ETIKA BISNIS : ANALISIS KASUS PT FREEPORT INDONESIA DALAM SUDUT PANDANG ETIKA BISNIS PDF

Title ETIKA BISNIS : ANALISIS KASUS PT FREEPORT INDONESIA DALAM SUDUT PANDANG ETIKA BISNIS
Author Afief Nursetiawan
Pages 12
File Size 139.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 206
Total Views 413

Summary

ANALISIS KASUS PT FREEPORT INDONESIA DALAM SUDUT PANDANG ETIKA BISNIS MAKALAH : Untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Disusun oleh : Afief Nursetiawan (170610130043) Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Padjajaran 2015 KATA PENGANTAR Puji Syukur saya panjatkan kehadirat All...


Description

ANALISIS KASUS PT FREEPORT INDONESIA DALAM SUDUT PANDANG ETIKA BISNIS

MAKALAH : Untuk memenuhi Ujian Akhir Semester

Disusun oleh : Afief Nursetiawan (170610130043)

Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Padjajaran 2015

KATA PENGANTAR Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidyahnya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Penulis dan penyusun sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai etika bisnis dan bagaimana penerapannya diambil dari kasus PT Freepor Indonesia. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu penulis berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa ada saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri mauppun orang yang membacanya. Sebelumnya penulisan dan penyusun mohon maaf apabila terdapat kesalahaan kata-kata yang kurang berkenan.

Jatinangor ,21 Desember 2015

Penulis dan Penyusun Makalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Awal mula PT.Freeport Indonesia berdiri pada tahun 190 suatu lembaga swasta dari Belanda (KNAG) yaitu geografi kerajaan Belanda, menyelenggarakan suatu ekspedisi ke Papua yang tujuan utamanya adalah mengunjungi Pegunungan Salju yang berada di Papua. PT Freeport Indonesia merupakan jenis perusahaan multinasional (MNC), yaitu perusahaan internasional atau transnasional yang berpusat di satu negara tetapi cabang ada di berbagai negara maju dan berkembang. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan afiliasi dari freeport McMoran CopperPT & Gold Inc. PT Freeport Indonesia menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi provinsi Papua. Freepot Indonesia memasarkan hasilnya di seluruh penujuru dunia. Menerapkan bisnis secara konsisten sehingga dapat mewujudkan hasil usaha yang sehat dan transparan merupakan salah satu peran besar yang dapat diberikan oleh dunia usaha untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien,transparan dan mampu memberikan manfaat yang besar. Namun hal itu jauh dari kenyataan, PT Freeport melakukan pelanggaran-pelanggaran baik secara normmatif maupun merusak nilainilai yang tertanam pada penduduk sekitar di mana lahan hutan hijau sekita tambang yang merupakan tempat berburu penduduk di babat habis untuk kepntingan sepihak. Sayangnya pemerintah seolah-olah buta melihat peristiwa yang ada dan bahkan orang awam sekalipun tahu hasil dari apa yang dilakukan freepor pada bumi papua dan penduduk serta lingkungan didalamnya 1.2 Rumusan Masalah Bagaimanakah analisis etika bisnis dalam tubuh perusahaan Freeport indonesia menurut Anda? 1.3 Tujuan dan manfaat Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memnuhi tugas Ujian Akhir Semestar Manfaat dari penulisan makalah ini adalah penulis dan pembaca dapat mengetahui sejauh mana imlplimentasi etika bisnis yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Etika Menurut para Ahli | Etika adalah ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Pengertian ini muncul mengingat etika berasal dari bahasa Yunani kuno "ethos" (jamak: ta etha), yang berarti adat kebiasaan, cara berkipikir, akhlak, sikap, watak, cara bertindak. Kemudian diturunkan kata ethics (Inggris), etika (indonesia). Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988, menjelaskan etika dengan membedakan tiga arti, yakni: Ilmu tentang apa yang baik dan buruk, kumpulan azas atau nilai, dan nilai mengenai benar dan salah. Dengan pembedaan tiga definsi etika tersebut maka kita mendapatkan pemahaman etika yang lebih lengkap mengenai apa itu etika, sekaligus kita lebih mampu memahami pengertian etika yang sering sekali muncul dalam pembicaraan sehari-hari, baik secara lisan maupun tertulis. Objek etika adalah alam yang berubah, terutama alam manusia. Terdapat dua macam etika, yakni Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Etika deskriptif adalah etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan prilaku manusia serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya, etika deskriptif berbicara mengenai fakta secara apa adanya. Sedangkan, etika normatif adalah etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang idel dan seharusnya dimiliki manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidupnya. Berikut ini beberapa Pengertian Etika Menurut para Ahli: 

Menurut K. Bertens: Etika adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.



Menurut W. J. S. Poerwadarminto: Etika adalah ilmu pengetahuan tentang asasasas akhlak (moral).



Menurut Prof. DR. Franz Magnis Suseno: Etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang memberikan arah dan pijakan pada tindakan manusia.



Menurut Ramali dan Pamuncak: Etika adalah pengetahuan tentang prilaku yang benar dalam satu profesi.



Menurut H. A. Mustafa: Etika adalah ilmu yang menyelidiki, mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.



Pengertian Etika Bisnis Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005).

Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu 1. Sistematik Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi. 2. Korporasi Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.

3. Individu Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.

Teori Etika Bisnis 

Teori Egoisme Egoisme Etis. Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.



Teori etika utilitarianisme Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruha



Teori Hak Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis

BAB III PEMBAHASAN Analisis Etika Bisnis pada PT Freeport Indonesia PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan. PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Kami memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia. Belakangan ini Indonesia disibukan dengan kasus “Papa Minta Saham” yang menyeret ketua DPR periode sekarang Setya Novanto dengan elit pimpinan perusahaan PT Freeport dan mentri ESDM Sudirman Said hingga menimbulkan sengketa dan menyeret tokoh-tokoh besar lainnya serta menimbulkan kegaduhan politik sampai kelevel lapisan masyarakat ikut dan terlibat tidak secara langsung didalamnya. Kasus ini menimbulkan perpecahan dari berbagai kubu, di satu sisi membela setya Novanto dan sisi lainnya menggugat Setya Novanto untuk turun dari kursi ketua DPR. Terhitung tahun 2015 ini PT Freeport Indonesia mencoba melobi pemerintah untuk memerpanjang kontrak PT Freeport Indonesia yang akan habis tahun 2021, berbagai spekulasi muncul baik dari elit politik sampai ke level masyarakat mengenai perpanjang atau tidaknya kontrak tersebut. Pemerintah indonesia sendiri masih berpikir panjang mengenai rencana kontrak perpanjangan PT Freeport melihat isu mengenai rencana pemerintah untuk menasionalisasikan PT. Freeport menjadi perseroan serta pemerintah mengawasi dengan ketat lembaga-lembaga pemerintah yang berwenang baik dari tingkat eksekutif sampai dengan legislatif untuk tidak melakukan KKN dalam bentuk apapun, melihat sejarah kelam masa lalu PT Freeport yang penuh dengan tradisi KKN, pemerintah berencana menghilangkan tradisi buruk tersebut. Sebenarrnya jika kita menengok track record PT Freeport Indonesia dalam kegiatan operasinya banyak melakukan pelanggaranpelanggaran etika bisnis, salah satunya disebutkan dalam redaksi berita studi kasus ini, di mana setiap mempepanjang kontrak karya terdapat pihak-pihak atau oknum yang mencari keuntungan pribadi didalamnya. Di papua sendiri yang merupakan tempat beroperasinya PT Freeport Indonesia jauh dari kata sejahtera, penduduk sekitar mengorbankan segalanya termasuk lingkungan, habitat hewan dan tumbuhan, serta tempat tinggal mereka di ganti dengan tambang-tambang yang memberi luka membekas di permukaan bumi. Freeport selalu mengaku bahwa mereka berkomitmen terhadap pengelolaan lingkungan hidup yang kuat, dan terdaptar sebgai perusahaan yang memiliki

pengakuan dari ISO 14001 namun jauh dari kenyataan, terbukti freeport sama sekali acuh atau lebih tepatnya tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya sebagai dampak dari kegiatan operasi tambang contoh nyatanya adalah freeport secara sembarang membuang limbah batu ke alam tanpa melalui pengolahan dan penangan limbah secara baik dan benar sehingga mengakibatkan turunnya daya dukung lingkungan sekitar pertambangan, dampak nyata dari pembuangan limbah sembarang yang dilakukan oleh Freeport adalah hilangnya danau Wanagon, dan sejumlah danau lainnya yang mempunyai warna indah akibat tertimbun limbah bebatuan tersebut. Terlebih lagi Freeport membuang sembarang cairan berbahaya yang merupakan bahan dalam proses pemisahan logam dan berbahaya jika limbah tersebut dibuang secara langsung ke alam yang merupakan habitat hewan air dan kebutuhan manusia akan air bersih hilang. Tercatat kandungan air tempat Freeport membuang limbah konsentrasi racun mencapai level kronis dan mengancam sekitar 75% organisme air tawar yang hidup didalamnya. Hal ini tidak sesuai dengan teori utilitiarisme yang berprinsip berkemanfaatan untuk orang lain dimana PT Freeport membuang limbah ke bantaran sungan, membabat habis semua hutan, dan tidak mensejahterakan penduduk sekitar melainkan hanya mensejahterakan Amerika serikat yang merupakan basis dari PT Freepor McMoran. Bahkan ;ebih mengarah ke teori egoisme yang inti pandangannya adalah memajukan diri sendiri atau pribadi tanpa memikirkan orang lain. Masyarakat sekitar bahkan pemerintahpun tidak mengetahui informasi terkait akiabat yang ditimbulkan kegiatan tambang terhadap lingkungan sekitarnya. Tidak adanya transparansi yang merupakan kewajiban Freeport untuk menyediakan informasi inilah secara tidak langsung mengatakan bahwa PT Freeport Indonesia tidak mempunyai i’tikad baik, baik untuk pemerintah maupun lingkungan di sekitarnya termasuk penduduk sekitar tambang dan lingkungan alam. Terhitung 48 tahun Freeport menancapkan kakinya dibumi papua tidak memberikan apapun kecuali kerusakan lingkungan dan kegaduhan di indonesia. Sudah sewajarnya pemerintah tegas dalam menanggapi persoalan ini di mana menyangkut hajat hidup orang banyak. Sebenarnya kasus-kasus yang menyangkut PT Freeport Indonesia sudah banyak dipublikasikan oleh media masa baik dalam bentuk tulisan atau media pertelevidian seperti koran, artikel, laman berita, berita pertelevisian dsb namun kita cendrung diam bahkan pemerintah tak berbuat apaapa untuk mencegah atau menghentikan kebrutalan manusia terhadap alam ini. Pemerintah cendrung memberikan privilage pada PT Freeport Indonesia karna di mana PT Freepor merupakan perusahaan penyumbang pajak terbesar di indonesia sehingga

pemerintah seolah-olah wajib untuk memberikan pelayanan dan keamanan yang terbaik untuk PT Freeport ini.

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengirim utusan guna menengahi pemogokan ribuan pekerja PT Freeport Indonesia. Menurut Menteri ESDM Darwin Z Saleh, tim dari Kementerian Energi dan Kementerian Tenaga Kerja sedang berada di Papua untuk memfasilitasi keributan antara pekerja Freeport dengan manajemennya.

Darwin menyatakan mengirim Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi, Thamrin Sihite, ke Papua guna mendamaikan Freeport dengan karyawannya. “Kami harap semua pihak menaati aturan yang berlaku,” kata dia Kamis malam, 7 Juli 2011. Darwin mengakui di sana memang sedang ada kisruh. “Kami masih fokus mengatasi kisruh antara mereka,” ujarnya. Mengenai potensi kerugian Freeport atas mogoknya pekerja, Darwin mengaku tak tahu. “Itu urusan korporasi.”

Ribuan karyawan PT Freeport Indonesia mogok kerja dan meninggalkan Kota Tembagapura. Mereka berjalan kaki sejauh 45 mil menuju Kota Timika. Hingga Kamis, aksi mogok itu sudah berlangsung empat hari. Karyawan mogok karena tuntutannya untuk naik gaji sesuai dengan standar perusahaan Freeport McMoran tak dikabulkan PT Freeport.

Hingga hari keempat aksi mogok kerja karyawan PT Freeport Indonesia pada Kamis itu, aktivitas tambang PT Freeport Indonesia masih terhenti. Sedikitnya 8.000 karyawan PT PT Freeport Indonesia masih berkerumun di gerbang masuk Kota Kuala Kencana, Distrik Kuala Kencana, Mimika, Papua. Sementara sebanyak 500-an karyawan masih tertahan di Kota Tembagapura, beberapa kilometer dari pusat pengolahan biji tambang.

Diatas merupakan artikel mengenai mogoknya karyawan PT Freeport Indonesia karna tidak adanya persamaan hak dalam penggajian yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia. Hal ini dilatar belakangi karna karyawan PT Freeport Indonesia merasa dicurangi mengenai gaji yang diterimanya tidak sesuai dengan standar gaji PT Freeport

McMoran di mana tak sebanding jika dibandingkan dengan PT Freeport lainnya yang beroperasi diluar negeri. Padahal PT Freeport Indonesia merupakan tambang emas dengan kualitas emas terbaik di dunia. . Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis, seperti Indonesia. Namun hal itu dilanggar secara terang-terangan oleh pihak Freeport itu sendiri. Negara dapat dikatakan gagal karna tidak memberikan perlindungan dan menjamin hak atas lingkungan yang baik bagi masyarakat, namun dilain pihak memberikan dukungan penuh kepada PT Freeport Indonesia, yang dibuktikan dengan pengerahan personil militer dan pembiaran kerusakan lingkungan dan hak penggajian karyawan harus beradu otot akan tetapi mogoknya hampir seluruh pekerja PT Freeport Indonesia disebabkan karena perbedaan indeks standar gaji yang diterapkan oleh manajemen pada operasional Freeport diseluruh dunia. Pekerja Freeport di Indonesia diketahui mendapatkan gaji lebih rendah dari pada pekerja Freeport di negara lain untuk level jabatan yang sama perundingannya masih menemui jalan buntu. Manajemen Freeport bersikeras menolak tuntutan pekerja, entah apa dasar pertimbangannya.

BAB IV KESIMPULAN

Etika bisnis merupakan suatu hal yang harus ada dalam perusahaan karena memberikan acuan agar bersahabat dengan lingkungan sekitarnya termasuk didalamnya sosial dan alam. Namun etika bisnis tersebut dilanggar secara terang-terangan oleh PT Freeport indonesia yang merupakan cabang dari perusahaan PT Freeport McMoran yang berbasis di Amerika serikat di mana merupakan negara lahirnya teori-teori etika yang selama ini kita pelajari di bangku sekolahan. Ketegasan pemerintah juga dipertanyakan mengenang pemerintah ikut berkontribusi dalam melegalkan PT Freeport MCMoran menancapkan pengaruhnya dibumi papua indonesia yang semakin tahun terlihat kerusakannya dan seolah-olah pemerintah yang mempunyai kemampuan untuk mencabut izin operasi PT Freeport seolah-olah apatis akan kerusakan yang orang awam pun dapat melihatnya. Terlebih lagi penduduk sekitar jauh dari kata sejahtera yang mana tidak sebanding dengan penghasilan atau pendapatan PT Freeport indonesia yang terbilang fantastis sehingga tidak semestinya penduduk tidak menikmati hasil sebagai bentuk pertanggung jawaban perusahaan terhadap lingkungan sosialnya.

Daftar Pustaka   

Antonius Atosokhi Gea. 2005. Character Building IV: Relasi dengan Dunia. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sutarno, Alfonsus. 2008. Etiket Kiat Serasi Berelasi. Yogyakarta: Kanisius. http://bisnis.tempo.co/read/news/2011/07/08/090345495/karyawan-freeport-mogokkementerian-energi-kirim-utusan...


Similar Free PDFs