Berbisnis dengan Hati DOCX

Title Berbisnis dengan Hati
Author I. Kholilulloh
Pages 11
File Size 39.2 KB
File Type DOCX
Total Downloads 15
Total Views 237

Summary

Berbisnis dengan Hati (oleh K.H. Abdullah Gymnastiar dan Hermawan Kartajaya) Bagian I Pengantar Hermawan Kertajaya Kejujuran sebagai keunggulan bersaing (Oleh: Hermawan Kartajaya) Saya memikirkan Pemasaran Penuh Kasih sejak tiga tahunan yang lalu saat skandal keuangan merebak di Amerika yang memunca...


Description

Berbisnis dengan Hati (oleh K.H. Abdullah Gymnastiar dan Hermawan Kartajaya) Bagian I Pengantar Hermawan Kertajaya Kejujuran sebagai keunggulan bersaing (Oleh: Hermawan Kartajaya) Saya memikirkan Pemasaran Penuh Kasih sejak tiga tahunan yang lalu saat skandal keuangan merebak di Amerika yang memuncak dengan tumbangnya perusahaan – perusahaan raksasa seperti Enron, Worldcom, atau Global Crossing. Kejadian di Amerika tersebut sesungguhnya bukanlah konsern utama saya. Konsern dan keprihatinan saya justru pada praktek bisnis yang sudah berjalan bertahun – tahun di negeri ini. Kalau mau jujur, sesungguhnya apa yang terjadi di Amerika itu sudah menjadi keseharian kita selama ini. Secara kebetulan berita skandal itu di blow up besar –besaran media massa di seluruh dunia sehingga kita tahu dan tersentak karenanya. Tapi bagi kita yang di Indonesia skandal tersebut adalah biasa saja. Semula saya berpikir bahwa dengan bergantinya pemerintahan Orde Baru politik di negeri ini akan lebih jujur dan adil. Sehingga kalau politiknya oke diharapkan praktek bisnisnya juga oke. Tapi seperti kita tahu semua, wajah politik pasca Orde Baru bukannya lebih baik malah lebih compang – camping. Kalau dulu korupsi bisa secara rapi "dipusatkan" di pusat – pusat pemerintahan, maka kini korupsi tersebut semakin meluas dan merajalela di tingkat kabupaten bahkan kecamatan. Di negeri yang compang – camping etika bisnisnya, kejujuran merupakan "Sumber Nilai Positif" yang semakin langka bagi perusahaan. Dalam teori manajemen, kalau sebuah perusahaan mampu melakukan sesuatu yang sulit ditiru oleh pesaing maka ia akan memiliki daya saing yang kuat dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Saya melihat praktek bisnis dan marketing bergeser dan mengalami transformasi dari level intelektual menuju ke emosional, dan akhirnya ke spiritual. Level intelektual ditandai dengan penggunaan tool – tool marketing ampuh seperti Bauran Pemasaran (marketing mix), Merek (branding), Fokus Keunggulan Produk dibanding produk sejenis (positioning), dan sebagainya. Lalu sejak sekitar sepuluh tahunan yang lalu konsep emotional marketing muncul dan kini makin mendominasi praktek pemasaran yang dijalankan oleh para pelaku bisnis. Sebut saja beberapa diantaranya seperti: Pengelolaan Hubungan terhadap Pelanggan 10 Konsep Pemasaran Penuh Kasih Page 1...


Similar Free PDFs