Gotrasawala dan Naskah Wangsakerta Oleh: Nurhata DOCX

Title Gotrasawala dan Naskah Wangsakerta Oleh: Nurhata
Author elang langitmendung
File Size 12.2 KB
File Type DOCX
Total Downloads 61
Total Views 144

Summary

Gotrasawala dan Naskah Wangsakerta Oleh: Nurhata Melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Gotrasawala, West Java Cultural and Performing Arts Festival, dari tanggal 30 Oktober sampai 1 November 2015. Kali itu, tema yang dibawakan adalah “Past, Present,...


Description

Gotrasawala dan Naskah Wangsakerta Oleh: Nurhata Melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Gotrasawala, West Java Cultural and Performing Arts Festival, dari tanggal 30 Oktober sampai 1 November 2015. Kali itu, tema yang dibawakan adalah "Past, Present, and Future". Seperti biasa, festival ini dilengkapi dengan seminar, kesenian rakyat, kerajinan, kuliner –hanya untuk menyebut beberapa contoh di antaranya, yang berasal dari wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Festival Gotrasawala didorong oleh "Semangat Wangsakerta" yang tengah berhasil menyusun ribuan karya monumental yang dikenal dengan Naskah Wangsakerta. Melalui kegiatan itu, api spirit abad ke-17 yang digagas oleh Pangeran Wangsakerta kembali dinyalakan, menegaskan bahwa Cirebon pernah menjadi pusat kesusastraan, di samping kebudayaan, keagamaan, politik, dan ekonomi. Kedudukan Naskah Naskah Wangsakerta adalah elemen terpenting bagi proses identifikasi kebenaran peristiwa Gotrasawala yang kini kembali mengundang perhatian sejumlah kalan- gan. Gotrasawala berlangsung di Cirebon selama kurang lebih 22 tahun, pada tahun 1599 Saka (1677 M), dan berhasil membuahkan lebih dari 1700 naskah (manuscript). Acara besar itu diyakini oleh masyarakat Cirebon sebagai persitiwa paling bersejarah. Pentingnya mendudukkan Naskah Wangsakerta sebagai subjek kajian karena melalui naskah masa lalu dapat dihadirkan. Di sana juga dapat diketemukan se- jumlah bukti kebahasaan, kesejarahan, atau pun kebudayaan. Disiplin ilmu yang paling otoritatif menguliti naskah adalah filologi. Ilmu ini memiliki tiga cabang: kodikologi (mengkaji fisik naskah), tekstologi (mengkaji isi teks), dan grafologi (mengkaji sistem tulisan). Pengungkapan terhadap naskah 'Panitia Wangsakerta' yang hingga kini masih polemik seyogianya menempatkan ketiga ilmu baru itu se- bagai pisau bedahnya demi mendapatkan hasil obyektif. Kritik atas Naskah Wangsakerta 1...


Similar Free PDFs