CRITICAL BOOK REVIEW PDF

Title CRITICAL BOOK REVIEW
Author suhairi heri
Pages 12
File Size 180.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 197
Total Views 1,025

Summary

CRITICAL BOOK REVIEW Diajukan sebagai Syarat Tugas pada Mata Kuliah Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan Oleh: RENNY MAYASARI 0332183036 Program Studi: Magister Manajemen Pendidikan Islam/III Dosen Pembimbing: Dr. H. AMIRUDDIN SIAHAAN, M.Pd Dr. RAHMAT HIDAYAT, MA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNI...


Description

CRITICAL BOOK REVIEW Diajukan sebagai Syarat Tugas pada Mata Kuliah Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan

Oleh: RENNY MAYASARI 0332183036 Program Studi: Magister Manajemen Pendidikan Islam/III Dosen Pembimbing: Dr. H. AMIRUDDIN SIAHAAN, M.Pd Dr. RAHMAT HIDAYAT, MA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2019

BOOK I 1. Identitas Buku Judul

: Total Quality Management And Six Sigma

Penulis

: Tauseef Aized

Tahun

: 2012

ISBN

: 978-953-51-0688-3

Penerbit : Janeza Trdine 9, 51000 Rijeka, Croatia Halaman : 306 2. Deskripsi Buku Manajemen kualitas total, sekarang ide yang terkenal, adalah filosofi manajemen untuk terus meningkatkan kualitas produk dan proses. Idenya adalah bahwa kualitas produk dan proses adalah tanggung jawab setiap orang yang terlibat dalam pengembangan dan / atau penggunaan produk atau layanan. TQM melibatkan manajemen, tenaga kerja, pemasok, dan bahkan pelanggan, untuk memenuhi atau melampaui harapan pelanggan. Praktik TQM yang umum adalah desain produk lintas fungsi, manajemen proses, manajemen kualitas pemasok, keterlibatan pelanggan, informasi dan umpan balik, kepemimpinan yang berkomitmen, perencanaan strategis, pelatihan lintas fungsional, dan keterlibatan karyawan. Six Sigma adalah strategi manajemen bisnis yang berupaya untuk meningkatkan kualitas hasil proses dengan mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab cacat dan meminimalkan variabilitas dalam proses manufaktur dan bisnis. Proses enam sigma adalah proses di mana 99,99966% dari produk yang diproduksi secara statistik diharapkan bebas dari cacat. Fokus TQM adalah perbaikan umum dengan mendekati masalah secara kolaboratif dan budaya sedangkan Six Sigma memanfaatkan upaya banyak departemen, umumnya dengan pendekatan statistik. Itu menggunakan pengukuran dan analisis data untuk menentukan bagaimana cacat dan perbedaan dapat diminimalkan ke tingkat di mana ada 3,4 cacat per juta siklus / produk. Six Sigma dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam upaya manajemen kualitas. Mengintegrasikan Six Sigma ke dalam program TQM memfasilitasi peningkatan proses melalui analisis data terperinci. Dengan menggunakan metrik Six Sigma, perbandingan proyek internal memfasilitasi alokasi sumber daya sementara perbandingan proyek eksternal memungkinkan dilakukannya pembandingan. Dengan demikian, penerapan Six Sigma membuat upaya TQM lebih sukses. Dalam lingkungan yang sangat kompetitif saat ini,

organisasi cenderung mengintegrasikan TQM dan six sigma untuk mendapatkan manfaat maksimal. Volume ini merupakan upaya untuk mendapatkan wawasan tentang perkembangan baru di bidang manajemen kualitas dan six sigma dan terdiri dari artikel yang ditulis oleh para profesional terkenal dan akademisi yang bekerja di bidang ini. Baik pemula dan veteran di lapangan dapat mempelajari teknik dan ide yang berguna dari buku ini.

3. Analisis a. Kekhasan Tulisan ini memiliki khas dalam menganalisis manajemen mutu terpadu dimana menggunakan metode Six Sigma atau 6 sigma dimana metode ini menggunakan data statistik yang mampu diuji secara akurat melalui data yang ada menggunakan pengukuran dan analisis data untuk menentukan bagaimana cacat dan perbedaan dapat diminimalkan.

b. Kemutakhiran Kemutakhiran dalam buku ini adalah sebagai pembaharuan teori yang biasa digunakan oleh para pemimpin. Buku ini direkomendasikan oleh para pemimpin dengan menggunakan teknik yang disediakan oleh buku ini beserta dengan contoh – contoh masalah yang nantinya akan di hadapi oleh orang yang terlibat langsung pada manajemen mutu.

c. Kelebihan 1) Buku ini menggunakan bahasa asing yaitu bahasa inggris dimana bahasa ini adalah bahasa yang paling banyak digunakan oleh seluruh dunia. 2) Meskipun menggunakan bahasa asing namun bahasanya tetap teratur sehingga sangat mudah dimengerti untuk para pemula. 3) Tulisan ini menggunakan metode yang tidak terdapat di buku lainnya. 4) Menambah wawasan kepada setiap yang membacanya. 5) Menjelaskan dari tujuan utama tentang penulisan ini yaitu dengan menggunakan metode six sigma dimana keakuratan data mampu dilihat dengan hasil statistic. 6) Menjelaskan metode yang digunakan untuk mempelajari lebih dalam tentang pembahasan six sigma dalam ilmu total quality manajemen.

7) Buku ini juga membahas penelitian experimen yang telah dilakukan oleh para ahli.

d. Kelemahan 1) Meskipun buku ini memiliki beberapa contoh penelitian eksperimen yang dilakukan oleh para ahli tapi buku ini tidak begitu banyak menggunakan teori para ahli sebagai bahan perbandingan penelitian. 2) Seharusnya dalam buku meletakkan daftar gambar atau daftar tabel agar pembaca lebih mudah dan buku lebih sistematis. 3) Buku ini banyak memiliki contoh gambar namun tidak memiliki penjelasan bahkan sedikit sekali petunjuk yang disediakan yang akan menimbulkan kebingungan terhadap para pembaca.

4. Rekomendasi Reviewer merekomendasikan agar bisa diletakkan daftar gambar atau daftar tabel. Kemudian untuk selanjutnya lebih baik gambar yang telah disediakan diberi penjelasan agar pembaca bisa lebih mudah memahami isi dari yang dituliskan. Buku ini lebih baik jika pembahasan lebih difokuskan dan memiliki tahap kepada pembahasan yang dibahas. Misal dari yang lebih mudah kemudian para proses yang sulit. Selanjutnya buku ini akan lebih baik jika pembasan yang diangkat adalah permasalahan yang paling sering muncul dari pembahasan manajemen mutu. Berharap buku ini kedepannya akan memberikan soal soal latihan sebagai bahan untuk mengasah kemampuan pembaca dalam pemecahan masalah.

5. Simpulan: Six Sigma sebagai praktik manajemen kualitas semakin penting dalam organisasi layanan. Tinjauan literatur menunjukkan bahwa Six Sigma terutama diimplementasikan dalam organisasi layanan kesehatan dan perbankan. Ada literatur yang terbatas mengeksplorasi implementasi Six Sigma dalam organisasi layanan dan tidak memiliki pendekatan empiris yang ketat. Temuan penelitian kami menyarankan implementasi Six Sigma dalam organisasi layanan yang berbeda seperti teknologi informasi, transportasi, utilitas, dll. Lebih lanjut sebagian besar organisasi ini berada dalam keberhasilan sedang dan

kategori kemajuan moderat mengenai implementasi Six Sigma. Berdasarkan jenis layanan, ditemukan bahwa sebagian besar organisasi adalah layanan massal. Eksplorasi aspek Six Sigma dalam organisasi layanan menunjukkan pentingnya komitmen dan keterlibatan manajemen puncak bersama dengan beberapa CSF lainnya. Juga diamati bahwa CSF, CTQs, dan STTs sampai batas tertentu tergantung pada jenis layanan. Ada beberapa variasi dalam CSF, CTQ, dan STT di seluruh jenis layanan. Penggunaan alat dan teknik menunjukkan bahwa organisasi yang berhasil menggunakan alat dalam jumlah terbatas dibandingkan dengan organisasi yang kurang berhasil. Salah satu temuan paling signifikan adalah tentang KPI. Istilah interpretasi paling baik dipahami dari sudut pandang strategis. Dari perspektif Six Sigma KPI mirip dengan CTQ dan dapat diartikan sebagai parameter proses. Temuan lain adalah tentang kesulitan yang dihadapi dalam implementasi Six Sigma oleh organisasi layanan, yang menunjukkan daripada kesulitan pengumpulan data; keterlibatan paruh waktu, perpanjangan waktu proyek, dan pergantian staf selama proyek atau setelah pelatihan adalah kesulitan utama. Tidak diketahui oleh kami sebagai alasan untuk tidak mengimplementasikan Six Sigma mendorong kami untuk lebih memahami sifat unik dari organisasi layanan dan memberikan pendekatan yang disesuaikan untuk implementasi Six Sigma dalam organisasi layanan.

BOOK II 1.

Identitas Buku Judul

: Manajemen Mutu Terpadu (Teori dan Penerapan di Lembaga Pendidikan)

Penulis

: Sutarto HP

Tahun

: 2015

ISBN

: 978-602-7981-72-0

Penerbit : UNY Press Halaman : 561 2. Deskripsi Buku Buku ini mendeskripsikan kedua bagian MMT (falsafah dan metode) secara konsep dan penerapannya di bidang pendidikan, khususnya dalam konteks pendidikan di Indonesia. Terkait dengan falsafah MMT dijabarkan kedalam Bab I sampai Bab V, yaitu Bab I-Bab III membahas konsep MMT secara umum. Bab IV membahas Kepemimpinan MMT yang bercirikan partisipatip dan Bab V membahas

pengertian Budaya Mutu dan bagaimana

menumbuhkannya di satuan pendidikan. Metode pengendalian mutu dan penelusuran sumber masalah mutu dalam MMT dibahas dalam Bab VI. Bab VII membahas jenis pendidikan dan pelatihan yang diperlukan, siapa yang dilatih dan prinsip-prinsip pelatihan mutu. Bab VIII membahas teknik pelibatan dan pemberdayaan Staf. Bab IX dan Bab X masing-masing membahas tentang peningkatan mutu berkelanjutan yang merupakan roh penting dari MMT dan Bab X membahas tentang etika yang diperlukan dalam meningkatkan mutu total. Terakhir, Bab XI mendiskripsikan perencanaan dan strategi penerapan MMT merujuk visi, misi, dan perumusan program satuan pendidikan yang mengakomodasi falsafah MMT yang akhirnya menjadikan pembiasaan penerapan nilai-nilai MMT di satuan pendidikan dan yang bermuara tumbuhnya budaya peningkatan mutu secara berkelanjutan (continuing quality improvement).

3. Analisis a. Kekhasan

Buku ini menjelaskan secara detail dengan menggunakan 2 bagian yaitu secara filosofi dan metode dalam menjelaskan tentang manajemen mutu terpadu. Didalam buku ini juga di uraikan tentang konsep dan sejarah mutu terpadu yang mana tidak semua buku dapat membahasnya.

b. Kemutakhiran Kemutakhiran dalam buku ini adalah sebagai pembaharuan pemahaman tentang manajemen mutu terpadu yang dirincikan secara filosofi dan metode. Sehingga mampu membuka pemahaman bagi pembaca dan mendorong para pembaca untuk mengetahui lebih dalam tentang manajemen mutu terpadu dengan mencari tau melalui referensi lainnya.

c. Kelebihan 1) Standart penulisan buku sangat baik dari segi bahasa serta halaman yang tidak terlalu banyak sehingga tidak membuat pembaca cepat bosan. 2) Dalam tulisan banyak dibahas secara filosofi dan di kuatkan dengan berbagai macam metode mutu terpadu serta memberi contoh keterlibatan langsung orangorang yang berada dalam lingkungan mutu. 3) Menggunakan daftar tabel untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi buku. 4) Buku ini banyak menggunakan teori barat sebagai penguat argumen dalam konsep mutu terpadu. 5) Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para pembaca terutama tentang mutu terpadu tentang arti pentingnya perbaikan secara terus menerus. 6) Penulisan yang tepat sasaran dikarenakan pembaca mudah memahami isi buku dan mampu menerima secara konsep isi tulisan buku

d. Kelemahan Menurut Reviewer buku ini sudah sangat baik dan sangat lengkap namun buku ini tidak menyebutkan tahapan dalam pengendalian mutu beserta memberikan contoh studi kasus pada manajemen mutu pendidikan.

4. Rekomendasi

Reviewer merekomendasikan agar mencantumkan ayat al-quran sebagai penguat hokum. Selain itu tulisan lebih baik meletakkan sampel sehingga tulisan dapat difokuskan pada permasalahan yang di angkat. Buku ini sebaiknya menuliskan bagaimana pengelolaan ataupun strategi dalam manajemen mutu yang efektif. Misalnya dengan strategi manajemen yang meliputi strategi pengembangan, penerapan, keterlibatan, strategi evaluasi dan pengawasan. Dalam pembahasan manajemen mutu terpadu di era globalisasi sebaiknya dikaitkan dengan teknologi yang berkembang dizaman sekarang ini yang langsung dikaitkan dengan mutu terpadu pendidikan. Sehingga teknologi memiliki peran langsung dan memiliki keterlibatan agar lebih terarah juga manajemen mutu bergerak secara efektif dan lebih efisien.

5. Simpulan: Berdasarkan penulisan buku tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menyajikan tulisan tentang manajemen mutu terpadu untuk publik pengelola dalam bidang pendidikan sudah cukup terkonsep sehingga buku ini sangat direkomendasikan bagi para pengawas dan seluruh staff yang terlibat langsung pada mutu pendidikan. Buku ini banyak menjelaskan secara detail tentang mutu, konsep, prinsip, bahkan alur pengerjaan secara detail dijelaskan dan mampu dikuatkan dengan adanya daftar tabel dan gambar sehingga buku ini sangat efektif bagi para pembaca.

BOOK III

1. Identitas Buku Judul

: Total Quality Management in Education

Penulis

: Edward Sallis

Tahun

: 2002

ISBN

: 0-203-41701-1

Penerbit : Stylus Publishing Halaman : 176 2. Deskripsi Buku Dalam buku ini ditujukan untuk para pendidik sebagai bahan rekomendasi manajemen mutu. Jadi, sementara banyak dari kita mungkin merasa bahwa kita sekarang adalah bagian dari pergerakan kualitas, masih ada kesenjangan besar antara retorika dan pemahaman yang sebenarnya. Filosofi para pelopor gerakan kualitas, Deming, Juran dan Crosby, belum diterjemahkan dengan sangat akurat ke dalam praktik pendidikan. Apakah kita benar-benar percaya bahwa kualitas adalah tentang meningkatkan pembelajaran siswa, memberdayakan guru, mendukung kerja tim, memberikan kepemimpinan atau dalam mengejar kualitas, kita menghilangkan ketakutan akan rasa takut di lembaga kita? Terlalu sering kualitas hari ini menjadi identik dengan peraturan pemerintah terbaru tentang standar, keberhasilan ujian, kinerja sekolah, tabel liga atau bagian dari pernyataan politik partai terbaru tentang pendidikan sebelum pemilihan. Buku tidak mengatakan ini dengan rasa sinis. Buku ini merasakan itu adalah jalan dunia. Begitu pesan kualitas menjadi dipopulerkan, selalu ada bahaya menjadi dipopulerkan. Orang bertanya-tanya apa yang mungkin dilakukan oleh W Edward Deming, eksponen terkenal TQM yang memperkenalkan pesan berkualitas kepada Jepang setelah Perang Dunia II, dari beberapa inisiatif yang saat ini digembargemborkan dalam nama peningkatan kualitas. Apa yang mungkin dia lakukan dari rezim inspeksi sekolah yang agak kejam yang diperkenalkan oleh negara-negara seperti Inggris

sebagai tanggapan mereka terhadap kebutuhan untuk meningkatkan kualitas? Yang ketiga dari 14 poin terkenal Deming bertuliskan "hentikan ketergantungan pada inspeksi massal untuk mencapai kualitas". Ini akan menerima tawa hampa dari jutaan guru yang saat ini menunggu panggilan inspektur. Ini bukan untuk mencela inspeksi semata. Inspeksi memiliki tempat sebagai sarana verifikasi penilaian diri dan sebagai sarana kontrol kualitas, tetapi tidak sama dengan peningkatan kualitas, yang merupakan tugas yang jauh lebih besar dan tidak dapat dipaksakan secara eksternal. Lembaga tidak dapat menyerahkan proses peningkatan kualitas kepada inspektur eksternal.

3. Analisis a. Kekhasan Buku ini menjelaskan secara detail dan satu persatu bahasan tentang mutu. Seperti pembahasan kerangka mutu, pengukuran, perbandingan, alat, penganggaran, pengetahuan, kepemimpinan, organisasi dan tim kerja. Jadi buku ini menjelaskan tahapan awal dalam menjalankan mutu pendidikan.

b. Kemutakhiran Kemutakhiran dalam buku ini adalah sebagai pembaharuan pemahaman tentang manajemen mutu terpadu yang dirincikan secara detail tentang strategi mutu pendidikan. Sehingga mampu membuka pemahaman bagi pembaca dan mendorong para pembaca untuk mengetahui lebih dalam tentang manajemen mutu terpadu dengan mencari tau melalui referensi lainnya.

c. Kelebihan 1) Buku ini menggunakan bahasa asing yaitu bahasa inggris. Dimana bahasa ini banyak digunakan di seluruh dunia sehingga lebih mudah untuk dipahami. 2) Standart penulisan buku sangat baik dari segi bahasa serta halaman yang tidak terlalu banyak. 3) Buku ini banyak menggunakan teori sebagai penguat argumen dalam konsep mutu terpadu. 4) Dalam buku ini menjelaskan tentang secara rinci tahapan awal pada manajemen mutu seperti kepemimpinan, tim kerja, kualitas, anggaran bahkan alat untuk menerapkan manajemen mutu.

5) Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para pembaca terutama tentang mutu terpadu tentang arti pentingnya perbaikan secara terus menerus.

d. Kelemahan Kelemahan yang ada dalam buku ini adalah tidak adanya daftar tabel yang menjelaskan tentang alur manajemen mutu. Namun dari pada itu, buku sudah cukup baik karena juga menceritakan sejarah awal mutu pendidikan yang telah dikembangkan oleh beberapa tokoh seperti deming, juran dan crosbi.

4. Rekomendasi Reviewer merekomendasikan agar buku ini lebih rinci dan lebih memfokuskan kepada pembahasan mutu pendidikan dan cara mengimplementasikannya serta tahapan evaluasinya. Selain itu alangkah lebih baik ada daftar tabel atau daftar gambar sebagai bahan acuan agar pembaca mampu lebih mudah memahami maksud dari penulisan buku tersebut. Rekomendasi lain, jika nantinya ada pencetakan ulang dan revisi maka agar penulis memasukkan teori dari hasil penelitian terbaru. Bahkan lebih baik lagi jika dimasukkan kedalam konsep islami yang berpedoman pada mutu yang seharusnya dalam ajaran islam.

5. Simpulan: Berdasarkan penulisan buku tersebut dapat disimpulkan bahwa TQM biasanya dicapai oleh serangkaian proyek tambahan skala kecil. Orang Jepang punya kata untuk pendekatan ini untuk perbaikan terus menerus - kaizen. Ini paling mudah diterjemahkan sebagai 'peningkatan langkah demi langkah'. Filosofi TQM berskala besar, inspirasional dan mencakup semua, tetapi implementasi praktisnya berskala kecil, sangat praktis dan bertahap. Intervensi drastis bukanlah cara perubahan dalam TQM. Seringkali mereka pendiri atau kekurangan sumber daya, dan kehancurannya dapat menimbulkan ketidakpuasan. Manajemen mutu terpadu berupaya membangun kesuksesan dan kepercayaan diri, dan mengembangkan basis untuk upaya lebih lanjut dalam peningkatan. Kita perlu melakukan perubahan dengan hati-hati, proses demi proses, masalah demi masalah. Selama periode waktu lebih banyak dicapai dengan cara ini daripada dengan mencoba membuat perubahan

skala besar. Pendekatan inkremental untuk peningkatan kualitas berarti bahwa implementasi tidak perlu proses yang mahal. Menghabiskan uang dengan sendirinya tidak menghasilkan kualitas, meskipun ketika ditargetkan dengan hati-hati....


Similar Free PDFs