Dampak Psikologis Remaja Korban Bullying PDF

Title Dampak Psikologis Remaja Korban Bullying
Author Joko Prasetyo
Pages 110
File Size 4.3 MB
File Type PDF
Total Downloads 524
Total Views 943

Summary

Perpustakaan Unika DAMPAK PSIKOLOGIS REMAJA KORBAN BULLYING SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang untuk memenuhi sebagian dari syarat- syarat guna memperoleh derajat sarjana psikologi Oleh : VINA CHRISTINA 07.40.0085 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KAT...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Dampak Psikologis Remaja Korban Bullying Joko Prasetyo

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

KECERDASAN EMOSIONAL PARA GURU YANG MENGHADAPI PENSIUN Ret no Kusumast ut i

DINAMIKA PSIKOLOGIS KORBAN BULLYING PADA REMAJA Wahyudi ft i Psi Rehabilit asi ( Fenomena Bullying).docx Fikri Bialangi

Perpustakaan Unika

DAMPAK PSIKOLOGIS REMAJA KORBAN BULLYING

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang untuk memenuhi sebagian dari syaratsyarat guna memperoleh derajat sarjana psikologi Oleh :

VINA CHRISTINA 07.40.0085

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2011

i

Perpustakaan Unika

HALAMAN PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dan Diterima Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi

Pada tanggal 17 Juni 2011

Mengesahkan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Dekan,

Dr. Kristiana Haryanti, Msi

Dewan penguji :

Tanda Tangan

1. Dr. Kristiana Haryanti, Msi

2. Drs. Y. Sudiantara, M.S

3. Dra. Sri Sumijati, Msi ii

Perpustakaan Unika

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat, pertolongan dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang

berjudul

“DAMPAK

PSIKOLOGIS

REMAJA

KORBAN

BULLYING”. Penulis menyadari tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penyusunan laporan ini tidak dapat berjalan dengan lancar. Banyak hambatan

dan

kesulitan

yang penulis alami dalam

menyelesaikan laporan ini, tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Ibu Dr. Kristiana Haryanti, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. 2. Ibu Dra. Sri Sumijati, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Utama yang dengan penuh kesabaran serta pengertiannya dalam memberikan bimbingan kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. 3. Dewan penguji, Dr. Kristiana Haryanti, Msi, Drs. Y. Sudiantara, M.S, Dra. Sri Sumijati, M.Si. terima kasih atas waktu dan saran-saran yang diberikan guna menyempurnakan skripsi ini. 4. Ibu Esthi Rahayu, S.Psi., M.Si., selaku Dosen wali, terima kasih atas bimbingannya selama peneliti menempuh pendidikan di bangku kuliah. 5. Seluruh

staff

pengajar

Fakultas

Psikologi

Universitas

Katolik

Soegijapranata Semarang. Terima kasih atas semua ilmu yang telah diberikan selama penulis menempuh studi.

iii

Perpustakaan Unika

6. Seluruh staff Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah memberikan bantuan dan informasi selama peneliti menempuh kuliah di Psikologi. 7. Keluargaku, terutama kedua orang tua dan kakakku yang selalu memberikan semangat kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini. 8. Teman-teman seperjuangan penulis, kelas B angkatan 2007, terima kasih untuk kebersamaannya selama ini. Especially for Sarah, yang dengan sabar membantu penulis dan menjadi tempat curhat penulis saat penulis mengalami kesulitan dalam proses pembuatan skripsi ini. 9. There, Justin, Ocky, dan Melly yang bersedia mendengarkan keluh kesah penulis, memberikan semangat agar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, serta membuat hari-hari penulis menjadi lebih indah dengan canda dan tawa kalian. 10. Teman-teman sepelayananku, Fani; Max dan Ci Melissa, terima kasih untuk dukungan dan kebersamaannya selama penulis menyelesaikan skripsi ini. Tetap semangat untuk pelayanannya, Give the Best for Jesus. 11. Teman-teman Joshua Generation GIA Pringgading, terima kasih untuk dukungan kalian selama ini. Kalian sungguh luar bisa. Keep on fire all. 12. G.J, J.S dan R.P.T yang telah bersedia menjadi subyek penelitian penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya guna membantu terselesainya skripsi yang berjudul “DAMPAK PSIKOLOGIS REMAJA KORBAN BULLYING” ini. Penulis juga menyadari bahwa masih banyak

iv

Perpustakaan Unika

kekurangan pada skripsi ini, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk menambah pengetahuan dan bekal bagi penulis di kemudian hari demi terwujudnya hasil laporan yang baik. Semarang,

Juni 2011

Penulis

v

Perpustakaan Unika

MOTTO

Semangat yang besar, mendatangkan pikiran yang besar Pikiran yang besar menimbulkan kekuatan yang besar Kekuatan yang besar memungkinkan langkah yang besar Karena itu, bersemangatlah ! -Erich Watson-

Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan ! (Yeremia 17:7)

vi

Perpustakaan Unika

DAFTAR ISI halaman HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i HALAMAN PENGESAHAN……………………………………….......... ii HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH………………………..…........ iii HALAMAN MOTTO…………………………………………….……..... vi DAFTAR ISI…………………………………………………………....... vii DAFTAR TABEL……………………………………....……………....... x DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xi BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………........ 1 A. Latar Belakang Masalah…………………………………….......... 1 B. Tujuan Penelitian……………………………………………......... 6 C. Manfaat Penelitian……………………………………………....... 7 1. Manfaat Teoritis……………………………………………....... 7 2. Manfaat Praktis……………………………………………........ 7 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………………………...……………...... 8 A. Perilaku Bullying………………………………………................. 8 B. Bentuk-bentuk Bullying….…………………………….……....... 13 C. Dampak Psikologis………...…………………………….…........ 16 D. Remaja Korban Bullying……………………………………….... 18 1. Pengertian Remaja..................…………………………............ 18 2. Pengertian Korban Bullying..............................................…...... 19 vii

Perpustakaan Unika

E. Dampak Psikologis Korban Bullying…………….………….….. 28 BAB III. METODE PENELITIAN…………………………………........ 31 A. Metode Penelitian yang Digunakan…………………….……...... 31 B. Tema yang Diungkap………………………………………......... 32 C. Subyek Penelitian……………………………………….……...... 33 D. Metode Pengumpulan Data…………………………….……....... 34 1. Observasi………………………………………………..…...... 35 2. Wawancara………………………………………………......... 36 E. Metode Analisis Data…………………………………….…........ 37 F. Uji Keabsahan dan Keandalan Data…………………….……..... 39 BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN............................................... 42 A. Kancah Penelitian......................................................................... 42 B. Persiapan Penelitian..................................................................... 42 C. Pelaksanaan Penelitian................................................................. 43 D. Hasil Pengumpulan Data.............................................................. 44 1. Kasus subyek I........................................................................ 44 2. Kasus subyek II....................................................................... 57 3. Kasus subyek III...................................................................... 71 BAB V. PEMBAHASAN........................................................................... 83 A. Interrelasi Dampak Psikologis Remaja Korban Bullying............. 83 B. Intensitas Tema Antar Subyek...................................................... 85

viii

Perpustakaan Unika

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 90 A. Kesimpulan.................................................................................. 90 B. Saran............................................................................................. 91 DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 93 DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. 96

ix

Perpustakaan Unika

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Intensitas Tema Dampak Psikologis Bullying Subyek I……….. 55 Tabel 2 : Korelasi antar Tema Dampak Psikologis Bullying Subyek I…... 56 Tabel 3 : Intensitas Tema Dampak Psikologis Bullying Subyek II………. 69 Tabel 4 : Korelasi antar Tema Dampak Psikologis Bullying Subyek II…. 70 Tabel 5 : Intensitas Tema Dampak Psikologis Bullying Subyek III……... 81 Tabel 6 : Korelasi antar Tema Dampak Psikologis Bullying Subyek III… 82 Tabel 7 : Intensitas Tema Dampak Psikologis Bullying Subyek I, II, III.. 86

x

Perpustakaan Unika

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Pedoman Wawancara……………………………………... 93 Lampiran B : Pedoman Observasi……………………………………….. 95 Lampiran C : Hasil Penelitian……………………………………………. 96 C.1 Subyek I C.1.1 Hasil Wawancara Subyek I…………………..…… 96 C.1.2 Hasil Wawancara Orang Terdekat Subyek I…….. 156 C.2 Subyek II C.2.1 Hasil Wawancara Subyek II……………...……… 118 C.2.2 Hasil Wawancara Orang Terdekat Subyek II…..... 161 C.3 Subyek III C.3.1 Hasil Wawancara Subyek III…………………….. 136 C.3.2 Hasil Wawancara Orang Terdekat Subyek III…… 168 Lampiran D : Surat Ijin Penelitian Lampiran E : Surat Bukti Penelitian

xi

Perpustakaan Unika

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Berita tentang kasus tindak kekerasan yang terjadi di sekolah sering kita baca atau dengar di media massa. Tindak kekerasan yang diberitakan berbagai macam antara lain yang dilakukan oleh oknum guru terhadap muridnya, kakak kelas terhadap adik kelasnya maupun antar teman sebaya. Tindak kekerasan ini diyakini sudah lama terjadi namun kurang mendapat perhatian, oleh karenanya tidak diekspos oleh media massa. Oleh beberapa orang, tindak kekerasan tersebut dianggap sebagai hal yang wajar terjadi hingga suatu situasi dimana korban mengalami luka parah bahkan sampai meninggal baru diberitakan sebagai berita yang menggemparkan. Banyak pihak seperti orang tua, sekolah, masyarakat belum familiar dengan istilah bullying, sehingga orang tua serta pihak sekolah sering kali mengabaikan, membiarkan dan menganggap sepele masalah bullying. Orang tua serta para guru kerap kali menganggap bullying sebagai bagian dari permainan anak-anak jaman modern atau menganggap bullying sebagai hal biasa dalam kehidupan remaja (Susanti, 2007, h. 2). Riauskina, dkk (2005) mendefinisikan school bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang atau sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan terhadap siswa/siswi yang lebih lemah dengan tujuan menyakiti orang tersebut.

1

2

Perpustakaan Unika

Bullying adalah bentuk-bentuk perilaku dimana terjadi pemaksaan atau usaha menyakiti secara psikologis ataupun fisik terhadap seseorang atau sekelompok orang yang lebih lemah oleh seseorang atau sekelompok orang yang lebih kuat (Olweus, 2004, h. 23-24). Bullying terjadi ketika seorang secara terang-terangan disakiti oleh tindakan orang lain dan orang tersebut tidak memiliki kekuatan untuk mencegah terjadinya kekejaman tersebut. Tanda-tanda anak yang menjadi korban bullying antara lain kesulitan dalam bergaul, merasa takut datang ke sekolah sehingga sering bolos, ketinggalan pelajaran, mengalami kesulitan berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran, kesehatan mental dan fisik akan terpengaruh baik jangka pendek maupun jangka panjang (Mellor, 2007, h.1). Aktivis Yayasan Semai Jiwa Amini (Sejiwa, 2008, h. 2), Diena, mengemukakan bullying adalah penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok sehingga korban merasa tertekan, trauma dan tidak berdaya. Banyaknya korban bullying pada anak-anak sekolah di Indonesia belum bisa didapatkan angka pasti (Elliot, 2005, h.5). Jika melihat kasus di Norwegia hasil survey secara nasional pada tahun 1982 menunjukkan angka yang mengejutkan, yakni terdapat 84.000 pelajar atau sekitar 15% dari seluruh pelajar terlibat dalam kasus bullying baik sebagai pelaku ataupun sebagai korban. Elliot dalam bukunya yang berjudul Bullying terbitan tahun 2005 bahkan mengatakan bahwa enam dari setiap sepuluh anak usia sekolah pernah dibully atau menjadi korban bullying.

3

Perpustakaan Unika

Sebuah studi yang dilakukan oleh ahli pendidikan Huneck (Indarini, 2007, h.1) di sebuah sekolah di Indonesia, menemukan 45% siswa mengaku menerima perlakuan bullying ketika berada dalam kelas, sedangkan 43% mendapat perlakuan bullying saat istirahat. Dia juga mencatat 65% siswa yang mengalami bullying tidak melaporkan kasusnya pada orang dewasa. Beberapa fakta yang sudah terjadi di Indonesia dapat mengungkap fenomena bullying di negara Indonesia.

FK, seorang gadis remaja

berusia 13 tahun siswi SMP 10 Bahtar Gebang, Bekasi, ditemukan tergantung di kamar mandi rumahnya. FK mengakhiri hidupnya dengan menggunakan seutas tali, namun tidak ada yang tahu persis kenapa ia mengambil keputusan nekad seperti itu. Satu-satunya petunjuk datang dari sang ayah yang mengatakan putrinya merasa malu karena sering diejek teman-temannya sebagai anak tukang bubur. FK merasa ejekan temannya yang membawa-bawa nama J bapaknya sebagai tukang bubur telah menginjak-nginjak egonya. Kekerasan di sekolah yang dihadapi FK memang bukan kekerasan fisik tetapi banyak pihak tidak menyadari bahwa kekerasan mental juga sering menelan korban. FK merupakan salah satu anak remaja yang tidak sanggup menerima kekerasan mental di sekolah (Tim Sejiwa, 2008, h. vii). Kasus lainnya (Tim Sejiwa, 2008, h. vii), LU, 15 tahun siswi kelas dua di SLTPN 12 Jakarta menggantung dirinya di kamar tidur rumahnya di Jalan Nipah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Diketahui sebelum bunuh diri Linda depresi karena sering diejek temannya karena tidak naik kelas.

4

Perpustakaan Unika

Berdasarkan survey preliminary ketika peneliti mencari informasi ke sekolah-sekolah tentang siapa yang menjadi korban bullying yaitu dengan cara bertanya kepada guru Bimbingan Konseling (BK) yang ada di salah satu sekolah swasta di Semarang, menunjukkan bahwa ada salah satu anak yang menjadi korban bullying, sebut saja si X. X menjadi korban bullying saat X duduk di kelas 3 SMP. Dipandang sinis dan tuduhan sering diterimanya. Tidak hanya satu atau dua hari X menerima tuduhan dan dipandang sinis oleh teman-temannya, tapi X hampir tiap hari mengalami hal tersebut. X pernah dituduh “cari muka” di depan guru tari oleh si Y dan teman-temannya sampai X menangis. Tidak hanya itu saja, akibat tuduhan Y terhadap X, X jadi dijauhi teman-temanya sehingga X tidak mau ke sekolah keesokan harinya. Selain itu, Y dan teman-temannya juga sering memandang sinis X saat mereka bertemu (berpapasan). Y melakukan hal tersebut terhadap X karena Y merasa mempunyai kelebihan (talenta) dibandingkan X. Selain itu, Y merupakan anak seorang pendeta di gereja X. Tindakan bullying yang dilakukan Y terhadap X tidak membuat X menjadi depresi, tapi hal tersebut justru membuat X bangkit dan menjadikannya sebagai sebuah persaingan yang sehat. Hal tersebut terbukti dari prestasi akademik X yang tidak kalah bagusnya dengan prestasi akademik Y. Ada kurang lebih 30 kasus bunuh diri dan percobaan bunuh diri di kalangan anak-anak dan remaja berusia 6 hingga 15 tahun di Indonesia yang dilaporkan media massa antara tahun 2002-2005 (penelitian Yayasan Sejiwa pada tahun 2006). Laporan media massa tersebut umumnya disertai analisis redaksi atau komentar pakar mengenai

5

Perpustakaan Unika

fenomena tragis tersebut. Rata-rata analisis dan komentar yang ada menyorot

masalah

ekonomi,

ketidakharmonisan

keluarga,

serta

kerapuhan psikologis sang pelaku bunuh diri sebagai penyebab terjadinya tragedi tersebut. Pada umumnya pengamat menyorot masalah sosial dan psikologis dalam diri korban dan kurang menyoroti tekanan dari luar yang sedemikian rupa menjadikan seluruh masalah yang ada seakan terakumulasi sehingga menimbulkan dorongan bagi korban untuk mengakhiri hidupnya. Ejekan, cemoohan dan olok-olok mungkin terkesan sepele dan tidak signifikan. Kenyataannya hal ini bisa menjadi senjata tidak kenal ampun yang secara perlahan tetapi pasti menghancurkan seorang anak. Lebih banyak lagi anak-anak dan remaja korban bullying yang terus hidup dan tidak cenderung mengakhiri hidupnya namun tumbuh dewasa menjadi orang-orang yang berkepribadian rapuh, mudah sedih, pemarah dan tidak percaya diri. Orang-orang seperti ini sulit sekali meraih sukses dan hidup tidak bahagia (Tim Sejiwa, 2008, h. 3). Pelaku bullying biasanya dengan mudah mengendus calon korbannya. Pada pertemuan pertama pelaku bullying akan melancarkan aksinya terhadap sang korban. Sang korban umumnya tidak berbuat apaapa dan membiarkan saja perilaku bullying berlangsung padanya karena ia tidak memiliki kekuatan untuk membela diri atau melawan. Ini justru membuat pelaku bullying di “atas angin” dan memberinya peneguhan bahwa ia telah menemukan korban yang tepat. Ia pun akan meneruskan

6

Perpustakaan Unika

aksi-aksinya terhadap sang korban setiap mereka bertemu. Dengan demikian situasi bullying pun tercipta. Korban bullying bukanlah sekedar pelaku pasif dari situasi bullying. Ia turut berperan serta memelihara dan melestarikan situasi bullying dengan bersikap diam. Rata-rata korban bullying tidak pernah melaporkan kepada orang tua dan guru bahwa mereka telah dianiaya atau ditindas anak lain di sekolahnya (Tim Sejiwa, 2008, h. 17). Perilaku bullying bisa berdampak buruk bagi korban, misalnya menurunkan semangatnya untuk belajar di sekolah, mogok sekolah, stress, rendah diri, trauma, ketakutan di sekolah, bunuh diri bahkan bisa membuat anak justru mencontoh perilaku bullying tersebut. Melihat banyaknya dampak buruk yang diakibatkan oleh adanya perilaku bullying, maka diperlukan usaha-usaha kerjasama yang melibatkan peran orang tua maupun guru agar perilaku ini dapat dicegah atau dibatasi sedini mungkin (Inung, 2007, h. 2). Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka peneliti terdorong untuk meneliti tentang bullying mengenai apa saja dampak psikologis yang diterima seseorang yang menjadi korban bullying.

B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak psikologis pada seseorang yang menjadi korban bullying.

7

Perpustakaan Unika

C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi ilmu Psikologi terutama Psikologi Sosial dan Psikologi Pendidikan berkaitan dengan dampak psikologis korban bullying. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi mengenai dampak psikologis baik yang langsung maupun tidak langsung terhadap seseorang yang mendapat perlakuan bullying sehingga diharapkan dapat memberikan masukan agar dapat mencari usaha untuk mengurangi dampak psikologis yang muncul dalam diri seseorang yang menjadi korban bullying atau melakukan antisipasi untuk mencegah dampak tersebut.

Perpustakaan Unika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Bullying Bullying adalah sebuah situasi terjadinya penyalahgunaan kekuatan atau kekuasaan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok. Pihak yang kuat menekan, memojokkan, melecehkan, menyakiti seseorang yang lemah dengan sengaja dan berulang-ulang. Pihak yang kuat bisa berarti kuat dalam hal fisik tapi juga kuat secara mental. Dalam hal ini sang korban bullying tidak mampu membela atau mempertahankan dirinya sendiri karena lemah secara fisik at...


Similar Free PDFs