Buku Metode Penelitian Akuntansi Pendekatan Kuantitatif PDF

Title Buku Metode Penelitian Akuntansi Pendekatan Kuantitatif
Author Laylan Syafina
Pages 113
File Size 4.3 MB
File Type PDF
Total Downloads 161
Total Views 401

Summary

Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner Kata Pengantar Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta kesehatan sehingga penulis bisa menyelesaikan Buku Metode Peneliti...


Description

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner

Kata Pengantar Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta kesehatan sehingga penulis bisa menyelesaikan Buku Metode Penelitian Akuntansi (Pendekatan Kuantitatif) ini dengan tepat waktu. Penyusunan buku Metode Penelitian Akuntansi (Pendekatan Kuantitatif) ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan, bimbingan, dorongan, saran, dan nasehat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada kedua orang tua penulis yang tak henti mendoakan dan memberi semangat. Serta juga kepada Bapak Dr. Muhammad Yafiz, M.Ag yang yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dan membimbing serta memberikan saran kepada penulis agar Buku Metode Penelitian Akuntansi (Pendekatan Kuantitatif) ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Penulis menyadari buku Metode Penelitian Akuntansi (Pendekatan Kuantitatif) ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikan ini sehingga nantinya dapat memberikan manfaat.

Medan,

September 2019

Laylan Syafina, SE, M.Si

i

Daftar Isi Kata Pengantar ......................................................................................... i Daftar Isi .................................................................................................... ii BAB I PENELITIAN KUANTITATIF .................................................. 1 1.1. Definisi Penelitian Kuantitatif ............................................... 1 1.2. Karakteristik Penelitian Kuantitatif ....................................... 2 1.3. Prosedur Penelitian Kuantitatif .............................................. 4 1.4. Metode Penelitian Kuantitatif ................................................ 5 1.5. Sistematika Pembuatan Proposal Penelitian Kuantitatif ....... 9 1.6. Penggunaan Penelitian Kuantitatif ........................................ 10 BAB II VARIABEL DAN DESAIN PENELITIAN ............................. 12 2.1. Definisi Variabel Penelitian ................................................... 12 2.2. Jenis-jenis Variabel Penelitian ............................................... 13 2.3. Desain Penelitian ................................................................... 10 2.4. Jenis-jenis Desain Penelitian ................................................. 19 BAB III DATA DAN SKALA PENGUKURAN .................................... 23 3.1. Data ........................................................................................ 23 3.2. Jenis Data ............................................................................... 24 3.3. Skala Pengukuran .................................................................. 28 BAB IV POPULASI DAN SAMPEL ...................................................... 32 4.1. Populasi .................................................................................. 32 4.2. Sampel ................................................................................... 33 4.3. Teknik Pengambilan Sampel ................................................. 35 BAB V KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS .................. 48 5.1. Kerangka Konseptual ............................................................. 48 5.2. Hipotesis ................................................................................ 49 5.3. Bentuk Hipotesis .................................................................... 51 5.4. Jenis Hipotesis ....................................................................... 51 BAB VI APLIKASI SOFTWARE SPSS ................................................. 54 6.1. Software SPSS ....................................................................... 54 6.2. Statistik Deskriptif ................................................................. 55 ii

6.3. Uji Kualitas Data ................................................................... 57 6.4. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 64 6.5. Analisis Regresi ..................................................................... 73 6.6. Uji Hipotesis .......................................................................... 75 6.7. Uji Residual ........................................................................... 80 BAB VII APLIKASI EVIEWS ................................................................ 85 7.1. Aplikasi Eviews ..................................................................... 85 7.2. Membuat Workfile dan Mengimpor Data .............................. 85 7.3. Statistik Deskriptif ................................................................. 90 7.4. Analisis Regresi Linear ......................................................... 92 7.5. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 95 7.6. Uji Hipotesis ....................................................................... 100 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 103

iii

BAB I PENELITIAN KUANTITATIF 1.1. Definisi Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas dari awal penelitian hingga pembuatan desain penelitian. Penelitian kuantitatif juga memiliki definisi sebagai penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk memperoleh penjelasan dari suatu teori dan hukum-hukum realitas. Penelitian kuantitatif dikembangkan dengan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan atau hipotesis. Menurut Kasiram (2008) penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Menurut Sugiyono (2015), metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam hal pendekatan, penelitian kuantitatif lebih mementingkan adanya variabel-variabel sebagai objek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujian yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. Selain itu metode penelitian kuantitatif dapat dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, 1

setiap fenomena sosial dijabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variabel dan indikator. Setiap variabel yang ditentukan, diukur dengan memberikan simbol-simbol berupa angka yang berbeda–beda sesuai dengan jenis informasi yang berkaitan dengan variabel tersebut. Dengan menggunakan simbol–simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat dilakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dari metodologi penelitian kuantitatif ini adalah menjelaskan suatu masalah tetapi dapat menghasilkan generalisasi. Generalisasi adalah suatu kenyataan berupa kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang diperkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilaksanakan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. 1.2. Karakteristik Penelitian Kuantitatif Karakteristik penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2015) adalah sebagai berikut: a. Desain 1) Spesifik, jelas dan rinci; 2) Ditentukan secara mantap sejak awal; 3) Menjadi pegangan langkah demi langkah. b. Tujuan 1) Menunjukkan hubungan antar variable; 2) Menguji teori; 3) Mencari generalisasi yang memiliki nilai prediktif. c. Teknik Pengumpulan Data 1) Kuesioner; 2) Observasi dan wawancara terstruktur. d. Instrumen Penelitian 1) Tes, angket, wawancara terstruktur; 2) Instrument yang telah terstandar. 2

e. Data 1) Kuantitatif; 2) Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen. f. Sampel 1) Besar; 2) Representatif; 3) Sedapat mungkin random; 4) Ditentukan sejak awal. g. Analisis 1) Setelah selesai pengumpulan; 2) Deduktif; 3) Menggunakan statistik. h. Hubungan dengan Responden 1) Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya obyektif; 2) Kedudukan peneliti lebih tinggi daripada responden; 3) Jangka pendek sampai hipotesis dapat ditemukan. i. Usulan Desain 1) Luas dan rinci; 2) Literatur yang berhubungan dengan masalah dan variabel yang diteliti; 3) Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-langkahnya; 4) Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas; 5) Hipotesis dirumuskan dengan jelas; 6) Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan. j. Kapan Penelitian Dianggap Selesai? 1) Setelah semua kegiatan yang diselesaikan.

direncanakan

dapat

k. Kepercayaan terhadap Hasil Penelitian 1) Pengujian validitas dan realiabilitas instrumen.

3

1.3. Prosedur Penelitian Kuantitatif Prosedur dalam penelitian kuantitatif dimulai dari masalah, merujuk teori, mengemukakan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Berikut penjelasannya: a. Masalah Kegiatan penelitian dimulai dengan mengidentifikasikan permasalahan atau isu-isu yang penting, aktual dan menarik. Dan yang paling penting adalah manfaat yang dihasilkan bila masalah itu diteliti. Agar masalah ditemukan dengan baik diperlukan faktafakta empiris diiringi penguasaan teori yang diperoleh melalui pengkajian berbagai literatur relevan. Masalah yang telah ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah. Pada umumnya rumusan masalah penelitian kuantitatif disusun dalam bentuk pertanyaan. b. Merujuk Teori Landasan teori perlu dikembangkan agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh dan riil. Dengan adanya landasan teori maka penguasaan teori yang diperoleh melalui pengkajian berbagai literatur menjadi relevan. Teori yang digunakan berfungsi untuk memperjelas masalah yang diteliti, sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis dan sebagai referensi untuk menyusun instrumen penelitian. c. Mengemukakan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Bila dilihat dari eksplanasinya, bentuk hipotesis penelitian yaitu hipotesis deskripsi (variabel mandiri), komparatif (perbandingan), dan asosiatif (hubungan). Hipotesis deskripsi adalah jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yang berkenaan dengan variabel mandiri, hipotesis komparatif adalah jawaban sementara terhadap masalah komparatif (variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya berbeda atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda), hipotesis asosiatif adalah adalah jawaban sementara terhadap masalah asosiatif (yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih).

4

d. Mengumpulkan Data Hipotesis yang masih menjadi jawaban sementara harus dibuktikan kebenarannya dengan cara mengumpulkan data. Mengumpulkan data dapat dilakukan melalui wawancara (apabila peneliti ingin menemukan permasalahan yang harus diteliti dan mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam serta jumlah respondennya sedikit/kecil), angket (teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya) dan observasi (digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar). Dalam hal ini diperlukan desain penelitian yang berisi tahapan penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, sumber data (populasi dan sampel), serta alasan mengapa menggunakan metode tersebut. Sebelum kegiatan pengumpulan data dilakukan, terlebih dahulu harus ditetapkan teknik penyusunan dan pengujian instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik statistik. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. e. Menarik Kesimpulan Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya dapat disimpulkan. Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah berdasarkan data yang telah terkumpul. Apabila rumusan masalah ada tiga, maka kesimpulannya juga ada tiga. Peneliti juga harus memberikan saran. Melalui saran tersebut diharapkan masalah dapat terpecahkan. Saran yang diberikan harus berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Apabila hipotesis penelitian yang diajukan tidak terbukti, maka perlu di cek apakah ada yang salah dalam penggunaan teori, instrumen, pengumpulan, analisis data, atau rumusan masalah yang diajukan. 1.4. Metode Penelitian Kuantitatif Metode dalam penelitian kuantitatif dapat dijelaskan sebagai berikut :

5

a. Metode Deskriptif Berkesinambungan (Continuity Descriptive Research) Metode deskriptif adalah kerja penelitian yang dilakukan secara terus menerus atas suatu obyek penelitian. Seringkali dilakukan dalam penelitian masalah-masalah sosial, yang melihat fenomenafenomena dan kekuatan-kekuatan sosial yang dilihat perkembangannya secara menyeluruh dan berkesinambungan dalam waktu yang cukup lama. Dengan memperhatikan secara detail perubahan yang dinamis dalam interval tertentu, maka generalisasi suatu situasi atau fenomena secara dinamis dapat dibuat. Misalkan penelitian ingin melihat pengaruh pembelajaran terhadap prestasi mahasiswa. Penelitian dilakukan selama 4 tahun. Teknik dilakukan secara panel, yaitu wawancara dengan kelompokkelompok manusia yang sama pada situasi yang berbeda. Data yang diinginkan bisa saja kuantitatif, seperti Indeks Prestasi (IP), jumlah tatap muka perkuliahan setiap semester, atau lainnya, seperti kepuasan mahasiswa pada proses pembelajaran, penguasaan dosen pada materi, relevansi mata kuliah dengan spesialisasi dosen, dan sebagainya. b. Penelitian Komparatif (Casual Comparative Research) Penelitian komparatif adalah jenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya atau munculnya suatu fenomena tertentu. Jangkauan waktunya adalah sekarang, kalau waktu yang lalu maka ia disebut penelitian sejarah. Penelitian ini memang sangat sulit untuk mengetahui faktor-faktor penyebab yang dijadikan dasar perbandingan, sebab penelitian komparatif tidak mempunyai kontrol. Dan akan semakin sulit jika kemungkinan hubungannya semakin banyak. Penelitian komparatif banyak sekali dilakukan jika metode eksperimental tidak dapat diperlukan. Misalnya penelitian ingin mengetahui sebab akibat hubungan antara prestasi mahasiswa dengan rajinnya mereka ke perpustakaan, ketenangan belajar, proses pembelajaran dan sebagainya. Metode penelitian komparatif bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah selesai berlangsung. Penelitian dapat melihat akibat dari suatu fenomena dan menguji hubungan sebab-akibat dari data yang tersedia.

6

Keunggulan penelitian komparatif adalah : 1) Dapat mensubstitusikan metode eksperimental karena sukar diadakan kontrol, apabila variabel kontrol dapat menghalangi penampilan fenomena secara normal, dan penggunaan laboratorium sebab kendala teknik, keuangan, etika dan normal; dan 2) Adanya teknik perhitungan dengan statistik untuk peramalan (forcast), perkiraan (estimade), serta korelasi antar variabel. Kelemahan penelitian komparatif adalah : a. Tidak mempunyai kontrol terhadap variabel bebas (independent variable) karena bersifat ex post facto. Peneliti hanya memegang penampilan variabel apa adanya, b. Sukar memperoleh kepastian, c. Faktor-faktor penyebab tidak bisa kerja secara bebas karena berkaitan dengan lainnya, d. Terdapat hubungan antar dua faktor, dan e. Bisa mengkategorisasikan subyek dalam dikotomi (misalnya dalam demokrasi dan otoriter, pandai-bodoh, laki-laki-perempuan, dan sebagainya) untuk tujuan perbandingan dapat menjurus pada pengambil keputusan dan kesimpulan yang salah akibat kategori-kategori dikotomis yang dibuat mempunyai sifat kabur, samarsamar, menhendaki value judgement dan tidak kokoh. c. Metode Korelasi Metode korelasi adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti. Penelitian dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. d. Metode Survey Metode survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang intitusi sosial, ekonomi, atau politik, dari suatu kelompok atau suatu daerah. Seperti penelitian respon mahasiswa jurusan Agama terhadap mata kuliah kewirausahaan. Banyak sekali masalah dapat diteliti dengan menggunakan metode survei, termasuk bidang produksi,

7

pemasaran, tenaga kerja, komunikasi, usahatani, pendidikan, dan sebagainya. e. Metode Ex Post Facto Metode ex post facto adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan variabel tertentu. f. Metode Eksperimental Metode eksperimental adalah observasi di bawah kondisi buatan (artical condition). Penelitian eksperimental terbagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). Eksperimental sungguhan adalah penelitian bermaksud mencari kemungkinan hubungan sebab akibat dengan memberikan perlakuan khusus terhadap kelompok percobaan dan membandingkannya dengan kelompok banding. Sedangkan penelitian eksperimental semu adalah penelitian mencari hubungan sebab akibat kehidupan nyata, di mana pengendalian perubahan sulit atau tidak mungkin dilakukan, pengelompokkan secara acak mengalami kesulitan, dan sebagainya. Misalnya, classroom-experimental, eksperimen dengan modul, penerapan behavior-conditioning dalam manajemen dan penguasaan kelas. Variabel-variabel yang sering diteliti adalah tentang kepribadian, kematangan, perilaku, dan sebagainya. Tujuan penelitian eksperimental adalah menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuanperlakuan (treatment) pada beberapa kelompok eksperimental dan penyelidikan kontrol untuk perbandingan. Perbedaan penelitian eksperimental dan ex post facto. Penelitian ex post facto adalah penyelidikan secara empiris yang sistematik di mana peneliti tidak mempunyai kontrol langsung terhadap variabel-variabel bebas (independent variabel) karena manifestasi fenomena telah terjadi atau karena fenomena suka dimanipulasikan. Inferensi tentang hubungan antar variabel dibuat tanpa entervensi langsung, tetapi variasi yang seiring (concomitan...


Similar Free PDFs