kritik dan esai DOCX

Title	kritik dan esai
Author	Nur Ar Rosyid
Pages	2
File Size	18.1 KB
File Type	DOCX
Total Downloads	43
Total Views	101

Summary

Description

Kritik dan Esai A. Kritik Kritik adalah kecaman atau tanggapan , kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik/buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Pada dasarnya, segala sesuatu dapat mengundang kritikan. Salah satu contoh buku kritik sastra adalah Kesusasteraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai karya H.B. Jassin. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika hendak menyampaikan kritik, antara lain: 1. Kita harus memahami masalah yang akan kita kritik. 2. Sampaikanlah kritik dengan bahasa yang efektif, baik, dan santun. 3. Isi kritik bersifat positif demi kemajuan dan kebaikan secara menyeluruh atau kebaikan bersama. 4. Kritik disertai alasan yang logis atau masuk akal. Kritik sastra dilihat dari segi pendekatan/metode kritik, dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1. Kritik sastra penilaian. Kritik sastra ini sifatnya memberi penilaian terhadap pengarang dan karyanya. Penilaian dilakukan berdasarkan "ukuran" yang telah ditetapkan sebelum penilaian itu dibuat. Kritik sastra penilaian terbagi menjadi: a. Kritik sastra ilmiah; kritik sastra yang dilakukan dengan pendekatan ilmiah, b. Kritik sastra estetis; kritik sastra yang mengutamakan kritik pada segi keindahan suatu karya, c. Kritik sastra sosial; kritik sastra yang dilakukan dengan menelaah segi-segi sosial kemasyarakatan yang berada di sekitar kelahiran karya tersebut serta sumbangan yang diberikannya terhadap pembinaan tata kehidupan masyarakat. 2. Kritik sastra induktif. Kritik sastra ini tidak mau mengakui adanya aturan-aturan atau ukuran-ukuran yang ditetapkan sebelumnya. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika membuat kritik sastra: 1. Kritikus dengan kritiknya harus berupaya membangun dan menaikkan taraf kehidupan sastra. 2. Kritikus melakukan kritik secara objektif tanpa prasangka dan jujur. 3. Kritikus mampu memperbaiki cara berpikir, cara hidup, dan cara bekerja para sastrawan sebab hal itu memberi pengaruh terhadap hasil karyanya. 4. Kritikus dapat menyesuaikan diri dengan lingkup kebudayaan dan tata nilai yang berlaku serta memiliki rasa cinta dan tanggung jawab yang mendalam terhadap pembinaan kebudayaan dan tata nilai yang benar. 5. Kritikus dapat membimbing pembaca berpikir kritis dan dapat menaikkan kemampuan apresiasi masyarakat terhadap sastra. B. Esai Esai adalah karangan berbentuk prosa, yang mempersoalkan suatu persoalan sejauh persoalan tersebut merangsang hati penulis. Persoalan yang menjadi bahan tulisan, kembali dijadikan persoalan, dipaparkan sesuai aspek emosional dan penalaran penulisnya dengan memberikan kesempatan kepada pembaca untuk ikut menyelesaikan persoalan tersebut. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang "segar" agar mendukung bentuk tulisan ini sebagai tulisan yang tidak kaku dan diungkapkan secara menarik. Esai merupakan tulisan yang bersifat pribadi dalam mengungkapkan suatu persoalan. Masalah pokok yang diangkat merupakan hasil kajian dan renungan serta pemikiran yang dalam dari penulisnya. Dari bentuk penuturannya, kita bisa membedakan tulisan esai formal dengan esai informal. Pada esai formal, penulis memberi alasan yang nyata bahwa apa yang dipersoalkannya memang persoalan (masalah). Penulis harus meyakinkan pembaca akan persoalan yang ditulisnya. Berbeda dengan esai formal, esai informal mengungkapkan persoalan dengan menonjolkan kesan pribadi. Keakraban dengan pembaca dihadirkan melalui suasana tulisan, misalnya berbentuk dialog antara penulis dan pembaca. Kedua jenis ini memiliki tiga aspek pembeda: Aspek Esai formal Esai informal C. Maksud/tujuan D. Mengajar, meyakinkan E. Menyajikan impresi pribadi F. Nada G. Serius H. Ringan I. Perkembangan J. Tegas dan teratur K. Bebas dan beragam...