LAPORAN KKN-T Desa Sukaseneng.pdf PDF

Title LAPORAN KKN-T Desa Sukaseneng.pdf
Author Aini Ridwan
Pages 41
File Size 2.6 MB
File Type PDF
Total Downloads 27
Total Views 66

Summary

LEMBAR PENGESAHAN OPTIMALISASI POTENSI DESA BERBASIS LINGKUNGAN DAN PEMETAAN WILAYAH Oleh : Rizki Candra Nurani A14150158 Deni Setiawan F14150063 Salim Isfayama Amri F44150028 Hapsari Nadella R F44150035 Muh Irham Sahana F44150042 Aini Maryam R F44150055 Riska Nur Oktaviana H34150050 Musfingatun Sa’...


Description

LEMBAR PENGESAHAN OPTIMALISASI POTENSI DESA BERBASIS LINGKUNGAN DAN PEMETAAN WILAYAH

Oleh : Rizki Candra Nurani A14150158 Deni Setiawan F14150063 Salim Isfayama Amri F44150028 Hapsari Nadella R F44150035 Muh Irham Sahana F44150042 Aini Maryam R F44150055 Riska Nur Oktaviana H34150050 Musfingatun Sa’diyah I3415026 Dosen Pembimbing Lapang I

Tri Sudibyo, ST, M.Sc NIP: 19840530 201404 1 001

Dosen Pembimbing Lapang II

Sutoyo, S.TP, M.Si NIP: 19770212 200701 1 003

Kepala LPPM IPB

Dr. Ir. Aji Hermawan, M.M NIP 19680923 199203 1 001

RINGKASAN HASIL KKN-TEMATIK Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk tridarma perguruan tinggi dibidang pengabdian mayarakat. Kegiatan ini dimaksudkan agar secara bersamasama bersama masyarakat mengidentifikasi potensi dan maslahan, serta menangani permasalahan mengenai pertanian dalam arti luas. KKN-T 2018 yang dilaksanakan di Desa Sukaseneng Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang terlah terlaksana selama 40 hari. Kegiatan KKN-T ini berjudul “Optimalisasi Potensi Desa Berbasis Lingkungan Dan Pemetaan Wilayah”. Pelaksanaan kegiatan dimulai dari pendekatan kepada masyarakat, menggali informasi mengenai potensi dan masalah yang ada, menyusun dan memilih program yang sesuai dengan kondisi yang ada di masyarakat, pelaksanaan program, pemaparan hasil pelaksanaan program serta evaluasi bersama masyarakat. Program yang dilakukan sebanyak 8 program mulai dari penerapan teknikteknik partisipatoris sebagai pemantik dalam menggali informasi mengenai potensi dan masalah serta mendorong partisipasi langsung masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi program. Selain itu ada program kelas pertanian dan sosialisasi sampah yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan mengubah sikap masyarakat mengenai pertanian dan pengelolaan sampah. Program pembuatan kompos dan pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga yang bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat agar tergerak untuk memanfaatkan potensi yang ada di sekitar sehingga lebih bermanfaat. Program lain yang bertujuan dalam penggalian potensi, masalah serta pengumpulan data adalah mengenai program evaluasi jaringan irigasi, pemetaan wilayah, dan pemilahan serta analisis timbulan sampah. Seluruh kegiatan tersebut terlaksana dengan baik dan tentu saja atas bantuan dan pertisipasi masyarakat. Mahasiswa telah mengimplementasikan ilmu dan teori yang telah dipelajari di bangku kuliah dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Masyarakat di desa Sukaseneng sebagai sasaran dari pelaksanaan kegiatan kami telah mendapatkan wawasan baru khususnya mengenai pertanian dan pengelolaan lingkungan. Kegiatan ini pun sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam menambah pengetahuan, kemampuan, serta pengalaman.

1

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T). Laporan ini menjadi bukti dari terlaksananya Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB 2018 yang berlangsung selama 40 hari di Desa Sukaseneng, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kegiatan KKN-T IPB 2018 ini tentunya tidak dapat terlaksana degan baik tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak yang telah berjasa dalam membantu kami selama berada di desa, untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Bappeda Kabupaten Pandeglang beserta jajarannya. 2. Bapak Dr. Ir. Aji Hermawan, MM, selaku Kepala LPPM Institut Pertanian Bogor. 3. Bapak Dr. Yudi Chadirin, S. TP., M.Agr selaku dosen koordinator Kabupaten Pandeglang. 4. Bapak Tri Sudibyo, ST, M.Sc dan Bapak Sutoyo, S.TP, M.Si selaku dosen pembimbing lapang Kecamatan Cikeusik. 5. Bapak Dani Ramdani selaku camat Kecamatan Cikeusik, dan jajarannya. 6. Bapak Surajaya selaku Kepala Desa Sukaseneng, dan jajarannya. 7. Bapak Bahim beserta keluarga yang dengan penuh kasih sayang bersedia menerima kami peserta KKN-T IPB 2018 di rumah. 8. Bapak Sumar selaku Pimpinan Gabungan Kelompok Tani Desa Sukaseneng dan Bapak Darma selaku formulator yang telah meluangkan waktunya untuk berbagi informasi terkait pertanian selama kami di desa. 9. Tokoh Masyarakat, Kelompok Tani dan seluruh Masyarakat Desa Sukaseneng, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang. 10. Rekan-rekan mahasiswa KKN-T IPB 2018 Kabupaten Pandeglang khususnya Kecamatan Cikeusik yang telah berkolaborasi dalam pelaksanaan kegiatan baik di tingkat desa, kecamatan, maupun kabupaten. Kami sangat terbuka terhadap setiap kritik dan saran yang dapat membantu kami memperbaiki laporan ini. Semoga laporan ini dapat menjadi bukti terlaksananya program-program kami serta dapat memberikan manfaat kepada IPB, rekan-rekan mahasiswa, warga Desa Sukaseneng, serta pemerintah Kecamatan Cikeusik dan Kabupaten Pandeglang. Bogor, 10 September 2018

Penyusun

2

DAFTAR ISI

RINGKASAN HASIL KKN-TEMATIK ........................................................................... 1 KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2 PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4 I. Latar Belakang ............................................................................................................ 4 II. Tujuan KKN-T .......................................................................................................... 5 POTENSI WILAYAH DAN PERMASALAHAN DESA ................................................. 6 Kondisi Fisik, Sosial, Ekonomi Wilayah, Lingkungan, dan Kesehatan Masyarakat ...... 6 Permasalahan Umum dan Khusus ................................................................................ 10 Permasalahan Umum ............................................................................................... 10 Permasalahan Khusus ............................................................................................... 10 PROGRAM KEGIATAN ................................................................................................ 13 1.

Penerapan Teknik-Teknik Partisipatoris ............................................................... 13

2.

Evaluasi Jaringan Irigasi ...................................................................................... 16

3.

Pemetaan Wilayah ................................................................................................ 22

4.

Sosialisasi Sampah ............................................................................................... 23

5.

Pemilahan dan Analisis Timbulan Sampah .......................................................... 24

6.

Kelas Pertanian .................................................................................................... 26

7.

Pembuatan Kompos ............................................................................................. 27

8.

Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga ....................................................................... 28

Evaluasi Keberlanjutan lokasi KKN-Tematik .............................................................. 29 SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................. 30 LAMPIRAN..................................................................................................................... 31 Lampiran 2 Peta Persebaran Daerah Tanam ............................................................. 32 Lampiran 3 Peta Tata Guna Lahan Desa Sukaseneng .............................................. 33 Lampiran 4 Peta Inspeksi Jalan Desa Sukaseneng.................................................... 34 Lampiran 5 Peta Admnistrasi Desa .......................................................................... 35 Lampiran 6 Dokumentasi Kegiatan .......................................................................... 36 Lampiran 6 Jurnal Harian ......................................................................................... 40

3

PENDAHULUAN I. Latar Belakang Setiap daerah di Indonesia mengalami laju perkembangan dan perubahan sosial yang berbeda-beda. Adanya perkembangan dan perubahan sosial yang berbeda-beda, menyebabkan terbentuknya istilah kota dan desa. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia1. Berdasarkan data BPS (2014), jumlah desa di Indonesia saat ini mencapai 82.190 desa yang dibagi berdasarkan provinsi dan topografi wilayah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa menyebutkan bahwa dalam perjalanan ketatanegaraan Republik Indonesia, desa telah berkembang dalam berbagai bentuk sehingga perlu dilindungi dan diberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis, sehingga dapat menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Caranya adalah dengan mendorong pembangunan desa-desa mandiri dan berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Upaya mengurangi kesenjangan antara desa dan kota dilakukan dengan mempercepat pembangunan desa-desa mandiri serta membangun keterkaitan ekonomi lokal antara desa dan kota melalui pembangunan kawasan pedesaan2. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi bagi masyarakat terutama masyarakat pedesaan dalam upaya pembangunan kawasan pedesaan. Program ini sebenarnya bersifat wajib bagi semua mahasiswa, karena perguruan tinggi mempercayai bahwa program ini mampu mendorong empati mahasiswa, dan dapat memberikan sumbangan bagi penyelesaian persoalan yang ada di masyarakat. Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu perguruan tinggi yang menerapkan program KKN bagi mahasiswanya. Bentuk KKN yang dilaksanakan oleh IPB adalah KKN-Tematik (KKN-T). Beberapa aspek yang diperhatikan dalam pelaksanaan KKN-T antara lain keterpaduan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi yang berupa Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat melalui pendekatan interdisipliner dan komprehensif. Program Kuliah Kerja Nyata Berbasis Tematik (KKN-T) yang dilakukan Institut Pertanian Bogor ini merupakan bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman empiris kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, dan secara langsung akan menunjukan keterkaitan antara dunia pendidikan dan upaya pengabdian masyarakat (LPPM IPB 2016). Desa Sukaseneng menjadi salah satu desa tujuan dari KKN-T Institut Pertanian Bogor. Desa Sukaseneng terletak di Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Secara umum, permasalahan yang ada di Desa Sukaseneng adalah sanitasi lingkungan dan infrastruktur desa. Masalah sanitasi lingkungan yang ada di Desa Sukaseneng antara lain, pengelolaan sampah dan MCK yang kurang mewadahi. Masalah infrastruktur yang ada di desa Sukaseneng 1

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa PresidenRI.go.id. 2015. Membangun Indonesia dari desa. [internet]. [diakses pada 20 Mei 2018]. Dapat diakses pada: http://www.presidenri.go.id/program-prioritas-2/960.html 2

4

ini penataan desa dan petunjuk arah yang bertujuan meningkatkan potensi desa Sukaseneng agar menambah informasi potensi di desa Sukaseneng. Serta pendampingan dalam pengembangan UMKM di desa Sukaseneng yang bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat di desa Sukaseneng. II. Tujuan KKN-T Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, tujuan dari diadakannya KKN-T di Desa Sukaseneg antara lain: 1. Melakukan pemetaan wilayah Sukaseneng 2. Melakukan pembenahan sanitasi lingkungan dan pengelolaan sampah 3. Membentuk pertanian terpadu 4. Mengembangkan UMKM di Desa Cikeusik

5

POTENSI WILAYAH DAN PERMASALAHAN DESA Kondisi Fisik, Sosial, Ekonomi Wilayah, Lingkungan, dan Kesehatan Masyarakat Kondisi Fisik Desa Desa Sukseneng merupakan salah satu desa di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Batas-batas administratif sebelah utara adalah dengan Desa Cikeusik dan Kabupaten Lebak, sebelah selatan dengan Desa Rancaseneng, sebelah timur dengan Kabupaten Lebak, dan sebelah barat dengan Desa Cikuesik. Desa ini adalah dataran rendah yang memiliki wilayah terluas di Kecamatan Cikeusik yaitu mencapai 838,88 Ha. Desa Sukaseneng terdiri dari 3 dusun dengan 6 RW dan 21 RT. Pembagian wilayah desa Sukaseneng dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Pembagian wilayah Desa Sukaseneng No. Dusun RW RT Kampung 1. 1 6 1,2,3,4,5,6 Ciririgi, Ciririgi Leutik 5 1,2,3 Leuwimuja, sukamandi, pematang jaha, Seuseupan 2. 2 1 1,2 Kiara Jangkung 2 1,2,3,4 Sinapeul 3. 3 3 1,2,3,4 Pematang Sempur 4 1,2,3 Tambelak Sumber: Pemetaan Wilayah Desa Sukaseneng Wilayah Desa Sukaseneng merupakan wilayah yang dikelilingi oleh beberapa aliran sungai diantaranya adalah Sungai Cikoncang, Sungai Cangkore, dan Sungai Cibaliung. Masyarakat utamanya memanfaatkan aliran sungai untuk kegiatan pertanian, meskipun ada pula yang menggunakan untuk keperluan sehari-hari seperti MCK. Desa Sukaseneng menjadi desa dengan wilayah area persawahan terluas di Kecamatan Cikeusik. Penggunaan lahan yang ada di Desa Sukaseneng dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Tata guna lahan Desa Sukaseneng NNo. Wilayah 1. Perkebunan 2. Persawahan 3. Pemukiman - Dusun 1 - Dusun 2 - Dusun 3 4. Total Luas Lahan Sumber: Peta Wilayah Desa Sukaseneng

Luas Lahan (ha) 351,94 428,07 26,30 16,83 15,74 838,88

Berdasarkan data diatas sejumlah 50% lebih wilayah yang ada di Desa Sukaseneng merupakan area persawahan. Wilayah ini dikelola oleh 11 kelompok

6

tani. Mayoritas mereka menanam padi meskipun dengan varietas dan masa tanam yang berbeda. Berikut luas lahan yang dikelola oleh masing-masing kelompok tani. Tabel 3. Luas lahan kelompok tani di Desa Sukaseneng No. Kelompok Tani Luas Lahan (ha) 1. Asih Mekar I 26,26 2. Asih Mekar II 30,56 3. Berkah Tani Sejahtera 25,11 4. Bina Usaha tani 19, 82 5. Tani Jaya 47,54 6. Sido Mulyo I 48,19 7. Sido Mulyo II 47,10 8. Pematang Jaha I 15,43 9. Pematang Jaha II 76,28 10. Kijang tani 38,30 11. Tambelak Jaya 53,48 Sumber : Peta kawasan kelompok tani dan jaringan irigasi Desa Sukaseneng Tabel 4. Luas daerah tanam di Desa Sukaseneng No. Daerah Tanam Luas Lahan (ha) 1. Daerah Tanam 3x 65,75 2. Daerah Tanam 2x 310,69 Sumber : Peta daerah tanam areal persawahan Desa Sukaseneng Sistem pertanian yang ada di Desa Sukaseneng merupakan sistem tadah hujan. Hal inilah yang menyebabkan sebagian besar daerah hanya menanam 2 kali. Daerah yang mampu menanam 3 kali yaitu pada wilayah poktan Tambelak Jaya dan sebagian kecil Pematang Jaha II. Mereka menggunakan pompa untuk mengairi sawahnya yang sumber airnya berasal dari Sungai Cibaliung. Jalan yang ada di Desa Sukaseneng merupakan jalan desa. Pembangunan jalan desa terakhir dilakukan pada tahun 2017 namun pada tahun 2018 sudah terdapat banyak kerusakan. Kondisi jalan di Desa Sukaseneng hampir seluruhnya rusak. Hanya tersisa 9% yang masih tergolong dalam kondisi baik. Berikut disajikan data kondisi jalan di Desa Sukaseneng. Tabel 5. Kondisi jalan Desa Sukaseneng No. Kondisi Jalan Panjang Jalan (m) 1. Baik 1333,52 2. Rusak - Ringan 1314,85 - Sedang 1146,79 - Berat 9586,43 - Sedang perbaikan 1314, 43 3. Total panjang desa 14695,85 Sumber : Peta inspeksi kondisi jalan Desa Sukaseneng

7

Kondisi Sosial Desa Masyarakat yang ada di Desa Sukaseneng terdiri dari dua suku yaitu suku Sunda dan Jawa. Penduduk suku Jawa dahulunya adalah pendatang dari Cirebon. Mayoritas penduduk di Desa Sukaseneng beragama islam. Total jumlah penduduk mencapai 3.448 orang dengan 1044 KK. Penduduk laki-laki mencapai 1780 orang sedangkan perempuan mencapai 1708 orang. Sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian. Sebanyak 500 orang menjadi petani dan 858 orang menjadi buruh tani. Sisanya ada yang bekerja di sektor perkebunan, berwirausaha, menjadi PNS, ataupun buruh bangunan. Pendidikan masyarakat pun paling banyak hanya lulusan SD. Setelah itu mereka bertani, menjadi buruh, atau merantau ke kota. Berdasarkan data monografi Desa Sukaseneng tahun 2017 tercatat perkembangan penduduk menurun dari tahun 2016 yaitu mencapai -10,87% untuk penduduk laki-laki dan 10,06% untuk penduduk perempuan. Tabel 6. Tingkat pendidikan masyarakat di Desa Sukaseneng No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) 1. Tamat SD/sederajat 639 2. Tamat SMP/sederajat 274 3. Tamat SMA/sederajat 270 4. Tamat S1 46 Sumber: Data Monografi Desa Sukaseneng Tahun 2017 Kelembagaan sosial yang ada di Desa Sukaseneng kurang berjalan dengan baik. Disana tidak ada perkumpulan PKK maupun lembaga karang taruna yang mampu meningkatkan pemberdayaan wanita dan pemuda desa. Meskipun seperti itu ada kelembagaan lain seperti pengajian yang berjalan dengan baik karena rutin setiap minggu aktif mengadakan kegiatan. Kelompok tani juga berjalan dengan lancar walaupun jarang ada pertemuan dan pembinaan. Para petani masih aktif bertukar pikiran satu sama lain dalam mengatasi persoalan pertanian mereka. Sistem gotong royong dan saling membantu masih menjadi kelembagaan yang melekat pada masyarakat. Kondisi Ekonomi Wilayah Penggerak perekonomian desa paling besar dari sektor pertanian, hampir 95% lahan digunakan untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Sektor pertanian padi masih mendominasi di desa ini dengan hasil produksi padi mencapai 5 ton per hektar. Hal tersebut merupakan salah satu potensi yang harusnya dapat dikembangkan sehingga masyarakat dapat sejahtera dari hasil pertanian. Namun sayangnya potensi Desa Sukaseneng belum didukung oleh kelembagaan ekonomi yang kuat, baik dari segi manajemen, sumberdaya manusia, modal, maupun akses dalam menembus pasar. Koperasi sebagai lembaga keuangan mikro ekonomi masyarakat tumbuh di Kecamatan Cikeusik namun keberadaannya belum mampu bergerak sesuai kebutuhan masyarakat. Koperasi diandalkan sebagai penggerak perekonomian pedesaan belum mampu untuk mensejahterakan petani dan kurang efektif dalam pelaksanaanya. Ketidakefektifan ini disebabkan oleh banyak faktor diantaranya kelemahan manajemen, sumberdaya manusia kurang memadai dan keterbatasan 8

akses permodalan. Koperasi yang ada pun belum mampu mewadahi kebutuhankebutuhan petani dan untuk memajukan pertanian. Kegiatan usaha milik desa yang telah berkembang adalah Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Kegiatan usaha ini dapat dimanfaat untuk mengembangkan perekonomian desa dan meningkatkan usaha-usaha produktif masyarakat. Bumdes Sukaseneng baru melakukan kegiatan penjualan air isi ulang dan diharapkan kedepannya dapat digunakan sebagai wadah masyarakat dalam mengembangkan usaha-usaha kreatif. Kondisi Lingkungan Masyarakat di desa Sukaseneng mayoritas menggunakan sumur gali dan air sungai untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Kualitas air sumur beragam ada yang bersih dan sehat, adapula yang payau dan sedikit keruh. Keadaan sungai di Desa Sukaseneng jika musim hujan akan meluap bahkan bisa menyebabkan bajir sedangkan di musim kemarau sungai kering. Tabel 7. Cakupan pemenuhan kebutuhan air bersih rumahtangga No. Sumber air Jumlah (keluarga) 1. Sumur gali 503 2. Penampung air hujan 303 3. Air sungai 577 Sumber : Data monografi Desa Sukaseneng Tahun 2017 Masyarakat sejauh ini hanya membuang sampah di belakang rumah dengan cara di bakar. Tidak ada tempat pembuangan sampah maupun tempat penampungan sementara. Sampah pun dibuang dengan cara dicampur antara sampah organik, anorganik, maupun B3. Kondisi Kesehatan Masyarakat Di Desa Sukaseneng tidak terdapat fasilitas kesehatan apapun. Hanya ada 1 posyandu dan 12 kader posyandu. Kegiatan posyandu dilakukan 2 kali dalam sebulan. Puskesmas hanya ada di Kecamatan Cikeusik. Tabel 8. Kualitas MCK yang dimiliki masyarakat No. MCK yang dimiliki Jumlah (keluarga) 1. WC yang sehat 455 2. WC yang kurang memenuhi 12 standar ...


Similar Free PDFs