Karya Tulis Ilmiah Tentang Potensi Medication Errors PDF

Title Karya Tulis Ilmiah Tentang Potensi Medication Errors
Pages 67
File Size 2.4 MB
File Type PDF
Total Downloads 156
Total Views 213

Summary

HUBUNGAN KELENGKAPAN ADMINISTRATIF RESEP DAN POLIFARMASI DENGAN POTENSI MEDICATION ERROR PADA RESEP IN HEALTH PENYAKIT GASTRITIS DI APOTEK SEHAT BERSAMA PERIODE FEBRUARI – APRIL 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Kesehatan OLEH: ARIEF WIBI...


Description

HUBUNGAN KELENGKAPAN ADMINISTRATIF RESEP DAN POLIFARMASI DENGAN POTENSI MEDICATION ERROR PADA RESEP IN HEALTH PENYAKIT GASTRITIS DI APOTEK SEHAT BERSAMA PERIODE FEBRUARI – APRIL 2014 KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Kesehatan

OLEH: ARIEF WIBISANA NIM: PO.71.39.0.11.008

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG JURUSAN FARMASI 2014

HALAMAN PERSEMBAHAN

Motto :  “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (Q.S. Asy-Syarh : 6),  “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)” (Q.S. Ad-Duha : 11),  “Orang-orang

yang

suka

berkata

jujur

mendapatkan

tiga

hal,

kepercayaan, cinta, dan rasa hormat” (Ali bin Abi Thalib RA),  “Semakin tinggi ilmunya, semakin merunduk dan semakin beriman kepada Allah SWT”. Dedikasi : “KTI ini kupersembahkan untuk :  Kedua orang tuaku, Ayahanda (Alm) Aswawarman, S.Kp, M.Kes. dan

Ibunda Eri Suzanna, AMG., ku tercinta,  Saudaraku (Indah Angriani, S.Kom., Afif Dwi Pasana, Amd.Kep.,

Fatma Juwita dan Bima Asrullah),  Teman-teman yang selalu ada disaat suka dan duka (Amirul

Mukminin, AMF., Muhammad Rio Gumay, AMF., Firmansyah, AMF),  Teman-teman seperjuangan Akademi Farmasi Angkatan 2011-2014,  Almamaterku, Poltekes Kemenkes Palembang”.

BIODATA

Nama

: Arief Wibisana

Nama Panggilan

: Arief

Tempat Tanggal Lahir

: Curup, 04 Oktober 1993

Alamat

: Jl.Purwodadi, RT: 017. RW: 005. Desa Tempel Rejo, Curup Selatan, Bengkulu

Agama

: Islam

Nama Orang Tua Ayah

: Aswawarman

Ibu

: Eri Suzana

Jumlah Saudara

:4

Anak Ke

:2

Riwayat Pendidikan

: 1. SD Negeri 41 Curup 2. SMP Negeri 1 Curup 3. SMA Negeri 1 Curup

RINGKASAN Latar Belakang : Medication Error (ME) adalah kejadian yang merugihkan pasien akibat pemakaian obat, tindakan, dan perawatan selama dalam penanganan tenaga kesehatan yang sebetulnya dapat dicegah. Salah satu faktor penyebab terjadinya medication error adalah kegagalan komunikasi antara prescriber dengan dispenser. Faktor lain yang berpotensi cukup tinggi untuk terjadinya medication error dan sering dijumpai adalah penggunaan 2 macam obat atau lebih. Tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk mencegah medication error oleh seorang farmasis adalah melakukan skrining resep dan tinjauan kerasionalan diantaranya polifarmasi dan interaksi obat. Metode Penelitian : Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian noneksperimental dengan pendekatan analitik. Sampel penelitian ini adalah semua Resep InHealth Penyakit Gastritis di Apotek Sehat Bersama pada bulan Februari – April 2014. Uji statistik menggunakan Spearman Correlations. Hasil : Setelah dilakukan uji statistik didapat bahwa, ada hubungan antara kelengkapan administratif resep dengan potensi medication error, tidak ada hubungan antara polifarmasi dengan potensi medication error, ada hubungan antara interaksi obat dengan potensi medication error. Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, kelengkapan administratif resep dan interaksi obat mempengaruhi potensi medication error, sedangkan polifarmasi tidak mempengaruhi.

KATA PENGANTAR

Asalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, dengan judul “Hubungan Kelengkapan Administratif Resep Dan Polifarmasi Dengan Potensi Medication Error Pada Resep InHealth Penyakit Gastritis di Apotek Sehat Bersama Periode Februari - April 2014” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari perhatian, bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak yang sungguh berarti bagi penulis. Dengan rasa tulus ikhlas dan dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Ibu Dra. Sarmalina Simamora, Apt, M.Kes selaku dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan, arahan,dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 2. Ibu Dra. Ratnaningsih DA, Apt, M.Kes selaku Ketua Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Palembang. 3. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Politeknik Kesehatan Palembang Jurusan Farmasi. 4. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan moril dan materil serta motivasi dan doanya. 5. Teman-teman satu angkatan yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 6. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari akan keterbatasan, kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki. Sehingga penulis Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya penulis mengharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Palembang, Juni 2014

Penulis

i

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN BIODATA RINGKASAN KATA PENGANTAR ..................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................. ii DAFTAR TABEL ........................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang ......................................................................... 1

B.

Rumusan Masalah.................................................................... 3

C.

Tujuan Penelitian ...................................................................... 3

D.

Manfaat Penelitian .................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

Medication Error ....................................................................... 5

B.

Resep Obat Yang Rasional ...................................................... 11

C.

Kelengkapan Resep ................................................................. 12

D.

Polifarmasi................................................................................ 13

E.

Interaksi Obat ........................................................................... 14

F.

Gastritis .................................................................................... 15

G.

Kerangka Teori ......................................................................... 25

H.

Hipotesis .................................................................................. 25

BAB III METODE PENELITIAN A.

Jenis Penelitian ........................................................................ 26

B.

Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 26

C.

Populasi dan Sampel................................................................ 26

D.

Kriteria Inklusi dan Eksklusi ...................................................... 26

E.

Cara Pengumpulan Data .......................................................... 27

F.

Alat Pengumpulan Data ............................................................ 27

ii

G.

Variabel Penelitian.................................................................... 27

H.

Definisi Operasional ................................................................. 27

I.

Kerangka Operasional .............................................................. 30

J.

Cara Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

Hasil ......................................................................................... 31

B.

Pembahasan ............................................................................ 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.

Kesimpulan............................................................................... 39

B.

Saran........................................................................................ 39

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 40 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 43

iii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.

Kesalahan Identitas Dokter .............................................................. 31

2.

Kesalahan Penulisan ........................................................................ 31

3.

Kesalahan Identitas Pasien ............................................................. 32

4.

Karakteristik Polifarmasi ................................................................... 32

5.

Karakteristik Interaksi Obat ......................................................... 33

6.

Karakteristik Potensi Medication Error......................................... 34

7.

Potensi Medication Error dengan Kelengkapan Administratif Resep ....................................................................................... 34

8.

Potensi Medication Error dengan Polifarmasi.............................. 34

9.

Potensi Medication Error dengan Interaksi Obat ......................... 34

10. Hasil Analisa Statistik Sprearman Correlations ........................... 35

iv

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Data Penelitian....................................................................................... 43 2. Formularium Obat InHealth 2014......................................................... 51 3. Analisa Spearman Correlations Kelengkapan Administratif Resep Polifarmasi dan Interaksi Obat dengan Potensi Medication error ............. 54 4. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ......................................... 55 5. Dokumentasi .................................................................................... 56

v

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Medication Error (ME) adalah kejadian yang merugihkan pasien akibat

pemakaian obat, tindakan, dan perawatan selama dalam penanganan tenaga kesehatan yang sebetulnya dapat dicegah (MENKES, 2004). Data tentang kejadian medication error terutama di indonesia tidak banyak diketahui. Hal tersebut kemungkinan karena tidak teridentifikasi secara nyata, tidak dapat dibuktikan, atau tidak dilaporkan (Siregar, dkk. 2006). Salah satu faktor penyebab terjadinya medication error adalah kegagalan komunikasi (salah interpretasi) antara prescriber (penulis resep) dengan dispenser (pembaca resep) (Rahmawati dan Oetari, 2002). Menurut Cohen (1999) salah satu faktor yang meningkatkan resiko kesalahan dalam pengobatan adalah resep. Kelengkapan resep merupakan aspek yang sangat penting dalam peresepan karena dapat membantu mengurangi terjadinya medication error. Sebuah studi di yogyakarta (2010) terhadap sebuah rumah sakit swasta menunjukkan bahwa dari 229 resep, ditemukan 226 resep yang terdapat medication error. Dari 226 medication error, 99,12% merupakan kesalahan peresepan, 3,02% merupakan kesalahan farmasetik dan 3,66% merupakan kesalahan penyerahan. Sebagian besar kesalahan peresepan merupakan akibat dari resep yang tidak lengkap (Perwitasari, dkk. 2010). Faktor lain yang berpotensi cukup tinggi untuk terjadinya medication error dan sering dijumpai adalah penggunaan 2 macam obat atau lebih. Pemberian obat secara polifarmasi sering menimbulkan interaksi obat, baik yang bersifat 1

2

meningkatkan maupun yang meniadakan efek obat. Interaksi obat yang ditimbulkan dapat menyebabkan efek samping obat atau efek obat yang tidak diinginkan. Pada penelitian yang dilakukan (Terrie, 2004) menyatakan bahwa efek samping obat terjadi 6% pada pasien yang mendapat 2 macam obat, meningkat 50% pada pasien yang mengonsumsi 5 macam obat, dan 100% ketika lebih dari 8 obat yang digunakan. Berdasarkan laporan yang diterima Tim Kesehatan Pasien RS (KP-RS) R.K. Charitas kejadian tidak diinginkan yang terjadi selama lima tahun terakhir, yang berkaitan dengan obat (ME) sebanyak 76 kasus (26%) dari seluruh kejadian yang tidak diinginkan yang terjadi. Meskipun sebagian besar kasus tidak terjadi dampak yang fatal, beberapa diantaranya termasuk kategori bermakna secara klinis (Simamora, dkk. 2011). Tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk mencegah medication error oleh seorang farmasis adalah melakukan skrining resep yang meliputi kelengkapan resep (identitas dokter, identitas pasien, nomer ijin praktek dokter [SIP], tempat dan tanggal resep, tanda R/, nama obat dan jumlahnya, aturan pakai, serta paraf dokter) dan tinjauan kerasionalan diantaranya polifarmasi dan interaksi obat. Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan saluran pencernaan yang paling sering terjadi. Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Sedangkan di Asia Tenggara, insiden gastritis sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahun. Angka kejadian gastritis di Indonesia cukup tinggi, yaitu 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk. Menurut Maulidiyah dan Unun pada tahun 2006, angka kejadian gastritis pada keluhan saluran cerna di Surabaya mencapai 31,2%, Denpasar 46%, sedangkan

3

di Medan sebesar 91,6% (Yulida, dkk. 2013). Tidak diketahui dengan pasti datanya di Palembang, namun diyakini kasus gastritis cukup tinggi terjadi disini. Apotek Sehat Bersama terletak berseberangan dengan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Apotek ini memiliki jumlah pengunjung dan peresepan yang cukup tinggi setiap harinya. Hal ini memungkinkan terjadinya medication error di Apotek tersebut.

B.

Rumusan Masalah 1. Bagaimana karakteristik kelengkapan administrasi resep yang berpotensi ME pada resep penyakit gastritis? 2. Bagaimana

karakteristik polifarmasi yang berpotensi ME pada resep

penyakit gastritis? 3. Seberapa besar frekuensi kelengkapan administrasi resep dan polifarmasi yang berpotensi ME pada resep penyakit gastritis? 4. Apakah ada hubungan kelengkapan administrasi resep dan polifarmasi dengan potensi ME pada resep penyakit gastritis?

C.

Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Menilai hubungan kelengkapan administrasi resep dan polifarmasi dengan potensi medication error pada resep inhealth penyakit gastritis di Apotek Sehat Bersama Palembang Periode Februari – April 2014. 2. Tujuan Khusus a. Mengindentifikasi karakteristik kelengkapan administrasi resep yang berpotensi medication error pada resep penyakit gastritis.

4

b. Mengindentifikasi karakteristik polifarmasi yang berpotensi medication error pada resep penyakit gastritis. c. Mengukur frekuensi kelengkapan administrasi resep

dan polifarmasi

yang berpotensi medication error pada resep penyakit gastritis. d. Mengetahui hubungan kelengkapan administrasi resep dan polifarmasi dengan potensi medication error pada resep penyakit gastritis.

D.

Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan manfaat lain : 1. Bagi apotek, dapat dijadikan informasi dalam peningkatan pelayanan kefarmasian dan keselamatan pasien. 2. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.

Medication Error

1. Definisi Medication Error (ME) adalah suatu kesalahan dalam proses pengobatan yang masih berada dalam pengawasan dan tanggung jawab profesi kesehatan, pasien atau konsumen, dan seharusnya dapat dicegah (Cohen, 1991). Selain itu, kesalahan pengobatan (medication error) dapat didefinisikan sebagai semua kejadian yang merugihkan pasien akibat pemakaian obat, tindakan, dan perawatan selama dalam penanganan tenaga kesehatan yang sebetulnya dapat dicegah (MENKES, 2004). Definisi yang terbaru dari kesalahan pengobatan adalah kejadian yang dapat menyebabkan pengobatan tidak sesuai atau yang dapat mencelakakan pasien dimana prosedur pengobatan tersebut masih berada di bawah kontrol praktisi kesehatan (Fowler, 2009). 2. Kejadian Medication Error Kejadian medication error dibagi dalam 4 fase, yaitu fase prescribing, fase transcribing, fase dispensing, dan fase administrasion oleh pasien (Cohen, 1991). a. Prescribing Errors Medication error pada fase prescribing adalah error yang terjadi pada fase penulisan resep. Fase ini meliputi:

5

6

1)

Kesalahan resep

2)

Kesalahan karena yang tidak diotorisasi

3)

Kesalahan karena dosis tidak benar

4)

Kesalahan karena indikasi tidak diobati

5)

Kesalahan karena penggunaan obat yang tidak diperlukan

b. Transcription Errors Pada fase transcribing, kesalahan terjadi pada saat pembacaan resep untuk proses dispensing, antara lain salah membaca resep karena tulisan yang tidak jelas. Salah dalam menterjemahkan order pembuatan resep dan signature juga dapat terjadi pada fase ini. Jenis kesalahan obat yang termasuk transcription errors, yaitu: 1)

Kesalahan karena pemantauan yang keliru

2)

Kesalahan karena ROM (Reaksi Obat Merugikan)

3)

Kesalahan karena interaksi obat

c. Administration Error Kesalahan pada fase administration adalah kesalahan yang terjadi pada proses penggunaan obat. Fase ini dapat melibatkan petugas apotek dan pasien

atau

keluarganya.

Jenis

kesalahan

obat

administration errors yaitu : 1)

Kesalahan karena lalai memberikan obat

2)

Kesalahan karena waktu pemberian yang keliru

3)

Kesalahan karena teknik pemberian yang keliru

4)

Kesalahan karena tidak patuh

5)

Kesalahan karena rute pemberian tidak benar

6)

Kesalahan karena gagal menerima obat

yang

termasuk

7

d. Dispensing Error Kesalahan pada fase dispensing terjadi pada saat penyiapan hingga penyerahan resep oleh petugas apotek. Salah satu kemungkinan terjadinya error adalah salah dalam mengambil obat dari rak penyimpanan karena kemasan atau nama obat yang mirip atau dapat pula terjadi karena berdekatan letaknya. Selain itu, salah dalam menghitung jumlah tablet yang akan diracik, ataupun salah dalam pemberian informasi. Jenis kesalahan obat yang termasuk Dispensing errors yaitu : 1)

Kesalahan karena bentuk sediaan

2)

Kesalahan karena pembuatan/penyiapan obat yang keliru

3)

Kesalahan karena pemberian obat yang rusak

3. Faktor Penyebab Menurut Cohen (1991) dari fase-fase medication error, dapat dikemukakan bahwa faktor penye...


Similar Free PDFs