IV. BATANG TARIK PDF

Title IV. BATANG TARIK
Author Laisa Isma
Pages 7
File Size 163.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 168
Total Views 253

Summary

IV. BATANG TARIK Komponen struktur yang mendukung beban aksial tarik maupun tekan sering dijumpai pada struktur rangka kuda-kuda. Gaya aksial tarik ataupun tekan memiliki garis kerja gaya yang sejajar dan berhimpit dengan sumbu panjang batang. Perencanaan komponen struktur dengan beban aksial tarik ...


Description

Accelerat ing t he world's research.

IV. BATANG TARIK laisa isma

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Teknik_ St rukt ur_ Bangunan_ Jilid_ 3_ Kelas_ 12_ Dian_ ariest adi_ 2008.pdf Pras Bowo SK SNI 03 -xxxx -2000 STANDAR NASIONAL INDONESIA SNI Nusadeka alt ira Tat a Cara Perencanaan Konst ruksi Kayu unt uk Bangunan Gedung Ahmad ANshory

IV. BATANG TARIK Komponen struktur yang mendukung beban aksial tarik maupun tekan sering dijumpai pada struktur rangka kuda-kuda. Gaya aksial tarik ataupun tekan memiliki garis kerja gaya yang sejajar dan berhimpit dengan sumbu panjang batang. Perencanaan komponen struktur dengan beban aksial tarik sangat singkat dan tidak serumit seperti pada perencanaan batang dengan beban tekan. Secara umum, perencanaan komponen struktur tarik bertujuan untuk mengetahui luas penampang batang minimum yang diperlukan. Apabila dimensi komponen struktur tarik telah ditetapkan, maka analisis berupa check terhadap luas tampang yang telah dipilih dapat dilakukan. Pada daerah sambungan, dimana terjadi pengurangan luas tampang kayu akibat penempatan alat sambung, distribusi tegangan tarik terjadi tidak secara merata. Tegangan tarik pada daerah dekat lubang bisa tiga kali lebih besar dari pada tegangan tarik neto seperti dapat dilihat pada Gambar 4.1. Oleh karena itu, maka perencanaan batang tarik harus didasarkan pada luas penampang neto (luas tampang kayu yang telah dikurangi luas alat sambung). Penurunan kuat tarik batang kayu akibat hadirnya lubang pernah diteliti oleh Awaludin (2002). Pada nilai banding luas lubang terhadap luas tampang kayu ( Ah/Ag) yang sama, penurunan kekuatan tarik akibat beberapa lubang berdiameter kecil ternyata lebih kecil dari pada batang tarik dengan lubang yang besar tetapi jumlahnya sedikit.

Konstuksi Kayu

44

 '

d r



3





4 2 2  d  3 d  2 16 4  2  4r r 

Gambar 4.1 Konsentarsi tegangan pada batang tarik berlubang (Pytel dkk, 1987)

I.

Perencanaan batang tarik Batang tarik harus direncanakan untuk memenuhi ketentuan

sebagai berikut:

Tu   t T’

(4.1)

Tu adalah gaya tarik terfaktor,  adalah faktor waktu (lihat Tabel

3.1), t adalah faktor tahanan tarik sejajar serat = 0,80, dan T’ adalah tahanan tarik.

1.

Tahanan tarik sejajar serat Tahanan tarik komponen struktur tarik konsentris ( T’) ditentukan pada penampang neto seperti pada Persamaan 4.2.

T’ = Ft’An

(4.2)

Ft’ = CM Ct Cpt CF Crt Ft

(4.3)

BAB 4 Batang Tarik

45

Dengan Ft’ adalah kuat tarik sejajar serat terkoreksi dan An adalah luas penampang neto. Kuat tarik sejajar serat terkoreksi diperoleh dengan cara mengalikan kuat tarik sejajar serat acuan dengan nilai faktor koreksi masa layan seperti pada Persamaan 4.3. Pengurangan luas tampang kayu akibat penempatan alat sambung paku dapat diabaikan sehingga luas penampang bruto sama dengan luas penampang neto. Sedangkan untuk alat sambung baut, pengurangan luas penampang kayu harus didasarkan pada diameter lubang penuntun (diameter baut ditambah kelonggaran). Diameter lubang penuntun pada alat sambung baut tidak boleh lebih besar daripada D+0,8 mm bila diameter baut ( D) kurang dari 12,7 mm, dan tidak boleh lebih besar daripada D+1,6 mm untuk baut berdiameter lebih besar atau sama dengan 12,7 mm. Bilamana, akibat adanya alat pengencang, letak titik berat penampang neto menyimpang dari titik berat penampang bruto sebesar 5% dari ukuran lebar atau lebih maka eksentrisitas lokal harus ditinjau sesuai dengan prinsip baku mekanika.

2.

Tahanan tarik tegak lurus serat Apabila gaya tarik tegak lurus serat tidak dapat dihindari maka perkuatan mekanis harus diadakan untuk mampu memikul gaya tarik yang terjadi.

I I . Batang tarik tersusun Komponen struktur tersusun, termasuk batang majemuk rangka atap, batang diafragma, batang penyokong, dan komponen struktur serupa, adalah komponen struktur yang terdiri dari dua atau lebih

Konstuksi Kayu

46

elemen sejajar yang digabungkan dari bahan dengan tahanan dan kekakuan yang sama. Tahanan komponen struktur tersusun tersebut harus ditentukan sebagai jumlah dari tahanan elemen masing-masing selama tahanan

sambungannya juga dapat

menjamin

terjadinya

distribusi gaya tarik aksial di antara elemen-elemen tersebut yang sebanding dengan luas masing-masing elemen. Pengaruh perlemahan akibat sambungan antar elemen harus ditinjau dalam perencanaan.

I I I . Contoh perencanaan batang tarik Contoh 1

25 kN 25 kN

25 kN D

125 cm

C

125 cm

A B 300 cm

300 cm

Rencanakan dimensi batang tarik AB dari struktur truss seperti pada Gambar di atas. Elemen batang AB terbuat dari kayu kelas mutu A dengan kode mutu E21, dan alat sambung yang dipergunakan pada buhul adalah baut. Pembebanan diperoleh berdasarkan kombinasi 1,4D. Asumsikan semua nilai faktor koreksi bernilai 1,0.

BAB 4 Batang Tarik

47

Penyelesaian Keseimbangan pada buhul A: 97, 5 kN

A

66 kN

37, 5 kN

Menghitung kuat tarik sejajar serat acuan ( Ft)

Ft = 0,8.Ft

(rasio tahanan kayu kelas mutu A = 0,8)

Ft = 0,8x47 = 37,6 MPa

Menghitung tahanan tarik terkoreksi ( T’)

T’ = Ft’.An T’ = CM.Ct.Cpt.CF.Crt.Ft.An T’ = 1,00x1,00x1,00x1,00x1,00x37,6xAn

Menghitung kebutuhan luas neto ( An)

Tu   t T’

66  0,6x0,8x37,6xAn

An  66.000/18,05 An  3656 mm2

Menentukan luas penampang bruto ( Ag) Penampang kritis terjadi pada daerah sambungan. Pengurangan luas penampang akibat penempatan alat sambung baut diperkirakan sekitar 25% , jadi luas penampang bruto yang diperlukan adalah:

Konstuksi Kayu

48 Ag = 1,25.An = 4571 mm2

 Dimensi batang AB dipilih 50/ 120 mm 2 dengan Ag = 6000 mm 2

Kontrol tahanan tarik batang AB

Tu = t Ft’.An

Tu = 0,6x0,8x37,6x(0,75)x6000

Tu = 81216 N  81,2 kN >> 66 kN

Contoh 2 Apabila batang AC pada soal 1 disambungkan ke batang AB dengan sistem takikan, check kembali apakah dimensi batang AB 50/ 120 mm 2 masih dapat dipergunakan.

Penyelesaian Menghitung luas neto batang AB ( An) Pengurangan luas penampang maksimum akibat takikan adalah 30% , sehingga luas penampang neto adalah:

An = 0,7.Ag = 0,7x6000 = 4200 mm2

Kontrol tahanan tarik batang AB

Tu = t Ft’.An

Tu = 0,6x0,8x37,6x4200

Tu = 75801 N  75,8 kN >> 66 kN

 Dimensi batang AB 50/ 120 mm 2 masih dapat dipergunakan...


Similar Free PDFs