Kitab Barencong Datuk Sanggul.pdf PDF

Title Kitab Barencong Datuk Sanggul.pdf
Author Miftakul BY
Pages 18
File Size 128.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 15
Total Views 433

Summary

BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM Adapun yang dinamakan : PAHAM AL-FATIHAH, itu sebagai berikut ALHAMDULILLAH : Artinya, Ya Muhammad, sembahyangmu itu aku jua memuji diriku. RABBIL – ALAMIN : Artinya, Ya Muhammad, aku tahu lahir bathinmu. ARRACHMANIRRACHIM : Artinya, Ya Muhammad, yang membaca fatihah itu,a...


Description

BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM Adapun yang dinamakan : PAHAM AL-FATIHAH, itu sebagai berikut ALHAMDULILLAH : Artinya, Ya Muhammad, sembahyangmu itu aku jua memuji diriku. RABBIL – ALAMIN : Artinya, Ya Muhammad, aku tahu lahir bathinmu. ARRACHMANIRRACHIM : Artinya, Ya Muhammad, yang membaca fatihah itu,aku jua memuji diriku. MALIKIYYAUMIDDIN : Artinya, Ya Muhammad, engkau jua ganti pekerjaanku,karena engkau tiada lain Aku. IYAKANA’BUDU WAIYYA – : Artinya, Ya Muhammad, tiada yang sembahyang hanya aku dan yang ghaib Aku jua kerja sendirian. KANASTAIN IHDINASSYIROTOL – : Artinya, Ya Muhammad, tiada yang mengetahui akan daku,hanya MUSTAQIM engkau jua. SYIROTOLLAZINA AN’AMTA : Artinya, Ya Muhammad, sesungguhnya karenamu sekalian yang ada. ALAIHIM GHOIRILMAGDHUBI’ALAIHIM : Artinya, Ya Muhammad, tiada aku marah Aku kasih padamu dan Sekalian umatmu. Aku mengatakan Rahasiaku padamu, dan engkau Katakan rahasiamu pada sekalian umatmu. WALADHOLLIN : Artinya, Ya Muhammad, jika tiada engkau kekasihku, maka tiada RahasiaKU sekaliannya padamu. AMIN : Artinya, Ya Muhammad, engkau ganti Rahasiaku, Allah nama bagi zat Tuhan yang qadim —ooOoo– BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM ADAPUN YANG DINAMAKAN ‘DINDING ASAL DIRI’ ITU ADALAH SEPERTI DISEBUT DIBAWAH INI :

AKU ALIF ALLAH.MASUKKU KEPADA LAM DJALALLAH. LENYAPKU DI GHOIRULLAH. HILANGKU KEPADA LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADARRASULULLAH. ——— PERPINDAHAN KEDUDUKAN NYAWA DITIAP-TIAP WAKTU SUBUH berada di SULBI Nabinya ADAM Warnanya PUTIH. ZOHOR berada di PUSAT Nabinya IBRAHIM warnanya KUNING. ASHAR berada di JANTUNG Nabinya YUSUF warna MERAH. MAGRIB berada di DADA Nabinya ISA warnanya BIRU. ISYA berada di OTAK Nabinya MUSA Warnanya HITAM. UNTUK DIBACA SEBELUM TAKBIRATUL IHRAM SEBELUM MEMBACA DOA PERTAMA BAITULLAH,HU ALLAH, HU BAINA ALLAH, RAHASIA ALLAH. Caranya kita hendak mengangkat TAKBIRATULIHRAM, Yaitu kita tarik napas dengan HU, hakikat kita AKU masuk kedalam. — Tatkala kita mengangkat TAKBIR ingat ZAT – ALIF — Tatkala kita RUKU ingat SIFAT – SIFAT — Tatkala kita I’TIDAL ingat akan ASMA – LAM — Tatkala kita SUJUD ingat akan AF’AL – HA Yaitu sampai salam jangan lupa ; ZAT – ALIF SIFAT – LAM ASMA – LAM AF’AL – HA LA ILAHA ILLA ALLAH 1. Adapun ALIF itu ibarat SIFAT ALLAH, menjadi Rahasia kepada MUHAMMAD, menjadi CAHAYA kepada kita. 2. Adapun LAM AWAL itu ibarat SIFAT ALLAH, menjadi RUPA kepada MUHAMMAD, menjadi CAHAYANYA kepada kita. 3. Adapun LAM ACHIR itu ibarat ASMA ALLAH, menjadi ILMU kepada MUHAMMAD, menjadi IMAN kepada kita.

4. Adapun HA itu ibarat AF’AL ALLAH, menjadi KELAKUAN kepada MUHAMMAD, menjadi HATI kepada kita. Maka HU itu AKULAH ALLAH. Leburnya MUHAMMAD kepada ALLAH. LA itu AKULAH Raja Dunia dan Akhirat. ZAT – MA’RIFAT SIFAT – HAKIKAT ASMA – THARIKAT AF’AL – SYARIAT Adapun ZATnya Adapun SIFATnya Adapun ASMAnya Adapun AF’ALnya Nyata kepada nyata kepada nyata kepada nyata kepada MA’RIFAT. HAKIKAT. THARIKAT. SYARIAT. — Adapun SYARIAT nyata kepada kelakuan TUBUH INSAN. — Adapun THARIKAT nyata kepada kelakuan HATI INSAN. — Adapun HAKIKAT nyata kepada kelakuan NYAWA INSAN. — Adapun MA’RIFAAT nyata kepada kelakuan FUAD INSAN. Inilah rupa yang 4 perkara ini, jangan tidak diketahui risalah tersebut dibawah ini. ZAT SIFAT ASMA AF’AL MA’RIFAT HAKIKAT THARIKAT SYARIAT RAHASIA NYAWA HATI TUBUH MIM HA MIM DAL BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Adapun asal tubuh ( lembaga ) terdiri dari 4 ( empat ) nasar ialah : 1). TANAH 2). AIR 3). ANGIN 4). API Kesemuanya ini daripada NUR MUHAMMAD ( Muhammad Al – qur’an ). Adapun asal kejadian diri terdiri dari 3 perkara ialah : 1. BAPAK 2. IBU 3. TUHAN - Urat besar – Rambut – Penglihat - Urat kecil – Kulit – Pendengar - Tulang – Daging – Pengrasa - Otak – Darah – Pencium

-Nyawa Ketiga perkara ini jumlahnya 13 ( tigabelas ) dan ini terhimpun dalam rukun 13 ( tigabelas – Rukun Sembahyang ( Hadist). BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM 1. Bismillah 1. Kepala kita. 2. Arrachman 2. Mata kita. 3. Arrachim 3. Antara kedua mata kita. 4. Alhamdulillah 4. Muka kita. 5. Rabbil’alamin 5. Telinga kanan kita. 6. Arrachman 6. Telinga kiri kita. 7. Arrachim 7. Tangan kanan dan kiri. 8. Malikiyyaumiddin 8. Belakang kita. 9. Iyyakana’budu 9. Kulipak ( kulit ) kita. 10. Waiyyakanasta’in 10. Dada kita. 11. Ihdinasyirotol mustaqim 11. Urat lidah kita. 12. Syirotollazina an’amtaalaihim 12. Pusat kita. 13. Ghoirilmagdhubi alaihim 13. Empedu kita, Hati kita. 14. Waladdollin 14. Hati kura ( paru – paru ) kita. 15. Amin 15. Jantung kita. BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM 1. SYARIAT 2. THARIKAT 3. HAKIKAT 4. MA’RIFAT Syariat tubuh Af’al Allah (diri terperiksa – Syariat Ilmu yaqin). Tharikat hati Asma Allah (diri terperi – Tharikat Ainul yaqin). Hakikat roh Sifat Allah (diri tadjali – Hakikat Hakkul yaqin). Ma’rifat Rahasia Zat Allah (diri tadjali – Ma’rifat malul yaqin). LA – ILAHA – ILLA – ALLAH – LAILAHAILLALLAH

LA : Jasmani yakni syariat tubuh ( Syariat itu perbuatan – Djalla ). ILAHA : Rochani yakni tharikat hati ( Tharikat itu kataku – Jamal ). ILLA : Hakikat nyawa ( Hakikat itu kediamanku – Qahar ). ALLAH : Ma’rifat atau rahasia ( Ma’rifat itu rahasiaku – Kamal ). LA : Menjadi ALCHAMDU atau ZAT Hayat. BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM Apabila kita hendak mancari/mengenal diri,maka hendaknya terlebih dahulu kita ketahui/kita kenal akan RAHASIA NUR MUHAMMAD karena rahasia Nur Muhammad itulah sebenarbenar diri. “ RAHASIA NUR MUHAMMAD “ : Adapun yang bernama diri itu terbagi 2(dua) bagian, pertama diri yang lahir, kedua diri yang bathin. Adapun yang lahir berasal daripada ANAMIR ADAM yakni 4(empat) perkara: 1. API 2. ANGIN 3.AIR 4.BUMI a. Adapun API itu terbit daripada yang bathin berhuruf ALIF, bernama ZAT, menjadi RAHASIA, hurufnya DARAH pada kita. b. Adapun ANGIN itu terbit daripada yang bathin berhuruf LAM AWAL, bernama SIFAT menjadi NYAWA, hurufnya NAFAS pada kita. c. Adapun AIR itu terbit daripada yang bathin berhuruf LAM ACHIR, bernama ASMA menjadi HATI, hurufnya MANI pada kita. d. Adapun BUMI itu terbit daripada yang bathin berhuruf HA, bernama AF’AL menjadi KELAKUAN, hurufnya TUBUH pada kita. Jadi jika demikian Diri kita yang lahir itu terbit daripada bayang-bayang diri kita yang bathin jua,yang berhuruf atau berkalimah ALLAH,dan jangan kiranya kita syak dan waham lagi. Kemudian daripada itu hendaklah kita fikirkan pula diri kita yang sudah berhuruf atau berkalimat ALLAH itu,bagaimana hendaknya supaya jangan sampai tersalah sangka. Kemudian sesudah kita ketahui diri yang lahir itu,hendaknya kita ketahui pula diri yang bathin,siapa dan yang mana. Karena diri yang bathin itulah yang mengenal Tuhannya,seperti sabda Nabi Muhammad MAN ARAFA NAFSAHU FAQOD ARAFA RABBAHU : Artinya, barang siapa yang mengenal akan dirinya, maka dikenalnya akan Tuhannya. Tetapi sebelum kita mengenal diri yang bathin,maka hendaknya lebih dahulu diri kita yang lahir itu,yang berwujud nama ALLAH itu. Kita matikan sebelum daripada mati,seperti firman Allah didalam Qur’an ; ANTAL MAUTU QOBBAL MAUTU, Artinya engkau matikan dirimu sebelum kamu mati.

Maka jikalau sudah kita matikan diri kita yang lahir,barulah nyata diri kita yang bathin,yang bernama sebenar-benarnya diri. Adapun mematikan diri yang berhuruf atau berkalimah nama Allah itu demikian caranya : pertama manafikan hurufnya ALIF-LAM-LAM-HA. 1. ALIF – ALLAHUSSAMAWATUWAL ARD. 2. LAM – LILLAHISSAMAWATIWAL ARD. 3. LAM – LAHULMULQUSSAMAWATIWAL ARD. 4. HA – HUWAL AWALU WAL ACHIRU WAL ZAHIRU WAL BATHINU. Jadi kalau diri kita yang lahir itu nyata sudah FANA,artinya berkali-kali tiada mempunyai apa lagi,seperti kata lafat : “ MIN ADAMIN ILLA UJUDIN WAMIN UJUDINILLA ADAMIN “ Artinya, Daripada tiada menjadi ada dan daripada ada kembali kepada tiada. Jadi maksudnya kita ini ( diri kita yang lahir ini ) sudah fana kepada diri yang bathin,artinya yang lahir ini sehelai rambutpun tiada mempunyai apa lagi,dan tiada boleh dikatakan ada lagi. Pada ILMUnya hanya diri yang bathin jua,ialah yang bernama MUHAMMAD. Seperti firman Allah didalam hadist qudsyi : CHALAQAL ASYIA LIAZLIKA WAHA OTUHALILAZLI, Artinya ; kujadikan engkau karenaku ya Muhammad. Jadi jelaslah bahwa yang bernama MUHAMMAD itulah sebenar-benarnya diri yang bathin,dan hendaknya janganlah kita syak dan waham lagi,karena MUHAMMAD itulah yang ada mempunyai : TUBUH, HATI, NYAWA, dan RAHASIA. 1. Adapun TUBUH MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM IHSAN yakni SYARIAT. 2. Adapun HATI MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM DJITSIH yakni THARIKAT. 3. Adapun NYAWA MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM MISAL yakni HAKIKAT. 4. Adapun RAHASIA MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM ROH yakni MA’RIFAT. Maka sesudah demikian itu hendaklah MUHAMMAD itu pula yang mengenal TUHANNYA,tetapi belum lagi MUHAMMAD bisa mengenal Tuhannya,jika belum lagi fana TUBUHNYA, HATINYA, NYAWANYA, RAHASIANYA, ZATNYA, SIFATNYA, ASMANYA dan AF’ALNYA. Seperti firman Allah didalam Qur’an : QUL HUALLAHU AHAD,Artinya ; Katakan olehmu Ya Muhammad,bahwasanya Allah Ta’ala ESA. ESA pada ZATNYA, ESA pada SIFATNYA, ESA pada ASMANYA, dan ESA pada AF’ALNYA. Dan lagi firman Allah didalam Al – Qur’an :

“ WATAWAKKAL ALAL HAYYIL LAZILA YAMUTU “ Artinya,serahkan dirimu Ya Muhammad kepada Tuhanmu yang hidup dan tiada mati. Maka keterangan MUHAMMAD meng – Esakan dan menyerahkan diri kepada Allah seperti tersebut dibawah ini,dan jangan syak dan waham lagi pada perkataan ini. 1. Adapun BATHIN MUHAMMAD,ZAT kepada Allah, RAHASIA kepada hamba. 2. Adapun AWAL MUHAMMAD, SIFAT kepada Allah, NYAWA kepada hamba. 3. Adapun ACHIR MUHAMMAD, ASMA kepada Allah, HATI kepada hamba. 4. Adapun ZAHIR MUHAMMAD, AF’AL kepada Allah, TUBUH kepada hamba. Adapun yang disebut / dinamakan HAMBA itu tiada lain ialah MUHAMMAD jua dan jangan disangka bahwa yang disebut HAMBA itu KITA, itu salah karena kita ini pada ilmunya sudah tidak ada lagi. Jadi RAHASIA, NYAWA, HATI dan TUBUH MUHAMMAD itupun tiada jua karena tubuh fana kepada Zatnya, Sifatnya, Asmanya, Af’alnya, yakni Allah jua,seperti firman Allah “ HUWAL AWWALU WAL AHIRU, WAL ZAHIRU WAL BATHINU “ Artinya ia jua Tuhan yang awal,tiada baginya berpermulaan dan ia jua achir yang tiada baginya berkesudahan dan ia jua yang Zahir serta ia jua yang Bathin. Jadi Muhammad itu hanya sekedar nama jua. Adapun keterangan yang lebih jelas lagi yang lebih menentukan bahwasanya itu tiada mempunyai sesuatu melainkan hanya sekedar nama jua,adalah seperti tersebut dibawah ini : 1. Seperti yang dikatakan RAHASIA MUHAMMAD itu,yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Lima SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah “ Qala ” yaitu ; WJUD, QIDAM, BAQA, MUCHALAFATUHULILHAWADDIS, QIYAMUHU TA’ALA BINAFSIH. 2. Adapun yang dikatakan NYAWA MUHAMMAD itu,yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Enam SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah “ ILAHA “ yaitu ; SAMA, BASAR, QALAM, SA’MIUN, BASHIRUN, MUTAKALLIMUN. 3. Adapun yang dikatakan HATI MUHAMMAD itu,yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Empat SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah “ ILLA “ yaitu ; QODRAT, IRADAT, ILMU, HAYAT. 4. Adapun yang dikatakan TUBUH MUHAMMAD itu,ang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Lima SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah “ ALLAH “ yaitu ; QADIRUN, MURIDUN, ALIMUN, RAJAUN, WAHDANIAT. Jadi yang bernama MUHAMMAD itu sebenar-benarnya adalah SIFAT TUHAN jua,yaitu SIFAT KEBESARAN, KEELOKAN dan KESEMPURNAAN, ialah yang dinamakan KALIMAH TAUHID yang mulia yaitu LAILAHAILLALLAH artinya tiada yang terdahulu hai MUHAMMAD dan tiaa yang terkemudian Ya MUHAMMAD.

Kemudian daripada itu hendaklah diketahui pula maksudnya Kalimah yang mulia itu supaya jangan syak dan waham lagi pada pengetahuan TAUHID dan MA’RIFAT. Adapun kalimah LA ILAHA ILLA ALLAH itu terbagi ddua bagian : Pertama, LA ILAHA. Dan yang Kedua, ILLA ALLAH. Adapun LA ILAHA ialah SIFAT KEKAYAAN yang tiada ada kekurangannya,yaitu Allah Ta’ala. Dan ILLA ALLAH itu ialah SIFAT KEKURANGAN yang masih berkahendak,yaitu Muhammad. Kemudian hendaklah diketahui pula yang bernama MUHAMMAD itu apa oleh ALLAH TA’ALA dan yang bernama ALLAH TA’ALA itu apa oleh MUHAMMAD supaya benarbenar bisa menjai TAUHID pada Kalimah yang mulia ini. Adapun MUHAMMAD ITU HAMBA. Artinya, Rahasianya oleh Allah Ta’ala,karena Allah itu adalah nama bagi ZAT yang wajibul wujud dan mutlak,yakni BATHIN MUHAMMAD. TA’ALA itu adalah nama bagi SIFAT,yakni ZAHIR MUHAMMAD. Jadi ZAHIR dan BATHIN MUHAMMAD itulah yang bernama ALLAH TA’ALA. Dengan demikian maka patutlah kalimah yang mulia itu dinamakan Kalimah Tauhid artinya Kalimah ESA. Yaitu : LAILAHAILLALLAH Maka pada kalimah yang mulia inilah pertemuan HAMBA dengan TUHANNYA. Lagi pula kalimah yang mulia ini diumpamakan sebesar-besar gedung perhimpunan segala RAHASIA,segala ROH,segala NYAWA, segala ILMU dan segala ISINYA,segala ISLAM, segala IMAN,segala TAUHID dan MA’RIFAT,yang kesemuanya terhimpun didalam kalimah yang mulia ini. Dan hendaklah diamalkan supaya mahir,seperti : JAUMUN RASA JAUMUL MESRA. Artinya, Mesrakan pada siang dan malam yang terutama sekali didalam atau diwaktu sembahyang Lima Waktu. Karena diwaktu itulah Tuhan menurunkan petunjuk yang dinamakan WAHYU ( bagi para Nabi-Nabi dan RasulRasulnya atau yang dinamakan ILHAM untuk manusia biasa seperti kita ). Dan jikalau kita sudah faham betul maksud bicaranya tentulah kita gemar dan rajin mengamalkannya Kalimah yang mulia ini.Karena sudah tahu betul dan terang betul bahwasanya kita ini tiada ada mempunyai sesuatu. Jadi tiada boleh lagi dikatakan yang berkata-kata ini kita,karena apabila dikatakan yang berkata-kata ini adalah kita,berarti Tuhan fana kepada kita bukan kita fana kepada Tuhan. Maka yang demikian ini mustahil dan yang sebenar-benarnya kita jua yang fana kepada Tuhan ( ALLAH ). Rupa niat Kanitah itu ialah niat dalam hati serta selamanya daripada takbirnya menyusun lafadz serta maknanya dan niat Tawasijah itu membagikan niat itu daripada suku-suku takbir daripada asal hingga Allahu akbar. Itulah niat yang batal keduanya. Adapun niat Arifiyah itu ialah bahwa menghadirkan. Ialah yang pertama-tama sembahyang dengan Qasat, tha’arat, tha’ain. Terdahulu sedikit daripada Takbir,maka dimulai niat itu daripada Allahu dan disudahi dengan Akbar. Jangan terdahulu dan terkemudian.

Adapun niat Kamaliyah itu ialah masuk ia pada niat Arifiyah jua,karena niat Arifiyah itu 3(tiga) derajat didalamnya ialah : 1. DUNI,artinya segala yang wajib pada syara’ dikerjakan memadai akan dia. 2. WASTA’I,artinya yang sempurna. 3. QAAWI,artinya terlebih sempurna daripada yang amat sempurna,yaitu niat Nabi-Nabi dan Wali-Wali yang memakainya. \ BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM Alhamdulillahi rabbil’alamin washolatu wassalamu’ala syaiyidina ,ursalin wa’ala alihi wasahabihi adjam’in, amma ba’du. Adapun kemudian dari pada itu diketahui olehmu hai thalib, bahwasannya tiada sempurna bagi seseorang mengenal dirinya, jika tidak ada tahu akan asalnya diri. (kejadian diri) dan mengetahui akan yang mula-mula dijadikan Allah Subhanahu wata’ala, seperti sembahyang mula-mula dijadikan Allah subhanahu wata’ala. Seperti sembah ABDILLAH bin ABBAS R.A. katanya, Ya Junjunganku, apakah jua yang mula-mula dijadikan Allah Subhanahu wata’ala. Maka sabda Nabi Muhammad SAW. Yang artinya : Bahwasannya Allah Ta’ala menjadikan dahulu daripada segala Asyia ini yaitu NUR NABIMU. Maka nyatalah Roh Nabi kita Muhammad SAW itu dijadikan lebih dahulu daripada Asyia, dan lagi dijadikan Allah Ta’ala daripada ZATnya, seperti kata Syeh Abdulwahab yang artinya; Allah Ta’ala menjadikan Roh Nabi Muhammad itu daripada Zatnya. Dan menjadikan sekalian ala mini jadi daripada NUR NABI MUHAMMAD. Maka nyatalah Roh sekalian alam ini daripada NUR MUHAMMAD dan segala batang tubuh kita ini jadi daripada ADAM seperti Sabda Nabi Muhammad Saw. Yang artinya : Aku adalah bapak oleh sekalian ROH dan Nabi ADAM adalah bapa oleh segala batang tubuh, Karena Nabi ADAM itu dijadikan ia daripada Tanah, seperti Firman Allah yang artinya; aku jadikan INSAN ADAM daripada tanah, tanah itu adalah NUR yang dijadikan ia daripada AIR, dan AIR itu NUR MUHAMMAD SAW. Maka nytalah ROH kita Tubuh kita Tubuh kita serta sekalian ala mini jadi daripada NUR MUHAMMAD SAW. Maka nyatalah ROH kita tubuh kita serta sekalian ala mini jadi daripada NUR MUHAMMAD kepada ROHMU dan kepala BATANG TUBUHMU dan kepada sekalian kainat, insya Allah melihatlah engkau akan keelokan dan Dzat wajibal wujud lagi yang suci adanya, karena tubuh kita yang samar ini sekali-kali tiada dapat mengenal ALLAH TA’ALA karena ia NUR MUHAMMAD dan memusyahadahkan NUR MUHAMMAD, adalah ia memesakan TUHANNYA dan sebagai bukti (dalil) keadaan akan kezairan dan kenyataan bag ujudnya, maka bagi tiap-tiap yang datang kepadamu itu seperti; penglihat, pendengar, pengrasa, dan lain sebagainya, yaitu semata-mata sebab NUR MUHAMMAD jua. Seperti firman Allah Ta’ala yaitu NUR, dan firman Allah yang artinya barang yang dating kepadamu yaitu hak Allah yang artinya barang yang datang kepadamu yaitu hak Allah daripada Tuhanmu, yaitu NUR dan kepada NUR itulah perhimpunan dan perjalanan segala AULIA dan ARABIA yang mursalin mengenal ALLAH TA’ALA dan mula-mula sampai pendapat Aribillah pada martabat ini karena ia asal kejadian alam seperti Firman Allah didalam Hadist Qudsyi yang artinya ; Ya, MUHAMMAD, engkau kujadikan karena-ku dan aku jadkan semesta sekalian ala mini karenamu. Maka sabda Nabi MUHAMMAD SAW. Yang artinya ; Aku daripada Allah dan sekalian MU’MIN daripada aku. Maka hendaklah berpegang kepada NUR itu, Cuma ada didalam ibadat atau lainnya. Yang lain daripada pekerjaan. Kemudian ketahui pula olehmu akan sebenar-benarnya diri,

seperti kata Syeh ABDUR RAUP ; Bermula yang sebenar-benarnya diri itu adalah NYAWA dan yang sebenar-benarnya NYAWA itu adalah NUR MUHAMMAD dan se-benar-benarnya NUR MUHAMMAD itu adalah SIFAT dan se-benar-benarnya SIFAT itu adalah ZAT HAYAT bukan ZAT HAYUN. Tetapi tiada lain kata setengah ulama, bermula yang sebenarbenarnya DIRI itu adalah ROH, tatkala ia asuk bagi sekalian tubuh maka bernama NAFAS,Dan tatkala ia berkehendak bernama HATI, dan tatkala ia ingin sesuatu bernama NAFSU dan tatkala ia dapat memilih akan sesuatu bernama ICHTIAR, dan tatkala ia percaya akan sesuatu bernama IMAN, dan tatkala ia dapat memperbuat barang sesuatu bernama AKAL, dan poko/pangkal AKAL itu adalah ILMU itulah se-benarnya DIRI, dan kepada diri itulah ZAHIRNYA TUHAN, seperti sabda nabi MUHAMMAD SAW. ZAHIRU RABBI WAL BATHINU ABDI, artinya Lahir Tuhan itu ada pada bathin hambanya, yakni pada ILMU HAKIKAT yang putus adanya dan tiadanya dan Esanya. Kemudian daripada itu maka hendaklah engaku kenal DIRI itu supaya sempurna mengenal ALLAH TA’ALA, seperti Sabda Nabi MUHAMMAD SAW. MAN ARRAFA NAFSAHU FAQAD ARRAFA RABBAHU, artinya, barang siapa mengenal akan dirinya, niscaya menegenal akan Tuhannya. Bermula mengenal DIRI itu terdiri atas 2 (dua) perkara; Pertama hendaklah kita ketahui Asal diri seperti yang tersebut di atas tadi, Kedua hendaklah MATIKAN DIRIMU seperti Firman Allah; ANTAL MAUTU QABLAL MAUTU artinya matikan dirimu sebelum kamu mati. Bermula mematikan diri itu seperti ; WALA QADIRUN, WALA MUDIRUN WALA ALIMUN, WALA HAYUN, WALA SAMI’UN WALA BASHIRUN, WALA MUTAKALIMUN, artinya ; tiada hambanya kuasa, tiada berkehendak, tiada tahu, tiada hidup, tiada mendengar, tiada melihat, tiada berkata-kata. Yang kuasa hanya Allah, yang tahu hanya Allah, yang hidup Allah, yang mendengar Allah, yang melihat Allah, berkata-kata Allah serta Maujud dan Esa Allah jua. Maka falah sekalian DIRI itu di dalam DIRI Ahdiat Allah yakni ; fanalah di dalam ILMUNYA ALLAH yang Qadim adanya. Kemudian daripada itu maka hendaklah diketahui akan SYIR ALLAH didalam UJUD IHSAN ini, niscaya senantiasa di dalam dosa, seperti Sabda Nabi MUHAMMAD SAW, yang artinya ; Bermula ADAM itu di dosa yang amat besar dan dosa itu sebagiannya yakni tiada sempurna mengenal Allah Ta’ala jikalau diri di dalam kebaktian, karena kebaktian itu adalah umpama JASAD dan ROH, demikian pula kebaktian tiada sempurna jika tiada dengan ILMU, demikianlah adanya. Adapun SYIR ALLAH DIDALAM UJUD INSAN itu seperti Firman Allah di dalam Hadist Qudsyi yang artinya ; bermula INSAN itu RAHASIAKU dan AKUPUN RAHASIANYA. Dan lagi Firman Allah di dalam Hadist Qudsyi yang artinya ; INSAN itu RAHASIAKU dan AKU RAHASIANYA, atau RAHASIAKU itu SIFATKU dan sifatku itu tiada lain daripada AKU. Maka kata GHAUSYALU AZIM yang artinya ; TUBUH MANUSIA, NAFSUNYA, HATINYA, NYAWANYA, PENDENGARANNYA, PENGLIHATANNYA, TANGANNYA, KAKINYA, dan sekalaiannya itu AKU nyatakan dengan azzaku diri...


Similar Free PDFs