Contoh Critical Review pada Jurnal Penelitian - Eddy Yansen PDF

Title Contoh Critical Review pada Jurnal Penelitian - Eddy Yansen
Author Eddy Yansen
Pages 13
File Size 846.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 206
Total Views 584

Summary

CRITICAL REVIEW : ​An Experimental Study of Corporate Social Responsibility through charitable giving in bertrand markets. ( Robert Feicht, Veronika Grimm, Michael Seebauer; 2015 ) Eddy Yansen Universitas Pelita Harapan UNIVERSITAS PELITA HARAPAN 2019 1. Latar Belakang Teori dan Tujuan Penelitian. P...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Contoh Critical Review pada Jurnal Penelitian - Eddy Yansen Eddy Yansen

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Dampak Respon Emosi Terhadap Kecenderungan Perilaku Pembelian Impulsif Konsumen Onli… Devit a saraswat i

Konsumen Online dengan Sumberdaya yang Dikeluakan dan Orient asi Belanja Zekiro P FAKT OR-FAKT OR YANG MENDORONG KONSUMEN BERBELANJA DI ONLINE SHOP FACEBOOK (Analisis F… maria lydia

CRITICAL REVIEW : ​An Experimental Study of Corporate Social Responsibility through charitable giving in bertrand markets. ( Robert Feicht, Veronika Grimm, Michael Seebauer; 2015 )

Eddy Yansen Universitas Pelita Harapan

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN 2019

1. Latar Belakang Teori dan Tujuan Penelitian. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena pemasaran ​cause-related marketing ​dimana

perusahaan menaikan harga produk dengan memberikan komitmen kembali pada pembeli melalui kegiatan ​CSR (Corporate Social Responsibility)​ seperti menyumbangkan sebagian dari harga jual pada organisasi amal.

Sehingga penulis melakukan penelitian eksperimen ini untuk meneliti apakah terdapat efek yang mempengaruhi kondisi pasar akibat kenaikan harga akibat kegiatan ​CSR (Corporate

Social Responsibility)​ dalam kondisi model kompetisi Bertrand. Dimana dalam model

Bertrand terdapat dua asumsi dasar yaitu asumsi pertama, seluruh produk adalah homogen yang dijual oleh dua perusahaan yang tidak bekerja sama dan berhubungan satu sama lainnya dan asumsi bahwa pembeli akan selalu membeli seluruh produk yang ada dan mengutamakan harga terendah. Namun penulis tidak memberikan argumen yang kuat alasan pemilihan model Bertrand dalam penelitian ini, terutama yang menjelaskan kesesuaian model ini terhadap penelitian yang melibatkan ​CSR (Corporate Social Responsibility)​. Karena selain model Bertrand juga

terdapat model - model lain seperti Cournot model dan Stackelberg model.

Penelitian terdahulu juga memberikan kontribusi yang relevan dengan penelitian ini seperti penelitian oleh Bagnoli dan Watts (2003) yang menyimpulkan semakin tinggi tingkat kompetisi maka semakin rendah penyesuaian harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk kegiatan CSR. Penelitian lain oleh Besley dan Ghatak (2007) menyimpulkan bahwa terdapat garis pemisah yang unik antara perilaku konsumen yang netral dengan konsumen yang peduli, dalam kondisi kompetisi harga di pasar yang heterogen. Studi lainnya seperti oleh Loureiro dan Lotade (2005), Loureiro dan Hine (2002), Johnston dan Roheim (2006), Santalo (2010), Barnone et al (2000) menyatakan bahwa pelanggan bersedia untuk membeli produk dengan harga premium ketika kegiatan CSR dijelaskan dan dikaitkan dengan harga premium tersebut. Oleh karena penelitian ini dilakukan dalam bentuk eksperimen laboratorium bukan eksperimen lapangan, penulis menyadari terdapat kekurangan dimana dalam penelitian ini partisipan mengambil keputusan semu yang dilakukan dalam skenario penelitian semu pula. Dimana faktor - faktor psikologis dan perilaku konsumen yang melakukan keputusan dalam kondisi sesungguhnya, dengan mata uang asli dan konsumen yang melakukan keputusan semu yang mempengaruhi penelitian ini tidak dijelaskan dengan argumen yang kuat dalam

penelitian - penelitian serupa lainnya yang disajikan oleh peneliti. Selain penelitian oleh Frackenpohl dan Ponitzsch (2013) dan Etile dan Teyssier (2011) yang juga dilakukan dalam kondisi eksperimen laboratorium, penelitian serupa lainnya dilakukan dalam kondisi eksperimen lapangan langsung. 2. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang prosedurnya dijelaskan sebagai berikut ini : Desain eksperimen dalam penelitian ini dilakukan untuk menyimulasikan kondisi pasar yang terdiri atas dua grup penjual dan dua grup pembeli. Setiap grup terdiri atas empat partisipan yang dipilih secara acak dan tidak diubah hingga akhir eksperimen. Setiap partisipan ditandai dengan label yang menunjukan grupnya yaitu ​Seller 1, Seller 2, Buyer 1 dan Buyer 2.

Eksperimen ini menggunakan mata uang yang disebut ECU ​( Experimental Currency Unit ), dimana kondisi pasar disimulasikan sebanyak 30 periode. Pada setiap periode, penjual berhak menjual hingga 8 unit produk yang homogen dan harga produksi diasumsikan adalah nol, untuk memudahkan perhitungan keuntungan. Dan penjual akan mengumumkan harga jual per unit dan besar ECU yang akan didonasikan untuk setiap penjualan yang terjadi pada periode tersebut. Namun dalam eksperimen ini, peneliti tidak memberikan penjelasan dan argumen mengenai alasan menggunakan ECU sebagai mata uang dalam eksperimen daripada penggunaan mata uang sesungguhnya, walaupun kemungkinan penggunaan ECU ditujukan untuk mengurangi bias nilai akibat mata uang sesungguhnya, namun penggunaan mata uang sesungguhnya juga lazim digunakan dalam metode eksperimen untuk menjaga realitas dari eksperimen itu sendiri. Pemilihan periode eksperimen sebanyak 30 periode juga tidak diberikan argumen yang jelas oleh peneliti. Dimana akan menjadi lebih baik apabila peneliti bisa memberikan alasan mendetail dari setiap tahapan prosedur dalam eksperimen karena akan lebih menjelaskan validitas internal dari metode penelitian ini. Untuk memastikan harga yang ditentukan tetap terdapat margin untuk didonasikan, dan menghindari perilaku pembeli yang terlalu asimetris, pada eksperimen ini ditentukan minimal harga yang bisa dijual oleh penjual adalah 5 ECU.

Setelah harga jual dan besaran donasi ditentukan oleh seluruh penjual, maka grup pembeli dapat membeli secara bebas sejumlah 4 unit produk yang ditawarkan dengan valuasi produk untuk setiap unit adalah 20 ECU. Dan untuk menghindari bias akibat kecenderungan pembeli pada organisasi amal tertentu, donasi akan ditentukan oleh pembeli sendiri untuk diberikan pada satu dari lima pilihan organisasi nirlaba yang telah disediakan pilihannya. Pilihan dari lima organisasi nirlaba populer, diperoleh melalui survei yang dilakukan pada mahasiswa di kampus Nuremberg di Universitas Erlangen-Nuremberg. Setelah seluruh pembeli melakukan pembelian, maka diakhir setiap periode penjual akan mendapatkan informasi berupa harga jual dan besaran donasi seluruh penjual lainnya, dan mendapatkan informasi jumlah unit terjual dan keuntungan dari penjual tersebut sendiri. Dalam eksperimen ini, terdapat 6 perlakukan yang diberikan pada partisipan seperti yang terlihat pada table berikut ini :

Adapun penjelasannya sebagai berikut ini : ●

Pada CSR.C penjual dituntut untuk memiliki komitmen untuk melakukan donasi sebesar yang telah dijanjikan diawal, sedangkan pada CSR.NC penjual berhak untuk merubah angka besaran donasi setelah pembeli membeli setelahnya.



Pada CSR.C+ dan CSR.NC+, kondisi yang ditambahkan adalah penjual berhak menggandakan donasi yang dilakukan apabila terjadi penjualan.



NO.CSR dan NO.CSR.PO adalah perlakukan benchmark.

Prosedur eksperimen secara keseluruhan dilakukan di Laboratory For Experimental Research Nuremberg (LERN) pada bulan Desember 2012 dan April 2015 menggunakan program komputer z-Tree. Rekruitmen partisipan dilakukan menggunakan software ORSEE​ ( The Online Recruitment Software for Economic Experiments ) ​sebanyak 192 partisipan yang

dibagi menjadi 4 grup, dan 8 perlakukan yang diobservasi.

Walaupun peneliti telah menjelaskan prosedur dari eksperimen dengan baik, akan tetapi dalam penelitian ini tidak disebutkan telah dilakukan pilot-test terhadap desain eksperimen

yang telah disiapkan. Sehingga validitas internal, terutama untuk memastikan tidak adanya variabel ​confounding ​dalam penelitian ini sulit untuk dijelaskan. Disisi lain validitas eksternal juga tidak diberikan penjelasan yang memadai dalam penelitian ini, terutama peneliti sendiri juga telah menjelaskan mengenai kekurangan seting eksperimen ini dalam kondisi laboratorium terkomputerisasi. Akan lebih baik apabila dalam penelitian ini ditambahkan penelitian - penelitian sebelumnya yang menjelaskan fenomena yang sama ataupun terkait dalam kondisi setting yang berbeda. Disisi lain eksperimen yang dilakukan terpisah seperti yang disebutkan pada Desember 2012 dan April 2015 selama hampir dua setengah tahun, justru menimbulkan pertanyaan mengenai validitas data yang ada. Peneliti juga tidak menjelaskan alasan terjadinya selisih waktu yang cukup besar ini, karena dalam eksperimen, kontrol waktu juga sangatlah menentukan validitas internal yang bisa diperoleh. Pada awal eksperimen, setiap partisipan akan diberikan lembaran instruksi yang juga terdapat pertanyaan kontrol untuk memastikan setiap partisipan telah memahami dengan baik aturan eksperimen yang dilakukan. Setiap partisiapan lalu mendapatkan 80 ECU. Dimana diakhir eksperimen, untuk setiap 80 ECU yang diperoleh penjual akan diuangkan senilai 1 Euro. Keseluruhan eksperimen berlangsung 90 menit, dan pendapatan rata - rata partisipan adalah 17.75 Euro, donasi rata - rata yang dilakukan sepanjang eksperimen meliputi 0.69 Euro (CSR C), 0.36 Euro (CSR NC), 1.51 Euro (CSR C+), dan 0.56 Euro (CSR NC+). Pemberian insentif ini juga tidak dijelaskan dengan baik oleh peneliti dalam jurnal ini, oleh dikarenakan desain eksperimen berpengaruh besar dalam menjaga validitas dari data penelitian, konversi dalam data dari EU ke Euro yang dilakukan terkesan tidak memberikan sumbangsih pada data penelitian ini, dan hanya sekedar insentif pada partisipan. Sehingga terdapat kesempatan untuk membuat penelitian ini menjadi lebih baik lagi, dengan menjelaskan argumen dibalik metode pembagian insentif ini. Namun sebaliknya desain eksperimen ini memiliki keunggulan dalam kemudahan dalam duplikasi, dan kemudahan dalam dilakukan dengan kontrol yang tinggi.

3. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil eksperimen ini, peneliti membagi menjadi dua bagian pelaporan yaitu bagian pertama menampilkan hasil - hasil dari performa pasar pada setiap perlakuan yang dilakukan, dan bagian kedua menjelaskan bagaimana perilaku pembeli dari setiap perlakukan untuk memberikan wawasan lebih mendalam bagaimana keputusan membeli dipengaruhi di pasar oleh aktivitas CSR.

Pada semua perlakukan, ditemukan bahwa pada awalnya terdapat rata - rata harga jual yang cukup tinggi yang kemudian menurun ke angka yang relatif stabil setelah periode kelima keatas. Disimpulkan bahwa seluruh harga jual diatas harga minimum secara signifikan (Sign test, p < 0.01), dan tidak terdapat perbedaan yang sistematik antara perlakuan (Mann–Whitney U-test, p > 0.1).

Pada penelitian ini, ​peneliti menemukan tidak terdapat korelasi antara harga jual

rata-rata (​average sales prices​) dengan donasi sesungguhnya (​actual donation​)

diseluruh perlakuan (Spearman’s Rho, 0.23 (CSR C, p = 0.59), −0.29 (CSR NC, p = 0.49), 0.57 (CSR C+, p = 0.14), 0.14 (CSR NC+, p = 0.74)). Adapun hasil temuan ( pengaruh pada pasar ) pada penelitian ini sebagai berikut ini : 1. Dengan adanya kegiatan CSR yang kredibel maupun tidak kredibel pada pasar Bertrand tidaklah berpengaruh secara signifikan pada perubahan harga jual dan keuntungan yang dilakukan tanpa CSR. 2. Kredibilitas dari CSR tidaklah berpengaruh signifikan pada harga dan keuntungan. 3. CSR yang kredibel berpengaruh signifikan pada angka donasi sesungguhnya. 4. Diumumkan, namun tidak direalisasikan, donasi yang terjadi jauh lebih tinggi saat CSR tidak kredibel, walaupun bertolak belakang dengan efisiensinya. 5. Baik harga jual maupun donai tidak mengikuti garis tren linear.

Sedangkan untuk mengetahui lebih jauh mengenai perilaku pembeli disajikan sebagai analisis tambahan oleh peneliti, ditemukan bahwa : 1. Penjual dengan harga jual lebih rendah lebih berhasil dibandingkan penjual lain. 2. Donasi yang diumumkan dengan kredibilitas baik hanya membuat penjual lebih berhasil bila harga jual tidak berbeda ataupun perbedaan sangat kecil. 3. Donasi yang diumumkan dengan kredibilitas tidak baik justru memberikan efek negatif Apabila kita membaca seksama dari awal hingga akhir, peneliti memasukan analisa tambahan berupa studi perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian dimana tidaklah disebutkan dari awal penelitian juga bukanlah tujuan penelitian utama yang disebutkan.

Hal tersebut justru menimbulkan pertanyaan bagi pembaca, apakah desain eksperimen yang dirancang telah sesuai untuk penelitian perilaku pembeli ? oleh karena tujuan penelitian ini dijelaskan adalah untuk meneliti pengaruh kegiatan CSR pada harga pada kondisi pasar yang kompetitif ( Bertrand Market ). Akibat lain analisa perilaku pembeli sebagai tambahan, maka efek marginal yang digunakan oleh peneliti dalam menjelaskan hubungan antar variabel pada perilaku pembeli juga tidaklah dijelaskan dengan baik, tidak disajikannya penelitian terdahulu, literatur yang mendukung serta operasionalisasi setiap variabel juga menjadi tidak jelas. Oleh karena eksperimen ini menemukan ​bahwa tidak terdapat korelasi​ ​antara harga jual rata-rata (​average sales prices​) dengan donasi sesungguhnya (​actual

donation​), dan pada setiap perlakuan ( treatment ) juga tidak ditemukan perbedaan yang signifikan.

Menjadi menarik bagi pembaca apabila peneliti bisa melakukan eksplorasi lebih jauh mengenai penyebab dan mengapa hal tersebut terjadi, daripada peneliti melakukan analisa tambahan justru dari sisi perilaku pembeli yang bergeser dari tujuan penelitian awal. Peneliti dapat melakukan uji statistik menggunakan HMM (Harkov Hidden Model) sebagai tambahan untuk melakukan eksplorasi lebih jauh perubahan state dari setiap periodik eksperimen yang dilakukan. Dimana karena pada eksperimen ini keputusan untuk membeli dan menjual dilakukan secara simultan terus menerus, apakah hal tersebut membuat distorsi pada pengaruh kegiatan CSR yang diumumkan terhadap harga jual ?

Fig. 4. Harkov Hidden Model

Selain hal tersebut, perlakuan eksperimen yang difokuskan pada kredibilitas CSR juga tidak didukung dengan studi literatur yang cukup, maupun penelitian terdahulu yang memadai. Walaupun variabel perlakuan ini sangatlah menarik untuk diteliti, karena peneliti mengungkapkan diferensiasi temuan pada penelitian Arnor et al (2006) yang meneliti label fair-trade​ pada coffee shop tidaklah significant berpengaruh pada keputusan membeli,

sementara Hainmueller et al (2011) menemukan​ fair-trade ​berpengaruh pada keputusan

pembelian dengan harga premium di toko serba ada.

Namun dalam setting eksperimen ini, faktor kredibilitas organisasi nirlaba yang diteliti juga memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan pembeli, diluar kredibilitas penjual yang dalam hal ini hanya diukur dalam level komitmennya. 4. Kesimpulan Penelitian ini menyimpulkan bahwa pasar pada kondisi kompetisi harga, pengaruh aktifitas CSR terhadap keputusan pelanggan sangatlah terbatas. Kata terbatas yang digunakan sebagai kesimpulan, justru menimbulkan kebingungan pada pembaca, karena disisi lain data dan hasil analisa data telah jelas ditegaskan tidak terdapat korelasi kuat diantara kegiatan CSR dan harga jual pada kondisi kompetisi pasar Bertrand. Disarankan untuk lebih baik peneliti dapat menjelaskan keterbatasan yang ada, serta peluang penelitian lebih lanjut dari penelitian ini. 5. Review Masih terdapat banyak kesempatan untuk menyempurnakan penelitian berjudul A ​ n

Experimental Study of Corporate Social Responsibility through charitable giving in bertrand markets.​ ( Robert Feicht, Veronika Grimm, Michael Seebauer; 2015 ), ​sesuai dengan apa yang telah diulas pada setiap per bagian tulisan diatas.

Topik dan latar belakang penelitian yang menarik untuk peneliti dan pelaku pasar khususnya dalam menambah khazanah ilmu pengetahuan di bidang manajemen.Namun diharapkan Peneliti dapat lebih memberikan argumen - argumen yang menguatkan alasan alasan dibalik pemilihan objek penelitian dalam kondisi pasar menggunakan model Bertrand. Tidak terlepas juga kesempatan untuk lebih melengkapi penelitian - penelitian terdahulu yang relevan, serta menjelaskan lebih baik metode - metode penelitian terdahulu untuk menguatkan alasan dibalik pemilihan eksperimen ini.

Metode penelitian eksperimen dengan prosedur - prosedurnya telah dijelaskan dengan baik oleh peneliti, namun untuk melengkapi validitas desain eksperimen penelitian ini masih terdapat banyak perbaikan yang dapat dilakukan terutama dalam melengkapi pilot-test pada desain penelitian, dan apabila dimungkinkan pembahasan pre-test dan post-test akan lebih menguatkan validitas eksperimen ini secara internal maupun eksternal. Kekurangan yang membingungkan pembaca terutama adalah munculnya analisa tambahan pada saat mengungkapkan hasil dan temuan pada eksperimen. Dimana analisa tambahan memunculkan pertanyaan - pertanyaan yang tidak sejalan dengan objektif penelitian utama yang diungkapkan peneliti. Disarankan agar peneliti justru dapat lebih mengelaborasi temuan utama yang sesuai dengan objektif penelitian, yaitu kegiatan CSR ( baik yang kredibel maupun tidak ) ternyata tidak signifikan​ berpengaruh pada harga jual pada kondisi kompetisi pasar Bertrand. Dan pada kesimpulan akhir, dimana peneliti mengangkat penelitian Barone et al (2000) yang mengungkapkan untuk mengkompensasi harga jual premium pada produk dibutuhkan perceived CSR effort​ yang cukup tinggi; justru menimbulkan lebih banyak kebingungan lagi

dimana pada awal penelitian, peneliti memberikan argumen bahwa penelitian sebelumnya

banyak mendukung klaim bahwa konsumen bersedia membayar mahal untuk produk yang dikaitkan dengan kegiatan CSR, namun hasil eksperimen justru mengungkapkan hal sebaliknya. Akan lebih baik bila peneliti dapat melengkapi kesimpulannya dengan temuan - temuan penelitian sebelumnya yang sejalan dengan hasil temuan yang ditemukan, yaitu pada kondisi tertentu justru kegiatan CSR tidak mempengaruhi lagi kesediaan pembeli untuk membeli produk dengan harga jual premium. Terakhir, penelitian ini membuka banyak peluang untuk penelitian lanjutan, maka sebaiknya peneliti dapat melengkapi lebih banyak keterbatasan yang ada pada penelitian ini dan menjelaskan peluang penelitian kedepan yang akan menarik bagi peneliti lain. ======================================================== ( Eddy Yansen © 2019 )

Daftar Pustaka Arnot, C., Boxall, P.C., Cash, S.B., 2006. Do ethical consumers care about price? A revealed preference analysis of fair trade coffee purchases. Can. J. Agric. Econ. 54, 555–565. Bagnoli, M., Watts, S.G., 2003. Selling to socially responsible consumers: competition and the private provision of public goods. J. Econ. Manag. Strategy 12, 419–445. Baron, D.P., 2001 Besley, T., Ghatak, M., 2007. Retailing public goods: the economics of corporate social responsibility. J. Public Econ. 91, 1645–1663. Etilé, F., Teyssier, S., 2011. Signaling Corporate Social Responsibility: Label regulation in the Lab. Mimeo. Fernıandez-Kranz, ´ D., Santalıo, ´ J., 2010. When necessity becomes a virtue: the effect of product market competition on corporate social responsibility. J. Econ. Manag. Strategy 19, 453–487. Fischbacher, U., 2007. z-Tree: Zurich toolbox for ready-made economic experiments. Exp. Econ. 10, 171–178. Fischbacher, U., Follmi-Heusi, ¨ F., 2013. Lies in disguise—an experimental study on cheating. J. Eur. Econ. Assoc. 11, 525–547. Hainmueller, J., Hiscox, M.J., Sequeira, S., 2011. Consumer Demand for the Fair Trade Label: Evidence from a Field Experiment. MIT Political Science Department Research Paper 2011-9B. Johnston, R.J., Roheim, C.A., 2006. A battle of taste and environmental convictions for ecolabeled seafood: a contingent ranking experiment. J. Agric. Resour. Econ. 31, 283–300. Loureiro, M.L., 2003. Rethinking new wines: implications of local and environmentally friendly labels. Food Policy 28, 547–560. Loureiro, M.L., Hine, S., 2002. Discovering niche markets: a comparison of consumer willingness to pay for local (Colorado grown), organic, and GMO-free products. J. Agric. Appl. Econ. 34, 477–487. Loureiro, M.L., Lotade, J., 2005. Do fair trade and eco-labels in coffee wake up the...


Similar Free PDFs