Laporan Praktikum Acara 7 Kinetika Kimia Ahmad Juwarsyah 2108016083 PDF

Title Laporan Praktikum Acara 7 Kinetika Kimia Ahmad Juwarsyah 2108016083
Author Ahmad Juwarsyah
Course Sains and technology
Institution Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Pages 11
File Size 476.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 838
Total Views 986

Summary

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA DASARKINETIKA KIMIANama : Ahmad Juwarsyah NIM : 2108016083 Dosen pengampu : Abdul Malik, M. Si Asisten Dosen : Syifara Chika Fatimah Azzahro Kelompok : 3 ( Kloter 2 )BIO 1-CLABORATORIUM IPA TERPADUFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUIN WALISONGO SEMARANG2021A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM T...


Description

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KINETIKA KIMIA

Nama

: Ahmad Juwarsyah

NIM

: 2108016083

Dosen pengampu

: Abdul Malik, M. Si

Asisten Dosen

: Syifara Chika Fatimah Azzahro

Kelompok

: 3 ( Kloter 2 )

BIO 1-C

LABORATORIUM IPA TERPADU FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN WALISONGO SEMARANG 2021

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Praktikum : Praktikan mampu menjelaskan tanda-tanda reaksi serta mampu menentukan laju dan orde reaksi. 2. Waktu praktikum : Kamis, 11 November 2021. 3. Tempat Praktikum : Laboratorium Kimia dasar, lantai 2, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang. B. DASAR TEORI Kinetika kimia adalah studi tentang laju reaksi, perubahan konsentrasi reaktan (atau produk) sebagai fungsi dari waktu Reaksi dapat berlangsung dengan laju yang bervariasi, ada yang serta merta, perlu cukup waktu (pembakaran) atau waktu yang sangat lama seperti penuaan, pembentukan batubara dan beberapa reaksi peluruhan radioaktif ( Sri Handayani, 2013 ). Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi antara lain: Konsentrasi, molekulmolekul harus bertumbukan agar terjadi reaksi dalam konteks ini laju reaksi proporsional dengan konsentrasi reaktan; Keadaan fisik, molekul-molekul harus bercampur agar dapat bertumbukan; Temperatur, molekul harus bertumbukan dengan energi yang cukup untuk bereaksi heterogen ( Sri Handayani, 2013 ); Adanya Katalis, Katalis dapat mempercepat terjadinya reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi dari reaksi tersebut, serta berperan meningkatkan jumlah tumbukan yang efektif ( Murphy, 2009 ). Berdasarkan fasa dari katalis dan senyawa yang bereaksi, katalis dibagi dua: Katalis homogen dan Katalis heterogen. 1. Katalis Homogen Fase katalis sama dengan fase reaktan Katalis mempercepat laju reaksi kimia dengan cara menurunkan energi aktivasi reaksi Contoh : hidrogen peroksida terurai sangat lambat, 2 H2O2 (aq) → 2 H2O(l) + O2 (g) tetapi dengan adanya ion Brreaksi dekomposisi berjalan sangat cepat : 2 Br- (aq) + H2O2 (aq) + 2 H+ (aq) → Br2 (aq) + 2 H2O(l) Br2 (aq) + H2O2 (aq) → 2 Br- (aq) + 2 H+ (aq) + O2 (g). 2. Katalis Heterogen Fase katalis berbeda dari fase reaktan, seperti katalis berbentuk padatan dan reaktannya gas atau cairan Tahap awal adalah adorpsi (ikatan molekul reaktan pada permukaan katalis) Molekul teradsorpsi pada sisi aktif katalis Spesies teradorpsi (atom atau ion) adalah sangat reaktif Contoh : reaksi katalisis hidrogenasi etilen : C2H4 (g) + H2 (g) → C2H6 (g) H = −136kJ/mol ( Murphy, 2009 )

C. METODOLOGI 1. Alat No. 1 2 3 4

Nama alat Pipet tetes Gelas ukur Tabung reaksi Stopwatch

Jumlah 8 buah 8 buah 8 buah 1 buah

2. Bahan No 1 2 3 4 5 6 7

Nama bahan Aquades Logam Magnesium (Mg) Pb asetat (Pb(CH3COO)2) Asam klorida (HCl) Natrium Hidroksida (NaOH) Asam Sulfat (H2SO4) Tembaga (II) Sulfat (CuSO4)

3. Material Safety Data Sheet a) Logam Magnesium (Mg) Keadaan fisik : padatan Massa atom : 24,305 u Titik lebur : 650°C Jari-jari Van der Waals: 173 pm Kepadatan : 1,738 g/cm³. Bau : Tidak berbau Warna : Abu-abu mengkilap b) Pb asetat (Pb(C2H3O2)2) Keadaan fisik Kepadatan Bau Warna Massa molar Titik lebur Titik didih

: Cairan : 3,25 g/cm : Agak seperti cuka : Tidak berwarna. : 325,29 g/mol : 280°C : Berdekomposisi

c) Asam klorida ( HCl ) Keadaan fisik Bau Warna Titik didih Titik lebur

: cairan : pedas : tak berwarna : 108,58 ℃ : -26,25 ℃

d) Natrium Hidroksida (NaOH) Keadaan fisik Bau Warna Massa molar Titik lebur Titik didih

: cairan : Tidak berbau : Putih : 39,9971 g mol−1 : 323 °C (613 °F; 596 K)4 : 1388 °C (2530 °F; 1661 K)4

e) Asam Sulfat (H2SO4) Keadaan fisik Warna Massa molar Bau Titik lebur Titik didih

: cairan : bening : 98,079 g/mol : tidak berbau : 10°C : 337°C

f) Tembaga (II) Sulfat (CuSO4) Keadaan fisik Bau Warna Massa molar Titik lebur Titik didih

: cairan : tidak berbau : biru terang : 159,609 g/mol : 110°C : -

Tindakan Pertlongan Pertama bila terkena bahan kimia diatas : •

Mata : segera basuh mata dengan banyak air selama minimal 15 menit, sesekali mengangkat kelopak mata atas dan bawah. Dapatkan bantuan medis segera.



Kulit : dapatkan bantuan medis segera. Segara basuh kulit dengan banyak air selama minimal 15 menit sambil melepas pakaian dan sepatu yang terkontaminasi.



Tertelan : dapatkan bantuan medis segera. JANGAN memaksakan muntah,

jika sadar dan waspada, bilas mulut dan minum 2-4 cangkir susu atau air. •

Inhalasi : dapatkan bantuan medis segera. Hapus dari paparan dan segera pindah ke udara segar. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Jangan menggunakan resuitasi mulut ke mulut jika korban menelan atau menghirup zat tersebut; menginduksi pernapasan buatan dengan masker saku yang dilengkapi dengan katup satu arah atau perangkat medis pernapasan yang tepat lainnya.



Catatan untuk dokter : perlakukan secara simtomatis dan suportif.

4. Prosedur kerja a. Mengenal jenis-jenis reaksi o

Siapkan 4 tabung reaksi, beri label dan isi tabung dengan reaktan:

o

NaOH dan H2 SO4; Pb-asetat dan HCl; HCl dan CuSO 4; aquades dan logam Mg

o

Catat apa yang terjadi pada masing-masing tabung reaksi tersebut. Apakah terjadi reaksi? Jika iya, gejala apa yang muncul?

b. Kinetika reaksi logam Mg dengan HCl o Siapkan pita logam Mg dengan panjang 0,5 cm sebanyak 4 buah. o Siapkan larutan HCl 2,5 M. Dari larutan tersebut, buatlah larutan HCl dengan konsentrasi 2,0 M; 1,5 M; dan 1M. o Siapkan 4 tabung reaksi, beri label, lalu masukkan keempat larutan HCl yang berbeda konsentrasinya ke dalam 4 tabung reaksi tersebut. o Masukkan sepotong logam Mg ke tabung pertama, bersamaan dengan itu hidupkan stopwatch. Ketika Mg habis, matikan stopwatch. o Ulangi dengan menggunakan larutan dengan konsentrasi yang berbeda, masing- masing diulang 2 kali.

D. HASIL PENGAMATAN 1) Mengenal jenis-jenis reaksi. No tabung

Reaktan 1

1

NaOH

Reaktan 2

Gejala

NaOH(aq) + H2SO4(aq) Terbentuk gelembung→ Na2SO4(aq) + H2O(aq) gelembung dan warna tetap

H2SO4

HCl

2

Terjadi endapan berwarna putih

Pb asetat

3

HCl

4

Aquades

Persamaan reaksi

(Pb(C2H3O2)2(aq) + HCl(aq) →PbCl2(aq) + CH3COOH(aq)

Warna larutan yang semula HCl + CuSO4 biru tua (terang ) berubah → H2SO4(aq) + CuCl2(aq) menjadi biru muda (pucat) dan terbentuk gelembung

CuSO 4

Terdapat sedikit gelembung pada logam(Mg)

Mg

H2O(aq) + Mg(s)→ Mg(OH)2 + H2

2) Kinetika reaksi logam Mg dengan HCl Percobaan 1 No tabung

[HCl]

1

2,5 M

2

2M

3

1,5 M

t (detik)

4 Keterangan :

1M

1/t

Percobaan 2 t (detik)

67 43

0,015 M/s 0,023 M/s

63 52

92

0,0108 M/s

121

122

0,0081 M/s

138

Keterangan

1/t 0,016 M/s 0,019 M/s

Timbul gelembung dan 0,0082 M/s gas H2 0,0072 M/s

Laju reaksi (v) = 1/t

E. PEMBAHASAN 1. Mengenal jenis-jenis reaksi Pada percobaan pertama direaksikan larutan NaOH dengan H2SO4 menghasilkan larutan Natrium sulfat (Na2SO4) yang membentuk gelembung gas akan tetapi warnanya tidak berubah. H2SO4 merupakan salah satu asam kuat sedangkan NaOH merupakan basa kuat, jika keduanya direaksikan maka akan menghasilkan reaksi netralisasi. Hasil dari reaksi netralisasi ini adalah

garam. Pada percobaan kedua direaksikan Pb asetat dengan asam klorida(HCl) terjadi perubahan reaksi kimia, warna menjadi putih susu dan memiliki endapan. Dari reaksi larutan Pb asetat dan larutan HCl menghasilkan endapan PbCl2 dengan larutan CH3COOH. Reaksi ini disebut reaksi endapan. Pada percobaan ketiga Asam klorida (HCl) direaksikan dengan larutan tembaga sulfat (CuSO4)

menghasilkan asam sulfat (H2SO4) dan tembaga

klorida (CuCl2). Pada pereaksian kedua larutan tersebut membentuk gelembung gas dan perubahan warna dari biru tua (cerah) menjadi biru muda (pekat). Reaksi ini disebut reaksi pembentukan gas. Pada percobaan keempat direaksikan cairan aquades (H2O) dengan logam magnesium

(Mg)

menghasilkan

Magnesium

hidroksida

dan

larutan

dihidrogen. Terbentuk sedikit gelembung di area logam dengan waktu yang singkat dan warna larutan yang tidak berubah. Magnesium hidroksida yang dihasilkan dari pereaksian tersebut digunakan untuk menetralkan asam lambung. 2. Kinetika reaksi logam Mg dengan HCl Pembahasan kedua pada materi praktikum kinetika kimia adalah dengan pereaksian logam Magnesium (Mg) dengan 4 larutan HCl yang masingmasing memiliki konsentrasi yang berbeda, antara lain 1 M, 1,5 M, 2 M, dan 2,5 M. 4 buah potongan kecil logam Magnesium secara bersamaan dimasukkan kedalam 4 tabung reaksi yang berisikan larutan HCl dengan konsentrasi yang berbeda, Tabung 1 (1M), Tabung 2 (1,5M), Tabung 3 (2M), dan tabung 4 (2,5M), dilakukan percobaan sebanyak 2 kali. Pada Tabung 1 yang berisikan larutan HCl 1M terbentuk gelembung gas berlangsung selama 122 detik, kemudian tabung 2 yang berisikan larutan HCl 1,5M terbentuk gelembung yang berlangsung selama 92 detik, lalu tabung 3 yang berisi larutan HCl 2M terbentuk gelembung gas yang berlangsung selama 43 detik, dan tabung 4 yang berisi larutan HCl 2,5M terbentuk gelembung gas yang berlangsung selama 67 detik. Kemudian dilakukan percobaan kedua, pada percobaan kedua Tabung 1 yang berisikan larutan HCl 1M terbentuk gelembung gas berlangsung selama 138 detik, kemudian tabung 2 yang berisikan larutan HCl 1,5M terbentuk

gelembung yang berlangsung selama 121 detik, lalu tabung 3 yang berisi larutan HCl 2M terbentuk gelembung gas yang berlangsung selama 52 detik, dan tabung 4 yang berisi larutan HCl 2,5M terbentuk gelembung gas yang berlangsung selama 63 detik. Dari pembahasan tersebut, menunjukkan bahwa konsentrasi pereaksi mempengaruhi laju reaksi. Semakin besar konsentrasi pereaksi, maka laju reaksi semakin cepat. Sebaliknya semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka laju reaksi semakin lambat. Sedangkan semakin besar konsentrasi pereaksi, waktu yang diperlukan untuk selesai bereaksi semakin cepat. Sebaliknya semakin kecil konsentrasi pereaksi, waktu yang diperlukan untuk selesai bereaksi semakin lama. Persamaan reaksinya : Mg (s) + 2HCl (aq) -> MgCl2 (aq) + H2 (g)

F. Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Reaksi kimia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan gejala yang ditimbulkannya. Antara lain : - larutan NaOH direaksikan dengan H2SO4 menghasilkan larutan Natrium sulfat (Na2SO4) menunjukkan reaksi netralisasi - Pb asetat direaksikan dengan asam klorida(HCl) HCl menghasilkan endapan PbCl2 dengan larutan CH3COOH menunjukkan reaksi endapan. - Asam klorida (HCl) direaksikan dengan larutan tembaga sulfat (CuSO4) menghasilkan asam sulfat (H2SO4) dan tembaga klorida (CuCl2), menunjukkan reaksi pembentukan gas. 2. Salah satu faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah konsentrasi pereaksi. Semakin besar konsentrasi pereaksi, maka laju reaksi semakin cepat. Sebaliknya, semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka laju reaksi semakin lambat. Semakin besar konsentrasi pereaksi, waktu yang diperlukan untuk selesai bereaksi semakin cepat. Sebaliknya semakin kecil konsentrasi pereaksi, waktu yang diperlukan untuk selesai bereaksi semakin lama. Persamaan reaksinya : Mg (s) + 2HCl (aq)

->

MgCl2 (aq) + H2 (g)

DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Sri. 2013. Laju dan mekanisme dalam reaksi kimia. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. Brown, LeMay, Bursten, Murphy. 2009. Chemistry The Central Science, 11th eds : Pearson Educational International. Purba, Michael. 2004. KIMIA UNTUK SMA KELAS XI 2A. Jakarta: Erlangga. Purba, Michael. 2006. KIMIA UNTUK SMA KELAS XI. Jakarta: Erlangga.

LAMPIRAN

GAMBAR 1.1 Empat tabung reaksi berisi larutan Hcl

gambar 1.2 penuangan larutan HCl dari gelas ukur kedalam

Dengan konsentrasi yang berbeda-beda

tabung reaksi

Gambar 1.3 pereaksian logam Mg dengan aquades

gambar 1.4 pereaksian larutan Pb asetat dengan asam klorida

Gambar 1.5 pereaksian larutan CuSo4 dengan asam klorida

gambar 1.6 pereaksian larutan H2SO4 dengan larutan NaOH

Gambar 1.7 seorang praktikan yang merasa bahwa dunia ini sudah tidak adil baginya v:...


Similar Free PDFs