Laporan Praktikum Kimia Dasar Percobaan VI (Pengenalan Gugus Fungsi) PDF

Title Laporan Praktikum Kimia Dasar Percobaan VI (Pengenalan Gugus Fungsi)
Course Kimia Dasar
Institution Universitas Diponegoro
Pages 28
File Size 642.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 50
Total Views 139

Summary

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR Percobaan 6 : Pengenalan Gugus Fungsi Oleh : Prastyo Abi Widyananto 26020112130079 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 I. TUJUAN PERCOBAAN 1 Praktikan mampu menjelaskan pengelompokka...


Description

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Percobaan 6 : Pengenalan Gugus Fungsi

Oleh : Prastyo Abi Widyananto 26020112130079

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014

I.

TUJUAN PERCOBAAN 1.1 Praktikan mampu menjelaskan pengelompokkan senyawa berdasarkan gugus fungsi 1.2 Praktikan mampu menjelaskan periodisitas kereaktifan satu kelompok senyawa dengan gugus fungsi tertentu.

II.

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kimia Organik Kimia organik adalah ilmu yang mempelajari tentang senyawa yang terdiri dari sebagian gabungan karbon dengan hidrogen, oksigen, nitrogen / beberapa unsur tertentu. Pada mulanya kimia organik hanya melibatkan senyawa yang diturunkan dari makhluk hidup. ( Petrucci,1985) 2.2 Gugus Fungsi Unsur selain karbon dan hidrogen dalam senyawa organik memberikan kekhasan bagi sekelompok senyawa tersebut. Dalam beberapa kasus, pengelompokkan ini terjadi karena beberapa atom H digantikan / kadang-kadang atom C-nya sendiri. Pengelompokkan atom-atom ini dinamakan gugus fungsi dan molekul selebihnya dinamakan dengan R. ( Petrucci , 1985) Gugus fungsi adalah sekelompok atom yang menyebabkan perilaku kimia molekul induk. Molekul berbeda yang yang mengandung gugus atau gugusgugus fungsi yang sama mengalami reaksi yang serupa. (Chang,2004) 2.2.1 Beberapa Gugus Fungsi No. Struktur Rumus Nama IUPAC / Nama Gugus Umum trivial Gugus 1 -OH R-OH Alkanol / Hidroksil alcohol 2 -OR-O-R’ Alkoksi alkana / Eter O O 3 Alkanal / Aldehid aldehid C

R

C H O

H O

4

R

C

5

R' O

R

Karbonil

Asam alkanoat/ karboksilat

Karboksil

C

O C

Alkanon/keton

C

OH

OH

2

6

O

O

C

R

C

R

OR' NH2

O

7

-NH2

Alkil alkanoat / ester

Ester

Amina

Amin (Petrucci,1992)

2.3 Alkohol dan Identifikasinya 2.3.1 Penggolongan alkohol menurut letak gugus hidroksilnya (-OH) 1. Alkohol Primer : gugus –OH terletak pada atom C primer (atom C yang mengikat hanya 1 atom C lainnya). Contoh : CH3–CH2–CH2–CH2–OH (1 butanol) 2. Alkohol Sekunder : gugus –OH terletak pada atom C sekunder. Contoh : H2 C H3 C

H C

OH

CH3

(2 Butanol) 3. Alkohol Tersier : gugus –OH terletak pada atom C tersier. Contoh : CH3 H 3C

OH C CH3

(2Metil-2 propanol) (Petrucci,1985) 2.3.2 Sifat-sifat Alkohol Sifat Fisika Alkohol Berupa cairan jernih. Berbau khas. Mendidih ditemperatur tinggi. Sangat larut dalam air karena ada ikatan hidrogen antara gugus –OH dan molekul H2O. (Keenan,1980) 3

Sifat Kimia Alkohol Mengalami dehidrasi (reaksi yang melibatkan hilangnya H dan OH dalam membentuk H2O ) untuk membentuk alkena / eter. Oksidasi terkendali untuk menghasilkan aldehida dan keton. (Keenan, 1980) 2.3.3 Identifikasi Senyawa Alkohol a. Identifikasi Senyawa Alkohol Primer Alkohol primer menghasilkan aldehida yang dapat dioksidasi lebih lanjut menjadi asam karboksilat. (Hart,2003) b. Identifikasi Senyawa Alkohol lain Semua senyawa polialkohol misalnya gliserol dapat diidentifikasikan dengan pembentukan senyawa kompleks / dapat pula dengan pembentukan alkohol lain. Contoh: reaksi pembentukan Cu kompleks. C3H8O3 + CuSO4 + NaOH → (C3H5OCuNa)2 . 3H2O (Petrucci,1992) 2.3.4 Kegunaan Alkohol dalam Kehidupan sehari-hari a. Bidang Farmasi : sebagai pelarut senyawa organic. Contoh: etanol dan butanol. b. Bidang Industri : sebagai desinfektan. Missal: etanol dan metanol. c. Sebagai bahan bakar, contoh : spirtus ( campuran methanol dan etanol) (Petrucci,1992) 2.4 Aldehid dan Identifikasinya Aldehid mempunyai sekurangnya 1 atom C yang terikat pada karbon karbonilnya. Aldehida lazim terdapat dalam system makhluk hidup. Aldehid berisomer dengan keton. (Fessenden,1986) 2.4.1 Sifat Aldehid Sifat fisika aldehid. Berbau merangsang. Titik didih lebih rendah daripada alcohol padanannya. Larut dalam air, sama seperti alkohol. (Fessanden,1986) Sifat kimia Aldehid Bersifat polar, oleh karena itu aldehid melakukan tarik menarik dipoldipol antar molekul. 4

(Fessenden,1986) 2.4.2 Identifikasi gugus aldehid alifatik Untuk menunjukkan adanya aldehid alifatik digunakan pereaksi Schiff. Apabila pereaksi Schiff yang tidak berwarna bereaksi dengan senyawa kompleks aldehid akan dihasilkan warna antara merah dan ungu. Reaksi ini tidak berlaku untuk kelompok aldehida yang berada didalam bentuk hidrat dan juga tidak berlaku untul aldosa,walaupun aldosa mempunyai radikal formil (–CHO ) seperti aldehid. (Ridwan,1989) 2.4.3 Identifikasi gugus aldehid sebagai reduktor Aldehid sangat mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat. Hamper setiap reagensia yang mengoksidasi suatu alkohol juga mengoksidasi suatu aldehid. Gugus aldehid dapat mereduksi pereaksi tollens, benedict, dan fehling. (Fessenden,1986) 2.5 Keton dan Identifikasinya Keton mempunyai gugus yang sama dengan aldehid yaitu gugus karbonil, tetapi keton mempunyai 2 gugus alkil yang terikat pada gugus karbonilnya. Identifikasi keton,khususnya aseton dapat menggunakan uji Rothera. (Fessenden, 1986) Uji Rothera Larutan aseton dicampur dengan natrium nitropusid atau Na2Fe(CN)6NO, ammonium klorida dan ammonia. Setelah beberapa terbentuk warna violet dan intensitas warna tergantung kadar aseton yang dianalisis. Aldehida dan keton adalah keluarga besar dari senyawa organik yang dicirikan oleh adanya gugus karbonil terhubung dengan dua atom karbon lain. O

O

C

C R

R

(Hart,2003) Keton dan aldehida adalah keluarga besar atau dua kelas dari senyawa organik yang terdiri dari kelompok karbonil (...


Similar Free PDFs