Fractures of the Radius and Ulna by D. M. Nunamaker; B0025.0685 PDF

Title Fractures of the Radius and Ulna by D. M. Nunamaker; B0025.0685
Author satria anugrah dewantara
Pages 43
File Size 2.4 MB
File Type PDF
Total Downloads 20
Total Views 107

Summary

TUGAS MATA KULIAH ILMU BEDAH KHUSUS VETERINER TEKNIK OPERASI BEDAH FRAKTUR OS RADIUS ULNA NAMA/NIM I Made Agus Suryanatha 1309005030 I Komang Alit Budiartawan 1309005042 Agnes Indah Widyanti 1309005052 Wanda Della Oktarin Hutagaol 1309005077 Satria Anugrah Dewantara 1309005083 Gusti Ayu Made Sri Ant...


Description

TUGAS MATA KULIAH ILMU BEDAH KHUSUS VETERINER

TEKNIK OPERASI BEDAH FRAKTUR OS RADIUS ULNA

NAMA/NIM I Made Agus Suryanatha

1309005030

I Komang Alit Budiartawan

1309005042

Agnes Indah Widyanti

1309005052

Wanda Della Oktarin Hutagaol

1309005077

Satria Anugrah Dewantara

1309005083

Gusti Ayu Made Sri Antari

1309005125

Wahid Danang Pranantha

1309005141

LABORATORIUM BEDAH VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016

i

RINGKASAN Fraktura adalah patah atau ruptur kontinuitas struktur dari tulang atau cartilago dengan atau tanpa disertai dislokasio fragmen. Fraktur tulang radius dan tulang ulna sering terjadi pada hewan kucing dan anjing, lokasi fraktur sering terjadi pada bagian tengah dari tulang radius atau pada bagian distal tulang radius dan ulna atau pada bagian distal atau keduanya. Fraktur patologis misalnya diakibatkan oleh penyakit sistemik seperti neoplasia, cyste tulang, ricketsia, osteoporosis, hiperparatyroidisme, osteomalasia. Terapi tanpa pembedahan (close reduction): pembidaian, pemasangan gips, penarikan (traksi), fiksasi internal. Terapi pembedahan dapat diberikan pemasangan skrup, plate. Kata Kunci : Fraktur, os radius, os ulna.

SUMMARY Fracture is a break or rupture the continuity of the structure of bone or cartilage with or without dislokasio fragments. Fractures of the radius and ulna bones often occurs in animals cats and dogs, the location of the fracture often occurs in the middle of the bone at the distal radius or the radius and ulna or distal or both. Eg, pathologic fractures caused by systemic diseases such as neoplasia, cyste bones, rickets, osteoporosis, hiperparatyroidisme, osteomalacia. Therapy without surgery (closed reduction): splinting, installation of gypsum, withdrawal (traction), internal fixation. Surgical treatment can be given mounting screws, plate. Keywords : fracture, os radius, os ulna

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Paper “Teknik Operasi Fraktur Radius Ulna” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Makalah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas yang akan dijadikan landasan dalam penilaian softskill pada proses pembelajaran Mata Kuliah Ilmu Bedah Khusus Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada dosen pengajar yang telah memberikan banyak bimbingan dan arahan kepada kami dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan pada kami. Kami menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan baik dari segi materi, ilustrasi, contoh, maupun sistematika penulisan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Besar harapan kami karya tulis ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca pada umumnya terutama bagi dunia kedokteran hewan di Indonesia.

Denpasar, 20 November 2016

Penulis

iii

DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................ i RINGKASAN/SUMMARY ................................................................................. ii KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vi BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................... 1 1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 2 BAB 2. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN 2.1 TUJUAN PENULISAN ................................................................................. 3 2.2 MANFAAT PENULISAN ............................................................................. 3 BAB 3. TINJAUAN PUSTAKA 3.1 DEFINISI FRAKTUR OS RADIUS ULNA ................................................... 4 3.2 TERAPI TANPA PEMBEDAHAN OS RADIUS ULNA ............................... 4 BAB 4. PEMBAHASAN 4.1 PRA OPERASI FRAKTUR OS RADIUS ULNA .......................................... 9 4.2 TEKNIK OPERASI FRAKTUR OS RADIUS ULNA ................................. 12 4.3 PERAWATAN PASCA OPERASI FRAKTUR OS RADIUS ULNA .......... 17 BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN ................................................................................................. 19 5.2 SARAN ....................................................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 20 LAMPIRAN ...................................................................................................... 21

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Fraktur os

5

Gambar 2. Gambaran X-Ray fraktur os radius pada bagian distal

10

Gambar 3. Gambaran X-Ray pada tulang radius yang mengalami refraktur

10

Gambar 4. Gambaran X-Ray dalam usaha perbaikan dengan 2 bone plate

10

Gambar 5. Ilustrasi Fraktur Pada Radius Ulna; B.Cara Pembalutan Tekan Pada Bagian Yang Fraktur

13

Gambar 6. Orentasi Dalam Mengoperasi Bagian Tungkai Depan Untuk Mencapai Tulang Radius Dan Ulna

15

Gambar 7. Teknik Operasi Dengan Cara External Fixation

16

Gambar 8. Teknik Menstabilakan Tulang Yang Patah Dengan Menggunakan Plate Platina Yang Ditanamkan Pada Tulang Dengan Menggunakan Baut 16

v

DAFTAR LAMPIRAN

JURNAL 1 Nunamaker, D.M., Newton, C.D. 1985. Fractures of the Radius and Ulna. Textbook of Small Animal Orthopaedics. International Veterinary Information Service. New York. USA. JURNAL 2 Newman, Paul. 2010. Ulnar Ostectomy Post Surgical Care (Growing Patients). Mobile Veterinary Surgeon. (Page: 1-3) JURNAL 3 Altunanmaz. K, Ozsoy. S.Treatment of extremity fractures in dogs using external fixators with closed reduction and limited open approach.Vet. Med. – Czech, 48, 2003 (5): 133–140. Surgery Department, Faculty of Veterinary Medicine, Istanbul University, Istanbul, Turkey

vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Radius adalah tulang di sisi lateral lengan bawah merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung dan lebih pendek dari tulang ulna. Ujung atas radius kecil dan memperlihatkan kepala berbentuk kancing dengan permukaan dangkal yang bersendi dengan tuberositas dari humerus. Sisi-sisi kepala radius bersendi dengan takik radial dari ulna. Di bawah kepala terletak leher dan di bawah serta di sebeelah medial dari leher ada tuberositas radii, yang dikaitkan pada tendon dan insersi otot bisep. Batang radius. Di sebelah atas batangnya lebih sempit dan lebih bundar daripada di bawah dan melebar makin mendekati ujung bawah. Batangnya melengkung ke sebelah luar dan terbagi dalam beberapa permukaan, yang seperti pada ulna memberi kaitan kepada radius tersebut. Ujung bawah agak berbentuk segiempat dan masuk dalam formasi dua buah sendi. Persendian inferior dari ujung bawah radius berbendi dengan ska foid dan tulang semilunar dalam formasi persendian pergelangan kaki depan. Permukaan persendian di sebelah medial dari yang bawah bersendi dengan kepala dari ulna dalam formasi persendian radio-ulna inferior. Sebelah lateral dari ujung bawah diperpanjang ke bawah menjadi prosesus stiloid radius. Fungsi dari tulang pada lengan bawah atau tulang radius adalah untuk ekstensor dan flexor harus dipertahankan dengan menjaga posisi dan kesejajaran anatomik yang baik. Fraktur tulang radius dan tulang ulna sering terjadi pada hewan kucing dan anjing, lokasi fraktur sering terjadi pada bagian tengah dari tulang radius atau pada bagian distal tulang radius dan ulna atau pada bagian distal atau keduanya. Oleh karena itu kami akan membahas mengenai penanganan fraktur os radius ulna 1

1.2 Rumusan Masalah Adapun masalah yang dapat diangkat dalam paper adalah : 1. Apa yang dimaksud dengan fraktur radius ulna ? 2. Bagaimana terapi pembedahan fraktur pembedahan radius ulna ? 3. Bagaimana tindakan praoperasi fraktur pembedahan radius ulna ? 3. Bagaimana teknik operasi fraktur pembedahan radius ulna ? 4. Bagaimana tindakan pascaoperasi fraktur pembedahan radius ulna ?

2

BAB II TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

2.1 TUJUAN PENULISAN 1. Agar mahasiswa mengetahui yang dimaksud dengan faktur radius ulna. 2. Agar mahasiswa mengetahui terapi tanpa pembedahan fraktur radius ulna. 3. Agar mahasiswa mengetahui tindakan praoperasi fraktur radius ulna. 4. Agar mahasiswa mengetahui teknik operasi fraktur radius ulna. 5. Agar mahasiswa mengetahui tindakan pascaoperasi fraktur radius ulna.

2.2 MANFAAT PENULISAN Penulis berharap paper ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan yang menggambil mata kuliah Bedah Khusus Veteriner, agar memahami mengenai teknik operasi fraktur radius ulna dan indikasi penggunaannya. Selain itu juga diharapkan paper ini mampu menjadi referensi pembuatan paper lainnya dengan topik serupa.

3

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1 DEFINISI FRAKTUR RADIUS ULNA Fraktura adalah patah atau ruptur kontinuitas struktur dari tulang atau cartilago dengan atau tanpa disertai dislokasio fragmen. Fraktur os radius dan fraktus os ulna adalah trauma yang terjadi pada bagian tungkai depan. Kadang kala sering terjadi fraktur yang terbuka, hal ini sering terjadi karena trauma terjadi pada lapisan jaringan yang tipis dan lembut. Fraktur tulang radius dan tulang ulna sering terjadi pada hewan kucing dan anjing, lokasi fraktur sering terjadi pada bagian tengah dari tulang radius atau pada bagian distal tulang radius dan ulna atau pada bagian distal atau keduanya.

1. Causa fraktur os radius ulna Penyebab fraktur secara umum dapat disebabkan menjadi 2, yaitu : penyebab ekstrinsik dan intrinsik. Penyebab ekstinsik juga dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu penyebab fraktur akibat gangguan langsung yaitu berupa trauma yang merupakan penyebab utama terjadinya fraktur, misalnya kecelakaan, tertabrak, jatuh. Penyebab yang lainnya adalah fraktur akibat gangguan tidak langsung seperti perputaran, kompresi. Penyebab fraktur secara intrinsic dapat diakibatkan kontraksi dari otot yang menyebabkan avulsion fraktur, seperti fraktur yang sering terjadi pada hewan yang belum dewasa. Fraktur patologis adalah fraktur yang diakibatkan oleh penyakit sistemik

seperti

neoplasia,

cyste

tulang,

ricketsia,

osteoporosis,

hiperparatyroidisme, osteomalasia. Tekanan yang berulang juga dapat menyebabkan fraktura.

4

2. Jenis fraktur os radius ulna Fraktura dapat dibedakan berdasarkan tipe frakturanya yaitu menurut bentukkerusakannya,

menurut

perpindahan

fragmen

fraktur,

menurut

keparahan fraktur, menurut arah patahan, menurut stabilitas fragmen fraktur, menurut lokasi fraktur. Menurut bentuk kerusakannya, fraktur dapat dibedakan menjadi 2 yaitu fraktur komplit dan fraktur inkomplit. Fraktur komplit adalah patah tulang yang menyebabkan tulang menjadi 2 fragmen dan biasaanya disertai dengan displasia dari fragmen tersebut, sedangkan pada fraktur inkomplit biasanya terjadi pada hewan muda dan ditandai dengan sebagian tulang masih menyambung dan jarang terjadi perpindahan tulang.

Gambar.1 fraktur os radius ulna

Fraktura menurut perpindahan fragmen fraktur dapat dibagi menjadi 3 yaitu fraktur impact, fraktur distracted, dan fraktur depresi.

5

 Fraktur impact : bagian patahan tulang dapat masuk ke bagian patahan tulang yang lain.  Fraktur distracted : patahan tulang yang memisah jauh karena adanya kontraksi otot.  Fraktur depresi : fragmen fraktur berpindah tempat dan menghasilkan rongga. Fraktur menurut keparahan fraktur dapat dibedakan menjadi 2 yaitu fraktur tertutup atau simpel dan compound atau terbuka. Pada fraktur tertutup, tulang tidak akan keluar dan tidak menusuk otot sedangkan pada fraktur terbuka, tulang akan menusuk otot dan tulang akan terjulur keluar. Fraktur berdasarkan arahan patahannya :  Tranversal : garis fraktur atau patahan tulang tegak lurus dengan sumbu tulang  Obligue : garis fraktur membentuk garis diagonal terhadap sumbu tulang.  Spiral : garis patahan membentuk seperti spiral.  Comminuted : patahan membentuk minimal tiga fragmen fraktur tetapi masih dapat disambungkan.  Multiple : patahan membentuk tiga atau dua fragmen dan terjadi perlukaan pada jaringan lunak sekitar patahan.  Avulsion : bagian fragmen fraktur masuk (menusuk) ke dalam otot. Menurut stabilitas fragmen, fraktur yang terjadi dapat dibedakan menjadi :  Stabel fraktur : fragmen fraktur terfiksir setelah mengalami pengurangan kelebihan fraktur  Instable fraktur : fragmen fraktur menjadi tidak stabil setelah mengalami pengurangan fragmen. Menurut lokasi fraktur :  Diaphysial fraktur : fraktur terjadi di tengah medial diaphysis.  Metaphysial fraktur : fraktur metaphysis anatomi dari tulang panjang. 6

 Epiphysial fraktur : fraktur epiphysial yang terjadi pada hewan dewasa.  Condylar fraktur : fraktur condylus baik medial atau lateral atau keduanya.  Articular fraktur : fraktur yang terjadi subchondral tulang dan articular kartilago.

3. Indikasi fraktur os radius ulna 

Kecelakaan,



tertabrak,



jatuh,



Avulsion fraktur,



neoplasia,



Cyste tulang,



ricketsia,



Osteoporosis,



Hiperparatyroidisme,



Osteomalasia,



Tekanan yang berulang.

3.2 TERAPI

TANPA

PEMBEDAHAN

RADIUS

ULNA

(METODE

KONSERVATIF) Tujuan dari penatalaksanaan/pengobatan tanpa pembedahan adalah untuk menempatkan ujung-ujung dari patah tulang supaya satu sama lain saling berdekatan dan untuk menjaga agar mereka tetap menempel sebagai mana mestinya. Umumnya ini terjadi pada patah tulang yang tertutup. Patah tulang harus benar-benar tidak boleh digerakkan (imobilisasi). Imobilisasi bisa dilakukan melalui : 1. Pembidaian : benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang. 7

2. Pemasangan gips : merupakan bahan kuat yang dibungkuskan di sekitar tulang yang patah 3. Penarikan (traksi) : menggunakan beban untuk menahan sebuah anggota gerak pada tempatnya. Prinsipnya dengan melakukan traksi ke distal dan kembalikan posisi tangan berubah akibat rotasi.Posisi tangan dalam arah benar dilihat letak garis patahnya  1/3 proksinal posisi fragmen proksimal dalam supinasi untuk dapat kesegarisan fragmen distal supinasi.  1/3 tengah posisi radius netral maka posisi distal netral.  1/3 distal radius pronasi maka posisi seluruh lengan pronasi, setelah itu dilakukan immobilisasi dengan gips atas siku. 4. Fiksasi internal : dilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan atau batang logam pada pecahan-pecahan tulang.

8

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 PRAOPERASI FRAKTUR RADIUS ULNA a. Persiapan Hewan Persiapan pada hewan yaitu meliputi diagnosis fraktur yang dilakukan dengan anamnesis, inspeksi, pergerakan, pengukuran, palpasi dan pemeriksaan foto rontgent. Anamnesis dilakukan untuk mengetahui fraktur, penyebab, kapan terjadinya sehingga dapat membantu diagnosis. Inspeksi dilakukan dengan seksama pada anggota gerak, apakah ada kepincangan, pembengkakan, kekakuan gerak, perubahan warna, kebiruan, pucat dan sebagainya. Pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan bagian kaki yang sehat dengan yang sakit, apakah terlihat simetris. Palpasi dilakukan dengan cara yang hati–hati untuk mengetahui untuk mengetahui adanya krepitasi, oedema, rasa sakit, dan lain-lain. Diagnosis paling tepat adalah dengan foto rontgent. Pemotretan fraktur harus diambil dari 2 sisi yang saling tegak lurus sehingga diperoleh gambaran kedudukan tulang yang mengalami fraktur secara jelas sehingga akan membantu terapinya.

9

2

3

4 Gambar 2. Gambaran X-Ray fraktur os radius pada bagian distal Gambar 3. Gambaran X-Ray pada tulang radius yang mengalami refraktur Gambar 4. Gambaran X-Ray dalam usaha perbaikan dengan 2 bone plate

10

Dilanjutkan

pemeriksaan

kondisi

tubuh

hewan

secara

umum

meliputi: frekuensi pulsus, nafas, suhu tubuh, postur dan pemeriksaan darah rutin. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah anjing memenuhi syarat operasi atau tidak. Anjing harus dipuasakan makan selama 12 jam dan puasa minum selama 2 jam sebelum operasi dilakukan, dengan tujuan agar kondisi usus dalam keadaan kosong sehingga anjing tidak muntah dalam kondisi teranestesi.Bagian tubuh yang akan diincisi yaitu daerah craniolateral dari humerus dibasahi dengan air sabun untuk memudahkan pencukuran. Rambut anjing tersebut dicukur dengan menggunakan silet yang tajam, dibersihkan dengan air, kemudian diolesi dengan yodium tincture. Setelah itu, lakukan penimbangan berat badan anjing untuk menentukan semua volume obat yang akan digunakan.

b. Persiapan operator dan cooperator Dokter hewan selaku operator dan pembantu operator sebelum dan selama pelaksanaan operasi harus melakukan serangkain proses operasi dalam kondisi steril. Operator dan pembantu operator mempersiapkan diri dengan mencuci tangan dari ujung tangan sampai batas siku sebelum operasi, menggunakan air sabun di bawah air bersih yang mengalir, kemudian didesinfektan dengan menggunakan larutan PK 4%. Operator dan asistennya juga harus mengenakan masker, sarung tangan steril, dan pakaian khusus operasi. c. Persiapan alat Sebelum tindakan operasi dilakukan, sangat penting untuk mempersiapkan alat misalnya, meja operasi harus dibersihkan dan disterilkan. Alat-alat operasi dipersiapkan dalam keadaan steril dan diletakkan secara urut dan rapi pada meja yang berdekatan dengan meja operasi. Alat-alat yang disiapkan adalah stetoskop, termometer, alat pencukur, tali (handling), instrument pembedahan standar, elevator periosteal, 2-3 forcep bone holder, alat fiksasi (plates dan screw, wire atau pin), bor, currete (untuk menghilangkan callus), jarum, benang jahit, tampón dan plester. 11

d. Persiapan obat-obatan Premedikasi yang digunakan yaitu Atropin sulfat 0,025% dengan dosis 0,04 mg/kg BB secara subcutan. Untuk anestesi digunakan campuran Xylazine 2% dosis 2 mg/kg BB dengan Ketamin HCL 10% dosis 15 mg/kg BB yang diberikan secara intramuskuler. Ampicillin 10% dengan dosis 10 mg/kg BB juga perlu dipersiapkan. Pada hewan besar, terutama kuda, anestesi dilakukan dua tahap, tahap pertama adalah pre anestesi mempergunakan Acepromazine 1%, dosis 5 mg/50 kg BB, kemudian dibiarkan beberapa saat hingga kuda tampak tenang dan mengalami relaksasi. Tahap kedua adalah anestesi umum dengan mempergunakan Hydras Chlorali 10 % dengan dosis 100 mg/kg BB.

4.2 TEKNIK OPERASI FRAKTUR OS RADIUS ULNA Perawatan medis pada hewan yang mengalami fraktur tulang radius dan tulang ulna adalah obat analgesik dan ditambahan antibiotik bila terjadi luka terbuka atau...


Similar Free PDFs