Ilmu Bedah Khusus Veteriner "Bedah Tumor" PDF

Title Ilmu Bedah Khusus Veteriner "Bedah Tumor"
Author Ihsanul Firdaus
Pages 15
File Size 320.9 KB
File Type PDF
Total Downloads 196
Total Views 355

Summary

TUGAS MATA KULIAH ILMU BEDAH KHUSUS VETERINER TEKNIK OPERASI TUMOR Nama Anggota Ihsanul Firdaus 1509005032 Yessie Yulianda 1509005035 Fuady Muslih 1509005036 I Gusti Ngurah Dwipayana Putera 1509005037 Muh. Amiruddin 1509005039 LABORATORIUM BEDAH VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYAN...


Description

TUGAS MATA KULIAH ILMU BEDAH KHUSUS VETERINER

TEKNIK OPERASI TUMOR

Nama Anggota

Ihsanul Firdaus

1509005032

Yessie Yulianda

1509005035

Fuady Muslih

1509005036

I Gusti Ngurah Dwipayana Putera

1509005037

Muh. Amiruddin

1509005039

LABORATORIUM BEDAH VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2018

RINGKASAN

Tumor atau neuplasma dapat diartikan sebagai suatu pertumbuhan abnormal dan tidak terkontrol jaringan yang mengalami transformasi atau perubahan pada satu atau lebih tempat utama dalam tubuh inang Penyakit degeneratif ini merupakan salah satu penyakit pada hewan piara, khususnya anjing dan kucing yang sering ditemui di lapangan •Pada umumnya penyakit tumor ini diobati dengan cara operasi dan biasanya akan muncul kembali setelah lebih dari

6 bulan. Penelitian terdahulu telah berhasil menguji secara in vitro aktivitas

antiproliferasi ekstrak tanaman. yang dikombinasi dengan rekombinan interferon anjing (rCaIFN). Fenomena di atas meng-indikasikan suatu harapan baru bagi penanganan dan pengobatan penyakit tumor, khususnya pada hewan anjing dan kucing yang juga dapat diterapkan nantinya pada manusia. Oalam penelitian ini digunakan. 21 ekor kelinci betina yang dibagi ke dalam 7 kelompok per-lakuan yang masing-masing terdiri atas 3 ekor kelinci, yaitu : A.kelompok kontrol negatif,, B. operasi, preventif dan C kuratif curcumin,

SUMMARY

Tumors or neuplasm can be interpreted as an abnormal growth and uncontrolled tissue that undergoes transformation or changes in one or more main places in the host's body. This degenerative disease is one of the diseases in pets, especially dogs and cats that are often encountered in the field. This tumor is treated by surgery and will usually reappear after more than 6 months. Previous research has successfully tested in vitro the antiproliferation activity of plant extracts. which is combined with recombinant interferon dogs (rCaIFN). The above phenomenon indicates a new hope for the handling and treatment of tumor diseases, especially in dogs and cats which can also be applied later in humans. In this study it was used. 21 female rabbits were divided into 7 treatment groups, each consisting of 3 rabbits, namely: A. negative control group, B. operation, preventive and C curative curcumin.

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehendak dan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas paper kelompok Ilmu Bedah Khusus Veteriner sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Tugas paper ini berjudul “TEKNIK OPERASI TUMOR”. Paper ini dibuat demi menyelesaikan syarat tugas kelompok dari mata kuliah Ilmu Bedah Khusus Veteriner. Dengan paper ini diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami tentang bedah daerah kepala dan leher serta perlakuan sebelum dan sesudah operasi dilakukan Segala kritik dan saran sangat diharapkan oleh kami demi perbaikan paper menjadi lebih baik dan benar. Demikian tugas ini kami susun. Kami berharap semoga paper ini bermanfaat, dan dapat memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Bedah Khusus Veteriner. Akhir kata, kami ucapkan terimakasih.

Denpasar, 13 November 2018

Penulis

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL Ringkasan & Summary .......................................................................................................... i Kata Pengantar ....................................................................................................................... ii Daftar Isi ............................................................................................................................... iii Daftar Gambar ..................................................................................................................... iv Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 1 Bab II Tujuan Dan Manfaat 2.1 Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2 2.2 Manfaat Penulisan ................................................................................................... 2 BAB III Tinjauan Pustka 3.1 Penyebab Tumor ....................................................................................................... 3 3.2 Jenis Tumor .............................................................................................................. 3 Bab IV Pembahasan 4.1 Manajemen Pre Operasi ......................................................................................... 5 4.2 Teknik Operasi ....................................................................................................... 6 4.3 Manajemen Pasca Operasi .................................................................................... 10 Bab V Penutupan Simpulan dan Saran ............................................................................................................ 11 Daftar Pustaka .................................................................................................................... 12 Lampiran

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gingiva tumor mandibula ...................................................................................... 3 Gambar 2. Tumor kornea......................................................................................................... 3 Gambar 3. Tumor kulit ............................................................................................................ 3 Gambar 4. Tumor tulang ......................................................................................................... 3 Gambar 5 . Tumor vagina ........................................................................................................ 4 Gambar 6. Tumor testis ........................................................................................................... 4 Gambar 7. Tumor serviks ........................................................................................................ 4 Gambar 8. Tumor Angioma..................................................................................................... 4 Gambar 9. Tumor Limpa ......................................................................................................... 4 Gambar 10. Tumor Ovary ....................................................................................................... 4 Gambar 11. Di lakukan insisi pada kulit pada bagian atas umbilicalis ................................... 6 Gambar 12. Incisi kedua pada muskulus dan peritoneum ....................................................... 6 Gambar 13. Setelah rongga peritoneum terbuka, cari limpa pada daerah kiri lambung ......... 6 Gambar 14. Limpa dikeluarkan dari rongga abdomen ............................................................ 6 Gambar 15. Limpa diidentifikasi ............................................................................................. 6 Gambar 16. Memilih pembuluh darah yang ingin diligasi ...................................................... 7 Gambar 17. Ligasi pembuluh darah yang menuju bagian limpa yang akan dibuang .............. 7 Gambar 18. Penutupan operasi ................................................................................................ 7

iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Tumor atau neuplasma dapat diartikan sebagai suatu pertumbuhan abnormal dan tidak terkontrol jaringan yang mengalami transformasi atau perubahan pada satu atau lebih tempat utama dalam tubuh inang. Penyakit degeneratif ini merupakan salah satu penyakit pada hewan piara, khususnya anjing dan kucing yang sering ditemui di lapangan ( gunanti,dkk 2009). Tumor merupakan penyakit degeneratif yang sering menyerang pada hewan piara khususnya anjing dan kucing. Pada umumnya penyakit tumor ini diobati dengan cara operasi. Namun, kasus tumor ini biasanya bisa muncul kembali setelah lebih dari 6 bulan. Persentasi kejadian penyakit tumor pada hewan, terutama anjing, cukup tinggi. Hingga saat ini, penanggulangan penyakit tumor umumnya dilakukan dengan tindakan operasi, penggunaan radiasi , kemoterapi. Sistem pengobatan dengan kemoterapi

dan

radiasi

memiliki

be-berapa

kelemahan, antara lain karena sifat toksiknya dapat menurunkan fungsi fisiologis organ-organ tubuh lainnya.Penyakit tumor atau neoplasma merupakan salah satu masalah dalam dunia medis yang sangat penting untuk segera ditangani. Penyebab tumor sangat bervariasi dan sangat

komplek sehingga dalam penanganannya pun sangat sulit, apalagi biasanya hewan

yang terkena penyakit ini dibawa ke dokter hewan setelah stadium lanjut. Pada umumnya penyakit tumor

ini diobati dengan cara operasi (mastektomi) dan

biasanya akan muncul kembali setelah lebih dari 6 bulan. Penelitian terdahulu (Hibah Bersaing XI tahun 2003-2004) telah berhasil menguji secara in vitro aktivitas antiproliferasi dari ekstrak tanaman (nusa indah, blustru dan temu putih) yang dikombinasi dengan rekombinan interferon anjing (rCaIFN) dengan menggunakan sel lestari tumor K-569 dan MCM-B2. Tampak bahwa kombinasi ekstrak ketiga tanaman terpilih (nusa indah, blustru, dan temu putih) dengan rCaIFN memiliki aktivitas yang sinergis dalammenghambat pro-liferasi sel t umor secara in vitro.

1.2. Rumusan Masalah 1.2.1. Apa yang dimaksud dengan Tumor? 1.2.2. Bagaimana manajemen pre operasi Tumor? 1.2.3. Bagaimana teknik operasi Tumor ? 1.2.4. Bagaimana manajemen pasca operasi Tumor? 1

BAB II TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu : 1. untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Tumor 2. mengetahui manajemen pre operasinya 3. mengetahui teknik operasinya serta penanganannya pasca operasi.

2.2 Manfaat Penulisan Sebagai bahan acuan untuk pembelajaran bagi mahasiswa dalam melakukan tindakan operasi Tumor sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan operasi ini dengan prosedur yang baik dan benar dengan tujuan yang tepat.

2

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Penyebab Tumor Penyebab tumor dapat disebabkan oleh factor intrinsic dan factor ekstrinsik. Faktor intrinsic merupakan factor penyebab yang berasal dari tubuh hewan itu sendiri yaitu keturunan, umur, pigmen, dan lain-lain. Sedangkan factor ektrinsik merupakan penyebab yang berasal dari luar tubuh, diantaranya yaitu bahan kimia (1,2,5,6 dibenzanthracene, 3methyleholantherence dan lain-lain), hormone, iritasi, sinar ultraviolet, iradiasi, parasite, virus, dan lain-lain) Diagnosa tumor umumnya berdasarkan pemeriksaan mikroskopis, baik dengan teknik biopsy ataupun dengan sitology eksfoliatif. Radiografi, USG, evaluasi darah dan tes diagnostic lainnya juga dapat membantu dalam menentukan apakah kanker baru muncul atau sudah menyebar. Anjing usia tua lebih cenderung menderita kanker dibandingkan yang muda dan ras tertentu rentan terhadap jenis kanker tertentu. Boxer, Bostonterrier dan Golden Retriever adalah jenis ras yang paling sering mengembangkan tumor sel mastosit (mast cell tumor). Ras besar seperti Great dan esdan Saint Bernard cenderung menderita kanker tulang dari pada ras kecil 3.2 Jenis Jenis Tumor

i

3

4

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Manajemen Pre Operasi 1.) Alat dan bahan operasi: Alat : stetoskop, thermometer, benang silk, catgut, SWAT, wounder dust preparat antibiotic,, jarum,benang, spoit dan syringe, kapas, tampon, alat bedah minor, kain kassa, dan plester. Bahan : atropine, ketamin, diazepam, penisilin, alcohol 70%, iodium tincture 3%. 2.) Metode operasi: Preparasi ruang operasi Ruang operasi, meja dan perlengkapannya dibersihkan. Desinfeksi ruangan dan perlengkapan dengan desinfektan, fumigasi ruangan dengan formalin 10% dan KMnO4 1% dengan perbandingan 1:2, dilakukan semalam sebelum operasi. Desinfeksi meja dengan alcohol 10% kemudian di lap memutar dari tengah meja kearah luar. Preparasi alat Alat-alat yang digunakan harus disterilisasi dahulu. Alat dicuci dengan sabun, disikat dan dibilas dengan air kemudian dikeringkan. Setelah itu dimasukan ke dalam bak instrument bersama needle, tampon, kassa, serta ditutup dan dibungkus dengan kain, lalu masukkan ke autoclave selama 1 jam. Preparasi hewan Pemeriksaan signalement dan status present, dan Sebelum diberikan anestetika umum, pasien yang telah diperiksa keadaan fisik dan keadaan darah rutin dipuasakan selama 812 jam. Hewan dimandikan dan dilakukan pencukuran bulu pada daerah operasi. Berat badan pasien ditimbang untuk menentukan dosis obat yang digunakan. Preparasi operator Operator diwajibkan memakai masker dan tutup kepala, mencuci tangan dan disikat dai ujung kuku sampai siku dan dibilas ± 5 kali lalu dilap, memakai baju operasi, dan sarung tangan. Preoperasi Atropine sulfat dengan dosis 0.04 mg/kg BB yang diberikan secara sub kutan yang berfungsi sebagai premedikasi. Ketamin HCL 10% dengan dosis 10 mg/kg BB dan Xylazin HCL 10 % dengan dosis 2 mg/kg BB dikombinasikan dalam satu spuit yang berfungsi sebagai anestetika umum yang diberikan secara intramuscular. 5

4.2. Teknik Operasi Pasien yang telah teranestesi diletakkan pada posisi dorsal recumbency pada meja operasi, daerah operasi didesinfeksi dengan iodium tincture 3 % secara sirkuler. Pemasangan kain drapping pada daerah operasi kecuali daerah yang dilalui pisau operasi. Incisi pertama dilakukan pada kulit sepanjang 4-6 cm pada bagian atas umbilicalis, preparer antara kulit dan fascia untuk mendapatkan linea alba. Kemudian incisi kedua pada muskulus dan peritoneum.

Setelah rongga peritoneum terbuka, cari limpa pada daerah kiri lambung dan dikeluarkan dari rongga abdomen, kemudian letakkan limpa diatas drapping. Perhatikan bagian limpa yang akan dibuang dan lakukan ligasi pada pembulu darah yang menuju bagian limpa yang akan dibuang, kemudian baru injeksikan adrenalin. Pada bagian yang akan dipotong kapsulanya ditekan-tekan menggunakan telunjuk dan ibu jari, pasang doyen clamp melintang pada daerah yang ditekan, kemudian pasang lagi 2 doyen clamp dikiri dan kanan doyen clamp pertama.

6

Doyen clamp ditengah dibuka, kemudian lakukan pemotongan limpa dari ujung distal doyen clamp. Jahit kapsulanya dengan benang catgut chromic. Doyen clamp yang terpasang dilepaskan, bersihkan darah dengan tampon dan masukkan limpa kembali kerongga abdomen. Lakukan penjahitan peritoneum dengan benang cotton (simple interrupted) dan muskulus dengan fascia dengan benang plain catgut (simple continous). Kulit dijahit dengan benang cotton dengan pola jahitan simple interrupted. Bersihkan daerah operasi dan berikan iodium tincture 3 % dan injeksikan penicillin oil kedalam luka tersebut.

Gambar 18. Penutupan Operasi

7

4.3 Perawatan Pasca Operasi Hewan ditempatkan pada lingkungan/kandang yang bersih, diamati terus selama 7 hari berturut-turut, begitu juga dengan pemberian obat juga dilakukan selama 7 hari. Adapun obatobat yang diberikan sebagai berikut; 1. Amoxan 2. Ponstan 3. Dexamethason 4. B-plex 5. Bioplacenton Salp Pertautan tepi luka sebenarnya langsung terjadi sebagai respon untuk mengembalikan tubuh pada keadaaan normal, dimana terjadi regenerasi jaringan yang telah mengalami kerusakan. Pada hari ke 6 sampai hari ke-7, luka mulai mengering. Luka Operasi ditangani secara tepat akan menyatu dengan sempurna antara 7 - 14 hari. Reaksi jaringan yang ditujukan proses penyembuhan luka yang meliputi kemerahan, kebengkakan dan cairan radang seperti yang dijelaskan diatas sangat dipengaruhi oleh jenis luka, infeksi bakteri patogen, pola jahitan dan tentu saja nutrisi esensial yang diperlukan untuk sintesis mekanisme radang dan kekeringan luka.

7

BAB V PENUTUPAN

5.1. Kesimpulan Tumor adalah adanya suatu pertumbuhan yang tidak terkendali pada suatu jaringan dalam tubuh individu atau suatu massa jaringan yang abnormal dimana pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasi dengan jaringan normal disekitarnya. Neoplasma dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu benigna ( tumor tenang) dan maligna (tumor ganas). Tindakan operasi sampai saat ini merupakan satu-satunya hal pertama dan terpenting dalam terapi tumor mulut. Tumor yang bersifat benign dapat dihilangkan dengan berbagai tehnik operasi tergantung pada lokasi tumornya. Sedangkan untuk tumor yang bersifat malignant dapat dilakukan tindakan operasi dengan diikuti terapi tambahan lainnya untuk menghambat pertumbuhan tumor.

5.2. Saran Saat ini operasi merupakan satu-satunya hal pertama yang dilakukan dalam menangani tumor, maka diharapakan agar pembaca mampu memahami teknik operasi yang akan dilakukan agar operasi dapat berjalan lancar serta tindakan terapi pasca bedah yang harus dilakukan.

8

DAFTAR PUSTAKA

Burhan,

Wulanto.

2012.

Tumor

Pada

Anjing

dan

Kucing.

http://penyakitanjing.blogspot.co.id /2012/12/sekilas-tentang-tumor-pada-anjing.html (diakses pada tanggal 13 Novemeber 2018) Nikita. 2013. Gejala-gejala Kanker Pada Anjing. http://anjingdijual.com/upload/img /2013/11/12/12112013135337-9790.jpg (diakses pada tanggal 13 Novemeber 2018) Murti, Krisna. 2015. Burkitt Lymphoma. Jurnal kedokteran dan kesehatan. Vol.2 No.2 hal: 150-156. Sudisma, I Gusti Ngurah, dkk.2006. Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi. Universitas Udayana....


Similar Free PDFs