Dampak Banjir Terhadap Kesehatan PDF

Title Dampak Banjir Terhadap Kesehatan
Author Rizky Telaumbanua
Pages 3
File Size 255 KB
File Type PDF
Total Downloads 104
Total Views 307

Summary

Laporan Tugas Mandiri Judul : Dampak Banjir Terhadap Kesehatan Nama : Rizky Saputra Telaumbanua NPM : 1406599292 Sumber Referensi 1. Saleh, R. http://www.kabar24.com/health/read/20130117/6/129816/7-macam-penyakit- akibat-banjir-harus-anda-waspadai. diakses pada 7 November 2014. 2. Mayo Clinic Staff....


Description

Laporan Tugas Mandiri

Judul

:

Dampak Banjir Terhadap Kesehatan

Nama

:

Rizky Saputra Telaumbanua

NPM

:

1406599292

Sumber Referensi 1. Saleh, R. http://www.kabar24.com/health/read/20130117/6/129816/7-macam-penyakitakibat-banjir-harus-anda-waspadai. diakses pada 7 November 2014. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dengue2. Mayo Clinic Staff. fever/basics/causes/con-20032868. diakses pada 8 November 2014. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dengue3. Mayo Clinic Staff. fever/basics/symptoms/con-20032868. diakses pada 8 November 2014. http://www.mayoclinic.org/diseases4. Mayo Clinic Staff. conditions/diarrhea/basics/causes/con-20014025. diakses pada 8 November 2014. 5. Mayo Clinic Staff. http://www.mayoclinic.org/diseasesconditions/diarrhea/basics/symptoms/con-20014025. diakses pada 8 November 2014 6. Medscape. http://emedicine.medscape.com/article/220563-overview. diakses pada 9 November 2014. 7. Expat. http://www.expat.or.id/medical/floodwaterbhs.html. diakses pada 9 November 2014

Uraian Singkat Peta Konsep 











Banjir menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh kondisi pasca banjir yang rawan menjadi faktor pemicu munculnya penyakit. Berbagai kondisi tersebut adalah (1) Berkembangnya vektor penyakit berupa hewan seperti tikus dan nyamuk; (2) Makanan seperti persediaan beras dan sayur mayur terkontaminasi; (3) Sumber air tercemar; (4) sampah berserakan; (5) Fasilitas kakus kurang; (6) Persediaan air bersih minim; dan (7) Fasilitas pengungsian buruk dan tidak sehat. Akibat dari kondisi lingkungan yang buruk tersebut adalah munculnya berbagai penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Diare, Infeksi Saluran Nafas Akut (ISPA), Leptospirosis, dan berbagai jenis penyakit kulit.1 DBD disebarkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang membawa salah satu jenis virus dengue.2 Saat banjir perkembangan nyamuk ini meningkat karena semakin banyak lokasi genangan air, dimana nyamuk ini bisa berkembang biak. 4-10 hari setelah gigitan (masa inkubasi) barulah penyakit DBD menunjukkan gejala berupa demam, mual, munculnya ruam, pusing, dan rasa nyeri pada otot, tulang, sendi, dan bagian belakang mata.3 Hingga saat ini, belum ditemukan obat spesifik untuk penyakit DBD, pengobatan medis yang dilakukan umumnya hanya menanggulangi gejala yang dimunculkan penyakit ini, seperti memberikan obat penurun demam dan pemasukan cairan tubuh (infus). Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah perkembangan nyamuk ini adalah dengan melakukan gerakan 3M, yaitu mengubur sampah, dan menguras serta selalu menutup tempat penampungan air.1 Diare merupakan penyakit yang lumrah terjadi setelah musibah banjir. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya frekuensi BAB, demam, kram perut, kekurangan cairan, bahkan feses berdarah.4 Diare umumnya disebabkan karena makanan mengandung mikroorganisme pathogen seperti virus (misalnya Norwalk virus) atau bakteri (misalnya Eschericia coli). Makanan yang terlalu pedas dan intoleransi obat juga dapat memicu diare. Untuk menghindari diare, terutama pasca banjir, selalu usahakan untuk mencuci tangan sebelum dan setelah beraktifitas, bersihkan tumpukan sampah yang terbawa banjir, dan makanlah makanan yang tidak terkontaminasi mikroorganisme (misalnya telah dimasak matang).5 Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) juga merupakan penyakit yang dominan muncul pasca banjir. ISPA merupakan penyakit yang dapat menular melalui batuk atau dahak penderita, dimana dahak atau batuk ini mengandung bakteri (seperti Streptococcus hemoliticus dan Hemofilus influenza) atau virus (seperti Mikovirus, Adenovirus dan Pikanovirus). Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ISPA adalah batuk, sesak nafas, nyeri dada, dan demam. Obat yang umum digunakan adalah obat simtomatis yang sesuai gejala. Penderita juga disarankan untuk banyak beristirahat. Untuk mencegah penularan penggunaan masker sangat dianjurkan terutama ketika harus tinggal di daerah pengungsian.1 Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. yang tersebar melalui feses dan urin tikus. Penyakit ini memakan waktu inkubasi 4-9 hari sebelum kemudian memunculkan berbagai gejala yang dibedakan atas anicteric dan icteric. Gejala anicteric

meliputi batuk, sakit kepala, diare, dan demam. Sementara icteric memunculkan gejala seperti demam, sakit kepala, gagal ginjal, atau pendarahahan. Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis antibiotik seperti Doxycycline, Ampicilin, dan Amoxicilin.6 



Penyakit lainnya yang juga marak ditemukan pasca banjir adalah penyakit kulit. Penyakit kulit disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus yang banyak terdapat di air banjir. Oleh karena itu, sebisa mungkin untuk menghindarkan kontak langsung dengan air banjir. Beberapa jenis penyakit kulit tersebut adalah panu, kutu air, kurap (disebabkan oleh jamur), selutis, bisul (disebabkan oleh bakteri) dan herpes (disebabkan virus).1 Tindakan/kegiatan yang sebaiknya perlu diperhatikan setelah terjadi banjir adalah (1) Menghindari kontak langsung dengan air banjir; (2) Menggunakan air matang/air kemasan untuk beraktifitas; (3) Untuk sementara, menghindari penggunaan air keran dan air sumur; (4) Identifikasi daerah bersih dan daerah terkontaminasi sekitar; dan (5) Membersihkan perabotan yang masih ingin digunakan dengan disinfektan.7 Untuk mengoptimalkan upaya penanggulangan masalah kesehatan pasca banjir maka diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya....


Similar Free PDFs