Title | rpp evolusi |
---|---|
Author | Yuli Ani |
Pages | 8 |
File Size | 242 KB |
File Type | |
Total Downloads | 135 |
Total Views | 492 |
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : IPA-Biologi Kelas/Semester : XII/II Materi Pokok : Pengertian Teori Evolusi Menurut Para Ahli Alokasi Waktu :2x45 menit (1x pertemuan) A. Kompetensi Inti 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, kon...
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SMA
Mata Pelajaran
: IPA-Biologi
Kelas/Semester
: XII/II
Materi Pokok
: Pengertian Teori Evolusi Menurut Para Ahli
Alokasi Waktu
:2x45 menit (1x pertemuan)
A. Kompetensi Inti 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. B. Kompetensi Dasar 3.9 Menganalisis tentang teori evolusi dan seleksi alam dengan pandangan baru mengenai pembentukan spesies baru di bumi berdasarkan studi literatur.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.9.1
Menyebutkan Teori Evolusi Biologi
3.9.2
Memahami Teori Evolusi
3.9.3
Menjelaskan Pengertian Teori Evolusi
3.9.4
Menyebutkan Teori Evolusi Menurut Para Ahli
3.9.5 Menjelaskan Teori Evolusi Menurut Pendapat Ahli D. Tujuan Pembelajaran Siswa kelas XI mampu :
Menyebutkan Teori Evolusi Biologi
Memahami Teori Evolusi
Menjelaskan Pengertian Teori Evolusi
Menyebutkan Teori Evolusi Menurut Para Ahli
Menjelaskan Teori Evolusi Menurut Pendapat Ahli
E. Materi Pembelajaran a. Pengertian Evolusi Evolusi secara sederhana didefinisikan sebagai perubahan pada sifat-sifat atau frekuensi gen suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Walaupun demikian, definisi "evolusi" juga sering kali ditambahkan dengan klaimklaim berikut ini: 1) Perbedaan pada komposisi sifat-sifat antara populasi-polulasi yang terisolasi selama beberapa generasi dapat mengakibatkan munculnya spesies baru. 2) Semua organisme yang hidup sekarang merupakan keturunan dari nenek moyang yang sama. Menurut Douglas Futuyma, 'evolusi biologis dapatlah merupakan proses yang kecil maupun substansial; ia melibatkan segala sesuatu dari perubahan yang kecil pada proporsi alel yang berbeda dalam suatu populasi sampai dengan perubahan terus menerus yang berujung pada organisme proto seperti siput, lebah, jerapah, dan dandelion. b. Pengertian Teori Evolusi Menurut Para Ahli Pengertian teori evolusi umum menurut 3 para ahli diantaranya: 1. Jean Baptise de Lamarck (1744 – 1829) , melihat adanya kecenderungan makhluk sederhana berubah menjadi makhluk yang lebih kompleks dengan prinsip adanya proses perubahan menuju kesempurnaan. Perubahan menjadi sempurna ini menurut Lamarck karena harus beradaptasi pada lingkungannya. Proses adaptasi ini dijelaskan Lamarck melalui dua hal. Pertama, adanya proses use (menggunakan) dan disuse (tidak menggunakan) dari bagian-bagian tubuh organisme, bergantung pada kebutuhannya. Contoh yang diberikan oleh Lamarck, yaitu otot bisep (otot lengan atas) yang digunakan terus-menerus, dan otot leher jerapah yang digunakan untuk menggapai dedaunan pada pohonpohon tinggi seperti pada Gambar berikut. Menurut Lamarck, organ tubuh yang digunakan secara luas untuk menghadapi lingkungan akan berkembang lebih besar, sedangkan bagian tubuh yang kurang digunakan akan mengalami penyusutan. Kedua, Lamarck berkeyakinan adanya pewarisan sifat-sifat yang diperoleh. Keadaan otot bisep yang semakin besar akibat penggunaan terus-menerus akan diwariskan kepada keturunannya. Dengan kata lain, keturunan akan lahir dengan sifat otot bisep besar dengan sendirinya.
Demikian pula, leher panjang jerapah akan terwaris dengan sendirinya kepada keturunannya. Padahal perubahan organ tubuh tersebut hasil modifikasi, dan tidak ada bukti bahwa sifat-sifat yang diperoleh dapat diwariskan. Suatu kehormatan bagi Lamarck, adanya pengakuan bahwa memang adaptasi terhadap lingkungan merupakan produk evolusi. a. Pada awalnya seluruh jerapah berleher pendek, sementara daun-daunan makanannya di pohon harus dijangkau karena letaknya yang tinggi. b. Karena sering menjangkau daun, leher jerapah semakin panjang sehingga jerapah generasi berikutnya semakin tinggi. c. Penyesuaian dan pewarisan hasil adaptasi ini berlanjut sehingga jerapah masa kini berleher panjang.
2. Charles
Darwin
(1809
1882),
menjelaskan
bahwa
evolusi
menghasilkankeanekaragaman hayati. Makhluk hidup mengalami evolusi melalui mekanisme seleksi alam. Organisme yang kuatlah yang akan melestarikan jenisnya. Darwin, mengemukakan pula adanya kemampuan adaptasi
organisme
agar
mampu
melewati
seleksi
alam.
Darwin
menggambarkan fenomena ketiga hal ini melalui contoh yang terkenal, yaitu gambar perkembangan leher jerapah.
Contoh ini menjadi komparatif terhadap contoh perkembangan leher jerapah dari Lamarck.
Populasi jerapah, panjang lehernya berbeda-beda, ada yang panjang ada yang pendek.
Terjadi seleksi alam dalam hal mendapatkan makanan. Jerapah berleher pendek mati.
Seleksi alam berlanjut sehingga menghasilkan generasi jerapah seperti sekarang. Menurut Darwin, seluruh makhluk hidup berkerabat melalui garis
keturunan dari organisme yang hidup pada zaman purbakala. Keturunan yang berpencar ke berbagai macam habitat di muka bumi akan mengembangkan kemampuannya beradaptasi sampai setiap jenis sesuai dengan habitatnya. Dalam proses adaptasi inilah sebenarnya makhluk hidup sedang melewati fase seleksi alamiah. Karena adaptasi ke berbagai ragam habitat inilah sejarah makhluk hidup dapat digambarkan seperti sebuah pohon yang berangkat dari sebuah titik, menjalar menjadi batang, cabang, ranting, sampai ke ujung ranting, seperti pendapat Whitaker yang ditunjukkan pada Gambar 4.4.Pada tiap awal percabangan terdapat titik-titik nenek moyang bagi organisme yang berada di cabang-cabangnya.Sungguh analog dengan taksonomi dari Carolus Linnaeus.
3. August Weissman (1934-1914) , menumbangkan teori Lamarck. Weismann memotong ekor tikus beberapa generasi. Menurut teori Lamarck, hal tersebut akan menyebabkan timbulnya jenis tikus yang tidak berekor. Namun, hasil
percobaan Weismann menunjukkan bahwa sampai generasi terakhir ekor tikus tetap sama panjangnya.
F. Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran
:
Kontruktifistik
2. Pendekatan
:
Saintifik
3. Strategi
:
Group & Individual Learning
4. Metode
:
Game (Smart Cards)
Penanaman konsep.
G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-1
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi waktu 10 menit
Pendahuluan Guru memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdoa Guru mengabsen kehadiran siswa Motivasi dan ice breaking
75menit
Kegiatan inti 1. Guru memberi pertanyaan yang mendasar mengenai evolusi. 2. Siswa merespon pertanyaan guru mengenai evolusi. 3. Guru menjelaskan ciri-ciri, macam-macam, faktor penyebab evolusi dengan menampilkan beberapa gambar 4. Guru menjelaskan dan membandingkan teoriteori evolusi dengan menganalisa gambar yang relevan. 5. Siswa mampu membandingkan teori-teori evolusi dan mengkaitkannya dengan gambar. 6. Guru memberikan gambaran tentang bukti evolusi. 7. Siswa menanyakan materi yang disampaikan oleh guru. 8. Guru menjawab pertanyaan dari siswa. 9. Guru menyimpulkan materi evolusi.
Penutup
1. Guru memberi soal evaluasi 2. Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca bacaan hamdalah. 3. Guru mengucapkan salam dan siswa menjawabnya
5 menit
H. Sumber Pembelajaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. A.
Proyektor/ LCD Laptop Charta Teori evolusi Buku Paket SMA kelas XI Buku LKS Media sosial, seperti internet. Penilaian 1. Teknik penilaian pada saat proses pembelajaran, yaitu dengan mengikuti poinpoin yang mencakup nilai kognitif, afektif, serta psikomotor. 2. Mengerjakan latihan uji penguasaan materi. 3. Test pilihan ganda dan uraian dalam buku.
No. Aspek yang dinilai 1. Sikap Menunjukkan keaktifan dalam proses pembelajaran dan interaksi sosial.
Teknik Penilaian Pengamatan
Waktu Penilaian Selama proses pembelajaran
2.
Pengetahuan Menemukan konsep tindakan dan interaksi.
Pengamatan dan Tes
Penyelesaian tugas individu
3.
Keterampilan Terampil dalam menyelesaikan masalah mengenai evolusi.
Pengamatan
Penyelesaian tugas individu
a. Penilaian Kognitif No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai 1 2 3 4 5 6
Jumlah Skor
Nilai
1. 2. 3. 4. 5. Dst Kriteria Skor : 1 = Sangat kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat baik b. Penilaian Afektif Aspek yang dinilai No. Nama Siswa 1 2 3 4 5 1. 2. 3. Dst
Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pengetahuan Pemahaman Aplikasi Analisis Sintesis Evaluasi
Kriteria Penilaian : Jumlah Skor x 3,3 Skor maksimum = 100
Jumlah Skor
Keterangan (disesuaikan dengan metode) 1. Tidak terlambat mengikuti pelajaran. 2. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk. 3. Santun dalam bertanya dan/atau mengemukakan pendapat. 4. Terbuka menerima kritik dan saran dari orang lain. 5. Perhatian dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Predikat
Kriteria Skor : 1 = Sangat kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat baik
Kriteria Penilaian : 21-15 = A (sangat baik) 16-20 = B (baik) 11-15 = C (cukup, standar minimal) 06-10 = D (belum tuntas, remedial) 05 = E (tidak tuntas, remedial)
c. Penilaian Psikomotor No.
Nama Siswa
Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5
Jumlah Skor
Nilai
1. 2. 3. Dst Keterangan (disesuaikan dengan metode) 1. Aktivitas bertanya, mengemukakan pendapat atau menanggapi. 2. Kreativitas dalam peragaan/demonstrasi. 3. Kemampuan berinovasi dalam kegiatan belajar. 4. Kerjasama antar teman. 5. Bersemangat. Tindak Lanjut : 1. Remedial bagi siswa yang belum memenuhi KKM atau belum tuntas. 2. Pengayaan bagi siswa yang sudah memenuhi KKM atau sudah tuntas. 3. Mengulang proses pembelajaran apabila ketuntasan belajar dari seluruh peserta didik pada kelompok yang bersangkutan kurang dari 80%.
MAJALENGKA, 1 APRIL 2015
Mengetahui, Kepala SMAN 2 MAJALENGKA
Guru Mata Pelajaran,...