BUKTI-BUKTI TERJADINYA EVOLUSI PDF

Title BUKTI-BUKTI TERJADINYA EVOLUSI
Author Nurul Gustia
Pages 11
File Size 297.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 136
Total Views 853

Summary

BUKTI- BUKTI TERJADINYA EVOLUSI Nurul Gustia Mahasiswa Jurusan Tadris Biologi, Institut Agama Islam Negeri Kerinci Email: [email protected] ABSTRAK Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui: Bukti-bukti terjadinya evolusi. Evolusi telah melewati perjalanan yang panjang. Makalah membahas t...


Description

BUKTI- BUKTI TERJADINYA EVOLUSI

Nurul Gustia Mahasiswa Jurusan Tadris Biologi, Institut Agama Islam Negeri Kerinci Email: [email protected] ABSTRAK Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui: Bukti-bukti terjadinya evolusi. Evolusi telah melewati perjalanan yang panjang. Makalah membahas tentang bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, dan bagaimana para ahli menjadikan bukti-bukti sebagai petunjuk evolusi. Bukti-bukti adanya proses

evolusi dari

Peninggalan fosil di berbagai lapisan batuan bumi,anatomi perbandingan,adanya alat-alat tubuh yang tersisa,bukti biogeografi, perbandingan fisiologi ,embriologi perbandingan,variasi

antar

individu

dalam

satu

keturunan,perbandingan

genetik,petunjuk secara biokimia, dan bukti molekuler. dengan tujuan akhir ingin mencari jawaban tentang fenomena alam. Evolusi dapat diketahui dan dijelaskan melalui fakta sebagai petunjuk. Kata Kunci : bukti- bukti terjadinya evolusi, evolusi.

PENDAHULUAN Kata evolusi mungkin tidak asing lagi di telinga kita semua sebab,mendengar evolusi maka kita akan,mengingat Charles Darwin. Evolusi adalah salah satu cabang ilmu dalam biologi yang mempelajari perubahan sifat populasi organisme di atas waktu. Dengan kata lain, populasi adalah unit evolusi. Gen, individu, dan spesies juga berperan, tetapi itu adalah perubahan populasi yang menjadi ciri evolusi. Konsep-konsep evolusi seharusnya disajikan secara utuh dan hubungan antar konsep disajikan secara jelas. Faktanya, materi evolusi dipandang bersifat abstrak sehingga sulit untuk dipahami (Feryy, 2019). Konsep evolusi yang satu dengan yang lain disajikan terpisah-pisah. Konsep tidak

disajikan dari yang bersifat umum menuju khusus sehingga tidak terbentuk hirarki konsep yang mudah dipahami. Evolusi biologi adalah perubahan dari waktu ke waktu pada satu atau lebih sifat terwariskan yang dijumpai pada populasi organisme. Evolusi hanya bisa terjadi bila ada variasi sifat yang diwariskan dalam populasi. Sumber utama variasi adalah mutasi, rekombinasi genetik, dan aliran gen (gene flow). Evolusi telah membentuk keanekaragaman makhluk hidup dari nenek moyang yang sama. mendefinisikan evolusi sebagai keturunan dengan modifikasi, istilah yang digunakan Darwin dalam menjelaskan bahwa dari kejadian yang terjadi dibumi ini, banyak spesies keturunan dari spesies leluhur yang dulu berbeda dari spesies masa kini. Evolusi juga bisa didefinisikan sebagai perubahan komposisi genetik suatu populasi turun-temurun. Evolusi didorong oleh 2 mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan variasi genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. PEMBAHASAN Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan pendekatan terhadap kenyataan/fakta yang ada di sekitar kita. Walaupun dapat tidaknya kenyataan-kenyataan tersebut dijadikan bahan bukti adanya

evolusi

tergantung

dari

interpretasi

bersangkutan.Beberapa petunjuk adanya evolusi, yaitu : 1. Peninggalan fosil di berbagai lapisan batuan bumi. 2. Anatomi perbandingan. 3. Adanya alat-alat tubuh yang tersisa.

para

pakar

yang

4. Bukti biogeografi 5. Peristiwa domestikasi. 6. Perbandingan fisiologi. 7. Embriologi perbandingan. 8. Variasi antar individu dalam satu keturunan. 9. Perbandingan genetik. 10. Petunjuk secara biokimia. 11. Bukti molekuler. Evolusi dapat diketahui dan dijelaskan melalui fakta sebagai petunjuk. Ada beberapa fakta yang dapat digunakan sebagai petunjuk evolusi, antara lain seperti berikut. A. Adanya Variasi Antara Individu dalam Satu Keturunan Di dunia ini belum pernah ditemukan dua individu yang identik sama, ibu dan anak memiliki perbedaan, bahkan anak kembar pun memiliki suatu perbedaan. Begitu pula hal nya dengan individu dalam satu spesies pun terdapat variasi. Misalnya, perbedaan warna, ukuran, berat, kebiasaan, dan lain-lain. Variasi merupakan sesuatu hal yang merujuk pada peristiwa genetic yang menyebabkan individu atau kelompok spesies tertentu memiliki karakteristik berbeda satu sama lain ( Emayulia Dkk, 2013) B. Perbandingan Anatomi Organ-organ fungsional pada makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut. •

Homologi Homologi adalah organ-organ yang dimana mempunyai fungsi berbeda, tetapi mempunyai dasar yang sama (Pujianto,2012). Perbandingan organ-organ secara homologi dapat Anda lihat pada elemen kerangka yang sama menyusun tungkai depan manusia, kucing, paus, kelelawar, dan semua mamalia lain, meskipun tungkai tersebut mempunyai fungsi yang sangat berbeda. Yang

biasa

dipakai

petunjuk

evolusi

adalah

homologi

struktur

ekstrimitas anterior beberapa hewan vertebrata Contohnya pada gambar dibawah ini.

Gambar 1. Homologi ekstremitas anterior beberapa binatang vertebrata •

Analogi Analogi adalah organ-organ tubuh yang mempunyai struktur yang mempunyai struktur yang berbeda tetapi memiliki fungsi yang sama(Mukti dkk,2004). Analogi memiliki persamaan dalam fungsi, namun berasal dari evolusi yang berbeda Contohnya pada gambar dibawah

Gambar.2 perbedaan sayap

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa sayap- sayap yang di gambar tidak memiliki kesamaan antara satu dengan yang lain, tetapi melakukan fungsi yang sama yaitu untuk terbang. C. Embriologi Perbandingan Embriologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio. Perkembangan embrio menunjukan adanya kesamaan pada fasefase perkembangannya (Aryulina dkk,2004). perbandingan sekuen DNA antar organisme dapat menjadi alat yang kuat untuk memahami proses dan pola subtitusi nukleotida yang berpengaruh dalam penelusuran filogenetik atau hubungan kekerabatan di antara organisme (Amin, dkk, 2015). Teori rekapitulasi mengatakan bahwa perkembangan individu merupakan ulangan dari perkembangan jenisnya. Teori rekapitulasi dikemukakan oleh Stanley atas teori hacel. Filogeni adalah kajian mengenai hubungan diantara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya ( Nuha dkk, 2016). Ontogeny adalah sejarah perkembangan organisme dari zigot sampai dewasa. Dalam embriologi perbandingan terdapat hubungan kekerabatan pada vetebrata. Makin banyak persamaan yang dimiliki semakin dekat hubungannya.

Gambar 3. Embriologi Komparatif Beberapa hewan Vertebrata

Perkembangan embrio pada hewan vertebrata dijumpai kenyataan bahwa perkembangan embrio dari zigot menujukkan struktur yang sama, namun selanjutnya berkembang berbeda satu dengan yang lainnya sehingga bentuk dewasanya mejadi sangat berbeda. Keterangan: 1. Ikan 2. Salamander 3. Kura-kura darat 4. Ayam 5. Kelinci 6. Manusia D. Petunjuk dari alat tubuh yang tersisa (vestigial) Organ vestigial merupakan sisa-sisa historis dari struktur yang memiliki fungsi penting pada leluhurnya,organ vestigial merupakan bukti evolusi melalu seleksi alam. Pada morfologi beberapa hewan vertebrata dan manusia dapat ditemukan adanya struktur vestigial, yaitu suatu bentuk anatomi yang berkembang dan berfungsi sempurna dan akan tereduksi (Widodo dkk, 2003).

Gambar4. Beberapa Struktur Sisa dari Manusia

Alat-alat sisa digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi, karena dalam kenyataanya meskipun alat tersebut tidak lagi menunjukkan suatu fungsi nyata tapi tetap dijumpai secara nyata dan jumlahnya boleh dikatakan cukup banyak. Penganut faham evolusi melihat adanya kelemahan dari penganut faham ciptaan khusus, bertolak dari alat-alat tersisa yang tidak lagi ada gunanya itu. Adapun organ-organ sisa antara lain: apendiks, selaput mata sebelah dalam, otot-otot penggerak telinga, tulang ekor, gigi taring yang runcing, geraham ketiga, rambut didada, mammae pada laki-laki, musculus piramidalis dan masih banyak lagi. E. Petunjuk palaentologi Charles Darwin yang menyatakan bahwa fosil adalah bukti perkembangan makhluk hidup masa lampau, yang menujukkan suatu perkembangan yang terus menerus secara evolutif. Perkembangan evolusi kuda sering digunakan sebagai contoh perkembangan makhluk hidup dari segi paleontologik. ( Ristasa, 2013 ) Palaentologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang fosil. Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu. Sisa-sisa tersebut dapat berupa tulang, cangkang, gigi, jejak kaki, maupun bagianbagian yang lain. Mahasiswa biologi dari segi sins mengatakan bahwa asal usul manusia itu berasal dari nenek moyang yang sama dengan kera yang mengalami evolusi. Mahasiswa biologi mengetahui asal usul tersebut berdasarkan ditemukannya fosil manusia. Fosil merupakan sisa – sisa makhluk hidup yang telah membatu dalam kurun jutaan tahun yang lalu. (Ferry Dkk, 2019). Fosil-fosil dipelajari oleh para ilmuwan untuk dikaitkan dengan sejarah evolusi makhluk hidup. Jadi, fosil adalah bukti terjadinya evolusi makhluk hidup. contohnya pada fosil kuda yang terdapat pada gambar di bawah

Gambar5. Evolusi Kuda Perkembangan kuda dimulai dari apa yang disebut Hyracotherium, termasuk kelompok Eohippus, yang muncul dari Eocene awal di Amerika Utara dan Eropa. Nenek moyang kuda ini hanya sekitar 11 inci, berleher pendek dan mempunyai kaki depan yang berbeda dengan kaki belakang, kaki depan jumlah jari kakinya empat dan kaki belakang jumlah jarinya hanya tiga; jari keempat dan kelima masih ada tapi kecil sekali. Pada oligocene muncul Mesohippus yang lebih besar daripada Eohippus, yakni sekitar 24 inci. Kaki depan dan kaki belakang semua berjari 3. Pada Miocene dijumpai adanya Parahippus dan Merychippus, yang pertama adalah pemakan daun dan yang kemudian adalah pemakan rumput. Baru pada Pleiocene muncul apa yang disebut Pliohippus yang jari sampingnya sudah mereduksi. Pada akhir Pleiocene akhir sudah muncul nenek moyang kuda yang berjari satu, yang menyebar ke seluruh dunia kecuali Australia. Kalau diikuti uraian tersebut di atas seakan-akan perkembangan kuda secara evolusi seperti garis lurus. Dalam kenyataannya perkembangan tersebut bercabang-cabang. Sebagai contoh adalah pada Miocene selain

terdapat Parahippus dan Merychippus seperti disebut di atas, juga ada Hypohippus, namun kemudian tidak berkembang dan akhirnya punah.

F. Biogeografi Penyebaran geografis spesies (biogeagrafi) adalah hal yang pertama kali memberi ide akan adanya evolusi kepada Darwin. Pulaupulau memiliki banyak spesies tumbuhan dan hewan yang bersifat indigenous (asli, tidak ditemukan di tempat lain) namunsangat erat hubungan kekerabatannya dengan spesies di daratan utama terdekat atau di pulau-pulau sekitarnya. Beberapa pertannyaan muncul. Kenapa dua pulau denganlingkungan yang mirip di tempat yang berbeda di Bumi ini dihuni bukan oleh spesies yang memiliki hubungan kekerabatan yang sangat erat, tetapi oleh spesies yang secara taksonomi terkait dengan tumbuhan dan hewan pada daratan yang terdekat, dimana lingkunganya sering kali sangat berbeda? Kenapa hewan tropis Amerika Selatan lebih dekat hubungannya dengan spesies gurun Amerika Selatan dibangdingkan dengan spesies daerah tropis afrika? Kenapa Australia merupakan tempat tinggal bagi begitu banyak mamalia berkantung (marshupial) tetapi relative sedikit hewan berplasenta (eutheria), binatang yang perkembangan embrionya diselesaikan dalam uterus? Sebenarnya, bukan karena Australia tidak ramah terhadap mamalia berplasenta, pada tahun terakhir ini, manusia telah memasukan kelinci ke Australia, dan populasi kelinci meledak. Hypothesis yang berlaku adalah bahwa pauna Australia yang unik itu berkembang dipulau benua Australia dalam keadaan terisolasi dari tempattempat dimana nenek moyang mamalia berplasenta hidup. Meskipun pula biogeografi seperti itu tidak sesuai jika setiap orang membayangkan bahwa spesies ditempatkan satu persatu dalam ingkungan yang sesuai, namun pola tersebut masuk akal dalam konteks sejarah evolusi. Dalam pandangan evolusi, kita menemukan spesies modern dimana mereka berada karenamereka berkembang dari nenek moyan yang menempati dari daerah itu. Tinjaulahlah Armadillo, mamalia berkulit keras yang hanya hidup di

amerika. Sudut pandang evolusi biogeografi meramalkan bahwa armadillo modern adalah turunan yang termoifikasi dari spesies yang terlebih dahulu menempati benua tersebut, dan bukti fosil menguatkan bahwa nenek moyang seperti itu memang benar pernah ada. Kajian mengenai fosil juga menjadi dasar bagi ide Darwin. Sebagian besar fosil ditemukan dalam batuan sedimen (batuan endapan) yang terbentuk dari pasir dan lumpur yang mengendap di dasar laut, danau, atau rawa. Lapisan-lapisan endapan baru akan menutupi endapan lapisan yang lebih tua dan menekan menjadi lapisan-lapisan batu yang saling berhimpitan yang disebut strata (tunggal: stratum). Kemudian erosi mungkin mengikis lapisan strata yang paling atas dan menyingkap strata yang lebih tua yang telah terkubur. Fosil di dalam lapisan-lapisan itu menunjukkan suatu suksesi (urutan) organismeorganisme yang telah menghuni bumi sepanjang masa. (Ristasa, 2013). Contoh ini akan membawa kita kekeutamaan umum bukti fosil sebagai catatan sejarah evolusi. DAFTAR PUSTAKA Aryulina, Diah,dkk.2004. Biologi SMA dan MA. Jakarta: Erlangga. Amin, M & Lestari, U. 2014. Pemetaan Keragaman Genetik Berbasis Mikrosatellite dan Diversitas Geografis Habitat Kerbau Lokal Indonesia dengan Gen Cytochomre B sebagai Model Pengembangan Konservasi Kerbau Secara Ex Situ dan Upaya Pembibitan Unggul. Laporan Hasil Penelitian Hibah Pascasarjana. Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang. Ferry, D. (2019). Peningkatan Hasil Belajar dan Keaktifan Mahasiswa Melalui Strategi Peta Konsep Pada Mata Kuliah Evolusi. Journal on Education, 1(4), 809-816. Retrieved from http://www.jonedu.org/index.php/joe/article/view/249 Ferry, D., Santosa, T., & Kamil, D. (2020). PENGETAHUAN MAHASISWA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KERINCI TENTANG TEORI ASAL USUL MANUSIA. BIOEDUCA: Journal of Biologi Education, 1(1), 11-16. Mukti, Cahyo, dkk.2004. Biologi. Cipta Pustaka

Ulin Nuha, Mohamad Amin, dkk.2016. PENGEMBANGAN BUKU AJAR BERBASIS PENELITIAN EVOLUSI DAN FILOGENETIK MOLEKULER UNTUK MATAKULIAH EVOLUSI DI UNIVERSITAS JEMBER: jurnal Pendidikan, 1(9), 1791-1796. Pujianto Sri.2012. Menjelajah Dunia Biologi. Solo: Platinum. Ristasa Rusna.2013. Sejarah Perkembangan Teori Evolusi Makhluk Hidup. ( http://repository.ut.ac.id/4251/1/PEBI4204-M1), diakses pada 9 Juni 2020. Sastria Emayulia, dkk.2013. Evolusi. Bandung: Alfabeta Widodo,Prof.H.Drs; Lestari, Umie Dr; Amin, Mohamad Dr agr. 2003, Panduan Belajar Evolusi, Jurusan Biologi, FPMIPA, Universitas Negeri Malang...


Similar Free PDFs