BAHASA ARAB PDF

Title BAHASA ARAB
Author Al Alfandi
Pages 492
File Size 8.9 MB
File Type PDF
Total Downloads 11
Total Views 388

Summary

MODUL PENDALAMAN MATERI BAHASA ARAB PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2018 No. Kode: ....../2018 PENDALAMAN MATERI BAHASA ARAB MODUL 1 ILMU SHARF / MORFOLOGI BAHASA ARAB Penulis: Toto Edidarmo, M.A. PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi, dan Pe...


Description

MODUL

PENDALAMAN MATERI

BAHASA ARAB

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2018

No. Kode: ....../2018

PENDALAMAN MATERI BAHASA ARAB MODUL 1 ILMU SHARF / MORFOLOGI BAHASA ARAB

Penulis: Toto Edidarmo, M.A.

PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2018 Hak cipta © Kemenag RI, 2018 Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit. Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018

DAFTAR ISI PENDAHULUAN .................................................................................................. Rasional dan Deskripsi Singkat ................................................................. Relevansi .................................................................................................. Petunjuk Belajar ........................................................................................ KEGIATAN BELAJAR 1: ILMU SHARF DAN URGENSINYA .............................. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan ...................................................... Subcapaian Pembelajaran Mata Kegiatan ................................................. Pokok-Pokok Materi .................................................................................. Uraian Materi ............................................................................................ Rangkuman ............................................................................................... Tugas ........................................................................................................ Tes Formatif .............................................................................................. KEGIATAN BELAJAR 2: KLASIFIKASI KATA DALAM BAHASA ARAB ........... Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan ...................................................... Subcapaian Pembelajaran Mata Kegiatan ................................................. Pokok-Pokok Materi .................................................................................. Uraian Materi ............................................................................................ Rangkuman ............................................................................................... Tugas ........................................................................................................ Tes Formatif .............................................................................................. KEGIATAN BELAJAR 3: KLASIFIKASI KATA ISIM DAN KATA FI’IL ................ Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan ...................................................... Subcapaian Pembelajaran Mata Kegiatan ................................................. Pokok-Pokok Materi .................................................................................. Uraian Materi ............................................................................................ Rangkuman ............................................................................................... Tugas ........................................................................................................ Tes Formatif .............................................................................................. KEGIATAN BELAJAR 4: MIZAN SHARFI DAN BINA’ AL-KALIMAH ................. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan ...................................................... Subcapaian Pembelajaran Mata Kegiatan ................................................. Pokok-Pokok Materi .................................................................................. Uraian Materi ............................................................................................ Rangkuman ............................................................................................... Tugas ........................................................................................................ Tes Formatif .............................................................................................. TUGAS AKHIR ..................................................................................................... TES SUMATIF ........................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. GLOSARIUM .......................................................................................................

PENDAHULUAN

Rasional dan Deskripsi Singkat Dalam Modul 1 ini, Anda kami ajak untuk mempelajari ilmu sharf atau morfologi bahasa Arab. Ilmu Sharf merupakan salah satu cabang linguistik Arab yang harus dikuasai oleh guru bahasa Arab untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) atau jenjang pendidikan yang setara. Dengan mempelajari modul ini, Anda akan mendapatkan kompetensi pengetahuan bahasa Arab yang berkaitan dengan berbagai pola kata, bentuknya, perubahannya, dan aneka maknanya. Secara rinci setelah mempelajari materi dalam modul ini, diharapkan Anda dapat: 1. Mengidentifikasi takrif ilmu sharf (morfologi Arab) dan urgensinya dalam bahasa Arab. 2. Mengidentifikasi klasifikasi kata dalam bahasa Arab dengan tepat berdasarkan ciri-cirinya. 3. Mengidentifikasi kata dasar, wazan (pola), dan shighah (bentuk) kata isim, fi’il, dan harf tashrif ishtilahi (derivasi) dan tashrif lughawi (infleksi) dengan tepat berdasarkan ciri-cirinya. 4. Mengidentifikasi pola dan bentuk fi’il tsulatsi mujarrad dan fi’il tsulatsi mazid dengan tepat berdasarkan ciri-cirinya. Relevansi Bahasa Arab di Indonesia merupakan bahasa asing dan bahasa sumber agama Islam (Al-Quran dan Hadis) yang harus diajarkan sesuai dengan kaidahkaidah bahasa yang baku atau tersandar, khususnya berkaitan dengan aturan linguistik Arab (ilmu al-lughah). Kaidah-kaidah yang harus dikuasai oleh guru bahasa Arab berkaitan dengan ilmu sharf (morfologi), ilmu nahwu (sintaksis), dan ilmu balaghah (semantik-stilistika). Ilmu sharf ialah ilmu yang membahas tentang pola-pola kata (awzân alkalimah) dalam bahasa Arab dan perubahan bentuknya (qawa’id tashrîf al-shîghah),

khususnya sebelum kata tersebut digunakan di dalam struktur/kalimat. Perubahan bentuk kata ini berimplikasi pada perubahan arti atau makna. Ilmu sharf (morfologi) termasuk bidang ilmu linguistik yang harus dikuasai lebih awal oleh para guru bahasa Arab karena struktur dasar (elemen inti) dari bahasa berpangkal pada kata, lalu frasa, kalimat, dan wacana. Artinya, guru bahasa Arab yang tidak menguasai ilmu sharf atau morfologi bahasa Arab dinilai tidak layak atau tidak memenuhi kualifikasi untuk mengajarkan bahasa Arab. Dalam mengajarkan bahasa Arab, para guru bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA), serta juga di sekolah yang sederajat, dituntut minimal menguasai ilmu sharf (morfologi Arab), antara lain: klasifikasi kata, kata dasar (ashl al-kalimah), wazan (pola), shighah alkalimât (bentuk kata), tashrîf ishthilâhî (derivasi), tashrîf lughawî (infleksi), pola-pola fi’il tsulâtsî mujarrad, dan fi’il tsulâtsî mazîd. Dengan mempelajari materi modul ini, diharapkan Anda memperoleh manfaat untuk lebih mengenal aneka pola kata, bentuknya, perubahan strukturnya, serta beragama artinya. Petunjuk Belajar Agar Anda dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, Anda dapat mengikuti petunjuk berikut. 1.

Bacalah secara cermat tujuan belajar yang hendak dicapai.

2.

Pelajari contoh yang tersedia.

3.

Cermati materi ilmu sharf atau morfologi bahasa Arab ini dengan memberi tanda-tanda khusus pada bagian yang menurut Anda sangat penting.

4.

Lihatlah glosarium yang terletak di bagian akhir tulisan ini, apabila menemukan istilah-istilah khusus yang kurang Anda pahami.

5.

Kerjakan latihan dengan baik, untuk memperlancar pemahaman Anda.

6.

Setelah Anda mempersiapkan segala peralatan yang diperlukan, mulailah membaca modul ini secara teliti dan berurutan.

KEGIATAN BELAJAR 1: TAKRIF ILMU SHARF DAN URGENSINYA

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Mengidentifikasi takrif ilmu sharf (morfologi Arab) dan klasifikasi kata (kalimah) dalam bahasa Arab. Subcapaian Pembelajaran Mata Kegiatan 1. Menemukenali takrif ilmu sharf (morfologi Arab) 2. Menemukenali objek kajian ilmu sharf 3. Menemukenali spesifikasi dan signifikansi ilmu sharf 4. Menemukenali tujuan dan manfaat pembelajaran sharf. Pokok-Pokok Materi

A. Takrif Ilmu Sharf B. Objek Kajian Ilmu Sharf C. Spesifikasi dan Signifikansi Ilmu Sharf D. Tujuan dan Manfaat Ilmu Sharf

PETA KONSEP BAHASA ARAB MAKRO

Perhatikan Bagan berikut!

URAIAN MATERI A. Takrif Ilmu Sharf Kata “sharf” (‫ )ﺻَﺮْ ف‬adalah mashdar (infinitive/verbal noun) dari kata “sharafa-yashrifu” ( ُ‫ﺻ َﺮفَ –ﯾَﺼْ ﺮِف‬ َ ). Di dalam al-Mu‘jam al-Wasîth, kata ini digunakan dalam berbagai variasi makna, antara lain: 1. ‫ﺻ َﺮف ا ْﻟﺒَﺎب أو اﻟﻘﻠﻢ‬ َ , artinya: pintu atau pena itu bergeser atau berderik (bersuara karena ada gesekan); 2. ‫ﺻﺮف ﻧﺎﺑﮫ وﺻﺮف ﺑِﻨَﺎﺑﮫ‬, artinya: gigi taringnya bergeletuk, atau gigi taringnya bergesek (bersuara); 3. ‫ﺻ َﺮف اﻟﺸﻲء ﺻَﺮْ ﻓﺎ‬ َ , berarti: mengembalikan sesuatu ke hadapannya (‫)ردّه ﻋﻦ وﺟﮭﮫ‬ 4. ‫ﺻﺮف اﻷﺟﯿﺮ ﻣﻦ اﻟﻌﻤﻞ‬, berarti: memberhentikan karyawan dari pekerjaannya, atau membebastugaskannya; 5. ‫ﺻﺮف اﻟﻤﺎل‬, artinya: membelanjakan (menggunakan) harta/uang; 6. ‫ﺻﺮف اﻟﻨﻘﺪ ﺑﻤﺜﻠﮫ‬, berarti: menukar uang tunai dengan yang senilai; 7. ‫ﺻﺮف اﻟﻜﻼم‬, berarti: memperindah kalam/pembicaraan.

Dari makna leksikal tersebut, dapat dipahami bahwa kata “sharf” (‫)ﺻﺮف‬ memiliki arti umum “perubahan” atau pergeseran dari suatu bentuk/keadaan ke bentuk/keadaan yang lain. Muhammad Hamzah bin Sattar mengatakan,

‫ )ﺻﺮف اﻟﻜﻼم ﻋﻦ‬:‫ اﻟﺘﺤﻮﻳﻞ واﻟﺘﻐﻴﻴﺮ واﻻﻧﺘﻘﺎل ﻣﻦ ﺣﺎل إﻟﻰ ﺣﺎل؛ وﻣﻨﻪ ﻗﻮﻟﻬﻢ‬:‫اﻟﺼﺮف ﻟﻐﺔ‬ .‫ﺣﻘﻴﻘﺘﻪ( أي ﻏﻴّﺮﻩ وﺑﺪّﻟﻪ‬ “Sharf” (‫ )ﺻﺮْ ف‬secara bahasa ialah tahwîl (perubahan bentuk), taghyîr (perubahan pada umumnya), dan intiqâl hâl ilâ hâl (perpindahan suatu kondisi ke kondisi yang lain). Dari sinilah terdapat ungkapan Arab: ‫ﺻﺮف اﻟﻜﻼم ﻋﻦ ﺣﻘﯿﻘﺘﮫ‬ (sharafa al-kalâm ‘an haqîqatihî), maksudnya: “mengubah dan mengganti ucapan/kalam dari yang sebenarnya.” Dengan demikian, “ilmu sharf” diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang perubahan/pergeseran bentuk atau keadaan kata bahasa Arab. Syaikh Musthafa al-Ghalayaini, Penulis Jâmi‘al-Durûs Al-‘Arabiyyah, mendefinisikan ilmu sharf sebagai berikut:

.‫ﺑﺄﺻﻮل ﺗُﻌﺮَف ﺑﻬﺎ ﺻِﻴ ُﻎ اﻟﻜﻠﻤﺎت اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ وأﺣﻮاﻟُﻬﺎ اﻟﺘﻲ ﻟﻴﺴﺖ ﺑﺈﻋﺮاب وﻻ ﺑﻨﺎء‬ ٍ ‫اﻟﺼﺮف ﻋﻠ ٌﻢ‬ ‫ض ﻟﻪ ﻣﻦ ﺗﺼﺮﻳﻒ وإﻋﻼل وإدﻏﺎم وإﺑﺪال وﺑ ِﻪ‬ ُ ‫ﺣﻴﺚ ﻣﺎ ﻳَﻌ ِﺮ‬ ُ ‫ﻳﺒﺤﺚ ﻋﻦ اﻟ َﻜﻠِﻢ ﻣﻦ‬ ُ ‫ﻓﻬﻮ ﻋﻠ ٌﻢ‬ .‫ﻧﻌﺮِف ﻣﺎ ﻳﺠﺐ أن ﺗﻜﻮن ﻋﻠﻴ ِﻪ ﺑﻨﻴﺔُ اﻟﻜﻠﻤﺔ ﻗﺒ َﻞ اﻧﺘﻈﺎﻣﻬﺎ ﻓﻲ اﻟﺠﻤﻠﺔ‬ “Sharf ialah ilmu tentang kaidah-kaidah pokok untuk mengetahui bentuk-bentuk kata

berbahasa

Arab (shiyagh

al-kalimât

al-‘arabiyyah)

serta keadaan-

keadaannya yang bukan termasuk dalam kajian i‘râb dan binâ’. Sharf ialah ilmu yang membahas tentang kalim (kata-kata) dari sisi perubahan yang muncul darinya seperti tashrîf, i‘lâl, idghâm, dan ibdâl. Dengan ilmu ini, kita dapat mengetahui apa yang dipersyaratkan dalam bangunan kalimah sebelum ia tersusun dalam jumlah (struktur/kalimat).” Beberapa istilah yang terkait dengan definisi ilmu sharf di atas dapat diuraikan sebagai berikut: 1.

Tashrîf (‫)ﺗﺼﺮﯾﻒ‬, secara harfiah berarti perubahan bentuk (taghyîr). Dalam ilmu sharf, tashrîf dipahami sebagai perubahan kontruksi kata (kalimah)

bahasa Arab yang berkaitan dengan harf-harf (konsonan morfem-akar) yang asli atau tambahan, shahîh (konsonan murni) atau ‘illat (semi vokal: a, y/i, u/w), serta apakah konstruksi kata itu mengandung i‘lâl (pembuangan, penggantian, dan penukaran posisi harf illat dengan harf shahîh) atau ibdâl (penggantian/penukaran posisi harf shahîh dengan harf shahîh dan atau dengan harf illat), dan sebagainya. Menurut Syaikh Mushthafa al-Ghalayaini, istilah tashrîf memiliki dua makna, yaitu: pertama, perubahan kalimah (akar kata) ke dalam berbagai bentuk kata baru yang berbeda-beda dan menghasilkan aneka makna, seperti perubahan kata mashdar (infinitif) ke bentuk fi‘il mâdhi, fi‘il mudhâri‘, fi‘il amr, isim fâ‘il, isim maf‘ûl, dan seperti perubahan bentuk nisbah dan tashghir. Makna kedua, ialah perubahan yang terjadi di dalam proses pembentukan kata yang tidak menimbulkan perubahan makna, seperti ziyâdah (penambahan harf atau sejenisnya), hadzf (pembuangan harf), ibdâl (penggantian harf), qalb (penukaran posisi harf), dan idghâm (pemasukkan harf ke harf yang sejenis). Secara lebih aplikatif, dalam khazanah pembelajaran ilmu sharf di Indonesia, Muhammad Ma‘shum bin ‘Ali, penulis Al-Amtsilah al-Tashrîfiyyah, memperkenalkan dua model tashrîf, yaitu: pertama, tashrîf isthilâhî, yaitu: perubahan kata dasar (morfem-akar) ke berbagai bentuk kalimah baru yang memiliki istilah/terminologis khusus, seperti fi‘il mâdhi, fi‘il mudhâri‘, mashdar ghair mîmî, mashdar mîmî, isim fâ‘il, isim maf‘ûl, fi‘il amr, fi‘il nahy, isim zamân, dan isim makân. Kata dasar dan kata-kata baru yang terbentuk dalam pola tashrîf isthilâhî ini diurutkan secara mendatar dan di atasnya diletakkan wazn-wazn (timbangan kata) yang menjadi acuan kata-kata di bawahnya. Model tashrîf isthilâhî ini dapat dikatakan sebagai penjabaran makna tashrîf secara aplikatif yang telah dikemukakan oleh Al-Ghalayaini di atas, yaitu perubahan suatu kata dasar (morfem-akar) bahasa Arab ke dalam berbagai bentuk kata baru yang berbeda untuk menghasilkan berbagai macam makna.

Istilah kedua yang dikemukakan oleh Muhammad Ma‘shum bin ‘Ali ialah tashrîf lughawî, yaitu perubahan suatu kalimah secara bahasa yang disesuaikan dengan keadaan subjek berupa dhamîr (pronomina persona). Acuan dalam tashrîf lughawî adalah dhamîr-dhamîr yang diurutkan secara vertikal/menurun (dari atas ke bawah) dengan klasifikasi dhamîr al-ghâ’ib, dhamîr al-mukhâthab, dan dhamîr al-mutakallim. Urutan dhamîr tersebut ialah ‫ھﻮ‬, ‫ھﻤﺎ‬, ‫ھﻢ‬, ‫ھﻲ‬, ‫ھﻤﺎ‬, ‫( ھﻦ‬huwa, humâ, hum, hiya, humâ, hunna) untuk dhamâ’ir al-ghâ’ib (kata ganti orang ketiga), lalu َ‫أﻧﺖ‬, ‫أﻧﺘﻤﺎ‬, ‫أﻧﺘﻢ‬, ‫ﺖ‬ ِ ‫أﻧ‬, ‫أﻧﺘﻤﺎ‬, ‫أﻧﺘﻦ‬ (anta, antumâ, antum, anti, antumâ, antunna) untuk dhamâ’ir al-mukhâthab (kata ganti orang kedua), lalu ‫( أﻧﺎ‬anâ) untuk dhamîr al-mutakallim wahdah (kata ganti orang pertama tunggal) dan , ‫( ﻧﺤﻦ‬nahnu) untuk dhamîr almutakallim ma‘al-ghair (kata ganti orang pertama jamak). Dengan demikian, setiap kata yang ditasrifkan dengan pola tashrîf lughawî ini akan dibaca dari atas ke bawah sesuai dengan urutan dhamîr tersebut. Muhammad Hamzah bin Sattar dalam Tashrîf Binâ’ al-Af‘âl: Mawâzîn wa Amtsilah, (Kairo, Dar alFajr al-Islami, 2007), mengikuti kedua model tasrif tersebut, yakni tashrîf isthilâhî dan tashrîf lughawî, tetapi dengan penyempurnaan beberapa istilah terkait. 2.

I‘lâl, yaitu pembuangan harf ‘illat (semi vokal), penggantiannya dengan harf shahîh atau ‘illat, dan penukaran posisinya dengan harf shahîh dan atau harf ‘illat.

3.

Idghâm, yaitu pemasukkan satu harf (konsonan) pada harf sejenis dengan cara

men-sukûn-kan

yang

pertama

lalu

memasukkannya

sehingga

dilambangkan dengan satu harf yang memiliki syiddah (_ّ_). 4.

Ibdâl, yaitu penggantian/penukaran posisi harf shahîh dengan harf shahîh dan atau dengan harf ‘illat. Selain definisi yang dikemukakan oleh al-Ghalayaini tersebut di atas, ada

beberapa defisini ilmu sharf yang cukup aplikatif sebagai berikut:

:‫اﻟﺼﺮف اﺻﻄﻼﺣﺎ‬ ٍ‫ْﻞ اﻟﻮاﺣ ِﺪ إﻟﻰ أﻣﺜﻠ ٍﺔ ﻣﺨﺘﻠﻔ ٍﺔ ﻟِﻤﻌﺎ ٍن ﻣﻘﺼﻮدة‬ ِ ‫ ﺗَﺤﻮﻳﻞُ اﻷﺻ‬-١

‫أﺣﻮال أﺑﻨﻴ ِﺔ اﻟﻜﻠﻤ ِﺔ اﻟﺘﻲ ﻟﻴﺴﺖ ﺑِﺈﻋﺮاب وﻻ ﺑﻨﺎء‬ ُ ‫ ﻋﻠ ٌﻢ ﺑِﻘﻮاﻋ َﺪ ﺗُﻌﺮَف ﺑﻬﺎ‬-٢ ‫أﺣﻮال أﺑﻨﻴﺔ اﻟﻜﻠ ِِﻢ ﻗﺒ َﻞ ﺗﺮﻛﻴﺒِﻬﺎ‬ ُ ‫ﺑﺄﺻﻮل ﺗُﻌﺮَف ﺑﻬﺎ‬ ٍ ‫ ﻋﻠ ٌﻢ‬-٣ 1. Perubahan akar kata (al-ashl al-wâhid, dasar yang tunggal) ke dalam berbagai bentuk kata yang berbeda-beda untuk mengungkapkan aneka makna (maksud/tujuan). 2. Ilmu tentang kaidah-kaidah yang dengan kaidah itu dapat diketahui keadaan bangunan/kontruksi kalimah (kata) yang bukan termasuk bahasan i‘râb dan binâ’ (maksudnya, bukan perubahan [i‘râb] dan ketetapan [binâ’] yang terjadi pada bunyi akhir kata sebagaimana yang dibahas di dalam ilmu nahwu). 3. Ilmu tentang kaidah-kaidah yang dapat digunakan untuk mengetahui keadaan bangunan/kontruksi

kalim

(kata-kata)

sebelum

disusun

di

dalam

struktur/kalimat. Contoh perubahan akar kata ke beberapa bentuk lainnya yang berbeda, sebagaimana ditegaskan dalam definisi nomor 1 ialah perubahan mashdar (infinitif) ke bentuk fi‘il mâdhi (kata kerja kala lampau), fi‘il mudhâri‘(kata kerja kala kini dan akan datang), dan fi‘il amr (kata kerja perintah/imperatif), termasuk perubahan mashdar (infinitif) ke bentuk kata-kata benda yang dibentuk darinya/yang menjadi turunannya (asmâ’ musytaqqât), yaitu isim fâ‘il (isim pelaku, active participle), isim maf‘ûl (isim objek pekerjaan/passive participle), shifah musyabbahah (adjektiva), dan sebagainya. Perhatikan tabel perubahan akar kata berikut (dibaca dari kanan):

‫اﻟﻤﺸﺘﻘﺎت‬/‫اﻷ ْﺳﻤَﺎء اﻟ ُﻤ ْﺸﺘَـﻘّﺔ‬ ‫اﻟﻔﺎﻋﻞ اﻟﻤﻔﻌﻮل اﻟﺼﻔﺔ اﻟﻤﺸﺒﻬﺔ‬

‫اﻷَﻓْـﻌَﺎل‬ ‫اﻷﻣﺮ‬

‫اﻟﻤﺎﺿﻲ اﻟﻤﻀﺎرع‬

‫اﻟﻤﺼﺪر‬

‫َﻋﻠِ ْﻴ ٌﻢ‬

‫َﻣ ْﻌﻠ ُْﻮٌم‬

‫ﻋَﺎﻟِ ٌﻢ‬

‫اِ ْﻋﻠَ ْﻢ‬

‫ﻳَـ ْﻌﻠَ ُﻢ‬

‫َﻋﻠِ َﻢ‬

‫ِﻋﻠْﻢ‬

‫ْﻤ ٌﻦ‬ ٰ ‫ َرﺣ‬،ٌ‫رَِﺣ ْﻴﻢ‬

‫ﻣ َْﺮﺣ ُْﻮٌم‬

‫َاﺣ ٌﻢ‬ ِ‫ر‬

‫اِ ْر َﺣ ْﻢ‬

‫ﻳـ َْﺮ َﺣ ُﻢ‬

‫رَِﺣ َﻢ‬

‫َر ْﺣﻤَﺔ‬

Dari beberapa definisi yang telah diuraikan di atas, jelaslah bahwa ilmu sharf ialah ilmu yang membahas tentang kaidah-kaidah perubahan pada kalimah

mutasharrifah (kata yang menerima perubahan), baik yang bersifat pembentukan kalimah baru dari akar kata yang tunggal maupun perubahan di dalam kalimah yang disesuaikan dengan aneka dhamîr (pronomina persona) di dalam bahasa Arab. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa ilmu sharf secara khusus mengkaji perubahan kata-kata di dalam bahasa Arab sebelum digunakan di dalam struktur/kalimat. B. Objek Kajian Ilmu Sharf Objek kajian ilmu sharf adalah bangunan/konstruksi semua kalimah (kata) berbahasa Arab yang menerima perubahan dari akar kata yang tunggal, kaidahkaidah yang menjelaskan tentang perubahan bentuk kalimah, serta perubahan kalimah yang bukan termasuk bahasan i‘râb (perubahan bunyi/bentuk akhir kata yang menjadi kajian ilmu nahwu). Tentang kalimah yang menjadi objek kajian ilmu sharf, al-Ghalayaini secara khusus menyebutkan dua jenis kalimah (kata), yaitu: isim mutamakkin ( ‫اﻻﺳﻢ‬

‫ )اﻟﻤﺘﻤﻜﻦ‬atau isim mu‘rab (‫ )اﻻﺳﻢ اﻟﻤﻌﺮب‬dan fi‘il mutasharrif (‫)اﻟﻔﻌﻞ اﻟﻤﺘﺼﺮف‬. Dua jenis kalimah inilah yang menjadi objek kajian ilmu sharf karena keduanya menerima perubahan bentuk. Maksud perubahan bentuk pada kalimah, menurut alGhalayaini, adalah perubahan dari akar kata tunggal ke dalam berbagai bentuk kata baru yang memiliki aneka makna, seperti perubahan kata mashdar (infinitif) ke bentuk fi‘il mâdhi, fi‘il mudhâri‘, fi‘il amr, isim fâ‘il, dan isim maf‘ûl, dan perubahan yang terjadi di dalam proses pembentukan kata yang tidak menimbulkan perubahan makna, seperti ziyâdah (penambahan harf atau sejenisnya), hadzf (pembuangan harf), ibdâl (penggantian harf), qalb (penukaran posisi harf), dan idghâm (pemasukkan harf ke harf yang sejenis). Lebih lanjut, alGhalayaini juga menandaskan bahwa persoalan yang berkaitan dengan perubahan di dalam kata seperti tashrîf, i‘lâl, idghâm, dan ibdâl juga merupakan kajian di dalam ilmu sharf. Tentang objek kajian ilmu sharf, Muhammad Hamzah bin Sattar menyatakan:

،‫ اﻷﻟﻔﺎظ اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ اﻟﻔﺼﺤﻰ ﻣﻦ اﻷﻓﻌﺎل اﳌﺘﺼﺮﻓﺔ واﻷﲰﺎء اﳌﺘﻤﻜﻨﺔ‬:‫ﻣﻮﺿﻮع اﻟﺼﺮف‬ ‫ إذا ﻛﺎن اﻷول ﻣﻦ‬:‫ﻣﻦ أﺣﻜﺎم؛ ﻛﻘﻮﳍﻢ‬ ‫وﻛﺬﻟﻚ اﳌﺴﺎﺋﻞ اﻟﺼﺮﻓﻴﺔ وﻣﺎ ﻳﺘﻌﻠﻖ‬ ‫ْت؛ وﳓﻮ ذﻟﻚ‬ ُ ‫ ﳓﻮ َﻣ َﺪد‬،‫اﳌﺘﺠﺎﻧﺴﲔ ﻣﺘﺤﺮﻛﺎ واﻟﺜﺎﱐ ﺳﺎﻛﻨﺎ ﺑﺴﻜﻮن...


Similar Free PDFs