LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN PDF

Title LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Author Dary Hsetiawan
Pages 14
File Size 642.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 653
Total Views 1,043

Summary

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN Sel Tumbuhan: Bahan-Bahan Ergastik (Non Protoplasmik) KELOMPOK 3 Dary Hilmy Setiawan 1813091001 Kadek Sandiasa 1813091005 Efrem Aldiant Stesirali Pantus 1813091010 PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN IL...


Description

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN Sel Tumbuhan: Bahan-Bahan Ergastik (Non Protoplasmik) KELOMPOK 3 Dary Hilmy Setiawan

1813091001

Kadek Sandiasa

1813091005

Efrem Aldiant Stesirali Pantus

1813091010

PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2019

BAB I 1.1 Pendahulan Anatomi mengenai struktur tumbuhan melibatkan satuan fungsi organik terkecil dalam tumbuhan itu sendiri yaitu sel. Sel tumbuhan dibatasi oleh dinding sel yang didalamnya terdapat tempat berlangsungnya reaksi kimia yang diperlukan untuk kehidupan sel. Pengamatan tentang sel hanya dapat terlihat menggunakan mikroskop. Dalam hal ini, mempelajari ukuran dan bentuk sel merupakan hal penting, namun tanpa memahami isi dari sel (unit sel) serta hubungannya dengan sel-sel lain yang melapisinya tidak akan didapat pengetahuan yang mendalam tentang sel itu sendiri (Hidayat, 1995). Sel tumbuhan mempunyai bentuk, ukuran dan struktur yang bervariasi dan sangat rumit. Walaupun demikian, semua mempunyai persamaan dalam beberapa segi dasar. Tumbuhan dan hewan merupakan organisme yang tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Sel tumbuhan dan sel hewan merupakan variasi dari satu tipe unit dasar atau satuan struktur. Hal ini menjadi dasar teori tentang sel yang dikemukakan oleh Schwann dan Schleiden pada tahun 1838. berdasarkan konsep tersebut, sel merupakan kesatuan struktur dan fungsi organisme hidup karena sel mempunyai kesamaan dalam hal pola susunan metabolisme dan makromolekul. Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di bagian sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur (lilin); dan perlindungan, misalnya adanya Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.

Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati karena faktor genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah mencapai umur yang memang telah ditentukan secara genetik. Sel-sel tersebut memang dalam perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati, yang memiliki fungsi tertentu dalam bagi tumbuhan. Misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan bersifat mati secara khusus berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari dalam tanah ke daun. 1.2 Tujuan Praktikum 1. Melihat dan mengenal bermacam-macam butir pati (amylum), serta mengetahui reaksi pengenal terhadap butir pati. 2. Melihat dan mengenal bermacam-macam bentuk kristal yang terdapat di atas sel, serta bahan pembentuknya. 1.3 Alat dan Bahan 1. Alat 

Mikroskop



Pinset



Kaca preparat



Kaca penutup



Silet



Pipet tetes



Gelas kimia

2. Bahan 

Buah Musa paradisiaca



Biji Phaseolus radiates



Umbi Solanum tuberossum



Umbi lapis yang sudah kering dari Allium cepa



Daun Musa sp.



Tangkai daun Carica papaya



Daun Gnetum gnemon

1.4 Cara Kerja Uji pati : 1. Buatlah preparat kerokan dari bahan-bahan tersebut diatas (pisang, umbi kentang dan kacang hijau) 2. Berilah medium air, kemudian larutan Iodium. 3. Periksa di bawah mikroskop, perhatikan masing-masing bentuk butir patinya. 4. Gambarlah beberapa butir pati dari bahan-bahan di atas, berilah keterangan mengenai hilum, lamela, macam butir pati dan warna. Analisis kristal : 1. Buatlah preparat potongan melintang (c.s) dari masing-masing bahan tersebut di atas, kecuali pada umbi lapis bawang, kemudian letakkan dalam objek glass dan tetesin air. Pada bawang, buatlah preparat sobekan umbi lapis yang sudah kering, kemudian teteskan HCl atau H2SO4 pekat. 2. Amati dan gambar masing-masing bentuk kristalnya. 3. Langkah diulangi sampai semua bahan yang meliputi Umbi lapis yang sudah kering dari Allium cepa, Daun Ficus elastic, Daun Musa sp., Tangkai daun Carica papaya, Daun Gnetum gnemon

BAB II 2.1 Landasan Teori Sel tumbuhan selain terdiri dari bagian sel yang hidup (protoplasma), juga terrdiri dari bagian yang tidak hidup. Persenyawan kimia/bahan-bahan yang tidak hidup yang dikenal sebagai bahan-bahan ergastik. Bergantung pada sifat fisikokimiawinya, bahan ergastik ini ada yang bersifat cair (asam organik, karbohidrat, protein, lemak, tannin, antosianin, alkaloid, dan minyak eteris) dan ada yang bersifat padat (pati dan kristal). 1. PATI Pati (amilun), adalah karbohidrat/polisakarida yang tidak dapat larut yang terbentuk karena adanya kondensasi dari gula sederhana. Dibentuk oleh plastida pembentuk pati yang disebut amyloplas, yang mempunyai ukuran 2 mikron. Merupakan bahan cadangan utama pada kebanyakan tumbuhan yang disimpan di tempat-tempat penyimpanan seperti umbi, rhizoma, biji atau buah. Secara makroskopis pada tiap butir pati dapat dilihat adanya: hilum atau hilus, yaitu titik permulaan dibentuknya butir pati. Dan lapisan pati yang disebut lamella. Berdasarkan letak hilum, butir pati dapat dibedakan bentuknya : 1. Butir pati konsentris, hilumnya terletak di tengah-tengah. 2. Butir pati eksentris, bulat telur bentuk patinya dengan hilum berada ditepi. Berdasarkan banyaknya butir pati , dapat dibedakan bentuknya sebagai berkut: 1. Monoadelph, yaitu butir pati yang hanya mempunyai satu hilum. 2. Diadelph, yaitu butir pati yang pada awal pembentukan terdiri dari 2 atau lebih hilum, yang pada waktu pembentukan lapisan pati masing-masing kemudian bersama-sama membentuknya. 3. Poliadelph, yaitu butir pati yang masing-masing mempunyai hilum sendirisendiri.

Gambar 1. butir-butir pati 2. KRISTAL Kristal sangat umum terdapat di dalam sel tumbuhan. Merupakan hasil akhir dari mertabolisma sel yang kemudian disimpan di dalam lumen sel atau vakuola. Bagi tumbuhan jika berlebihan dapat menjadi racun, oleh karena itu biasanya diikat oleh ion-ion kalsium, misalnya Ca-oksalat. Selain oksalat terdapat juga kristal karbonat & silikat. Kristal-kristal tersebut umumnya terdapat di dalam sel parenkim kortex, floem atau pith (empulur). Kristal terdapat dalam berbagai bentuk (Fahn. 1982; Pandey, 1980), misalnya: 1. Kristal pasir, kristal Ca-oksalat terdapat dalam bentuk butiran halus (piramida kecil). 2. Kristal tunggal besar, kristal Ca-oksalat terdapat dalam bentuk tunggal, besar, asodiameteris. 3. Raphid (jarum), kristal Ca-oksalat berbentuk seperti jarum tunggal atau bersama dalam satu kelompok (seperti sapu lidi). 4. Kristal styloids (pseudoraphides ), kristal Ca-oksalat berbentuk batang yang meruncing pada bagian ujung-ujungnya. 5. Cystolith, kristal Ca-karbonat berbentuk seperti sekelompok buah anggur yang mempunyai tangkai. Selnya mengandung cystolith disebut Lithocyt. 6. Kristal druse (majemuk), kristal Ca-oksalat berbentuk seperti bintang atau rossete. 7. Kristal prismatic, kristal Ca-oksalat berbentuk persegi panjang atau seperti piramid. 8. Kristal berbentuk kipas (sphaere crystal), kristal bebentuk kipas yang mengandung inulin.

E

E

Gambar 2. Sel dengan berbagai bentuk kristal. (A-B) druse pada Gnetum gnemon. (C) prismatic, (D) raphid. (E). Kristal Ca karbonat pada daun Ficus elastic

Gambar 3. Kristal pada Alium cepa dan kristal jarum

BAB III 3.1 Hasil Pengamatan No.

Gambar Pengamatan

Keterangan

1.

Buah Musa paradisiaca 1

Pembesaran 400 1. butir pati 2. hilum

2 2.

Biji Phaseolus radiates Pembesaran 400 1. butir pati

1

3.

Umbi Solanum tuberossum Pembesaran 400 1. butir pati

1

4.

Umbi lapis yang sudah kering dari Allium cepa Pembesaran 400 1. Kristal 1

5.

Daun Musa sp. Pembesaran 400 2

1. Kristal 1 2. dinding sel

6.

Tangkai

daun

Carica

papaya Pembesaran 400 1. Kristal 2

2. dinding sel

1

7.

Daun Gnetum gnemon Pembesaran 100 1. Kristal

1

3.2 Pembahasan Didalam sel terdapat bagian-bagian yang tidak hidup atau biasa disebut dengan istilah benda ergastik. Benda ergastik dibagi menjadi dua jenis, yaitu benda ergastik padat dan benda ergastik cair. Yang termasuk kedalam benda ergastik padat, yaitu amilum, aleuron, kristal Ca-Oksalat. Sedangkan yang termasuk kedalam benda ergastik cair, yaitu asam organik, karbohidrat, lemak, protein, zat penyamak, antosianin, alkaloid, minyak atsiri, dan terpentin. Amilum mempunyai rumus empiris (C6H10O5)n, berupa karbohidrat atau polisakarida yang berbentuk tepung disebut amiloplas, dapat dibedakan menjadi leukoamiloplas yang berwarna

putih dan menghasilkan tepung cadangan makanan dan kloroamiloplas berwarna hijau dan menghasilkan tepung asimilasi. Aleuron ditemukan pada endosperm yang mengering. Prosesnya : keringnya biji, yang berarti mengeringnya endosperm menjadi semakin sedikit sehingga konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut seperti putih telur, garam dan lemak akan smakin besar, kemudian vakuola pecah hal ini akan terus berlangsung hingga vakuola pecah menjadi kecil-kecil yang mengandung zat-zat yang mengkristal yang disebut aleuron. Kristal yang terdapat pada tumbuahn merupakan hasil akhir dari metabolisme, umumnya terbentuk dari kristal Ca-oksalat yang diendapkan. Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam asam kuat (Kimball, 1983). Pada praktikum kali ini ditujukan untuk mengidentifikasi bahan-bahan ergastik, ada dua bahan ergastik yang di identifikasi untuk yang pertama yaitu kandungan amilum pada sel tumbuhan. untuk itu digunakan beberapa tumbuhan yang digunakan, diantaranya : A. Uji kandungan Pati 1. Buah Musa paradisiaca Buah pisang adalah bahan pangan yang bergizi, sumber karbohidrat, vitamin, dan mineral. Komponen karbohidrat terbesar pada buah pisang adalah pati pada daging buahnya, dan akan diubah menjadi sukrosa, glukosa dan fruktosa pada saat pisang matang (15-20 %). Ada empat jenis pisang yaitu pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak, pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak, pisang yang diambil seratnya, dan pisang berbiji. Buah pisang memiliki kandungan gizi yang berbeda-beda pada tiap jenisnya. Rata-rata dalam setiap 100 g daging buah pisang mengandung air sebanyak 70 g, protein 1,2 g, lemak 0,3 g, pati 2,7 g, dan serat 0,5 g. Pisang mengandung pati dibuktikan dengan adanya butir-butir pati pada pengamatan preparat buah pisang. Dengan pembesaran 400 ditemukan butir – butir pati dengan tipe konsentris. Pada tipe ini letak hilum dikelilingi oleh lamella. 2. Biji Phaseolus radiates

Beberapa penelitian melaporkan bahwa kacang hijau (Phaseolus radiates merupakan sumber amilosa yang sangat potensial. Selama pengolahan, amilosa dapat mengalami gelatinisasi dan retrogradasi sehingga menghasilkan RS-3 atau Resistant Starch Tipe 3 yang sulit dicerna dan berpengaruh baik bagi kesehatan (Stipanuk, 2000). Pada preparat kerokan biji kacang hijau dengan diamati di bawah mikroskop menggunakan pembesaran 400 terlihat butir-butir pati di dalam preparat tersebut. Hasilnya diidentifikasikan bahwa jenis tipe amilum yang ada adalah tipe kosentris. Tipe konsentris dibuktikan dengan letak hilum dikelilingi oleh lamella. 3. Umbi Solanum tuberrosum Pati kentang adalah pati yang diperoleh dari umbi Solanum tuberosum L.(familia

Solanaceae)Pemerian,kelarutan,bahan

organik

asing,wadah

penyimpanan : memenuhi syaratseperti yang tertera pada Pati Singkong. Mikroskopik : butir tunggal,tidak beraturan, atau bulat telur ukuran 30µm sampai100µm, atau membulat ukuran 10µm sampai 35 µm. Butir majemuk jarang, terdiridari maajemuk 2 sampai 4. Hilus berupa titik pada ujung yang sempit ,denganlamela konsentris jelas terlihat. Amati di bawah cahaya terpolarisasi,tampakbentuk silang berwarna hitam memotong pada hilus. B. Kandungan Kristal 1. Umbi lapis yang sudah kering dari Allium cepa Bawang merah (Allium cepa L. var. aggregatum) adalah salah satu bumbu masak utama dunia yang berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan di sebelah utaranya, tetapi kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia, baik subtropis maupun tropis. Wujudnya berupa umbi yang dapat dimakan mentah, untuk bumbu masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya dapat dijadikan zat pewarna dan daunnya dapat pula digunakan untuk campuran sayur. Tanaman penghasilnya disebut dengan nama sama. Bawang merah saat ini dianggap sebagai sebuah varietas dari spesies Allium cepa, spesies yang memuat sejumlah besar varietas bawang yang dikenal dengan nama kolektif bawang bombai.

pada preparat bawang merah teridentifikasi bahwa pada bawang merah memiliki jenis Kristal ca-oksalat. Selain itu di dalam preparat bawang merah yang diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran 400 di temukan juga pigmen karotenoid. 2. Daun Musa sp. Pada preparat daun Musa sp ditemukan jenis kristal pasir. Penemuan jenis kristal ini digunakan dengan menggunakan pengamatan dibawah mikroskop dengan pembesaran 400. Kristal pasir merupakan bentuk butiran halus atau piramida - piramida kecil. 3. Tangkai daun Carica papaya Pada preparat melintang tangkai daun Carica papaya dengan reagen air. Diamti di bawah mikroskop dengan pembesaran 400 terindikasikan memiliki Kristal kalsium oksalat. Diketahui bahwa Kristal kalsium ca-oksalat berbentuk kelenjar atau druse. Bentuknya sering kali tidak beraturan, dapat serupa bintang, bulat, atau bentuk lainnya. 4. Daun Gnetum gnemon Gnetum gnemon L. termasuk pohon berdaun hijau yang dapat tumbuh mencapai 8-15 meter. Gnetum gnemon merupakan tanaman asli di Asia Tenggara dan kepulauan Pasifik Barat termasuk Fiji, Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, dan Vanuatu.Pohon itu tumbuh di hutan hujan dataran rendah pada ketinggian di bawah 1.700 m. Gnetum gnemon banyak dibudidayakan di pekarangan

dan

kebun

dan

kebanyakan

dimanfaatkan

sebagai

olahan

makanan.Gnetum gnemon merupakan tumbuhan berbiji terbuka, berbentuk pohon berumah dua (dioecious).Bijinya tidak terbungkus daging tetapi terbungkus kulit luar (Budiyanto, 2014). Pada preparat melinjo diamati bawah mikroskop dengan pembesaran 400 diidentifikasikan bahwa daun melinjo mengandung Kristal majemuk.

BAB IV 4.1 Kesimpulan Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di bagian sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, Pada preparat yang digunakan pada praktikum kali ini untuk uji pati dan mengidentifikasi benuk-bentuk dari Kristal bias teridentifikasi.

Daftar Pustaka Budiyanto.(2014). Klasifikasi Melinjo (Gnetum gnemon). Biologionline.Info. Diakses 26 Maret 2015, dari http://www.biologionline.info/2014/05/klasifikasi-melinjo gnetumgnemon.html Hidayat, E.B. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Jawa Barat : Institut Teknologi Indrayani, R., Ernawati. (2018). Penuntun Praktikum Struktur dan Perkembanan Tumbuhan. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta. John,W Kimball. 1983. Biologi jilid 1. Jakarta : Erlangga Stipanuk,M. H.(2000) Biochemical and Physiologic Aspect of Human Nutrition. Philadelphia: Saunders Company...


Similar Free PDFs