Title | Hubungan Persepsi dan Religiusitas terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Tanpa Label Halal |
---|---|
Author | F. Niswah |
Pages | 21 |
File Size | 2.3 MB |
File Type | |
Total Views | 214 |
MEIS__________________ Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 5 No. 1 Januari – Juni 2018 Hubungan Persepsi dan Religiusitas terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Tanpa Label Halal Farokhah Muzayinatun Niswah Program Studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam, Sekolah Kajian Stratejik dan G...
Accelerat ing t he world's research.
Hubungan Persepsi dan Religiusitas terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Tanpa Label Halal Farokhah M U Z A Y I N A T U N Niswah Jurnal Middle East and Islamic Studies
Cite this paper
Downloaded from Academia.edu
Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles
Related papers
Download a PDF Pack of t he best relat ed papers
FAKT OR-FAKT OR YANG MEMPENGARUHI INT ENSI PEMBELIAN KOSMET IK HALAL (SURVEY PA… Reza Andhika
ANALISIS PENGARUH BRAND AWARENESS, NORMA SUBYEKT IF, KEYAKINAN LABEL HALAL T ERHADAP B… Adhiyoda Prasat ya Prosiding Seminar Nasional ABEC ke-7 Marlon Sibarani, Yuda Put ra, Cint ya Sit anggang, Nurul Fat iha, Arlina Prat iwi, Nada Nurdiana, Nurlinda Nu…
MEIS__________________
Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 5 No. 1 Januari – Juni 2018
Hubungan Persepsi dan Religiusitas terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Tanpa Label Halal Farokhah Muzayinatun Niswah Program Studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam, Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia Email: [email protected] Abstract Muslims need to consume halal goods, both food and non-food, including cosmetic. Although the majority of Indonesia’s population is muslim, but there are just a few of cosmetics are halal certified. Some studies also revealed that muslim awareness of non-food halal products such as cosmetics is still low. The purpose of this study is to determine the factors that influence muslim consumer’s purchase decision of cosmetics without halal label in Indonesia. This research is quantitative research with 104 females who are muslim and use cosmetics without the halal label as sample. The data were collected by using a four-point Likert scale questionnaire, then analyzed by multiple linear regression. The result show that perception significantly influences the decision to purchase cosmetics without halal label, whereas religiosity does not. The relationship between perception and purchase decision is positive, while religiosity and purchase decision is negative. Keywords: Cosmetics without halal label, Perception, Purchase decision, Religiosity
senantiasanya mendapat ridha-Nya. Pada
PENDAHULUAN Indonesia dengan
mayoritas
merupakan
negara
penduduk
muslim
dasarnya,
hukum
ibadah
(hubungan
manusia dengan Allah) adalah haram
terbesar di dunia dengan 86% dari total
kecuali
terdapat
dalil
penduduknya beragama Islam (Coomans,
memerintahkannya,
2014). Sebagai pemeluk agama Islam yang
muamalah (hubungan manusia dengan
taat, umat Islam diwajibkan menjalankan
makhluk lain) adalah boleh kecuali terdapat
perintah dan menjauhi larangan agama.
dalil yang melarangnya. Salah satu bentuk
Semua urusan manusia di bumi ini diatur
muamalah adalah kegiatan konsumsi.
sedangkan
yang hukum
Islam telah menetapkan aturan-
oleh Allah. Persoalan dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali semua telah
aturan
tentang
bagaimana
kegiatan
tercantum dalam Al-Quran dan Al-Hadits
konsumsi seharusnya dilakukan. Umat
sebagai pedoman manusia agar bertindak
muslim diperintahkan oleh Allah untuk
sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh
mengonsumsi makanan yang hallalan
Allah, sehingga manusia tidak tersesat dan
thoyyiban, yaitu makanan yang tak hanya
47
MEIS__________________
Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 5 No. 1 Januari – Juni 2018
halal tapi juga baik (Al-Qur’an surat Al-
secara mudah dapat kita ketahui dari ada
Baqarah ayat 168 dan Al-Maidah ayat 88)
atau tidaknya label halal yang menempel
dan tidak boleh berlebih-lebihan karena
pada produk tersebut. Lembaga yang
Allah tidak menyukai yang berlebihan (Al-
mempunyai wewenang untuk memberikan
Quran surat Al-An’am ayat 141 dan Al-
logo atau label halal pada suatu produk di
A’raf ayat 31). Halal dalam bahasa Arab
Indonesia adalah Lembaga Pengkajian
artinya adalah diizinkan. Bagi orang Islam,
Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majlis
kata halal berarti dizinkan oleh hukum
Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
Islam, sedangkan bagi orang selain Islam
Kegiatan
konsumsi
mempunyai
kata halal ditujukan pada sesuatu yang
lingkup ruang yang luas. Selain makanan
cocok untuk dikonsumsi orang Islam
dan minuman, kosmetik juga tidak dapat
(Ashadi, 2015). Halal dan haram atas
dipisahkan dari kegiatan konsumsi. Sama
sesuatu
yang
halnya dengan mengonsumsi makanan dan
memutuskan, tetapi dari Al-Qur’an yang
minuman, produk kosmetik yang kita
merupakan perintah dari Allah SWT. Halal
gunakan harus halal. Namun ternyata masih
berarti barang tersebut tidak termasuk
banyak produk kosmetik yang beradar
barang yang dilarang oleh Allah. Barang
tanpa label halal. Berdasarkan Ir Hj. Muti
yang diharamkan Allah untuk dikonsumsi
Arintawati, M.Si (wakil direktur LPPOM
di antaranya adalah bangkai, darah, babi,
MUI), kosmetik bersertifikat halal yang
dan hewan yang tidak disembelih tanpa
beredar di pasaran kemungkinan maksimal
menyebut nama Allah, yang tercekik, yang
hanya terdapat 10% (Aulia, 2011 dalam
dipukul, yang terjatuh, yang ditanduk dan
Kusumawati dan Herlina, 2014). Endah
yang diterkam binatang buas, kecuali
(2014) juga mengemukakan bahwa hanya
sempat untuk disembelih (Al-Qur’an surat
terdapat 41 merek kosmetik yang sudah
Al-Maidah ayat 3).
memiliki sertifikat halal dari LPPOM MUI,
bukanlah
manusia
Produk makanan, kosmetik dan
sementara lainnya (umumnya merupakan
farmasi banyak yang menggunakan bagian
produk luar negeri) belum bersertifikat
tubuh dari babi, baik sedikit ataupun
halal. Tingginya jumlah kosmetik tanpa
banyak.
dilarang
label halal yang beredar memengaruhi
memakan daging babi dan juga turunannya
masyarakat dalam memutuskan untuk
karena termasuk dosa. Halal berlaku pada
membeli kosmetik tersebut. Banyaknya
setiap bahan tunggal, perkakas, aktivitas
jumlah kosmetik tanpa label halal yang
dan prosedur. Kehalalan suatu produk
beredar dan mayoritas penduduk Indonesia
Seorang
muslim
48
MEIS__________________
Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 5 No. 1 Januari – Juni 2018
yang
beragama
kemungkinan
Islam
besar
memberikan
bahwa
rendah, komposisi atau bahan dari kosmetik
banyak
itu sendiri yang memengaruhi konsumen
konsumen muslim mengonsumsi kosmetik
untuk memutuskan membeli suatu produk
tanpa label halal.
kosmetik. Abd Rahman et al. (2015) juga
Para pemuda muslim mengikuti perkembangan
zaman
dan
teknologi,
menemukan bahwa terdapat perbedaan antara sikap konsumen terhadap produk
sehingga dalam kegiatan konsumsi pun
kosmetik
juga terpengaruh oleh budaya dari luar
Penelitian-penelitian
negeri (Young, 2010). Mereka memahami
memperkuat dugaan penulis bahwa masih
konsep halal dan menyadarinya, namun
banyak konsumen muslim yang membeli
kurang
konsumsi
kosmetik tanpa label halal. Terdapat
mereka halal atau tidak (Rasyid, 2010). Hal
beberapa penelitian yang sudah meneliti
tersebut terjadi karena dominasi penduduk
tentang keputusan pembelian terhadap
muslim telah memengaruhi mereka untuk
kosmetik halal, tetapi belum ditemui
menganggap bahwa produk yang mereka
adanya penelitian yang tentang hubungan
konsumsi halal. Banyak konsumen muslim
persepsi
Indonesia berganggapan bahwa jika yang
keputusan pembelian kosmetik tanpa label
menjual suatu produk bergama Islam maka
halal oleh muslimah di Indonesia, sehingga
produk tersebut pasti halal. Padahal suatu
penelitian
produk dapat dipastikan kehalalannya
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hanya melalui label halal yang tertera
pengaruh dan hubungan antara persepsi dan
dalam kemasan produk tersebut.
religiusitas terhadap keputusan pembelian
berhati-hati
apakah
Kesadaran orang muslim terhadap
halal
dan
ini
dan
makanan tersebut
religiusitas
memiliki
halal.
semakin
terhadap
keterbaruan.
oleh konsumen muslim di Indonesia.
makanan halal berbeda dengan kosmetik halal. Endah (2014) dalam penelitiannya
Keputusan Pembelian, Persepsi, dan
mengemukakan
Religiusitas
bahwa
kesadaran
konsumen terhadap produk non-makanan
Sebelum
kegiatan
konsumsi,
halal masih rendah. Kesadaran konsumen
kegiatan pembelian atas suatu produk
muslim untuk memeriksa apakah ada label
dilakukan dimana proses pengambilan
halal yang tercantum pada produk masih
keputusan untuk membeli atau tidak
rendah. Hasyim dan Rosidah (2014)
membeli
memperkuat hasil penelitian Endah bahwa
Pengambilan keputusan untuk membeli
kesadaran terhadap kosmetik halal masih
suatu barang oleh konsumen merupakan
produk
tersebut
terjadi.
49
MEIS__________________
Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 5 No. 1 Januari – Juni 2018
proses
keterlibatan
seseorang
untuk
sumber
mengadopsi suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan serta keinginannya (Kusumawati
&
Herlina,
pengalaman
(penanganan,
pemeriksaan, pemakaian produk). c.
2014).
Evaluasi
alternatif,
menggunakan
informasi
konsumen untuk
Keterlibatan seseorang akan menghasilkan
mengevaluasi merek alternatif pada
respon kognitif yaitu menyadari dan
beberapa pilihan.
mengetahui,
respon
afektif
yaitu
menyenangi
dan
memilih,
dan
memutuskan untuk membeli merek
menimbulkan respon konatif yaitu niat
yang paling disukai, tetapi dua faktor
membeli dan perilaku membeli. Sebelum
bisa berada antara niat pembelian dan
memutuskan untuk memilih suatu produk,
keputusan pembelian.
konsumen akan melalui 5 tahapan, yaitu pengenalan
kebutuhan,
pencarian
d.
e.
Keputusan
pembelian,
konsumen
Perilaku pascapembelian, konsumen melakukan tindakan lanjutan setelah
informasi, penilaian pilihan, pengambilan
pembelian,
keputusan
kepuasan mereka. Jika mereka merasa
pembelian
dan
perilaku
konsumen pasacapembelian (Kotler dan
puas,
Amstrong, 2008):
kembali.
a.
Pengenalan kebutuhan, pada tahap awal
ini
konsumen
menyadari
kebutuhan apa yang harus mereka penuhi. b.
informasi,
konsumen
mencari informasi sebanyak mungkin tentang kebutuhan yang harus mereka penuhi. Informasi dapat diperoleh dari berbagai
sumber,
seperti
sumber
pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan),
sumber
wiraniaga,
situs
komersial web,
(iklan,
penyalur,
kemasan, tampilan), sumber publik (media massa, organisasi, pemeringkat konsumen, pencarian internet, dan
pembelian
akan
tingkat
dilakukan
Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi perilaku pembelian pada
konsumen.
konsumen
Pencarian
berdasarkan
Perilaku
menurut
Kotler
pembelian (2005)
dipengaruhi oleh empat faktor yaitu faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Budaya meliputi nilai-nilai dasar, persepsi, preferensi dan perilaku yang dipelajari seseorang dari keluarga dan institusi penting lainnya. Subbudaya adalah "budaya di dalam budaya" yang mempunyai nilai dan gaya hidup berbeda dan bisa didasarkan pada hal apa pun mulai dari usia sampai kelompok
50
MEIS__________________
Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 5 No. 1 Januari – Juni 2018
etnis. Orang dengan karakteristik budaya
Salah
dan subbudaya yang berbeda mempunyai
memengaruhi pilihan konsumen adalah
preferensi produk dan merek yang berbeda.
nilai yang dirasakan (perceived value)
Faktor sosial juga mempengaruhi perilaku
(Zeithaml,
pembeli. Kelompok referensi seseorang
seringkali didasarkan pada persepsi mereka
seperti keluarga, teman-teman, organisasi
tentang kenyataan, bukan pada kenyataan
sosial,
dapat
itu sendiri. Terbentuknya sebuah persepsi
memengaruhi pilihan produk dan merek
dari seseorang terhadap sebuah objek tidak
dengan kuat. Faktor pribadi, meliputi usia,
terjadi secara langsung. Menurut Haroen
tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan
(2014), persepsi terjadi melalui beberapa
ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan
proses, yaitu proses kealaman atau proses
karakteristik
dapat
fisik yang terjadi ketika suatu stimulus
pembelian
ditangkap oleh alat indra manusia, proses
seseorang. Gaya hidup konsumen dan
fisiologis atau proses stimuli diteruskan
keadaan
juga
dari alat indra (reseptor) melalui saraf-saraf
merupakan pengaruh penting terhadap
sensoris, proses psikologis atau proses
keputusan pembelian. Faktor psikologi
timbulnya kesadaran individu tentang
yang terdiri dari empat faktor psikologi
stimulus yang diterima reseptor, dan proses
utama,
persepsi berupa tanggapan atau perilaku.
asosiasi
professional
pribadi
mempengaruhi
keputusan
ekonomi
yaitu
lainnya
seseorang
motivasi,
persepsi,
pembelajaran dan keyakinan serta sikap juga memengaruhi keputusan pembelian.
satu
faktor
1988).
penting
Persepsi
yang
individu
Selain persepsi, agama juga dapat memengaruhi
seseorang
dalam
Persepsi menjadi salah satu faktor
memutuskan suatu pembelian barang atau
psikologi utama yang dapat memengaruhi
jasa, seperti yang dinyatakan Rangkuti
keputusan pembelian seorang konsumen.
(2013) tentang salah satu faktor yang
Persepsi
memengaruhi
bagaimana
secara sesorang
sederhana
adalah
melihat
sesuatu.
perilaku
pembelian
konsumen adalah faktor sosial yang
Persepsi seseorang terhadap suatu objek
terdapat
bisa sama atau berbeda. Persepsi adalah
Aktifitas beragama yang erat berkaitan
pandangan seseorang terhadap lingkungan
dengan religiusitas, bukan hanya terjadi
sekitarnya dan bagaimana ia menyikapinya.
ketika melakukan ritual (ibadah) tetapi juga
Persepsi berangkat dari rangsangan visual
aktivitas lain yang didorong kekuatan batin
yang diterima seseorang (Haroen, 2014).
(Ancok, 1995). Tanggapan, pengamatan,
Persepsi yang dimaksud adalah perceived.
pemikiran,
unsur
agama
perasaan
dan
di
dalamnya.
sikap
akan
51
MEIS__________________
Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 5 No. 1 Januari – Juni 2018
ketaatan
yang
diwarnai
oleh
rasa
Kosmetik Tanpa Label Halal
keagamaan disebut religiusitas (Ayahdi,
Kehalalan suatu produk secara
2001). Religiusitas dapat dilihat dari
mudah dapat kita ketahui dari ada atau
aktivitas
kehidupan
tidaknya label halal yang menempel pada
sehari-hari yang dilaksanakan secara rutin
produk tersebut. Labelisasi halal adalah
dan konsisten.
label yang memberikan informasi bahwa
beragama
Agama
dalam
merupakan
fondasi
produk tersebut benar-benar halal dan
terpenting dari budaya yang memengaruhi
nutrisi-nutrisinya tidak mengandung unsur-
kebiasaan konsumen, sikap dan nilai.
unsur yang diharamkan secara syariah
Agama berdampak pada kehidupan sehari-
sehingga produk tersebut dapat dikonsumsi
hari baik pada konsumsi maupun secara
(Astogini et al., 2011). Label memiliki
budaya (Asih, 2015). Komitmen agama dan
beberapa fungsi, yaitu mengidentifikasi
kepercayaan memengaruhi perasaan dan
produk,
sikap seseorang terhadap konsumsi (Jamal,
menjelaskan produk, dan mempromosikan
2003). Beberapa perilaku konsumsi terkait
pro...