LAPORAN KERJA PRAKTEK rev 3 1 PDF

Title LAPORAN KERJA PRAKTEK rev 3 1
Author Galuh Reka
Pages 46
File Size 1.5 MB
File Type PDF
Total Downloads 291
Total Views 815

Summary

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek kerja nyata atau magang telah diatur dalam Undang - Undang No. 3 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya pasal 21 sampai 30. Lebih spesifiknya diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Per.22/Men/IX/2009 tentang penyelenggar...


Description

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek kerja nyata atau magang telah diatur dalam Undang - Undang No. 3 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya pasal 21 sampai 30. Lebih spesifiknya diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Per.22/Men/IX/2009 tentang penyelenggaraan pemagangan di dalam negeri. Dalam peraturan menteri ini, pemagangan diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan yang diselenggarakan secara harfiah terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara harfiah langsung dibawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan / atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu. Praktek kerja nyata atau magang merupakan bagian dari pelatihan kerja, biasanya magang dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir atau siswa SMK kelas 3 (PKL) sebagai salah satu syarat utama untuk menyelesaikan proses pendidikan. Inti pelatihan kerja biasanya diikuti oleh pekerja yang sudah menandatangan kontrak dengan perusahaan dalam rangka untuk pengembangan kompetensi kerja dan produktifitas. Dalam kegiatan praktek kerja nyata atau magang akan memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan semua ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah dan konsep detail tentang standar kerja yang profesional. Pengalaman ini kemudian menjadi manfaat dalam menjalani jenjang karir yang sesungguhnya. 1.2. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Nyata Dalam pembuatan laporan praktek kerja nyata ini memiliki maksud dan tujuan baik untuk mahasiswa itu sendiri, untuk kampus ataupun untuk perusahaan.

1

2

1.2.1. Maksud Praktek Kerja Nyata Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterimanya dalam kelas pada kegiatan nyata di bidang studinya masing-masing. 1.2.2. Tujuan Umum Tujuan diadakannya magang adalah sebagai berikut : 

Mahasiswa dapat merasakan langsung bekerja pada suatu industri.



Untuk mendapatkan pengalaman kerja di industri.



Untuk mengenal lingkungan kerja yang sebenarnya.



Untuk mengenal proses-proses kerja yang ada di perusahaan seperti hasil produk, tenaga kerja, kedisiplinan dan keselamatan kerja.



Mengaplikasikan kemampuan praktik yang didapat saat kuliah.

1.2.3. Tujuan Khusus 

Mahasiswa dapat lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja setelah menyelesaikan pendidikannya.



Agar

mahasiswa

dapat

pengalaman

dilapangan

sebagai

wahana

terbentuknya tenaga kerja yang memiliki pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan untuk profesinya dan mampu diterapkan di dunia kerja yang nyata. 1.3. Manfaat Praktek Kerja Nyata Manfaat diadakannnya praktek kerja nyata atau magang adalah sebagai berikut : 

Belajar beradaptasi di lingkungan kerja. Dengan menjalani program magang, bisa belajar beradaptasi dalam lingkungan kerja. Baik itu bekerja sama dengan tim sampai membuat solusi saat ada masalah. Hal ini akan memberikan kemudahan saat mulai kerja yang sesungguhnya.



Memperoleh banyak koneksi. Dengan magang mudah menjalin hubungan dengan berbagai orang penting. Meski tidak menghasilkan uang tunai, magang bisa menjadi

3

investasi masa depan. Selain itu memiliki banyak koneksi dapat membantu dalam membangun karir kedepannya. 

Mendapat informasi yang berkualitas. Tidak hanya pengalaman, juga pasti mendapat banyak informasi dari magang.



Mendapatkan mentor. Kesempatan bekerja langsung di perusahaan dengan mencoba program magang

akan

mempertemukan

dengan

orang-orang

yang

sudah

profesional, bisa belajar dari mereka dan memiliki mentor yang akan membantu dalam berkarir. 

Pelajaran berharga. Bukan hanya pengalaman baru, magang juga memberikan pelajaran berharga dalam hidup.

1.3.1. Manfaat untuk Mahasiswa  Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan.  Menambah wawasan setiap mahasiswa tentang dunia industri.  Menambah dan meningkatkan keterampilan dan keahlian di bidang praktek. 1.3.2. Manfaat untuk kampus  Terjalinnya kerjasama “bilateral” antara kampus dengan perusahaan.  Kampus akan dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja magang.  Kampus yang akan dikenal di dunia industri. 1.3.3. Manfaat untuk Perusahaan  Adanya kerjasama antara dunia pendidikan dengan dunia industri / perusahaan membuat perusahaan dapat dikenal oleh kalangan akademis.  Mendapatkan kritikan-kritikan yang membangun dari mahasiswamahasiswa yang melakukan praktek magang.

4

 Perusahaan akan mendapat bantuan tenaga dari mahasiswa yang melakukan magang.  Adanya orang yang mengaudit perusahaan tanpa mengeluarkan biaya dengan adanya laporan - laporan magang yang diberikan untuk perusahaan.

BAB II PT. Pola Gondola Adiperkasa 2.1. Sejarah PT. Pola Gondola Adiperkasa Sebagai anak perusahaan yang dimulai dari Divisi PT Beton pada Agustus 1987, PT Gondola telah didirikan pada 1 April 1991 dengan tujuan untuk mengembangkan layanan yang lebih baik sebagai Spesialis Lifting Aman dan pemimpin pasar dalam penjualan & sewa Gondola dan maju untuk yang lainnya seperti alat angkat / akses. Dalam peningkatan layanan dan mendukung program pemerintah dalam pengembangan industri teknologi tinggi untuk tujuan ekspor - khususnya di alat angkat, PT Gondola telah melakukan penelitian dan pengembangan manufaktur kualitas Gondola dan mengangkat peralatan terkait lainnya di Indonesia sejak tahun 1987 bekerja sama dengan prinsipal di luar negeri seperti Luksemburg, Belgia, Perancis, Jepang, Belanda dan Korea Selatan. 

Pada Tahun 1987. BNI 1946 dengan kantor pusat proyek di Jl. Jend. Sudirman Kav. 1 Jakarta menjadi proyek besar pertama divisi gondola PT Beton Perkasa Wijaksana, divisi ini mendapatkan kesempatan untuk menginstal sampai dengan 36 set gondola temporary system untuk pemasangaaan kerangka dan dinding tirai panel. Sejak itu Divisi Gondola dari PT Beton Perkasa Wijaksana mampu untuk menawarkan secara menyeluruh fasilitas pembelian, penyewaan, dan pelayanan untuk konstruksi dan pemeliharaan.



Pada Tahun 1990. Kantor Perwakilan Surabaya telah ditetapkan untuk mendukung project di bagian Timur Indonesia.



Pada Tahun 1991. PT Pola Gondola Beton Adiperkasa didirikan pada 1 April 1991 untuk melanjutkan bisnis gondola yang dikembangkan oleh Divisi Gondola dari PT Beton.



Pada Tahun 1992. Lebih banyak produk dalam lifting diperkenalkan untuk melengkapi pelayanan.

5

6



Pada Tahun 1994. Dengan efektif dari September 1994 nama dari PT Gondola Beton Adiperkasa telah dirubah menjadi PT Pola Gondola Adiperkasa, sepenuhnya didukung oleh dua divisi yaitu divisi Engineering menjadi kantor desain engineering yang berdiri sendiri untuk membuat desain dan sistem untuk BUILDING MAINTENANCE UNIT dan divisi Service Maintenance yang dibangun untuk mencakup maintenance dan pelayanan spare part gondola.



Pada Tahun 1995. Sejak Desember 1995 PT Pola Gondola Adiperkasa mulai dengan penerapan standart ISO 9000.

2.2. Struktur Organisasi PT. Pola Gondola Adiperkasa Organisasi adalah susunan atau struktur yang terbagi atas bagian-bagian dan dipadukan sedemikian rupa sehingga mengikat hubungan yang satu dengan yang lain. Struktur organisasi adalah suatu kerangka tertentu yang dipakai untuk menunjukkan pola hubungan antara anggota organisasi agar dapat bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan. Struktur organisasi PT. Pola Gondola Adiperkasa dibuat secara sistematis dan setiap anggotanya menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab agar kinerja perusahaan berjalan dengan baik dan lancar sesuai yang diharapkan. Berikut ini dapat dilihat struktur organisasi PT Pola Gondola Adiperkasa pada gambar 1.

7

Board Of Director Ir. Halim Santosa Ir. M. Noviar Suryoreso

Corporate Staff / PGM

QA / MR

Hari Kristanto

Anang Sudarmono

Didik H. Permadita , SE QA/MR

Lely Festita

QC

Project

Sales

Anton Ari Rodiansyah

Project Coordinator  Sales  Rental  Service

Ir. Dwianto Wikandono

Sales Engineer  Sales  Rental  Service

Surabaya Branch Office Irwan Novianto, ST

Sales Engineer Estimation Purchasing Project Coordinator

Marketing Drawing Estimation Static Calculation QS

Office Mgt. Daniel Cristof Tampubolon

Finance Accounting Personel General Affair Purchasing Ware House

Gambar 1. Struktur organisasi PT Pola Gondola Adiperkasa Berikut ini merupakan penjelasan tugas yang dijalankan setiap bagian : a. Board of director : Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan, merencanakan serta mengembangkan sumbersumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan, sebagai

8

perwakilan perusahaan dalam hubungan dengan dunia luar perusahaan, dan mengkoordinasikan serta mengawasi semua kegiatan di perusahaan. b. Corporate staff / PGM : Bagian yang mengurus segala keperluan yang berhubungan dengan holding atau kantor grup pusat. c. QA / MR : Bagian yang mengawasi jalannya semua prosedur yang ada di perusahaan. d. Project : Pelaksana pekerjaan proyek dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi proyek. e. Sales : Di perusahaan lain biasa disebut dengan marketing. Mencari pihak yang membutuhkan produk dan jasa dari perusahaan, bagian ini juga membawahi beberapa bagian. f. Surabaya branch office : Kantor cabang yang mengurus pekerjaan proyek di daerah timur Indonesia. g. Office Management : Mensosialisasikan keputusan peraturan dan kebijakan dan direksi, mengatur keperluan kantor seperti sarana dan prasarana, dan mengawasi proses pekerjaan yang dilakasanakan oleh bagian di bawahnya. 2.3. Visi dan Misi 

Visi Pola Group 2010 Menjadi Top 100 Group Perusahaan di Indonesia, yang menjadi inspirasi,

Berkat rahmat Tuhan. 

Visi 2018 Perusahaan terpercaya yang memberikan solusial atangkat (BMU) dengan

inovasi desain dan engineering. 

Misi 2018 Menyediakan produk dan pelayanan yang unggul guna meningkatkan

kepuasan pelanggan, kemajuan Perusahaan dengan Sistem Manajemen yang terintegrasi dan berbasis teknologi.

BAB III GONDOLA DAN DIVISI PROJECT PT POLA GONDOLA ADIPERKASA

3.1. Gondola Sebagian orang berfikir gondola adalah sebuah wahana rekreasi di salah satu tempat rekreasi. Sebenarnya itu adalah wahana rekreasi berupa kereta gantung yang diberi nama Gondola. Gondola menurut definisi umumnya adalah alat penunjang atau pembantu bagi pekerja, operator, cleaner yang akan bekerja di luar bangunan bertingkat tinggi, tangki minyak, tower industri, dinding kapal, dsb. yang digerakkan dengan bantuan motor listrik atau manual dan bergerak secara vertikal maupun horisontal. Gondola sendiri dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Gondola Permanent dan Gondola Temporary. Yang membedakan keduanya adalah jenis konstruksi dan keranjangnya, gondola permanent memiliki kontruksi yang berperan penting selain sebagai penggantungkeranjang saja karena semua mesin, seling, pemberat ada di dalam konstruksi sehingga keranjang hanya untuk tempat pekerja saja. Gondola temporary konstruksinya hanya sebagai penggantung dari keranjang saja, mesin dan penggulung seling ada di dalam keranjang. Sehingga untuk membedakannya biasanya dilihat dari keranjang yang digunakan. Tipe – tipe gondola permanent adalah : 1.

Tipe Luffing Yang dimaksud dengan luffing disini adalah lengan / arm / boom yang

bergerak naik turun dengan ujung lengan yang tertumpu pada body / badan roof car. Lengan boom tersebut mempunyai variasi panjang dan sudut luffing yang tergantung pada kondisi gedung. Akan tetapi tipe ini terbatas pada gedung– gedung yang mempunyai gaya arsitektur sederhana, dan tidak memerlukan lengan yang panjang untuk menjangkaunya, seperti gedung-gedung yang bergaya arsitektur candi agak sulit dijangkau jika memakai tipe ini.

9

10

Gambar 2. Gondola tipe Luffing Arm Sumber : PT Pola Gondola Adiperkasa 2.

Tipe Sliding Sliding merupakan sistem yang menggerakkan tangan / boom maju

mundur atau lebih populer dengan istilah Telescopic. Tipe sliding ini ada 2 macam, yaitu single arm dan double arm. Single arm disini, maksudnya adalah tangan yang tergantung / menjulur hanya satu dan biasanya dilengkapi dengan swivel system (sistem yang dapat memutar platform) pada ujung tangannya. Double arm maksudnya kedua tangannya tergantung / menjulur yang dapat dilengkapi dengan swivel sistem ataupun tidak.

Gambar 3. Gondola tipe Sliding Sumber : PT Pola Gondola Adiperkasa 3.

Tipe Fix Arm Tipe ini bentuknya hampir sama dengan tipe sliding, hanya tangan /

boomnya tidak dapat bergerak secara telescopic.

11

Gambar 4. Gondola tipe Fix Arm Sumber : PT Pola Gondola Adiperkasa 4.

Special Design Tipe ini dibuat untuk gedung – gedung yang mempunyai bentuk – bentuk

khusus yang tidak bisa dijangkau dengan tipe-tipe di atas, seperti lattice boom (lengan kerangka), sistem dome, ladder system (sistim tangga panjat), track chain (rantai track) dan lain-lain. Tipe – tipe gondola temporary adalah : 1.

Tipe David Socket Arm Tipe ini diperuntukkan bagi gedung – gedung yang mempunyai ruang di

lantai atap sempit untuk Gondola. Sistem ini terdiri dari 3 bagian terpisah : Davit Arm, Davit Socket dan sitting. Sitting diletakkan diatas pondasi beton yang disediakan pada tempat-tempat yang akan dilaksanakan pembersihan. Davit Arm dan Davit socket dapat dipindah-pindah sesuai dengan letak pelatdudukannya (sistem buka pasang).

12

Gambar 5. Gondola tipe David Socket Arm Sumber : PT Pola Gondola Adiperkasa 2.

Tipe Parapet Bracket Tipe ini juga diperuntukkan bagi gedung yang mempunyai ruang sempit

hanya saja lantai roof tidak dapat dipakai untuk tumpuan konstruksi karena alasan tertentu, sehingga dipakai parapet sebagai tempat tumpuan konstruksi. Akan tetapi sistem ini dapat dipakai dengan syarat parapet terbuat dari beton, agar kuat menahan beban yang ditimbulkan akibat berat gondola dan pemakainya.

Gambar 6. Gondola tipe Parapet Bracket Sumber : PT Pola Gondola Adiperkasa 3.

Tipe T-Jack Roof Beam T-Jack disediakan bagi gedung yang mempunyai ruang yang cukup untuk

pengoperasian gondola tetapi banyak ditemukan halangan-halangan yang menghambat, seperti chiller, pipa, sehingga dibutuhkan konstruksi yang dapat

13

dibuka pasang dan dapat diletakkan sesuai dengan kondisi lapangan. Sistem ini dilengkapi roda untuk mempermudah mobilisasi horizontalnya.

Gambar 7. Gondola tipe T-Jack Roof Beam Sumber : PT Pola Gondola Adiperkasa 4.

Tipe Mobile Roof Beam Tipe ini diperuntukkan bagi gedung-gedung yang mempunyai ruang yang

cukup dan tidak ditemukan halangan-halangan yang menghambat jalannya konstruksi. Konstruksi ini tidak dapat dibuka pasang seperti halnya system TJack.

Gambar 8. Gondola tipe Mobile Roof Beam – Double Arm Sumber : PT Pola Gondola Adiperkasa

14

Gambar 9. Gondola tipe Mobile Roof Beam – Single Arm Sumber : PT Pola Gondola Adiperkasa 5.

TipeMonorail Pada tipe ini platform diletakkan pada posisi tergantung pada rel yang

diikat di balok-balok struktur. Tipe ini memang khusus diperuntukkan bagi gedung – gedung yang tidak mempunyai lahan di atapnya, atau atapnya berupa atap genteng dan hanya mempunyai balok-balok kantilever yang dapat dibebani.

Gambar 10. Gondola tipe Monorail Sumber : PT Pola Gondola Adiperkasa 3.2. Gondola Mobile Roof Beam Gondola jenisMobile Roof Beam dapat dikategorikan dalam jenis gondola semi permanent. Hal ini karena jenis konstruksi yang hampir sama seperti gondola permanent tipe fix arm dan mampu berjalan mobile mengikuti rel yang sudah ada seperti gondola permanent tipe sliding, tetapi untuk platform atau keranjang yang digunakan adalah tipe temporer. Maka karena itu gondola ini bisa dikategorikan gondola semi permanent.

15

Berikut ini merupakan bagian-bagian dari gondola jenis Mobile Roof Beam :  Kontruksi Konstruksi terdiri dari 3 bagian utama yaitu (a). kaki (Traver), (b). badan (Body), dan (c). lengan (Arm).

B

A Gambar 11. Bagian-bagian konstruksi gondola Sumber : PT Pola Gondola Adiperkasa

C

Gambar 12. Bagian-bagian konstruksi gondola Sumber : PT Pola Gondola Adiperkasa  Keranjang / Platform Keranjang jenis temporer terdiri dari beberapa bagian yaitu (a). Keranjang, (b). Stirrup, (c). Mesin hoist, (d). Penggulung seling / wire winder, (e). Safety Blockstop.

16

Gambar 13. Bagian-bagian keranjang gondola 3.3. Divisi Project Divisi Project merupakan suatu divisi atau bagian yang menjalankan proyek yang telah didapat oleh divisi Sales Marketing. Divisi Project itu seperti ujung tombak atau mata dari sebuah pisau. Mengapa ? Karena divisi inilah yang bertindak sebagai eksekutor melanjutkan proses order yang didapat dari marketing dan menyelesaikan segala macam pekerjaan di lapangan atau proyek. Divisi Project merupakan salah satu bagian terpenting karena tanpa adanya divisi project maka order dari marketing tidak akan bisa terealisasi dan perusahaan pun tidak bisa mendapatkan keuntungan yang diperoleh dari tagihan ke costumer yang dikerjakan oleh bagian finance. Sistem pelaksanaan yang dilakukan divisi project menggunakan sistem team atau regu yang bekerja sesuai dengan kategori project yang dilaksanakan. Kategori project dibagi menjadi 3 yaitu : -

Project Sales ( Bagian penjualan / pemasangan gondola pada gedung baru )

-

Project Service ( Bagian perawatan sampai dengan perbaikan gondola yang sudah terpasang pada gedung )

-

Project Rental ( Bagian penyewaan gondola)

3.3.1. Subdivisi Project Service Subdivisi Project Service merupakan suatu subdivisi atau bagian dari divisi project yang menjalankan proyek yang telah didapat oleh divisi Sales Marketing khusus untuk kategori service (perawatan) gondola. Apa itu perawatan gondola ? Service dalam hal ini sama halnya seperti perawatan mesin pada

17

umumnya, hanya saja yang dijadikan objek disini adalah gondola yang merupakan termasuk dalam alat angkat. Bagian ini juga merupakan bagian penting karena bagaian ini seperti pembuluh darah pada organ makhluk hidup. Mengapa demikian ? Karena proses dari serah terima proyek yang harus dikerjakan dari marketing lebih cepat daripada bagian Project Sales. Hal ini dikarenakan lingkup pekerjaan yang dikerjaan lebih kecil seperti perawatan mesin atau penggantian part yang rusak. Sistem pelaksanaan yang dilakukan divisi project service menggunakan sistem team atau regu yang bekerja sesuai dengan kategori yang dilaksanakan. Kategori project service dibagi menjadi 3 yaitu : -

Servcie Maintenance ( Bagian perawatan rutin )

-

Service Repair ( Bagian Perbaikan dan penggantian part gondola)

-

Service Retensi (Bagian “Garansi” Perawatan Gondola)

3.3.2

Struktur Organisasi Subdivisi Project Service

Head Of Division Ari Rodiansyah

Project Leader Service

Administration

Achmad Senga Satraniaga

Supervisor Maintenance

Supervisor Repair

Yonky Indr...


Similar Free PDFs