Fix-transendensi imanensi tuhan DOCX

Title Fix-transendensi imanensi tuhan
Author Lulu Afidati
Pages 1
File Size 36.3 KB
File Type DOCX
Total Downloads 205
Total Views 855

Summary

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang filsafat ketuhanan, kita telah mempelajarinya diawal materi objek kefilsafatan. Filsafat ketuhanan merupakan pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan akal budi, yaitu memakai apa yang disebut sebagai pendekatan filosofis. Usaha yang dilakukan ini buka...


Description

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang filsafat ketuhanan, kita telah mempelajarinya diawal materi objek kefilsafatan. Filsafat ketuhanan merupakan pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan akal budi, yaitu memakai apa yang disebut sebagai pendekatan filosofis. Usaha yang dilakukan ini bukanlah untuk menemukan Tuhan secara absolut atau mutlak, namun mencari pertimbangan kemungkinan-kemungkinan bagi manusia untuk sampai pada kebenaran tentang Tuhan. Dalam objek ketuhanan terdapat bermacam-macam subbab penting yang harus dipelajari secara mendalam. Beberapa subbab tentang paham ketuhanan yaitu; transendensi dan imanensi, serta sintesis dua pendekatan diantara keduanya. Transendensi merupakan anggapan bahwa Tuhan berada diluar alam, sedangkan imanensi merupakan anggapan bahwa Tuhan dalam alam termasuk diri kita sendiri. Pemahaman ini bukanlah dua tuhan yang bertentangan, melainkan dua konsep yang saling menyempurnakan satu sama lainnya. Tradisi islam memahami Allah sebagai Tuhan yang tunggal, karena menekankan tentang kemutlakkan Allah atas dunia ini (realitas trasendensi Allah). Sementara doktrin Trinitas menekankan tentang sisi kehadiran Allah yang relasional (realitas imanensi Allah). Penjelasan bahwa tuhan yang Dzahir (telihat atau jelas), berarti yang terlihat yaitu alam semesta ini, tak lain daripada Tuhan itu sendiri yang menunjukkan bahwa Allah berkonsep imanensi. Sedangkan penjelasan Tuhan yang Batin (ghaib atau tidak nampak), bearti Allah adalah trandensi yang melampaui batas-batas dunia fisik dan bersifat metafisik. Ini merupakan pandangan umum para sufi yang lebih menekankan aspek imanensi Tuhan, dan pandangan para filsuf yang lebih menekankan aspek transendensi Tuhan. Menurut Mulyadhi Kartanegara dalam bukunya Lentera Kehidupan (hal.55), pendekatan keduanya boleh kita terima dan harus kita hargai, karena keduanya telah memiliki dasar yang kuat dari Al-Qur'an. Benar adanya jika Al-Qur'an mengatakan bahwa Allah itu dekat, bahkan lebih dekat daripada urat nadi manusia (konsep imanensi). Namun, dilihat dari ayat lain, kita akan 1...


Similar Free PDFs