuk persekutuan maupun untuk bentuk usaha lain. Pengertian Persekutuan. Persekutan (Partnership) didefinisikan suatu asosiasi atau kerja sama diantara dua orang atau (badan) atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan secara langsung menjalankan perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Atau menurut Undang-Undang Hukum Perdata Bab 8 bagian kesatu, menyebut persekutuan "sebagai suatu persetujuan dengan mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi karenanya". Masalah yang timbul didalam persekutuan adalah berhubungan dengan perlakuan dan prosedur akuntansinya. Permasalahan ini dikarenakan persekutuan memiliki karakteristik yang berbeda dengan Perseroan Terbatas. Dimana didalam Perseroan Terbatas sudah memisahkan secara jelas antara Pemilik (Pemegang Saham) dengan Manajemennya, sedangkan didalam persekutuan pemisahan seperti yang ada di Perseroan Terbatas masih belum jelas atau bahkan tidak ada. Namun walaupun tidak ada pemisahan dengan jelas penyelenggaraan akuntansinya harus berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan. Karakteristik Persekutuan Bentuk usaha persekutuan banyak kita jumpai pada berbagai macam bidang usaha mencakup usaha jasa, perdagangan eceran, grosir dan kegiatan manufaktur, serta bidang usaha jasa profesi, khususnya bidang usaha jasa konsultan, medis, kantor akuntan publik dan jenis usaha yang lain. Adapun karakteristik umum yang ada dalam bentuk persekutuan antara lain adalah : a. Umurnya terbatas. Kelangsungan hidup persekutuan berakhir apabila para anggota secara sukarela sepakat untuk membubarkan persekutuan, masuknya sekutu/rekanan baru, pengunduran diri salah satu atau lebih sekutu atau meninggalnya sekutu lama, atau pembubaran dikarenakan terpaksa, misalnya karena bangkrut. Berakhirnya persekutuan dalam penjelasan diatas tidak berarti kegiatan persekutuan tersebut berhenti atau entitas akuntansinya juga berhenti, akan tetapi kegiatan persekutuan masih tetap berjalan, kecuali persekutuan tersebut dibubarkan karena bangkrut atau alasan lain berdasarkan kesepakatan para anggota persekutuan. b. Tanggung jawab tidak terbatas. Tanggung jawab anggota persekutuan tidak terbatas pada jumlah modal yang ditanamkan dalam usaha persekutuan. Hal ini berhubungan dengan kemungkinan tidak mampunya persekutuan untuk membayar hutang-hutangnya kepada pihak ketiga, maka kreditur berhak menagih pada salah seorang dari anggota persekutuan tersebut. c. Keagenan yang saling menguntungkan. 1...


Similar Free PDFs