LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II ORDE SATU PDF

Title LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II ORDE SATU
Author Yeni Setiartini
Pages 9
File Size 122.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 147
Total Views 211

Summary

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II Reaksi Orde Satu Senin, 9 Juni 2014 Disusun Oleh: Yeni Setiartini 1112016200050 Kelompok: 4 Widya Fitriani Widya Mulyana Putri PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF...


Description

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II Reaksi Orde Satu Senin, 9 Juni 2014

Disusun Oleh: Yeni Setiartini 1112016200050

Kelompok: 4 Widya Fitriani Widya Mulyana Putri

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

ABSTRAK Telah dilakukan percobaan dengan judul reaksi orde satu deangan tujuan untuk menguji apakah penguraian H2O2 dalam air merupakan reaksi orde kesatu bedasarkan cara grafik. Dalam percobaan ini digunakan MnO2 yang telah diaktifkan sebagai katalis sehingga dihasilkan gelembung gas O2 yang kemudian didapat konsentrasi dalam waktu 3, 7, 12, 18, 35 bertutut- turut 0,0904 M; 0,091M; 0,0912 M; 0,0921 M; 0,094 M dari konsentrasi didapat bahwa H2O2 dengan air menghasilkan reaksi orde kesatu ditunjukan dari grafik yang lurus.

PENDAHULUAN Laju

reaksi

(Reaction

Rate)

atau

kecepatan

reaksi

adalah

perubahankonsentrasi konsentrasi pereaksi ataupun produk dalam satauan waktu. Laju suatu reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi, atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Konsentrasi biasanya dinyatakan dalam mol per liter, tetapi untuk reaksi fase gas, suatu tekanan atmosfer,millimeter merkurium, dapat di gunakan sebagai ganti konsentrasi (Saputra,2014). Reaksi orde satu mempunyai laju yang berbanding langsung dengan konsentrasi reaktan.

Grafik hubungan ln [A] terhadap t merupakan suatu garis lurus seperti terlihat pada Gambar 2.

(Purba, 2012).

Orde dari suatu rekasi menggambarkan bentuk metematika di mana hasil percobaan dapat ditunjukkan. Orde reaksi hanya dapat dihitung secara eksperimen, dan hanya diramalkan jika suatu mekanisme reaksi diketahui ke seluruh orde reaksi yang dapat ditentukan sebagai jumlah dari ekponen untuk masing-masing reaktan, sedangkan harga eksponen untuk masing-masing rekatan dikenal sebagai orde rekasi untuk komponen itu (Dogra, 2009: 624). Untuk melanjutkan penyelidikan laju reaksi, perhatikan gambaran spesifik tentang peruraian hidrogen peroksida dalam larutan air. H2O2(aq)

H2O + ½ O2(g)

Selama reaksi, O2(g) lepas dari campuran reaksi dan reaksi akhirnya sempurna. Perkembangan reaksi dapat mudah diikuti dengan mengambil sejumlah kecil contoh larutan dari waktu ke waktu dan menitrasinya dengan KMnO4 dalam larutan asam berair. 2 MnO4- + 5 H2O2 + 6 H+

2 Mn2+ + 8H2O + 5O2 (g) (Petrucci, 1985 :

147). Dekomposisi H2O2 adalah orde pertama terhadap H2O2. Ini berarti bahwa [H2O2] pada persamaan laju berpangkat 1. Laju rekasi = k [H2O2]. Dari laju reaksi yang terukur pada HH2O2 tertentu, dapat dihitung tetapan laju, k (Petrucci, 1985: 154).

Waktu paruh reaksi yaitu waktu yang diperlukan agar konsentrasi (atau jumlah) pereaksi berkurang menjadi setengah dari nilai semula. Waktu paruh, t ½, diperoleh dengan mensubstitusikan [A]t = ½ [A]o dan t = t ½, ke dalam persamaan [�]

��� [�]� =

−�

. Tanpa memperhatikan ataupun konsentrasi awal pereaksi A, bila

reaksi mempunyai orde pertama, waktu paruh konstan dan hanya tergentung pada k (petrucci, 1985: 157). Pada percobaan ini akan diujikan apakah penguraian H2O2 dalam airmerupakan reaksi orde kesatu. Reaksi penguraian dalam air berlangsung lambat. Terbatasnya waktu praktikum, katalis digunakan untuk mempercepat reaksi. 2H2O2(l) 2H2O(l) + O2(g) (Burhanudin, 2014 : 15) MATERIAL DAN METODE Alat dan Bahan Statif dan klem, Labu erlenmeyer 100 ml, gelas ukur 10ml, neraca o’hauss, Tutup & selang botol semprot, Wadah/ baskom, Stopwatch, thermometer, oven, Air, H2O2 0,3%, Serbuk MnO2 Metode 1. Siapkan peralatan, isi 2/3 baskom dan penihi gelas ukur dengan air. 2. Oven serbuk MnO2 pada suhu 105°C selama 1 jam 3. Timbanglah dengan teliti 0,6 gram serbuk MnO2 yang telah dioven 4. Ukurlah 100ml H2O2 0,3% dan tuangkan ke dalam Labu erlenmeyer 100 ml 5. Tempatkan serbuk MnO2 pada labu Erlenmeyer yang berisi H2O2. 6. Miringkan labu, tepat serbuk MnO2 jatuh, jalankan stopwatch 7. Lakukan pencatatan skala volume gas O2 yang terbentuk pada 8. menit-menit ke: 3, 7, 12, 18, dan pada menit ke-35. Tetapkan pulapada menit ke berapa perubahan tidak terjadi lagi (reaksi dianggap berhenti

HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil pengamatan: Waktu saat menit ke-

Volume

3

0,5 ml

7

1 mL

12

1,4 mL

18

2,3 mL

35

4,2 mL

Perhitungan:

M H2O2 = =

� � � � � %�� � �

� , � ,

= 0,09 M a0

= 0,09 M

 menit ke 3 volume sebesar 0.5 mL M1 x V1 = M2 x V2 0,09 x 100= M2 x (100- 0.5) M2

= 0,0904 M

 Menit ke 7 volume 1 mL M1 x V1 = M2 x V2 0,09 x 100= M2 x (100-1) M2

= 0,091M

 Menit ke 12 volume 1.4 mL M1 x V1 = M2 x V2 0,09 x 100= M2 x (100-1.4) M2

= 0,0912 M

 Menit ke 18 volume 2.3 mL M1 x V1 = M2 x V2 0,09 x 100= M2 x (100-2,3) M2

= 0,0921 M

 Menit ke 35 volume 4,2 mL M1 x V1 = M2 x V2 0,09 x 100= M2 x (100-4,2) M2

= 0,094 M Waktu (t), detik,

[H2O2]

Log [H2O2]

3

0,0904 M

-1.043

7

0,091M

-1.041

12

0,0912 M

-1.040

18

0,0921 M

-1.035

35

0,094 M

-1.026

waktu (menit) -1.024 0

5

10

15

20

25

30

35

40

-1.026 -1.028 -1.03 -1.032 -1.034 -1.036 -1.038 -1.04 -1.042 -1.044

Persamaan rekasi: 2 MnO4- + 5 H2O2 + 6 H+ → 2 Mn2+ + 8H2O + 5O2 (g)

Percobaan kali ini dilakukan dengan tujuan menentukan apakah reaksi H2O2

dalam air merupakan orde ke satu melalui grafik. Karena keterbatasan waktu maka digunakan pula padatan MnO2 aktif untuk mempercepat reaksi antara H2O2 dengan air. Melalui persamaan reaksi dapat diperkirakan bahwa hasil reaksi berupa gas dari penambahan padatan MnO2 yang akan beraksi dengan H2O2 menghasilkan 2 Mn2+ + 8H2O + 5O2 (g). Gas oksigen tersebutlah yang akan keluar melalui selang dan menempati galas ukur sehingga dapat terlihat berapakah volume gas yang terbentuk serta volume H2O2 yang menghilang akibat reaksi tersebut. Pada 3 menit pertama dihasilkan 0.5 ml volume gas kemudian berturut turut bertambah menghasilkan volume akhir sebesar 4,2 ml pada menit 35. Dari data tersebut dilakukan pengolahan data sehingga didapat konsentrasi 0,0904 M; 0,091M; 0,0912 M; 0,0921 M; 0,094 M Melalui rumus log [A]t didapat log konsentrasi yang selanjutnya dihasilkan data yang digunakan untuk grafik. Karena orde satu mempunyai nilai yang sebanding dengan konsentrasi reaktan maka grafik yang

dihasilkan dalam reaksi ode satu ini haruslah lurus namun bedasarkan hasil data percobaan dapat terlihat bahwa grafik menunjukan garis yang lurus namun terdapat penyimpangan garis antara waktu 7-18 menit. Dalam buku panduan praktikum burhanudin (2014) dikatakan bahwa reaksi antara H2O2 dan air merupakan raksi orde pertama, namun dalam hal ini mungkin terjadi kesalahan kesalahan dalam percobaan seperti kebocoran gas O2 pada system atau kesalahan dalam membaca skala pada gelas ukur menjadi penyebabkan data yang kurang akurat sehingga menimbulkan kesalahan dalam hasil yang diperoleh.

KESIMPULAN  Reaksi antara H2O2 merupakan reaksi orde ke Satu

 Suatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap salah satu pereaksinya jika laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi itu.  Reaksi H2O2 dan air dapat dipelajari melalui gas yang dihasilkan dari reaksi tersebut.

REFERENSI Dogra, SK dan Dogra, S.1990. Kimia Fisik dan Soal-Soal. Jakarta: UI press. Ralp, H Petrucci. 1985. Kimia Dasar II. Jakarta: Erlangga. Dogra, SK dan Dogra, S.1990. Kimia Fisik dan Soal-Soal. Jakarta: UI press. Purba, 2012. Elida dan Ade Citra Khairunisa. Kajian Awal Laju Reaksi Fotosintesis untuk Penyerapan Gas CO2 Menggunakan Mikroalga Tetraselmis Chuii. http://jurnal.ugm.ac.id/jrekpros/article/download/2451/2198 . pada tanggal 15 juni 2014 Saputra, I Gede Dika Virga. 2014. KETERGANTUNGAN LAJU REAKSI PADA TEMPERATUR diakses dari http://www.scribd.com/doc/223247821/Laporan-Kimfis-2-KetergantunganLaju-Reaksi-Pada-Temperatur pada tanggal 15 juni 2014...


Similar Free PDFs