FILOSOFI KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN DI INDONESIA. SUDAH TEPATKAH? DOCX

Title FILOSOFI KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN DI INDONESIA. SUDAH TEPATKAH?
Author Akbar Wiguna
Pages 1
File Size 16.6 KB
File Type DOCX
Total Downloads 151
Total Views 274

Summary

FILOSOFI KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN DI INDONESIA. SUDAH TEPATKAH? Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam usaha membantu peserta didik menguasai tujuan dari pendidikan tersebut. Interaksi tersebut dapat berlangsung dalam berbagai lingkup, sepe...


Description

FILOSOFI KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN DI INDONESIA. SUDAH TEPATKAH? Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam usaha membantu peserta didik menguasai tujuan dari pendidikan tersebut. Interaksi tersebut dapat berlangsung dalam berbagai lingkup, seperti pada lingkungan keluarga, interaksi sekolah, maupun masyarakat. Pendidikan melalui lingkup lingkup ini dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan kurang formal. Pendidikan dapat dikatakan formal jika pendidikan tersebut memiliki rancangan pendidikan atau kurikulum tertulis yang tersusun secara sistematis, jelas, dan rinci, dilaksanakan secara formal, terencana, ada yang mengawasi dan menilai, dan memiliki aturan-aturan permainan tertentu. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan baik mengenai isi, bahan kajian, cara penyampaian maupun penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar. Kurikulum juga merupakan sebuah rencana yang member pegangan atau pedoman dari proses belajar dan mengajar. Salah satu jenjang pendidikan formal adalah ranah pendidikan kejuruan yang mana juga harus memiliki kurikulum tertulis yang tersusun secara sistematis, jelas, dan rinci. Kurikulum pendidikan kejuruan memiliki beberapa landasan filosofis yang sesuai dengan keberadaannya, yaitu eksistensialisme dan esensialisme. Eksistensialisme berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus mengembangkan eksistensi manusia untuk bertahan hidup, bukan merampasnya. Sedangkan esensialisme berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus mengaitkan dirinya dengan sistem-sistem yang lain seperti ekonomi, politik, sosial, ketenaga kerjaan serta religi dan moral. Pendidikan kejuruan seharunsya menjadi pihak yang harus bertanggungjawab atas penyiapan orang untuk bekerja atau mandiri, yang menuntut adanya jenis pendidikan yang dapat menyediakan berbagai alternatif pilihan, dan untuk hal tersebut yang paling tepat adalah pendidikan kejuruan itu sendiri. Falsafah pendidikan kejuruan adalah tentang bagaimana pendidikan kejuruan itu memandang, yang nantinya akan memberikan arah yang diperlukan untuk menyediakan...


Similar Free PDFs