BUKU AJAR MANAJEMEN MUTU TERPADU PDF

Title BUKU AJAR MANAJEMEN MUTU TERPADU
Author Zulfa Auliana
Pages 132
File Size 7.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 120
Total Views 388

Summary

BUKU AJAR MANAJEMEN MUTU TERPADU Dr. Novianty Djafri, M.Pd.I. Dr. Abdul Rahmat, S.Sos.I., M.Pd. Buku Ajar Manajemen Mutu Terpadu Yogyakarta: Zahir Publishing, November 2017 ISBN: 978-602-5541-05-6 Penulis : Dr. Novianty Djafri, M.Pd.I Dr. Abdul Rahmat, S.Sos.I., M.Pd. Tata Letak : Ismi Aziz Design S...


Description

Accelerat ing t he world's research.

BUKU AJAR MANAJEMEN MUTU TERPADU zulfa auliana

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Hu manajemen mut u pendidikan Firman Mohamad Rizky Penerapan T QM Pada Lembaga Pendidikan Is Fat khul Mubin cecep hilman, M.Pd Manajemen mut u t erpadu berbasis peningkat an mut u.pdf cecep hilman

BUKU AJAR MANAJEMEN MUTU TERPADU

Dr. Novianty Djafri, M.Pd.I. Dr. Abdul Rahmat, S.Sos.I., M.Pd.

Buku Ajar Manajemen Mutu Terpadu Yogyakarta: Zahir Publishing, November 2017 ISBN: 978-602-5541-05-6 Penulis

: Dr. Novianty Djafri, M.Pd.I

Dr. Abdul Rahmat, S.Sos.I., M.Pd. : Ismi Aziz Tata Letak Design Sampul : Roslani Husen

Diterbitkan oleh: ZAHIR PUBLISHING Kadisoka RT.05 RW.02, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta 55571 0857 2589 4940 E: [email protected]

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan petunjukNya sehingga penulisan buku Manajemen Mutu Terpadu dapat diselesaikan meskipun dalam bentuk yang sederhana. Buku ini disusun sebagai bahan/materi mata kuliah Manajemen Mutu Terpadu untuk membantu mahasiswa sebagai peserta kuliah tersebut sehingga mereka dapat melakukan aktivitas belajar lebih optimal. Adapun isi buku ini disusun berdasarkan analisis instruksional dan GBBP serta SAP yang dapat menjadi pegangan bagi dosen dan mahasiswa dalam mempelajari Manajemen Mutu Terpadu. Akan tetapi masih banyak alternatif ataupun materi pengembangan yang dapat dilakukan melalui rujukan lain yang tersedia lengkap. Untuk itu mahasiswa dapat mengembangkan sendiri dan membandingkan serta melengkapi hal-hal yang masih kurang dari buku ini. Penulis menyadari bahwa buku ini tidaklah luput dari berbagai kekurangan-kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan pada masa yang akan datang. Buku Ajar

Manajemen Mutu Terpadu

iii

Akhirnya penulis sampaikan terimaksih dengan harapan kiranya bahan ajar ini dapat bermanfaat. Gorontalo, November 2017 Penyusun,

iv

Dr. Novianty Djafri, M.Pd.I. Dr. Abdul Rahmat, S.Sos.I., M.Pd.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................

v

BAB I

PENDAHULUAN ........................................ A. Latar Belakang ............................................ B. Deskripsi Singkat Materi ........................... C. Manfaat Bagi Mahasiswa ........................... D. Tujuan .......................................................... E. Literatur/ Buku Bacaan Wajib ...................

1 1 3 3 4 5

BAB II KONSEP DASAR MUTU ............................ A. Konsep Mutu ............................................... B. Kontrol Mutu, Jaminan Mutu dan Mutu Terpadu ............................................. C. Produk dari Pendidikan............................. D. Mutu Jasa (Service Quality) ....................... E. Pendidikan dan Pelanggan ........................

7 7 11 14 14 16

BAB III TOTAL QUALITY MANAGEMENT DALAM KONTEKS PENDIDIKAN ........... A. TQM Beberapa Miskonsepsi..................... B. Perbaikan Terus Menerus .......................... C. Kaizen........................................................... D. Profesionalisme dan Fokus Pelanggan .....

19 20 21 21 22

Buku Ajar

Manajemen Mutu Terpadu

v

E. Mutu Pembelajaran .................................... 23 F. Mutu Menunjang Perbaikan Sekolah....... 24 BAB IV TOKOH-TOKOH MUTU ............................ A. Filasafat Mutu Deming .............................. B. Kegagalan Mutu .......................................... C. Manajemen Tahap Joseph Juran ............... D. 13 Langkah Crosby untuk Meraih Mutu .

27 27 31 33 34

BAB V

41 41 43

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN MUTU . A. Pemimpin Pendidikan ............................... B. Mengkomunikasikan Visi.......................... C. Peran Pemimpin Dalam Mengembangkan Sebuah Budaya ............ D. Memberdayakan Para Guru ......................

44 45

BAB VI KERJA TIM BAGI MUTU PENDIDIKAN.. 49 A. Pentingnya Kerja TIM dalam Pendidikan 49 B. Lingkaran Mutu .......................................... 52 BAB VII RODA IMPLEMENTASI MMT DALAM PENDIDIKAN ............................................. A. Definisi Mutu .............................................. B. Prinsip dan Komponen MMTP ................ C. Langkah-Langkah Manajemen Mutu Terpadu ........................................................ D. Hambatan Penerapan Manajemen Mutu Terpadu ............................................. BAB VIII SIKLUS PEMECAHAN MASALAH .......... A. Mengorganisasikan Mutu ......................... B. Perencanaan Mutu..................................... C. Implementasi Mutu ................................... D. Monitoring Mutu .......................................

vi

Dr. Novianty Djafri, M.Pd.I. Dr. Abdul Rahmat, S.Sos.I., M.Pd.

55 55 57 62 66 71 71 75 75 82

BAB IX PERENCANAAN STRATEGI MUTU ........ A. Perencanaan Mutu...................................... B. Manajemen Mutu Strategis ....................... C. Visi, Misi, Nilai-Nilai dan Tujuan............. D. Riset Pasar ................................................... E. Analisis SWOT............................................ BAB X

85 85 86 87 90 92

PERANGKAT DAN TEKNIK PEMECAHAN MASALAH................................................... 95 A. Mengembangkan Fokus Costumer ........... 96 B. Pernyataan Visi ........................................... 98 C. Misi ............................................................... 99 D. Faktor-Faktor Penting Keberhasilan ........ 99 E. Tujuan dan Sasaran .................................... 103 F. Pernyataan Manfaat Mutu ......................... 105

BAB XI PERBAIKAN BERKELANJUTAN .............. 107 A. Definisi Patok Duga dan Proses Patok Duga ............................................................. 107 B. Azas dan Generasi Patok Duga................. 110 C. Dasar Pemikiran Perlunya Patok Duga ... 112 D. Jenis-Jenis Patok Duga .............................. 113 E. Peranan Manajemen Dalam Patok Duga 114 F. Hambatan-Hambatan Terhadap Kesuksesan Patok Duga ............................. 118 DAFTAR PUSTAKA ................................................... 121 INDEKS ...................................................................... 123

Buku Ajar

Manajemen Mutu Terpadu

vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Salah satu masalah pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di setiap jenjang dan satuan pendidikan, terutama pada pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, yaitu pengembangan kurikulum nasional dan lokal, kurikulum berbasis kompetensi (KBK), kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan sekarang kurikulum baru, yang dinamakan kurikulum 2013, peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, pengadaan buku dan peralatan sekolah, pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana sekolah, serta peningkatan kualitas penyelenggaraan sekolah. Namun demikian, dari berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Sebagian sekolah menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun sebagian sekolah lainnya masih memprihatinkan. Bervariasinya kebutuhan siswa, beragamnya kebutuhan guru dalam pengembangan profesionalnya, harapan orang tua akan pendidikan bermutu, serta tuntutan dunia usaha untuk memperoleh tenaga bermutu, berdampak pada setiap warga sekolah sehingga mereka harus merespon kondisi tersebut

Buku Ajar

Manajemen Mutu Terpadu

1

dalam proses pengambilan keputusan di sekolah. Di dalam proses pengambilan keputusan tersebut untuk peningkatan mutu sekolah; dapat digunakan beberapa teori dan kerangka acuan dengan melibatkan berbagai kelompok masyarakat yang peduli terhadap pendidikan. Hal ini mendorong munculnya pemikiran konsep Manajemen Peningkatan Mutu Terpadu yang diharapkan dapat memperbaiki mutu pendidikan secara total dan berkelanjutan, sehingga terus-menerus ada perbaikan yang signifikan terhadap kualitas pendidikan. TQM adalah pendekatan manajemen pada suatu institusi, berfokus pada kualitas dan didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan sumber daya manusia dan ditujukan pada kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan dan memberikan manfaat pada anggota institusi (sumber daya manusianya) dan masyarakat. TQM juga diterjemahkan sebagai pendekatan berorientasi pelanggan yang memperkenalkan perubahan manajemen yang sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan pelayanan suatu institusi. Proses TQM memiliki input yang spesifik (keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan), mentransformasi (memproses) input dalam institusi untuk memproduksi barang atau jasa yang pada gilirannya memberikan kepuasan kepada pelanggan (output). Tujuan utama Total Quality Management adalah perbaikan mutu pelayanan secara terus-menerus. Dengan demikian, juga Quality Management sendiri yang harus dilaksanakan secara terus-menerus. TQM adalah tentang usaha penciptaan sebuah kultur mutu, yang mendorong semua staf di sebuah institusi untuk memuaskan pelanggan. Konsep 2

Dr. Novianty Djafri, M.Pd.I. Dr. Abdul Rahmat, S.Sos.I., M.Pd.

TQM berusaha disesuaikan dengan perubahan harapan dan gaya pelanggan dengan cara mendesain produk/jasa yang memenuhi dan memuaskan harapan mereka (sell-on quality). Tolakan awal dari hirarki di atas dalam sebuah institusi adalah ketetapan dari standar mutu yang telah ditentukan oleh institusi tersebut dalam rangka menciptakan kriteria, metode, proses, dan praktik rekayasa atau teknis untuk menghasilkan sebuah output  berupa produk-produk atau layanan jasa untuk dapat digunakan oleh para pelanggan atau para stakeholder. Output yang dihasilkan agar memiliki daya tarik dan dibutuhkan oleh para pelanggan atau para stakeholder yang menggunakan produk atau jasa layanan Institusi tersebut, maka perlu ditetapkan tingkat derajat yang dicapai oleh karakteristik output tersebut akan kesesuaian memenuhi atau melebihi standar minimum. B. Deskripsi Singkat Materi Materi ini membahas total quality manajement, tentang: konsep dasar mutu, TQM dalam konteks pendidikan, Tokohtokoh mutu, Kepemimpinan pendidikan, Kerja tim bagi mutu pendidikan, Siklus pemecahan masalah, Perencanaan strategis mutu, Perencanaan dan teknik pemecahan masalah. C. Manfaat Bagi Mahasiswa Manfaat materi ini untuk diharapkan mahasiswa memiliki wawasan dan keterampilan secara komprehensif baik secara konseptual, praktis mengenai teori MMT serta dapat meng-

Buku Ajar

Manajemen Mutu Terpadu

3

analisanya dan dapat mengimplementasikan, monitoring dan evaluasi (monev) pada jajaran pendidikan. D. Tujuan 1. Tujuan Pembelajaran Umum Materi Manajemen Mutu Terpadu bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang konsep, perencanaan strategi, tehnik mutu dan pemecahan masalah serta perbaikan berkelanjutan agar mahasiswa diharapkan dapat memahaman dan membuka cakrawalanya berfikir dalam hal menerapkan MMT dilingkungan pendidikan. 2. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah menyelesaikan perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu 1. Menjelaskan konsep dasar mutu 2. Menjelaskan TQM dalam konteks pendidikan vs MMT dalam pendidikan 3. Menjelaskan tokoh-tokoh mutu 4. Menjelaskan kepemimpinan pendidikan mutu 5. Menjelaskan kerja tim bagi mutu pendidikan 6. Menjelaskan roda implementasi MMT dalam pendidikan 7. Menjelaskan siklus pemecahan masalah 8. Menjelaskan perencanaan strategis mutu. 9. Menjelaskan perangkat dan teknik pemecahan 4

Dr. Novianty Djafri, M.Pd.I. Dr. Abdul Rahmat, S.Sos.I., M.Pd.

10. Menjelaskan perbaikan berkelanjutan E. Literatur/ Buku Bacaan Wajib 1. Tunggal Wijaya Amin. 1993 Manajemen Mutu Terpadu, suatu pengantar, Jakarta: Rineka Cipata 2. Shigeo Shingo, 1986 (diterjemahkan oleh Andrew P.Dillon) Zero Quality Control, Source inspection and the Poka-Yoke System, Produktivity Press 3. Jr Taylor. 1989. Quality Control System, Prosedures for Planning Quality Programs, MC. Graw-hill inc. 4. Diana Anasta, Tjiptono Fandi, 2003, Total Quality Management Yogyakarta: Andi, Yogyakarta 5. Hardjo Soedarmo, Soewarso. 2004. Totatl Quality Management Yogyakarta: Andi Yogyakarta. 6. Sallis, Edward, 2008. Total Quality Management in Education. Jogyakarta: IRCI SOD 7. Arcaro, Jeromes, 2005. Pendidikan Berbasis Mutu Penerjmah Yosal Iriyanto. 2005. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Buku Ajar

Manajemen Mutu Terpadu

5

6

Dr. Novianty Djafri, M.Pd.I. Dr. Abdul Rahmat, S.Sos.I., M.Pd.

BAB II KONSEP DASAR MUTU

A. Konsep Mutu Pengertian mutu adalah suatu produk atau jasa yang memenuhi syarat atau keinginan pelanggan, dimana pelanggan dapat menggunakan atau menikmati produk atau jasa tersebut dengan sangat puas dan ia menjadi pelanggan tetap. Menurut Philip B. Crosby (1986), yang dimaksud dengan mutu adalah derajat kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kepuasan pemakai dan penghasilnya. Mutu menyangkut 5 (lima) aspek utama (Bahar,1993), yaitu : ☑ Quality ( Q ): Mutu dari hasil produk atau jasa yang sesuai dengan persyaratan permintaan ☑ Cost ( C ) : Mutu dari biaya produk atau jasa. ☑ Delivery ( D ) : Mutu pengiriman atau penyerahan hasil produk atau jasa yang tepat waktu sesuai dengan permintaan. ☑ Safety ( S ) : Mutu keselamatan atau keamanan pemakaian produk atau jasa ☑ Morale ( M ): Mutu sikap mental sumber daya manusia. Secara umum ‘mutu’ dapat didefinisikan sebagai “karakteristik produk atau jasa yang ditentukan oleh customer dan Buku Ajar

Manajemen Mutu Terpadu

7

diperoleh melalui pengukuran proses serta perbaikan yang berkelanjutan” (Soewarso, 1996: 7). Pendapat ini lebih menekankan kepada pelanggan yaitu, apabila suatu pelanggan mengatakan sesuatu itu bermutu baik, maka barang/jasa tersebut dapat dianggap bermutu. Definisi lain untuk memahami mutu yaitu “….mutu adalah jasa pelayanan atau produk yang menyamai atau melebihi kebutuhan dan harapan pelanggan” (Margono, 2002: 5).  Konsep ini masih menekankan kepada pelanggan, yaitu dapat diartikan produk tersebut bermutu baik.  Sedangkan menurut Deming (1986), “the difficulty in defining quality is to translate quality is to translate future needs of the user into measureable characteristics, so that a product can be designed and turned out to give satisfaction at a price that the user will pay”. Definisi ini menekankan pada konteks, persepsi costumer dan kebutuhan serta kemampuan pelanggan. Artinya untuk mendefinisikan mutu, terlebih dahulu perlu dipahami karakteristik tentang mutu itu sendiri. Deming sebenarnya menekankan bagaimana suatu produk atau jasa itu dipersepsikan oleh pelanggan, dan kapan persepsi pelanggan itu berubah, dengan demikian semakin pelanggan merasa puas, maka selama itu pula produk/ jasa dianggap bermutu. Definisi mutu menurut Field (1993) adalah “sebagai ukuran dari produk atau kinerja pelayanan terhadap satu spesifikasi pada satu titik tertentu”.  Pendapat ini lebih menekankan pada “ukuran”.  Ukuran di sini, tentunya bergantung pada jenis barang atau jasa yang dihasilkan sebagai hasil kinerja manusia, baik yang berupa benda maupun non-benda, yaitu berupa 8

Dr. Novianty Djafri, M.Pd.I. Dr. Abdul Rahmat, S.Sos.I., M.Pd.

jasa layanan, seperti halnya dalam bidang pendidikan, yang merupakan salah satu bentuk industri jasa atau pelayanan, yaitu pelayanan akademik. Mutu merupakan gagasan yang dinamis. Sebagai contoh perkembangan dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), khususnya pada bidang Teknologi Informasi (TI) yang semakin lama semakin canggih. Pada tahapan perkembangan komputer, sekitar tahun 2000-an muncul komputer dengan prosesor Pentium IV. Pada saat itu komputer dengan spesifikasi seperti sudah sangat canggih dan bermutu tinggi. Tetapi pada saat sekarang ini komputer dengan prosesor seperti itu sudah dianggap ketinggalan jaman, dimana sekarang ini yang berkualitas tinggi adalah komputer dengan prosesor Core i7, yang jauh lebih segalanya apabila dibandingkan dengan komputer Pentium 4. Sedangkan Mutu dalam pendidikan merupakan hal yang membedakan antara kesuksesan dan kegagalan. Sehingga mutu merupakan masalah pokok yang yang akan menjamin perkembangan sekolah dalam meraih status di tengah-tengah persaingan dunia pendidikan yang semakin keras. Sumber mutu dalam pendidikan antara lain: sarana gedung yang bagus, guru yang terkemuka, nilai moral yang tinggi, hasil ujian yang memuaskan, spesialisasi atau kejuruan, dorongan orang tua, bisnis dan komunikasi lokal, sumberdaya yang melimpah, aplikasi teknologi mutakhir, kepemimpinan yang baik dan efektif, perhatian kepada pelajar dan anak didik, kurikulum yang memadai, atau juga kombinasi dari faktor-faktor tersebut.

Buku Ajar

Manajemen Mutu Terpadu

9

Kekuatan emosi dan moral yang dimiliki mutu membuatnya menjadi sebuah gagasan yang sulit diseragamkan. Mutu sebagai konsep yang absolut dapat dicontohkan dengan restoran yang mahal, mobil mewah. Sedangkan mutu dalam sifat baik cantik, dan benar merupakan suatu idealisme yang tidak dapat dikompromikan. Sesuatu yang bermutu merupakan bagian dari standard yang sangat tinggi yang tidak dapat diungguli. Produk yang bermutu adalah sesuatu yang dibuat dengan sempurna dan dengan biaya yang mahal. Produk-produk tersebut dapat membuat puas dan bangga para pemiliknya. Misalnya mobil yang bermutu adalah mobil hasil rancangan istimiwa, mahal dan mempunyai interior dari kulit. Dalam kasus ini mahal dan langka adalah nilai penting dalam definisi mutu. Contoh dalam pendidikan adalah sekolah elit. Hanya sedikit institusi yang dapat memberikan pengalaman pendidikan dengan “mutu tinggi (elit)” dan hanya sedikit peserta didik yang dapat pengalaman pendidikan tersebut (langka). Gagasan absolut tentang mutu tinggi hanya sedikit yang bersinggungan dengan TQM. Pengertian mutu yang digunakan dalam TQM adalah mutu sebagai konsep relatif. Definisi relatif memandang mutu bukan sebagai sesuatu atribut produk atau layanan, tetapi sesuatu yang berasal dari produk atau layanan tersebut. Sesuatu dikatakan mutu apabila produk terakhir sudah sesuai standard atau belum, tidak harus mahal dan eksklusif. Mutu harus mengerjakan apa yang harus dikerjakan dan mengerjakan apa yang diinginkan pelanggan atau harus sesuai dengan tujuan. Definisi relatif tentang mutu mempunyai aspek menyesuaikan 10

Dr. Novianty Djafri, M.Pd.I. Dr. Abdul Rahmat, S.Sos.I., M.Pd.

diri dengan spesifikasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Mutu sesungguhnya merupakan dasar sistem jaminan mutu yang dianggap sesuai dengan British Standard Institution dalam standard BS5750 atau standard international identik dengan ISO 9000. Organisasi-organisasi yang menganut konsep TQM melihat mutu sebagai sesuatu yang didefinisikan oleh pelanggan-pelanggan mereka. Terkadang produk dan layanan yang menurut produsen sudah sempurna, sesuai standard dan bermanfaat tapi ditolak oleh konsumen. Produk yang memenuhi kualifikasi tidak menjamin jumlah penjualan. Tom Peters dalam Thriving On Chaos berpendapat bahwa mutu yang didefinisikan pelanggan jauh lebih penting dibandingkan harga dalam menentukan permintaan barang dan jasa. B. Kontrol Mutu, Jaminan Mutu dan Mutu Terpadu Ada perbedaan-perbedaan yang mendasar antara kontrol mutu (quality control), jaminan mutu (quality assurance) dan mutu terpadu (total quality). 1. Kontrol mutu Kontrol mutu secara historis merupakan konsep mu...


Similar Free PDFs