Electronica Foundanmental DOCX

Title Electronica Foundanmental
Author Choi Chaewon
Pages 7
File Size 73 KB
File Type DOCX
Total Downloads 213
Total Views 759

Summary

Resistivitas material adalah daya tahan terhadap aliran arus listrik dengan beberapa bahan yang menahan aliran arus lebih banyak daripada yang lain. Hukum Ohm menyatakan bahwa ketika sumber tegangan (V) diterapkan antara dua titik di rangkaian, arus listrik (I) akan mengalir di antara keduanya didor...


Description

Resistivitas material adalah daya tahan terhadap aliran arus listrik dengan beberapa bahan yang menahan aliran arus lebih banyak daripada yang lain. Hukum Ohm menyatakan bahwa ketika sumber tegangan (V) diterapkan antara dua titik di rangkaian, arus listrik (I) akan mengalir di antara keduanya didorong oleh adanya perbedaan potensial antara kedua titik ini. Jumlah arus listrik yang mengalir dibatasi oleh jumlah resistansi/tahanan (R) yang ada. Dengan kata lain, tegangan mendorong arus mengalir (pergerakan muatan), namun merupakan hambatan yang menghambatnya. Kami selalu mengukur resistansi/hambatan listrik di Ohm, di mana Ohm dilambangkan dengan huruf Yunani Omega, Ω . Jadi misalnya: 50Ω, 10kΩ atau 4.7MΩ, dll. Konduktor (misalnya kawat dan kabel) umumnya memiliki nilai resistansi yang sangat rendah (kurang dari 0,1Ω) dan dengan demikian kita dapat mengabaikannya seperti yang kita asumsikan dalam analisis rangkaian perhitungan bahwa kabel memiliki resistansi nol . Isolator (misalnya plastik atau udara) di sisi lain umumnya memiliki nilai resistansi yang sangat tinggi (lebih besar dari 50MΩ) dan kita dapat mengabaikannya juga untuk analisis rangkaian karena nilainya terlalu tinggi. Namun resistansi listrik antara dua titik dapat bergantung pada banyak faktor seperti panjang konduktor, area penampang melintang, suhu, dan serta bahan sebenarnya dari mana dibuat. Sebagai contoh, mari kita asumsikan kita memiliki sepotong kawat (konduktor) yang memiliki panjang L , area penampang A dan resistansi R seperti yang ditunjukkan. Resistivitas Resistivitas listrik dari bahan konduktor tertentu adalah ukuran seberapa kuat material tersebut melawan aliran arus listrik yang melewatinya. Faktor resistivitas ini, kadang-kadang disebut "hambatan listrik spesifik", memungkinkan ketahanan berbagai jenis konduktor untuk dibandingkan satu sama lain pada suhu tertentu sesuai dengan sifat fisiknya tanpa memperhatikan panjang atau luas penampangnya. Dengan demikian semakin tinggi nilai resistivitas ρ semakin banyak perlawanan dan sebaliknya. Sebagai contoh, resistivitas konduktor yang baik seperti tembaga berada pada urutan 1,72 x 10-8 ohm per meter (atau 17,2 nΩ.m), sedangkan resistivitas konduktor (isolator) yang buruk seperti udara bisa lebih dari 1,5 x 1014 atau 150 triliun Ω.m. Bahan seperti tembaga dan aluminium dikenal dengan tingkat resistivitasnya yang rendah sehingga memungkinkan arus listrik mengalir dengan mudah melalui bahan-bahan ini yang ideal untuk membuat kawat dan kabel listrik. Perak dan emas memiliki nilai resistivitas yang jauh rendah, namun untuk alasan yang jelas lebih mahal untuk berubah menjadi kabel listrik. Kemudian faktor yang mempengaruhi resistansi (R) konduktor dalam ohm dapat definisikan sebagai: Resistivitas (ρ) material dari mana konduktor dibuat. Panjang total (L) konduktor. Area penampang melintang (A) dari konduktor. Suhu konduktor....


Similar Free PDFs