Laporan Praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan PDF

Title Laporan Praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan
Author P. Goesvita
Pages 59
File Size 6.3 MB
File Type PDF
Total Downloads 158
Total Views 289

Summary

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN KELOMPOK 9 INAS FAWAZ RAIHANI 1304619034 NABILA ATIKAH 1304619010 PERALIHAN PERTIWI 1304619043 PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA DAFTAR ISI 03 DINDING SEL DAN NOKTAH (PIT) 06 BAHAN ERGASTRIK DAN ANTOSIANIN PADA BUNGA 18 JARINGAN SEDERH...


Description

LAPORAN PRAKTIKUM

STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

KELOMPOK 9 INAS FAWAZ RAIHANI 1304619034 NABILA ATIKAH 1304619010 PERALIHAN PERTIWI 1304619043 PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

DAFTAR ISI 03

DINDING SEL DAN NOKTAH PIT (

)

06

BAHAN ERGASTRIK DAN ANTOSIANIN PADA BUNGA

18

JARINGAN SEDERHANA

23

PAPILA TRIKOMA EMERGENSIA JARINGAN SEKRESI ,

,

,

37

AKAR DAN BATANG

43

STOMATA DAN DAUN

53

ANTHERA DAN POLLEN

PRAKTIKUM 1

DINDING SEL DAN NOKTAH

Dinding sel pada tumbuhan merupakan bagian terluar dari sel dan pembentuk rangka tubuh tanaman Dinding sel terbentuk oleh protoplasma sebagai hasil sekresinya Berfungsi sebagai pelindung protoplasma terhadap kerusakan dari luar sel Dinding sel tumbuhan mempunyai struktur yang kompleks umumnya terdiri dari tiga lapisan yaitu lamela tengah dinding primer dan dinding sekunder Noktah adalah beberapa tempat pada dinding sel yang ketika penebalan dinding sel berlangsung tidak turut menebal sehingga akan terbentuk lubang atau rongga yang disebut pit atau noktah Pit merupakan celah yang terbentuk dari dua dinding sel yang bersebelahan  

.

.

.

,

,

,

.

,

.

.

GAMBAR 1 Keterangan 1 Central lumen 2 Dinding sekunder 3 Dinding primer 4 Plasmodesmata 5 Nukleus 6 Vakuola :

.

.

.

.

.

.

GAMBAR 2 Keterangan 1 Dinding Primer 2 Dinding sekunder 3 Plasmalema 4 Vakuola 5 Tonoplas 6 Dictysome :

.

.

.

.

.

.

LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

PAGE 03

GAMBAR 3

Keterangan 1 Dinding primer 2 Lamella tengah 3 Plasmalemma 4 Desmotubulus 5 Retikulum Endoplasma 6 Nukleus 7 Mitokondria 8 Kloroplas 9 Dictyosome 10 Vakuola 11 Tonoplas 12 Nuclear pore 13 Heterochromatin 14 Nucleolus 15 Grana 16 Pati Starch 17 Vasikola dictyosome 18 Vasikula 19 Ribosom 20 Microtubulus protein 21 Ruang antar sel :

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

/

.

.

GAMBAR 4

.

.

.

Keterangan 1 Dinding Sekunder 2 Pit Membran :

.

.

GAMBAR 5 Keterangan 1 Dinding sel 2 Pits noktah yang berisi plasmadesmata 3 Protein di dalam sel 4 Mitokondria :

.

.

(

)

.

.

LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

PAGE 04

GAMBAR 6

Keterangan 1 Simpel pit 2 Dinding sekunder 3 Plasmodesmata 4 Dinding primer 5 Vakuola 6 Nukleus :

.

.

.

.

.

.

PEMBAHASAN Pada bab praktikum kali ini menjelaskan tentang dinding sel dan noktah.

Noktah  sempurna

(berpasangan),

yaitu

noktah

yang

terdapat

pada sel yang berdampingan dan masing-masing mengadakan penebalan dinding

yang

sama.

Terdapat

pada

2

sel

yang

sejenis.

Noktah  tak

berpasangan (noktah  setengah sempurna), yaitu noktah yang terdapat di antara 2 sel, di mana penebalan dinding masing-masing sel tidak sama tebalnya. Dijumpai pada 2 sel yang berdampingan, tetapi tidak sejenis. Misal : sklerenkim – parenkim. Noktah  buta,  yaitu noktah yang bermuara pada ruang antar sel. Noktah majemuk unilateral, yaitu sebuah noktah yang mulutnya melebar, yang berhadapan dengan noktah-noktah yang kecilkecil.

Noktah  ramiform,  yaitu

kecilkecil

dan

kemudian

noktah

bersatu.

yang

Iodium

terbentuk

pada

dari

praktikum

noktah sel

yang

tumbuhan

dapat berfungsi sebagai pemberi warna pada sel sehingga mempermudah pengamatan,

selain

itu

dapat

menjadi

indikator

keberadaan

amilum.

Serta Untuk membuktikan bahwa dinding sel mengandung selulosa.

LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

PAGE 05

PRAKTIKUM 2

BAHAN ERGASTIK DAN ANTOSIANIN PADA BUNGA

Sel tumbuhan selain terdiri dari bagian sel yang hidup protoplasma juga terrdiri dari bagian yang tidak hidup Persenyawan kimia bahan bahan yang tidak hidup yang dikenal sebagai bahan bahan ergastik Bergantung pada sifat fisikokimiawinya bahan ergastik ini ada yang bersifat cair asam organik karbohidrat protein lemak tannin antosianin alkaloid dan minyak eteris dan ada yang bersifat padat pati dan kristal Vakuola vacuus kosong adalah rongga rongga yang terbentuk di dalam lumen sel ketika sel bertambah besar dan sel bertambah tua Berisi cairan vakuola yaitu suatu larutan cair berbagai bahan organik gula protein lemak gas dan garam garam yang kebanyakan merupakan bahan cadangan makanan atau hasil sampingan metabolisma Vakuola ini umumnya tidak berwarna tetapi mungkin berpigmen kebiru biruan atau kemerah merahan tergantung lingkungannya Pigmen ini termasuk zat kimia kelompok antosianin dan terdapat pada bagian tumbuhan seperti akar daun atau bunga (

.

/

-

(

,

,

,

(

(

-

.

,

,

),

=

,

,

,

)

).

)

-

.

,

,

,

,

,

-

.

,

-

-

.

,

A .

A N T O S I A N I N Komponen Cair

DINDING SEL

LUMEN GAMBAR 1 LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

INTI SEL PAGE 06

GAMBAR 2

VAKUOLA DINDING SEL LUMEN

GAMBAR 3 LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

PAGE 07

GAMBAR 4

Biosintesis antosianin

LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

PAGE 08

A .

P A T I Bahan Ergastik

GAMBAR 4

GAMBAR 5

LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

PAGE 09

GAMBAR 6 Butir pati pada gandum

GAMBAR 7

HILUS/ HILUM

LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

LAMELLA

PAGE 10

HILUS

GAMBAR 8

HILUS

BULIR PATI

GAMBAR 9

LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

PAGE 11

A .

K R I S T A L Bahan Ergastik

GAMBAR 10

GAMBAR 11

Kristal rapidh pada Eceng gondok

GAMBAR 12 LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

PAGE 12

Kristal rapidh

GAMBAR 13

Kristal druse atau kristal roset

GAMBAR 14

Kristal cystolith/ bunga karang

GAMBAR 15 LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

PAGE 13

GAMBAR 16

GAMBAR 17

LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

PAGE 14

PEMBAHASAN Pada bab praktikum kali ini menjelaskan tentang bahan ergastik dan antosianin adalah

pada

pigmen

bunga.  Satu-satunya antosianin,

biasanya

pigmen pigmen

yang ini

berada

terdapat

di di

vakuola plastida

tumbuhan. Pada gambar 1 adalah epidermis bawang merah (Allium cepa) dalam kondisi sel normal dan karena vakuola itu besar dan hampir mengisi seluruh ruang di dalam lumen, maka lumen terlihat seperti berisi pigmen. Masing-masing preparat diberikan air, asam pekat berupa H2SO4 (Asam Sulfat)

dan

mengetahui

basa

pekat

perubahan

berupa

NaOH

warnanya,

(Natrium

karena

ekspresi

Hidroksida), warna

untuk

antosianin

dipengaruhi oleh tingkat keasaman lingkungannya. Bila ekstrak antosianin direaksikan dengan berubah warna

senyawa

menjadi

menjadi warna kuning, senyawa

yang

menjadi

warna

akibatkan

yang

warna

tetapi

bila

bersifat asam, merah.

perubahan

bersifat

hijau ekstrak

maka

basa,

yang

Terjadinya perubahan

struktur

antosianin

sering

antosianin

ekstrak

pigmennya akan

akan

kali

berakhir

direaksikan oleh berubah

warna

warna

tersebut

di

akibat pengaruh ion H+ dan

OH-

GAMBAR 18

-

Mekanisme perubahan struktur kation favilum pada antosianin yang mempengaruhi perubahan warna seiring dengan terjadinya perubahan pH (Pratama, 2013).

LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

PAGE 15

GAMBAR 19

-

Kertas indikator asam basa dengan pelarut etanol 95% + HCl 1% menunjukan warna peach pada larutan asam kuat, pink muda pada larutan asam lemah, hijau botol pada larutan basa kuat, dan hijau kumala pada larutan basa lemah.

Bahan  ergastik bergantung pada sifat fisikokimiawinya, bahan ergastik ini ada yang bersifat cair (asam organik, karbohidrat, protein, lemak, tannin, antosianin, alkaloid, dan minyak eteris) dan ada yang bersifat padat (pati dan kristal). Pati sendiri

terbentuk

dari

hasi

fotosintesis  di

dalam

kloroplas

kemudian

terurai

dan

diangkut dalam bentuk gula ke jaringan parenkim, lalu tersintesis kembali dalam amioplas. Hilum adalah titik awal lamela sedangkan lamela adalah lapisan-lapisan amilum

yang

terbentuk

diakibatkan

letak

molekul

yang

lebih

padat

pada

awal

pembentukan lapisan, dan secara bertahap menjadi lebih renggang di sebelah luar, hal ini menyebabkan perbedaan kadar air yang terkandung di dalamnya. Adapun tipe-tipe pati berdasarkan letak hilum, butir pati dapat dibedakan bentuknya menjadi butir pati konsentris, yang hilumnya terletak ditengah-tengah dan butir pati eksentris, yang bentuk patinya bulat telur dengan hilum berada ditepi. ada juga

tipe

pati

berdasarkan

banyaknya

butir

pati

,

dapat

dibedakan

bentuknya

menjadi monoadelph, yaitu butir pati yang hanya mempunyai satu hilum, diadelph, yaitu

butir

pati

yang

pada

awal

pembentukan

terdiri

dari

2

atau

lebih

hilum

dan poliadelph, yaitu butir pati yang masing-masing mempunyai hilum sendiri-sendiri. Pada gambar 6 butir berwarna biru merupakan butir pati yang terkandung di dalam gandum (Triticum aestivum). Yang menyebabkan berwarna biru adalah Karena terdapat kandungan amilopektin sehingga ketika ditetesi iodin akan menghasilkan warna biru hingga ungu. Tipenya dapat dilihat pada gambar yang dilingkari merah menunjukan

tipe

eksentris

monoadelph.

Gambar

7

menggambarkan

pati

pada

kentang (Solanum tuberosum) yang termasuk ke dalam tipe eksentris monoadelph. Gambar 8 adalah jagung (Zea mays) yang merupakan pati dengan tipe konsentris monoadelph. Untuk gambar 9, pati pada biji kacang hijau, bagian yang ditunjuk terdapat disebut

3

tipe

hilus.

Selebihnya

majemuk,

lebih

karena

banyak

ditemukan

yang

lebih

diadelf.

dari

satu

Jadi,

untuk

preparat

tipe.

Berdasarkan

ini

letak

hilusnya termasuk tipe konsentris, hanya karena ada 3 hilum menjadi terlihat seperti di tepi.

LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

PAGE 16

Kristal merupakan hasil akhir dari metabolisme sel berupa endapan garam oksalat,

yaitu

Calsium

Oksalat

(CaOx).

Jika

kandungannya

terlalu

banyak

bisa

menjadi racun. Morfologi kristal dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan, kandungan Ca dan asam oksalat terlarut di dalam sel mempengaruhi bentuk kristal yang dihasilkan.  Bentuk krital pada gambar 10 sampai 17 secara berturut-turut ialah kristal pasir, kristal prisma, kristal rapidh pada eceng gondok, kristal rapidh, kristal druse atau kristal roset, kristal cystolith, kristal drussen, dan kristal rapida. kristal rapidh merupakan salah satu kristal yang paling banyak ditemui dan paling banyak modifikasi

morfologinya.

Kristal

cystolith/bunga

karang

atau

Kristal

seperti

buah

anggur biasanya terdapat pada jaringan epidermis, tepatnya hipodermis pada daun

Ficus

sp, tipe ini biasanya paling sulit untuk ditemukan dalam kegiatan praktikum,

karena pembuatan preparatnya pun sulit.

GAMBAR 20

-

Variasi morfologi Kristal rapida

LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

PAGE 17

PRAKTIKUM 3

JARINGAN SEDERHANA

Tumbuhan terdiri dari sel sel yang dilekatkan satu dengan yang lainnya oleh suatu perekat yang terutama terdiri atas pektin Di dalam kumpulan sel itu dapat dibedakan kelompok sel tertentu yang berlainan fungsi dan atau strukturnya Kelompok sel semacam itu dinamakan jaringan Kadang kadang jaringan dibentuk oleh sel sel yang relatif sederhana strukturnya dan terdiri atas satu sel saja yang disebut simple tissue (jaringan sderhana) Tiga macam jaringan sederhana yaitu parenkim kolenkim dan sklerenkim -

.

.

.

-

-

,

.

,

,

.

Parenkim Apabila sel meristematik tumbuh menjadi sel permanen (parenkim) maka antara lain lumennya bertambah dan biasanya diusahakan agar bentuk sel bulat Hal ini terhalang oleh letak sel yang berdekatan satu sama lainnya sehingga tercapailah bentuk isodiametris atau segi banyak yang tidak teratur Kemudian sel sel dapat memanjang sesuai sumbu tumbuhan atau bagian tumbuhan yang bersangkutan Pada tempat tempat dimana 3 4 sel bertemu lamella tengah larut oleh pektinase sehingga dinding dinding sel di tempat itu tidak berhubungan satu dengan yang lainnya dan terbentuk ruang antar sel Sel parenkim dapat juga mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan fungsinya Klorenkim adalah parenkim yang sel selnya mengandung klorofil yang berfungsi untuk fotosintesa Aerenkim adalah parenkim yang diantara sel selnya mengandung banyak rongga udara yang besar yang berguna untuk pengangkutan udara dan gas terutama terdapat pada tumbuhan yang hidup di dalam air Aktinenkim adalah parenkim yang sel selnya terletak sejajar dengan axis tumbuhan berbentuk bintang dan juga mengandung rongga antar sel :

.

.

-

.

-

-

,

-

.

:

-

,

-

.

-

,

-

,

,

.

-

,

-

,

.

Parenkim tidaklah banyak memberikan pengokohan bagi tumbuhan Jaringan yang lebih bermanfaat untuk maksud itu dinamakan jaringan penyokong penunjang makanik dan terdiri atas kolenkima yang umumnya memberikan pengokohan pada tumbuhan yang masih muda sedangkan sklerenkim pada tumbuhan muda maupun tua Kolenkim terdiri atas sel sel hidup dengan penebalan dinding primer yang sebagian besar terjadi dari selulosa dan pektin Pebalan tersebut bisa terdapat pada dinding dinding tangensial disebut Kolenkima Papan Sedang penebalan pada sudut disebut Kolenkima SudutSklerenkim terdiri atas sel sel mati penebalan dindingnya adalah primer dan sekunder dan biasanya banyak mengandung lignin dan selulose Sklerenkim merupakan jaringan yang sangat bervariasi tetapi dapat dikenal dua kategori yang besar yaitu serat dan sklereid Pada umumnya serat jauh lebih panjang dari sklereid Kolenkim dan Sklerenkim

 

.

/

/

,

.

,

-

.

-

,

,

-

,

,

.

,

,

.

.

LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

PAGE 18

GAMBAR 1 KOLENKIM

PARENKIM

GAMBAR 2

GAMBAR 3

LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

PAGE 19

GAMBAR 4

GAMBAR 5

GAMBAR 6

LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

PAGE 20

GAMBAR 7

GAMBAR 8

LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

PAGE 21

GAMBAR 9

PEMBAHASAN Kolenkim terdiri atas sel sel hidup dengan penebalan dinding primer yang sebagian besar terjadi dari selulosa dan pektin Sedangkan untuk gambar preparat yang digunakan adalah termasuk pada tipe jaringan sederhana yang meliputi epidermis kolenkim sklerenkim parenkim pembuluh ,

-

.

 

,

,

LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 9

,

,

.

PAGE 22

PRAKTIKUM 4

PAPILA TRIKOMA EMERGENSIA DAN JARINGAN SEKRESI ,

,

,

Organ batang daun atau bunga seringkali terdapat alat alat tambahan berupa tonjolan tonjolan yang merupakan appendix dari organ organ tersebut Terbentuk oleh modifikasi sel sel epidermis dengan sel di bawahnya Tonjolan itu adalah papilla trichoma atau emergensia Papilla adalah tonjolan tonjolan pada sel epidermis yang merupakan bukit bukit pendek halus seperti beludru Papilla kadang kadang merupakan alat sekresi yang mengandung bahan perekat untuk menankap tepung sari madu atau air Trichoma adalah tonjolan dari sel epidermis memanjang seperti rambut terdapat terutama pada daun oleh karena itu disebut rambut daun Berdasarkan bentukanya dapat diklarifikasikan menjadi trichoma i unicellular satu sel yang dapat berbentuk jarum panjang seperti buluh yang ujungnya meruncing atau merupakan rambut yang berduri dan ii multicellular yang merupakan bentuk rambut sederhana lurus memanjang atau...


Similar Free PDFs