ISTILAH PENTING DALAM PROSES SEDIMENTOLOGI PDF

Title ISTILAH PENTING DALAM PROSES SEDIMENTOLOGI
Author Luhur Moekti Prayogo
Pages 10
File Size 992.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 443
Total Views 683

Summary

ISTILAH PENTING DALAM PROSES SEDIMENTOLOGI TUGAS MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI NAMA: LUHUR MOEKTI PRAYOGO NIM: 12.03.4.1.1.00079 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA BANGKALAN 2015 1 1. Pengertian Alluvial Fan Dataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk akiba...


Description

Accelerat ing t he world's research.

ISTILAH PENTING DALAM PROSES SEDIMENTOLOGI Luhur Moekti Prayogo Universitas Trunojoyo Madura

Cite this paper

Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Kumpulan Pengert ian dan Jenis Sediment asi Al Al Kumpulan-kumpulan Pengert ian dan Jenis Sediment asi Al Al Aplikasi Penginderaan Jauh unt uk Geomorfologi di Daerah Selat an Ujunggent eng, Kabupat en Sukabumi Andry Qais

ISTILAH PENTING DALAM PROSES SEDIMENTOLOGI

TUGAS MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI

NAMA: LUHUR MOEKTI PRAYOGO NIM: 12.03.4.1.1.00079

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA BANGKALAN 2015

1

1. Pengertian Alluvial Fan Dataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk akibat proses-proses geomorfologi yang lebih didominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, curah hujan, angin, jenis batuan, topografi, suhu, yang semuanya akan mempercepat proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi diendapkan oleh air ketempat yang lebih rendah atau mengikuti aliran sungai. Dataran alluvial menempati daerah pantai, daerah antar gunung, dan dataran lembah sungai. daerah alluvial ini tertutup oleh bahan hasil rombakan dari daerah sekitarnya, daerah hulu ataupun dari daerah yang lebih tinggi letaknya. Pada (Gambar 1.) berikut adalah menunjukkan Alluvial Fan.

Gambar 1. Alluvial Fan

Dataran aluvial contohnya adalah aluvial fan. Aluvial fan atau yang biasa disebut kipas aluvial adalah kenampakan pada mulut lembah yang berbentuk kipas yang merupakan hasil proses pengendapan atau merupakan akhir dari sistem erosideposisi yang dibawa oleh sungai yang mana rempah batuan dipindahkan dari bagian yang kedap air ke bagian yang lain. Atau dapat diartikan pula bila suatu sungai dengan muatan sedimen yang besar mengalir dari bukit atau pegunungan, dan masuk ke dataran rendah, maka akan terjadi perubahan gradien kecepatan yang drastis, sehingga terjadi pengendapan material yang cepat, yang dikenal sebagai kipas aluvial, berupa suatu onggokan material lepas, berbentuk seperti kipas, biasanya terdapat

2

pada suatu dataran di depan suatu gawir. Biasanya material kasar diendapkan dekat kemiringan lereng, sementara yang halus terendapkan lebih jauh pada pedataran.

2. Pengertian Lake Oxbow lake atau danau tapal kuda merupakan danau yang terbentuk bila sungai yang berkelok-kelok atau sungai meander melintasi daratan mengambil jalan pintas dan meninggalkan potongan-potongan yang akhirnya membentuk danau tapal kuda. Oxbow lake terbentuk dari waktu ke waktu sebagai akibat dari erosi dan sedimentasi dari tanah disekitar sungai meander. Berikut pada (Gambar 2.) menunjukkan Oxbow Lake.

Gambar 2. Oxbow Lake

3. Pengertian Levee Tanggul sungai merupakan bentukan dari proses fluvial yaitu sebuah bentukan berupa gundukan yang terdapat di sepanjang tepian sungai. Pembentukannya dari sedimentasi material yang terangkut oleh arus sungai kemudian terendapkan yang merupakan proses bentukan alami, sedangkan bentukan yang berupa pengaruh manusia merupakan artificial form. Tanggul sungai berfungsi untuk mencegah banjir ketika debit air berlebih. Tanggul sungai banyak terdapat pada dataran alluvial yang sering terjadi banjir, misalnya di Sungai progo.

3

Gambar 3. Levee

4. Pengertian Braided Stream Sungai teranyam merupakan bentukan asal proses fluvial berupa sungai yang saling terpisah membentuk seperti anyaman kemudian bergabung kembali pada bagian yang lain oleh adanya gosong sungai. Terbentuk pada bagian hilir sungai yang memiliki slope hampir datar – datar, alurnya luas dan dangkal. terbentuk karena adanya erosi yang berlebihan pada bagian hulu sungai sehingga terjadi pengendapan pada bagian alurnya dan membentuk endapan gosong tengah. Karena adanya endapan gosong tengah yang banyak, maka alirannya memberikan kesan teranyam. Keadaan ini disebut juga anastomosis( Fairbridge, 1968). Tipe sungai teranyam dapat dibedakan dari sungai kekelok dengan sedikitnya jumlah lengkungan sungai, dan banyaknya pulau-pulau kecil di tengah sungai yang disebut gosong. Sungai teranyam akan terbentuk dalam kondisi dimana sungai mempunyai fluktuasi dischard besar dan cepat, kecepatan pasokan sedimen yang tinggi yang umumnya berbutir kasar, tebing mudah tererosi dan tidak kohesif (Cant, 1982). Biasanya tipe sungai teranyam ini diapit oleh bukit di kiri dan kanannya. Endapannya selain berasal dari material sungai juga berasal dari hasil erosi pada bukit-bukit yang

4

mengapitnya yang kemudian terbawa masuk ke dalam sungai. Runtunan endapan sungai teranyam ini biasanya dengan pemilahan dan kelulusan yang baik, sehingga bagus sekali untuk batuan waduk (reservoir). Berikut adalah gambar dari Brainded Stream.

Gambar 4. Braided Stream Umumnya tipe sungai teranyam didominasi oleh pulau-pulau kecil (gosong) berbagai ukuran yang dibentuk oleh pasir dan krikil. Pola aliran sungai teranyam terkonsentrasi pada zona aliran utama. Jika sedang banjir sungai ini banyak material yang terbawa terhambat pada tengah sungai baik berupa batang pepohonan ataupun ranting-ranting pepohonan. Akibat sering terjadinya banjir maka di sepanjang bantaran sungai terdapat lumpur yang mengusai hampir di sepanjang bantaran sungai. Sungai teranyam umumnya terdapat pada daerah datar dengan energi arus alirannya lemah dan batuan di sekitarnya lunak. Sungai tipe ini bercirikan debit air dan pengendapan sedimen tinggi. Daerah yang rata menyebabkan aliran dengan mudah belok karena adanya benda yang merintangi aliran sungai utama. 5. Pengertian Flood Plain Dataran banjir berupa dataran yang luas yang berada pada kiri kanan sungai yang terbentuk oleh sedimen akibat limpasan banjir sungai tersebut. Umumnya berupa pasir, lanau, dan lumpur.

5

Dataran banjir merupakan bagian terendah dari floodplain. Ukuran dan bentuk dari dataran banjir ini sangat tergantung dari sejarah perkembangan banji, tetapi umumnya berbentuk memanjang (elongate). Endapan dataran banjir (floodplain) biasanya terbentuk selama proses penggenangan (inundations).

Gambar 5. Flood Plain

Gambar 6. Flood Plain Umumnya Endapan dataran banjir ini didominasi oleh endapan suspensi seperti lanau dan lumpur, meskipun kadang-kadang muncul batupasir halus yang terendapkan oleh arus yang lebih kuat pada saat puncak banjir. Kecepatan pengendapannya pada umumnya sangat rendah, berkisar antara 1 dan 2 cm lapisan lanau-lempung per periode banjir (Reineck dan Singh, 1980).

6

Endapannya mengisi daerah relatif datar pada sisi luar sungai dan kadangkadang mengandung sisa tumbuhan serta terbioturbasikan oleh organisme-organisme. Di Indonesia, dapat ditemukan di Kecamatan kretek Kab. Bantul, yang merupakan dataran banjir dari Sungai Opak. 6. Pengertian Meandering River Meander adalah bentuk sungai yang berkelok-kelok yang terjadi akibat adanya pengikisan dan pengendapan. Pembentukan meander diawali oleh aliran air sungai di hulu yang memiliki volume dan tenaga yang cukup kecil, sehingga pada bagian ini sungai belum mengalami pengikisan dan aliran sungai akan berusaha menghindari segala penghalang. Kemudian pada bagian tengah sungai dan hilir mulai terjadi pengendapan dan erosi secara terus-menerus. Air mulai mengalir dengan kecepatan yang berbeda, ketika mengalir pada lekukan pada suatu kelokan sungai.

Gambar 7. Meandering River Air yang melewati lekukan yang menjorok keluar (cut bank) akan menyebabkan terjadinya erosi secara terus-menerus. Cut bank merupakan zona tanah yang tererosi oleh aliran sungai dalam pembentukan meander. Sehingga erosi ke arah samping (erosi lateral) yang terjadi dalam waktu yang lama akan menyebabkan cut bank semakin melebar. Sementara itu, di sisi lekukan yang lain akan terjadi pengendapan yang menyebabkan terbentuknya point bar. Point bar merupakan proses 7

sedimentasi yang dominan di dalam alur sungai. Bentuk dan ukuran point bar bervariasi tergantung pada besarnya alur sungai serta berkembang pada bagian lengkung dalam (inner band) alur sungai. Fenomena ini bila terjadi secara berulang-ulang akan membentuk kelokan pada sungai. Dan apabila proses ini terjadi pada beberapa bagian sungai, maka akan membentuk sungai yang berkelok-kelok yang disebut sebagai meander. Bagianbagian dari meander antara lain :

a.Neck, yaitu bagian leher dari meander b.Spur, yaitu bagian kepala dari meander c.Undercut, yaitu bagian dari lengkung meander d.Slip off slope, yaitu bagian lengkung meander yang selalu mendapat sedimentasi.

8

DAFTAR PUSTAKA Charlton, Ro. 2008. Fundamentals of Fluvial Geomorphology. New York : Maddison Avenue. Kehew, Alan E dan Boettger, William M. 1986. Depositional Environmental of Braided Valley Aquifers in North Dakota. U.S : University of North Dakota Suharsono, Prapto. 1999. Identifikasi Bentuklahan dan Interpretasi Citra Untuk Geomorfologi.Fakultas Geografi:Universitas Gadjah Mada http://adityamulawardhani.blogspot.com/2009/02/bentang-alam-fluvial.html http://en.wikipedia.org/wiki/Floodplain http://en.wikipedia.org/wiki/Buried_valley http://en.wikipedia.org/wiki/Oxbow_lake http://en.wikipedia.org/wiki/Stream_capture

9...


Similar Free PDFs