Title | GRAND TEORI BELAJAR |
---|---|
Author | Gayatri Gayatri |
Pages | 5 |
File Size | 411.5 KB |
File Type | |
Total Downloads | 108 |
Total Views | 181 |
NO TEORI PENGERTIAN KARAKTERISTIK PENEMU STRATEGI 1. BEHAVIORISTIK Teori ini Bersifat mekanistis, John 1. Teknik Reinforcement menjelaskan menekankan Broadus ( Penguatan ): Albert bahwa belajar peranan lingkungan, Watson Penguatan atau adalah perubahan menekankan reinforcement pentingnya latihan...
NO
TEORI
PENGERTIAN
KARAKTERISTIK
PENEMU
1.
BEHAVIORISTIK Teori ini menjelaskan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku. Yang dilakukan dengan cara memberikan stimulus dengan proses penguatan dan terciptanya respon.
Bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, menekankan pentingnya latihan dan mementingkan mekanisme hasil belajar. Para ahli behaviouristik berpendapat bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman atau akibat adanya input berupa stimulus dan output berupa responrespon.
John Broadus Watson Albert Bandura
2.
KOGNITIF
Teori belajar kognitiv lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, lebih dari itu belajar
Jean B Piaget Startegi kognitif adalah Jerome S. operasi-operasi atau prosedurBruner prosedur mental yang bisa digunakan individu untuk mendapatkan, menahan, serta mengambil kembali berbagai pengetahuan dan kepandalan (Rigney, 1978 dalam Jonassen (1987). Strategi kognitif
Teori kognitif adalah Pembelajaran yang lebih menekankan pada pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki peserta didik. Pendekatan kognitif mempunyai dua
STRATEGI 1. Teknik Reinforcement ( Penguatan ): Penguatan atau reinforcement meruapakan salah satu bagian dari modifiaksi perilaku. 2. Teknik Poisitif Reinforcement ( Penguatan Positif): Penguatan ini maksudnya adalah penguatan yang bersifat positif merupakan sistem penguatan yang didasari pada prinsip bahwa repon meningkat karena diikuti oleh stimulus yang mendukung atau rewarding. 3. Teknik Negative Reinforcement ( Penguatan Negative ): Penguatan negatif ini merupakan penguatan yang didasari pada prindip yang mengatakan bahwa respon menigkat apabila diikuti dengan menghilangkan stimulus yang merugikan atau menyenangkan.
prinsip, yaitu; pengetahuan awal memerankan peranan penting dalam pembelajaran dan sistem ingatan adalah suatu prosesor informasi yang aktif atau terorganisasi.
melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati.
mencerminkan bagaimana seseorang belajar, mengingat, dan berfikir serta bagaiman memotivasi diri mereka sendiri (Weinstein dan Mayer, 1985 dalam Jonassen, 1987). Jonassen (1987) berkesimpulan bahwa strategi strategi kognitif mempresentasikan kegiatankegiatan kognitif yang sangat luas yang mendukung pembelajaran seseorang.
- Manusia sebagai pribadi - Keuletan pribadi -Peran kognitif dan afektif - Aktualisasi diri dan konsep diri -Persepsional subjektif -Menentukan bentuk tingakh laku sendiri
Abraham 1. 1. Merumuskan tujuan belajar Maslow Carl yang jelas Rogers Arthur 2. 2. Mengusahakan partisipasi Combs aktif peserta didik melalui
Teori belajar kognitif lebih menekankan proses belajar dari pada hasil belajar. Teori ini menekankan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahaman tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.
3.
HUMANISTIK
Teori ini lebih · melihat pada sisi perkembangan · kepribadian · manusia dari pada berfokus · pada “ketidak normalan” atau · “sakit” seperti yang dilihat oleh· teori psikoanalisa Freud. Pendekatan ini
kontrak belajar yang bersifat jelas , jujur dan positif. 3.
3. Mendorong peserta didik untuk kesanggupan
mengembangkan peserta
didik
melihat kejadian· setelah “sakit” tersebut sembuh, yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan halhal yang positif. Kemampuan bertindak positif ini yang disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik yang beraliran humanistik biasanya memfokuskan penganjarannya pada pembangunan kemampuan positif ini. Belajar dianggap berhasil apabila si pelajar memahami lingkungannya diri sendiri dan dalam pembelajaran yang mengedepanan bagaimana “memanusiakan manusia” serta peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya.
- Insight (pemahaman)
untuk
belajar
atas
inisiatif
sendiri 4.
4. Mendorong peserta didik untuk
peka
berpikir
kritis,
memaknai proses pembelajaran secara mandiri 5. 5. Peserta didik di dorong untuk bebas
mengemukakan
pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko
dari
perilaku
yang
ditunjukkan. 6. 6. Guru menerima peserta didik apa
adanya,
berusaha
memahami jalan pikiran peserta didik,
tidak
normatif
menilai
tetapi
peserta
secara
mendorong
didik
untuk
bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya. 7. 7.
Memberikan
kesempatan
murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya 8. 8. Evaluasi diberikan secara individual
berdasarkan
perolehan prestasi peserta didik. (Mulyati, 2005: 182)
4.
KONSTRUKTIF
Proses membangun atau membentuk makna, pengetahuan, konsep dan gagasan melalui pengalaman
1. Memberi peluang kepada murid membina pengetahuan baru melalui penglibatan dalam dunia sebenarnya.
Vgotsky Piaget John Dewey
Dalam strategi pembelajaran konstruktivisme, minimal ada dua macam strategi yaitu, strategi langsung atau tatap muka dan strategi tidak langsung atau non tatap muka.
Cajal Charless Serrigon Luigi Galvani Herman Von Helmhozt
Neurosains memberikan peran penting dalam membentuk pemahaman terhadap kegiatan belajar. Banyak ahli dari pakar teori belajar mengemukakan pandangan yang berbeda terhadap kegiatan belajar tersebut. Beberepa teori belajar yang akan dikemukakan meliputi teori behaviorisme, teori kognitivisme, dan teori konsturktivisme.
2. Menyokong pembelajaran secara koperatif mengambil kira sikap dan pembawaan murid. 3. Menggalakkan murid bertanya dan berdialog dengan murid dan guru. 4. Menganggap pembelajaran sebagai suatu proses yang sama penting dengan hasil pembelajaran. 5. Menggalakkan proses inkuiri murid melalui kajian dan eksperimen.
5.
NEUROSAINS
teori belajar yang menekankan pada kinerja otak yaitu tentang bagaimana keseluruhan proses berfikir, proses berfikir juga mencakup hal yang luas dari proses berfikir tersebut menghasilkan pengetahuan,
Teori ini mempelajari mengenai otak dan seluruh fungsifungsi syaraf. Neurosains merupakan bidang ilmu yang mengkhususkan pada studi sainstifik dari sistem saraf. Hal ini sangat penting terutama dalam proses belajar dan pembelajaran karena mampu atau tidaknya seseorang dalam menangkap informasi atau ilmu pengetahuan yang
sikap, dan perilaku atau tindakan.
disampaikan ditentukan oleh kesiapan otak untuk menagkap informasi atau ilmu pengetahuan tersebut jika otak tidak siap maka proses pembelajaran tidak akan pernah terjadi tentang bagaimana teori kerja otak atau neurosciense.
REFERENSI https://kognitifkelasb.wordpress.com/2016/09/20/teori-neurosains/
http://mydekperen.blogspot.com/ https://id.wikipedia.org TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN (UNIVERSITAS TERBUKA)
NAMA : SRI GAYATRI RUDIYANTO KELAS : PAUD’A NIM : 1805125027...