EVALUASI TINGKAT KENYAMANAN VISUAL YANG DITINJAU DARI ASPEK PENGOPTIMALISASI PENCAHAYAAN ALAMI PDF

Title EVALUASI TINGKAT KENYAMANAN VISUAL YANG DITINJAU DARI ASPEK PENGOPTIMALISASI PENCAHAYAAN ALAMI
Author M. Rahmania
Pages 12
File Size 461.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 25
Total Views 62

Summary

EVALUASI TINGKAT KENYAMANAN VISUAL YANG DITINJAU DARI ASPEK PENGOPTIMALISASIAN PENCAHAYAAN ALAMI ( Studi Kasus : Ruang Kuliah Fakultas Teknik Industri ) ___________________________________________________________________________ EVALUATION OF THE LEVEL VISUAL COMFORT IN TERMS BY ASPECTS OF OPTIMALIZ...


Description

EVALUASI TINGKAT KENYAMANAN VISUAL YANG DITINJAU DARI ASPEK PENGOPTIMALISASIAN PENCAHAYAAN ALAMI ( Studi Kasus : Ruang Kuliah Fakultas Teknik Industri ) ___________________________________________________________________________ EVALUATION OF THE LEVEL VISUAL COMFORT IN TERMS BY ASPECTS OF OPTIMALIZATION DAYLIGHTING (Case Study : Faculty of Engineering Industry - Islamic University of Indonesia)

Mira Arqista Rahmania1 & Sugini2 1

Mahasiswa Arsitektur - Universitas Islam Indonesia 2

Dosen Arsitektur - Universitas Islam Indonesia

________________________________________________________________________ Abstract The purpose of this research to assess the level comfort of visual in terms by daylight aspects and optimize. The methods in this research are empirical testing and several measuring devices with distribute questionnaires who filled out by students. The research results compared with Standard SNI with analyzed. In terms by level of material reflexivity, in room of III/4 and room of IV/8 have highest material reflexivity rate 70-90% and the lowest rate 6-12%. By data analysis room of III/4 have maximal rate 350lux and minimum rate 80lux, where as reference to SNI 03-6197-2000 illumination standard a classroom is 250lux. So, the level success in room of III/4 with maximal illumination 350lux by 100% has reached 140%. By data analysis in room of IV/8 have maximal rate 930lux and minimum rate 120lux. So, the level success in room of IV/8 with maximal illumination 930lux by 100% has reached 372%. From the data concluded that the classroom lighting has reached a standard. Keywords : evaluation, comfort, classroom, daylighting ___________________________________________________________________________ Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan visual yang ditinjau dari pencahayaan alami dan optimalisasinya. Metode penelitian ini adalah dengan pengujian empiris dan dengan beberapa alat ukur serta membagikan kuisioner yang diisi oleh mahasiswa. Hasil penelitian tersebut kemudian dibandingkan dengan SNI kemudian dianalisa. Ditinjau dari tingkat refleksifitas material, pada ruang kuliah III/4 dan IV/8 memiliki tingkat refleksifitas yang tinggi, yakni 70-90% dan yang paling rendah 6-12%. Dari analisis data ruang kelas III/4 maksimalnya 350 lux dan minimalnya 80 lux, sedangkan dengan mengacu pada SNI 03-6197-2000 standar kuat terang yang dibutuhkan sebuah ruang kelas adalah 250 lux. Maka tingkat keberhasilan ruang kuliah III/4 dengan kuat penerangan maksimal 350 lux dari 100% tingkat keberhasilan ruangnya mencapai 140%. Dari analisis data ruang kelas IV/8 maksimalnya adalah 930 lux dan

minimalnya 120 lux. Maka tingkat keberhasilan ruang kuliah IV/8 dengan kuat penerangan maksimal 930 lux dari 100% tingkat keberhasilan ruangnya mencapai 372%. Dari data mengambil kesimpulan bahwa pencahayaan ruang kelas telah mencapai standar. Kata Kunci : evaluasi, kenyamanan, ruang kuliah, pencahayaan alami ___________________________________________________________________________________

PENDAHULUAN Latar Belakang Ruang kuliah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa. Jenis kelas ada 2 yaitu kelas tetap (remaining class) dan kelas berpindah (moving class). Fasilitas yang ada di ruang kuliah tersebut, diantaranya : bangku mahasiswa, papan tulis, meja, kursi dosen dan proyektor. Ruang kuliah didesain nyaman agar kegiatan belajar mengajar berjalan baik dan mahasiswa mudah menerima materi. Ruang kelas memiliki syarat kelayakan dan standar tertentu, misalnya ukuran, sistem pencahayaan baik alami ataupun buatan, sirkulasi udara dan sebagainya (wikipedia.com,2013). Untuk mengetahui dan memenuhi persyaratan ruang kelas yang baik, maka penulis meneliti dan mengevaluasi tentang optimalisasi pencahayaan alami. Ruang kuliah yang digunakan terletak di Gedung K.H. Mas Mansyur Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, yakni ruang kuliah III/4 dan IV/8. Cahaya digunakan manusia untuk melihat dan mengenali keadaan sekitar. Pencahaayaan di ruang kelas mendukung kegiatan belajar mengajar sedangkan tujuan utama dari pencahayaan yang baik di setiap bangunan adalah menyediakan kenyamanan bagi setiap pengguna. Indonesia merupakan negara beriklim tropis, dimana terdapat sumber energi yang berasal dari cahaya matahari melimpah. Perancang sebaiknya

memperhatikan aspek pencahayaan alami guna memanfaatkan sumber daya alami. Contoh kasus yang terjadi di lapangan adalah penggunaan lampu yang kurang tepat, sehingga menyebabkan boros energi. Permasalahan 1.Bagaimana tingkat kenyamanan pencahayaan alami yang ada di ruang kuliah tersebut ? 2. Bagaimana mengoptimalkan kenyamanan ruang kuliah tersebut dengan pencahayaan alami ? Tujuan 1. Mengetahui tingkat kenyamanan terhadap pencahayaan alami di ruang kuliah tersebut. 2. Mengoptimalisasi kenyamanan dengan pencahayaan alami di ruang kuliah Kampus FTI UII. Manfaat Mengevaluasi guna mengetahui tingkat kenyamanan ruang kuliah III/4 dan IV/8 Kampus FTI UII terhadap pencahayaan alaminya dan optimalisasi pencahayaan alami. Metode Penelitian Lokasi penelitian di Gedung Mas Mansyur Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia, Jalan Kalliurang km. 14.5 Sleman-YogyakartaIndonesia. Ruang kuliah yang digunakan adalah ruang kuliah III/4 di lantai 3 dan IV/8 di lantai 4, yang dipilih berdasarkan ketinggian lantai. Adapun tahapan pengumpulan data :

1. Menyiapkan segala peralatan dan kebutan penelitian kemudian dilanjutkan observasi langsung di ruang III/4 dan IV/8 FTI UII. Kemudian membagi ruang menjadi 5 zona. 2. Melakukan pengukuran dengan alat yang telah disiapkan, yakni envirometer, termometer dan lightmeter di ruang kuliah serta membagikan kuisioner yang diisi oleh mahasiswa ruangan tersebut. 3. Memasukkan dan mengolah data yang didapat di dalam 1 database. KAJIAN PUSTAKA Pencahayaan Alami Menurut Lechner,2007 Pencahayaan alami merupakan cahaya yang bersumber dari matahari. Pencahayaan alami dibutuhkan karena manusia memerlukan kualitas cahaya alami. Fungsi pencahayaan alami dapat meminimalisir penggunaan energi listrik. Sehingga desain yang mengutamakan pemanfaatan pencahayaan alami harus dikembangkan. Menurut Mark Karlen,2007 pencahayaan yang bersumber dari matahari adalah sesuatu yang berhubungan erat dengan proses mendesain bangunan untuk mengoptimalkan penggunaan cahaya alami, misalnya: orientasi bangunan untuk memperoleh cahaya alamiah optimal; bentuk massa bangunan, yakni menempatkan bukaan seperti pintu dan jendela berada di sebelah utara / selatan agar tidak terkena pancaran matahari secara langsung; melindungi fasad dan bukaan bangunan dari radiasi matahari yang tidak diinginkan; menambahkan pelindung yang tepat dan dapat diatur, seperti tirai yang memungkinkan penghuni mengontrol cahaya yang masuk dalam ruangan/ bangunan.

Pencahayaan Ruang Kelas Ruang kelas adalah suatu ruangan yang berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan tatap muka salam proses kegiatan belajar mengajar. Ruangan terdiri dari meja dan kursi untuk siswa, meja dan kursi untuk guru, papan tulis, serta furnitur tambahan lainnya yang disesuaikan. Menurut Mark Karlen, 2007 pencahayaan ruang kelas adalah masalah utama desain pencahayaan gedung sekolah atau kuliah. Ruang kelas memiliki kebutuhan pencahayaan yang bermacam macam. Banyaknya penggunaan benda elektronik menjadi tantangan dalam merancang desain pencahayaan alami pada masa sekarang ini untuk memberikan pencahayaan berkualitas serta hemat energi dan biaya. Penggunaan pencahayaan alami yang sesuai dengan standar pada ruang kelas akan mendukung kegiatan belajar mengajar. Menurut Lechner,2007 faktor yang mempengaruhi kegiatan visual, misalnya, pencahayaan berpengaruh dalam kegiatan pencahayaan dalam kegiatan belajar mengajar dalam ruang kelas. Indera Penglihatan Manusia Menurut Lechner,2007 penglihatan manusia adalah kemampuan untuk mengumpulkan informasi melalui sinar yang masuk ke dalam mata. Misalnya, jika dibandingkan dengan video kamera yakni sinar yang masuk ke dalam video kamera diubah menjadi sinyal listrik dan mesin akan memproses sinar tersebut agar berubah menjadi sebuah informasi. Arti sinyal ini ditentukan oleh perangkat lunak dan perangkat keras mesin tersebut. Persamaannya dengan mata kita adalah mata akan mengkonversikan cahaya menjadi sinyal elektrik yang diproses oleh otak. Arti informasi visual adalah konsekuensi dari perangkat keras (mata dan otak) dan

perangkat lunak (asosiasi, memori dan kecerdasan).

Gambar : Sistem kerja mata manusia Sumber : Norbert Lechner,2007

Hasil Penelitian

Gambar: Bagian muka ruang III/4 FTI UII Sumber : Dokumentasi Tim Penelitian Dosen,2013

Ruang Kuliah III/4 FTI – UII Ruang kuliah III/4 terletak di sebelah barat. Ruangan ini memiliki 8 bukaan yang menghadap ke barat, 2 bukaan ke selatan dan 2 bukaan ke utara dengan tipe bukaan yangdapat dibuka tutup dan bukaan mati/tertutup.

Gambar: Bagian belakang ruang III/4 FTI UII Sumber : Dokumentasi Tim Penelitian Dosen,2013

Gambar : Layout ruang kuliah III/4 dengan pintu menghadap timur Sumber : penulis,2013

Ruang kuliah tersebut diteliti dan diukur, pertama – tama dengan membagi ruang menjadi 5 zona, seperti gambar diatas. Berikut ini adalah beberapa dokumentasi yang menggambarkan suasana dan keadaan ruang kuliah III/4 :

Gambar : Penggunaan lampu di siang hari di ruang III/4 FTI UII Sumber : Dokumentasi Tim Penelitian Dosen,2013

Gambar: Tipe bukaan di ruang kuliah III/4 FTI UII Sumber : Dokumentasi Tim Penelitian Dosen,2013

Gambar: Bagian muka ruang III/4 FTI UII Sumber : Dokumentasi Tim Penelitian Dosen,2013

Ruang Kuliah IV/8 FTI – UII Ruang IV/8 letaknya di sebelah utara. Ruang kuliah ini mempunyai 8 bukaan yang menghadap utara, 2 bukaan yang mengarah ke timur dan 2 bukaan lagi yang menghadap ke barat dan dengan tipe bukaan yangdapat dibuka tutup dan bukaan mati/tertutup.

Gambar: Bagian belakang ruang III/4 FTI UII Sumber : Dokumentasi Tim Penelitian Dosen,2013

Gambar: Layout ruang kuliah IV/8 Sumber : penulis,2013

Dengan perlakuan yang sama, ruang kuliah tersebut diteliti dan diukur, pertama – tama dengan membagi ruang menjadi 5 zona. Berikut ini adalah beberapa dokumentasi yang menggambarkan suasana dan keadaan ruang kuliah IV/8 :

Gambar : Suasana ruang saat penelitian III/4 FTI UII Sumber : Dokumentasi Tim Penelitian Dosen,2013

1.2 1 0.8 0.6

Ruang III/4

0.4

Ruang IV/8

0.2 zona 5

zona 4

Sumber : Dokumentasi Tim Penelitian Dosen,2013

zona 3

Gambar : Titik lampu di ruang kuliah IV/8

zona 2

zona 1

0

Grafik:Persepsi penerangan ruang di ruang kuliah III/4 dan IV/8

Analisa Data 1. Kuat terang (E) :

Sumber : penulis,2013

100 80 60 40

Ruang III/4

20

Ruang IV/8

0

Grafik diatas menjelaskan persepsi penerangan di ruang kuliah III/4 dan IV/8 cenderung sama, hanya terlihat perbedaan zona 1 ruang IV/8 dan zona 4 ruang III/4, yakni persepsi responden adalah terang cenderung sangat terang. 3. Persepsi terhadap Keterbukaan Ruang : 1.2 Ruang III/4

Grafik :Perbandingan Kuat Terang Ruang Kuliah III/4 dan IV/8 Sumber : penulis,2013

Grafik diatas menjelaskan kuat terang di zona 1 sampai dengan zona 5 semakin terang, namun kuat terang di zona 2 lemah, baik di ruang kuliah III/4 maupun di ruang kuliah IV/8. 2. Persepsi terhadap Penerangan Ruang :

1

Ruang IV/8

0.8 0.6 0.4 0.2 0 zona 1 zona 2 zona 3 zona 4 zona 5

Grafik :Persepsi terhadap keterbukaan ruang di ruang kuliah III/4 dan IV/8 Sumber : penulis,2013

Grafik diatas menjelaskan di zona 5 ruang III/4 responden menyatakan nyaman,

namun berbeda dengan zona 5 di ruang IV/8 responden menyatakan terbuka. Kesamaan persepsi terjadi di zona 1 – zona 4 di ruang III/4 dan IV/8. Pengolahan Data Menurut tabel SNI 03-6197-2000, tingkat pencahayaan (lux) yang sesuai dengan fungsi ruang yakni sebgai ruang kelas / perkuliahan adalah 250 lux. Berikut ini adalah hasil survei pengukuran dengan menggunakan alat yang sudah disiapkan sebelumnya di ruang kuliah III/4 dan IV/8.

Zona

III/4 1 2 3 4 5

1. Diagram perbandingan persepsi penerangan dalam ruangan dengan kuat penerangan di ruang kuliah III/4 : 1.2 1

persepsi kuat terang

0.8

kuat terang

0.6 0.4

Ruang Kuliah III/4 FTI – UII : Rua ng

Membandingkan data yang satu dengan data lainnya :

0.2

Kuat Persepsi Kuat Terang terhadap Terang (x1000) Penerangan Luar Ruang an 0,24 0,5 1 0,08 0,5 1 0,27 0,5 1 0,35 0,5 1 0,33 -0,5 1

Tabel: Tabel kuat terang, persepsi dan penerangan luar Ruang III/4 FTI-UII Sumber : Tim Penelitian Dosen,2013

Ruang Kuliah IV/8 FTI – UII : Ruang

Zo na

Kuat Terang (x1000)

Persepsi terhadap Peneranga n

IV/8

1 2 3 4 5

0,47 0,12 0,67 0,83 0,93

1 0,5 0,5 0,5 0,5

Kuat Terang Luar Ruanga n 1 1 1 1 1

Tabel: Tabel kuat terang, persepsi dan penerangan luar ruang III/4 FTI-UII Sumber : Tim Penelitian Dosen,2013

0

Grafik: Perbandingan persepsi penerangan dalam ruangan dengan kuat penerangan di ruang kuliah III/4 Sumber : penulis,2013

Grafik diatas menjelaskan bahwa persepsi kuat terang dan kuat terang di ruang III/4 berbanding terbalik. Pada grafik kuat terang terjadi penurunan grafik sedangkan grafik persepsi kuat terang grafiknya naik. 2. Diagram perbandingan persepsi penerangan dalam ruangan dengan kuat penerangan di ruang kuliah IV/8 :

1.2 1 0.8

kuat terang

0.6 0.4

persepsi kuat terang

0.2 0

Grafik : Perbandingan persepsi penerangan dalam ruangan dengan kuat penerangan di ruang kuliah IV/8

Gambar: Area gelap dan terang pada Ruang Kuliah III/4 Sumber: Dokumentasi Tim Penelitian Dosen,2013

Sumber : penulis,2013

Pada gambar di atas di lingkaran berwarna jingga menunjukkan sisi yang sedikit gelap di ruangan dan kotak merah menunjukkan bentuk serta material yang digunakan pada bukaan ruang III/4 FTI UII.

Grafik diatas menjelaskan bahwa persepsi kuat terang dan kuat terang di ruang IV/8 berbanding terbalik. Terjadi kenaikan pada grafik kuat terang sedangkan terjadi penurunan pada grafik persepsi kuat terang. PEMBAHASAN RuangKuliah III/4

Dilihat dari penggunaan materialnya, masing-masing material memiliki reflektifitas yang berbeda - beda, berikut keterangan refleksifitas material yg digunakan:

1. Warna Pengaplikasian warna interior dan eksterior pada ruang kuliah III/4 Gedung FTI UII ini sudah tepat, dengan menggunakan warna yang cerah karena warna cerah dapat memantulkan cahaya dengan baik. 2. Aplikasi Material dan Refleksitas Material yang digunakan sangat berpengaruh terhadap pendistribusian cahaya di suatu ruangan. Untuk ruang kelas III/4 penggunaan material untuk bukaan dengan 2 macam kaca, yakni peramen dan kaca yang dapat dibuka dan ditutup oleh penghuni bangunan dengan dinding beton; serta lantai menggunkan keramik, berikut visualisasi di ruangan tersebut :

Gambar: Reflektifitas material ruang III/4 Sumber: Dokumentasi Tim Penelitian Dosen,2013

Dilihat dari penggunaan material diatas dengan refleksifitas yang ada, maka refleksifitas paling tinggi terdapat pada penggunaan elemen kaca dan dinding dengan pemiliham warna cat krem agak putih yang tergolong warna terang dengan refleksifitas 70 - 90% dan refleksifitas rendah terdapat pada tempat duduk

mahasiswa dan pijkan kaki (panggung) papan tulis dengan bahan kayu dengan refleksifitas sebesar 6 - 12% serta refleksifitas lantai keramik sebesar 65-75%.

Gambar : Reflektifitas material ruang III/4 (eksterior) Sumber: Dokumentasi Tim Penelitian Dosen,2013

Penggunaan material louvre merupakan salah satu contoh penggunaan alat kontrol eksternal pada eksterior gedung FTI UII dengan louvre berbahan stainless steel, dimana stainless steel ini tahan terhadap cuaca, korosi serta mudah dalam perawatan.

Gambar : Area gelap dan terang pada Ruang Kelas IV/8 Sumber: Dokumentasi Tim Penelitian Dosen,2013

Pada gambar di atas di lingkaran berwarna jingga menunjukkan sisi gelap ruangan IV/8 FTI UII. Dilihat dari penggunaan materialnya, masing - masing material tersebut memiliki reflektifitas yang berbeda - beda, berikut keterangan refleksifitas material tersebut :

Ruang Kuliah IV/8 1. Warna Pengaplikasian warna interior dan eksterior pada ruang kuliah IV/8 Gedung FTI UII ini sudah tepat, dengan menggunakan warna yang cerah karena warna cerah dapat memantulkan cahaya dengan baik. 2. Aplikasi Material dan Refleksitas Material sangat berpengaruh terhadap pendistribusian cahaya di suatu ruangan. Untuk ruang kuliah IV/8 sendiri penggunaan materialnya yaitu bukaan dengan 2 macam kaca, yakni peramen dan kaca yang dapat dibuka dan ditutup oleh penghuni bangunan; dengan dinding beton; serta lantai menggunkan keramik, berikut visualisasi di ruang kuliah IV/8 :

Gambar : Reflektifitas material ruang IV/8 (interior) Sumber: Dokumentasi Tim Penelitian Dosen,2013

Dilihat dari penggunaan material diatas dengan refleksifitas yang ada, maka refleksifitas paling tinggi terdapat pada penggunaan elemen kaca dan dinding dengan pemilihan warna cat krem agak putih yang tergolong warna terang dengan refleksifitas 70 - 90% dan refleksifitas rendah terdapat pada tempat duduk mahasiswa dan pijkan kaki papan tulis dengan bahan kayu dengan refleksifitas

sebesar 6 - 12% serta refleksifitas lantai keramik sebesar 65-75%.

penerangan maksimal 350 lux dari 100% tingkat keberhasilan ruangnya mencapai 140%. Dari analisis data ruang kelas IV/8 maksimalnya adalah 930 lux dan minimalnya 120 lux. Maka tingkat keberhasilan ruang kuliah IV/8 dengan kuat penerangan maksimal 930 lux dari 100% tingkat keberhasilan ruangnya mencapai 372%. Dari data mengambil kesimpulan bawa pencahayaan ruang kelas telah memenuhi syarat.

Gambar : Reflektifitas material ruang III/4 (eksterior) Sumber: Dokumentasi Tim Penelitian Dosen,2013

Dari data yang terkumpul, kedua ruangan tersebut memenuhi standar pencahayaan ruang kuliah yang dibutuhkan. Dengan demikian diperlukan adanya elemen pendukung, aplikasi warna dan material bangunan yang sesuai dan perancangan bangunan yang lebih mengoptimalisasi penggunaan cahaya alami yang dibutuhkan serta memilih bukaan yang sesuai agar proses pendistribusiin atau memasukkan cahaya ke dalam ruang berjalan dengan baik.

Penggunaan material louvre merupakan salah satu contoh penggunaan alat kontrol eksternal pada eksterior gedung FTI UII dengan louvre berbahan stainless steel, dimana stainless steel ini tahan terhadap cuaca, korosi serta mudah dalam perawatan. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Dari penelitian dan analisis terhadap optimalisasi pencahayaan alami berdasarkan perhitungan secara empiris, matematis dan membandingkan terhadap standar (SNI), didapat bahwa ruang kuliah III/4 dan IV/8 Gedung FTI UII sudah memenuhi standar kenyamanan visual dalam memanfaatkan pencahayaan alami. Dengan melihat tingkat refleksifitas material yang digunakan di ruang kuliah III/4 dan IV/8, ruang kuliah tersebut memiliki tingkat refleksifitas yang tinggi, yakni sebesar 70-90% daan yang paling rendah sebesar 6-12%. Dari analisis data ruang kelas III/4 maksimalnya adalah 350 lux dan minimalnya 80 lux, sedangkan dengan mengacu pada SNI 03-6197-2000 standar kuat terang yang dibutuhkan sebuah ruang kelas adalah 250 lux. Maka tingkat keberhasilan ruang kuliah III/4 dengan kuat

Alasan Ditinjau dari kesimpulan, Ruang kuliah III/4 dan IV/8 dinyatakan memenuhi sta...


Similar Free PDFs