Title | Laporan Resmi Dasar Dasar Ilmu Tanah smt 2 2013/1014 |
---|---|
Author | Dibay Prakoso |
Pages | 119 |
File Size | 1.9 MB |
File Type | |
Total Downloads | 335 |
Total Views | 448 |
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH (PNT 1201) Disusun oleh : 1. Ady Bayu Prakoso (13286) 2. Annisa Mega Rachmadina (13098) 3. Chailendriani Pradaneira A. (13390) 4. Felisitas Syntia Herliandy (13224) 5. Rifqi Sulthan (13391) 6. Riya Fatma Sari (13284) Golongan/Kelompok : A1/2 Nama Asiste...
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH (PNT 1201)
Disusun oleh : 1. Ady Bayu Prakoso
(13286)
2. Annisa Mega Rachmadina
(13098)
3. Chailendriani Pradaneira A.
(13390)
4. Felisitas Syntia Herliandy
(13224)
5. Rifqi Sulthan
(13391)
6. Riya Fatma Sari
(13284)
Golongan/Kelompok
: A1/2
Nama Asisten
: Ricky Christo Ajiputro
LABORATORIUM TANAH UMUM JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2014
0
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH (PNT 1201A1) ACARA I KADAR LENGAS TANAH
Disusun oleh : 1. Ady Bayu Prakoso
(13286)
2. Annisa Mega Rachmadina
(13098)
3. Chailendriani Pradaneira A.
(13390)
4. Felisitas Syntia Herliandy
(13224)
5. Rifqi Sulthan
(13391)
6. Riya Fatma Sari
(13284)
Hari/Tanggal Praktikum
: Senin, 3 Maret 2014
Golongan/Kelompok
: A1/2
Nama Asisten
: Ricky Christo Ajiputro
LABORATORIUM TANAH UMUM JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2014 1
ACARA I KADAR LENGAS TANAH ABSTRAK Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah dengan judul “Kadar Lengas Tanah” dilakukan pada hari Senin, 3 Maret 2014 di Laboratorium Ilmu Tanah Umum, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kadar lengas kering angin (udara) pada beberapa jenis tanah, serta faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, untuk mengetahui kadar lengas suatu tanah dilakukan melalui perhitungan Kadar Lengas (KL). Kadar lengas (KL) sering disebutkan sebagai kandungan air (moisture) yang terdapat dalam tanah. Alat dan bahan yang digunakan selama percobaan berlangsung yaitu 6 buah botol timbang, contoh tanah Ø 2,0 mm; Ø 0,5 mm; tanah bongkah (agregat utuh), timbangan dan oven. Metode yang digunakan adalah metode gravimetri yaitu metode dengan menghitung selisih berat lengas tanah antara sebelum dan sesudah dikeringkan. Hasil yang diperoleh dari percobaan kadar lengas yaitu pada tanah Entisol dengan diameter 2 mm memiliki kadar lengas 5,61%, Ø 0,5 mm memiliki kadar lengas 5,15% dan bongkah 1,93%. Tanah Alfisol Ø 2mm kadar lengasnya 14,708%, pada diameter 0,5 mm kadar lengas yang dihasilkan sebesar 11,449% dan tanah bongkah 7,566%. Untuk tanah Vertisol, Ø 2 mm memiliki kadar lengas 13,741%, Ø 0,5 mm kadar lengasnya 13,332% dan bongkah kadar lengasnya 12,858%. Pada tanah Ultisol Ø 2 mm kadar lengas yang dihasilkan adalah 13,547%, diameter 0,5 mm memiliki kadar lengas 8,544% dan tanah bongkah kadar lengasnya sebesar 8,77%. Sedangkan tanah yang terakhir yaitu tanah Molisol, kadar lengas 17,69% dimiliki oleh tanah dengan Ø 2mm, kadar lengas Ø 0,5 mm sebesar 16,005% serta pada tanah bongkah kadar lengasnya 15,48%. Kata Kunci
: Kadar lengas, contoh tanah, metode gravimetri.
Adapun hal-hal yang mempengaruhi proses
I. PENGANTAR lapisan
pembentukan tanah yaitu bahan induk,
permukaan bumi yang sangat penting
topografi, iklim dan organisme yang
keberadaannya. Selain sebagai tempat
bekerja pada waktu tertentu. Pengaruh
berpijaknya manusia dan hewan, tanah juga
tersebut mengakibatkan kenampakan dan
menjadi
akar-akar
sifat-sifat tanah di daerah yang satu dengan
tanaman serta berbagai organisme yang
daerah yang lain berbeda. Dengan kata lain,
hidup di dalam tanah. Tanah mengandung
karena intensitas tanah tiap daerah berbeda,
berbagai macam komponen penyusun tanah
maka tanah yang terbentuk pun juga akan
yang berpengaruh terhadap pembentukan
berbeda.
Tanah
tempat
merupakan
tumbuhnya
tanah dan menjadi satu kesatuan yang utuh
Keberadaan kadar lengas sangat
yang akan membentuk bagian baru. Bahan
penting di dalam bidang pertanian, karena
mineral, bahan organik, air serta udara
melalui proses pengaturan lengas akan
merupakan bahan utama penyusun tanah.
dikontrol, begitu pula dengan serapan hara 2
dan pernapasan akar-akar tanaman yang
dengan peningkatan permukaan jenis zarah
dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan
dan kerapatan muatan elektrostatik zarah
produksi tanah. Kandungan lengas dalam
tanah.
tanah juga berbeda-beda, baik itu pada
menentukan berapa banyak air yang dapat
setiap lapisan maupun pada tiap jenis tanah.
diserap tumbuhan. Bagian lengas tanah
Berdasarkan
yang mampu diserap oleh tumbuhan
uraian
tersebut,
perlu
Tegangan
lengas
dilakukan percobaan untuk mengetahui
dinamakan
kadar lengas suatu tanah yang tersedia di
(Notohadiprabowo, 2006).
laboratorium
(entisol,
alfisol,
ultisol,
vertisol dan molisol). Tanah
air
tanah
juga
ketersediaan
Kandungan air tanah memiliki peran penting terhadap lingkungan dan iklim.
memiliki
kualitas
yang
Kandungan
air
tanah
mempengaruhi
berbeda di setiap wilayah. Pada tahun 1994,
hidrologi dan proses pertanian dan berbagai
Soil Science Society of America (SSSA)
proses lainnya. Demikian juga berdampak
telah mendefinisikan kualitas tanah sebagai
pada sistem iklim melalui umpan balik
kemampuan tanah untuk menampilkan
atmosfer (Anonim, 2010). Dalam kaitannya
fungsi-fungsinya dalam penggunaan lahan
dengan daya penyimpanan air, tanah
atau
menopang
pasiran mempunyai daya pengikat terhadap
produktivitas biologis, mempertahankan
lengas tanah pasiran yang didominasi oleh
kualitas lingkungan dan meningkatkan
pori-pori mikro satu. Oleh karena itu, air
kesehatan manusia, hewan, serta tumbuhan
yang jatuh ke tanah pasiran akan segera
(Agehara and Warncke, 2005).
mengalami perkolasi dan air kapiler akan
ekosistem
Keberadaan
untuk
air
dalam
tanah
mempunyai tingkat tegangan yang berbeda-
mudah
lepas
karena
adanya
proses
evaporasi (Mukhid, 2010).
beda (Sutedjo dan Kartasapoetra, 1991).
II.
Kemampuan tanah menahan air antara lain
METODOLOGI
Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah
dipengaruhi oleh tekstur tanah. Tanah-tanah
dengan
yang bertekstur kasar mempunyai daya
dilaksanakan pada hari Senin, 3 Maret 2014
menahan air lebih kecil dibandingkan tanah
di Laboratorium Ilmu Tanah Umum,
bertekstur halus.
Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian,
Lengas tanah merupakan air yang
judul
“Kadar
Lengas”
ini
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
terdapat dalam tanah yang terikat oleh
Bahan-bahan
yang
digunakan
selama
berbagai kakas (matrik, osmosis dan
percobaan dilakukan yaitu contoh tanah
kapiler). Kakas ini meningkat sejalan
Entisol, Alfisol, Vertisol, Ultisol dan 3
Molisol yang masing-masing berdiameter 2
dengan tutupnya dan dimisalkan b gram,
mm dan diameter 0,5 mm. Selain itu,
lalu ditulis pada label yang telah ditempel
digunakan juga contoh tanah bongkah
pada masing-masing botol. Ke-enam botol
(agregat utuh). Adapun alat yang digunakan
timbangtersebut dimasukkan ke dalam oven
yaitu 6 buah botol timbang, timbangan serta
dengan tutup sedikit terbuka pada suhu
oven.
105°-110° C selama satu malam. Setelah Cara kerja pada praktikum “Kadar
dioven, botol dikeluarkan dari oven lalu
Lengas” ini adalah mula-mula enam buah
ditutup rapat dan dibiarkan dingin di dalam
botol timbang kosong diberi label, lalu masing-masing botol dengan tutupnya ditimbang dan dimisalkan sebagai a gram. Kemudian, diisi dua per tiga volume botol dengan contoh tanah Ø 2 mm, Ø 0,5 mm
desikator kira-kira selama 15-30 menit. Langkah akhir yaitu botol ditimbang dalam keadaan ditutup rapat dan hasil timbangan dimisalkan sebagai c gram, kemudian dihitung kadar lengasnya dengan rumus:
dan tanah bongkah yang masing-masing
Kadar Lengas (KL) =
dibuat dua kali ulangan (duplo). Setelah
−
−
x 100%
diisi dengan tanah, botol ditimbang kembali III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Kadar Lengas Tanah KELOMPOK
CONTOH TANAH
KL (%)
Ø 2 mm (1) Ø 2mm (2) 1.
Alfisol
14,708
Ø 0,5 mm (1) Ø 0,5 mm (2)
11,4495
Bongkah (1) Bongkah (2)
7,566
Ø 2 mm (1) Ø 2mm (2)
5,61
Ø 0,5 mm (1) 2. Entisol
Ø 0,5 mm (2)
5,15
4
Bongkah (1) Bongkah (2)
1,93
Ø 2 mm (1) Ø 2mm (2) 3. Vertisol
13,7415
Ø 0,5 mm (1) Ø 0,5 mm (2)
13,3325
Bongkah (1) Bongkah (2)
12,8586
Ø 2 mm (1) Ø 2mm (2) 4. Ultisol
13,547
Ø 0,5 mm (1) Ø 0,5 mm (2)
8,544
Bongkah (1) Bongkah (2)
8,779
Ø 2 mm (1) Ø 2mm (2) 5. Mollisol
17,65
Ø 0,5 mm (1) Ø 0,5 mm (2)
16,005
Bongkah (1) Bongkah (2)
15,48
Pada praktikum kali ini, dilakukan
%, Ø 0,5 mm sebesar 11,4495 % dan kadar
percobaan kadar lengas suatu tanah dari
lengas pada tanah bongkah yaitu 7,566 %.
contoh tanah yang tersedia seperti pada
Pada tanah entisol Ø 2 mm kadar lengasnya
tabel di atas. Dari data hasil percobaan di
adalah 5,61 %, Ø 0,5 mm kadar lengasnya
atas, dapat diketahui bahwa kadar lengas
5,15 % dan pada tanah bongkah sebesar
pada tanah alfisol Ø 2 mm sebesar 14,708
1,93 %. Tanah vertisol Ø 2mm memiliki 5
kadar lengas sebesar 13,7415 %, Ø 0,5 mm
tekstur lempung debuan jenis tanah ini pada
sebesar 13,3325 % dan tanah bongkah
diameter 0.5 mm dan 2 mm memiliki kadar
kadar lengasnya sebesar Ø 12,8586 %.
lengas tertinggi, dan pada bongkahan pada
Tanah ultisol Ø 2 mm kadar lengasnya
urutan kedua. Ultisol bersifat lembab serta
sebesar 13,547 %, Ø 0,5 mm kadar
terjadi pembentukan plinthite dan fragipan
lengasnya 8,544 % dan tanah bongkah
yang mengakibatkan gerakan air dalam
memiliki kadar lengas 8,779 %. Sedangkan
tanah sehingga memungkinkan tanah jenis
kadar lengas tanah mollisol dengan Ø 0,5
ini untuk bisa menyimpan air cukup baik.
mm adalah 16,005 %, Ø 2 mm adalah 17,65 % dan pada tanah bongkah memiliki lengas sebesar 15,48 %. Jika data tersebut diurutkan dari yang terendah hingga ke data yang tertinggi, maka diperoleh hasil bahwa untuk tanah dengan Ø 0,5 mm Entisol < Ultisol < Alfisol < Vertisol < Mollisol. Pada tanah Ø 2 mm, Entisol < Ultisol < Vertisol < Alfisol < Mollisol. Sedangkan untuk tanah bongkah diperoleh data bahwa tanah Entisol < Alfisol < Ultisol < Vertisol < Mollisol.
Lengas tanah adalah air yang terikat di dalam pori tanah bersama-sama dengan garam yang larut di dalamnya membentuk larutan
tanah
yang
penting
sebagai
perantara untuk memberikan unsur-unsur hara tanah. Berdasarkan ketersediaannya, lengas dibagi menjadi : 1) air kelebihan, 2) air tersedia dan 3) air tidak tersedia. Air kelebihan merupakan air yang terikat di atas kapasitas lapang dan tidak menguntungkan bagi tanaman tingkat tinggi. Air tersedia merupakan air yang terikat di atas kapasitas
Entisol memliki kadar lengas tanah
lapang dan titik layu permanen, serta air
terendah dibanding jenis tanah lainnya baik
tidak tersedia merupakan air yang terikat
pada diameter 0.5 mm, 2 mm, maupun
dalam tanah pada titik layu permanen.
bongkah. Hal tersebut terjadi karena tekstur entisol berupa pasiran dengan tekstur tersebut meabilitasnya rendah sehingga kurang menangkap air, oleh karena itu tanah entisol perlu banyak membutuhkan air, karena air yang hilang akibat infiltrasi sangat besar. Tanah mollisol merupakan tanah yang memliki bahan organik yang cukup tinggi sehingga tanahnya pun subur dengan hanya sedikit pencucian, dengan
Tanah Alfisol adalah tanah yang berkembang di daerah hutan humid, di mana perpindahan lempung menghasilkan horizon Bt, yang mengandung 20% atau lebih daripada horizon A, dan tanahnya cukup
mengalami
pencucian
dalam
pelapukan. Akumulasi liat dalam horizon organic
b
(Bt)
dapat
menyebabkan
kapasitas tukar kation horizon B maksimum pada
sejumlah
tanah.
Reaksi
tanah 6
bervariasi antara masam hingga netral
Tanah entisol cenderung memiliki
(Foth, 1998). Menurut Purwanto (2009)
tekstur yang kasar dengan kadar organik
dalam Anggrahini (2009),tanah Alfisols
dan nitrogen rendah, tanah ini mudah
mempunyai kandungan C-Organik tanah
teroksidasi dengan udara, untuk tanah
tinggi sebesar 3.89, tingginya kandungan
entisol, kelembapan dan pH nya selalu
C-Organik
adanya
berubah, hal ini karena tanah entisol selalu
pengelolaan dengan penambahan bahan
basah dan terendam dalam cekungan. Dan
organik sehingga kandungan C-Organik
tanah yang memiliki kadar asam yang
ditanah Alfisols tinggi. Sedangkan menurut
kurang
Munir, (1992) pada umumnya tanah Alfisol
memiliki kadar asam yang sangat tinggi
mempunyai kandungan C-Organik sedang
atau
hingga rendah. Tanah Alfisols mempunyai
penelitian Dahlan, dkk (2008) diperoleh
pH 5.2 (masam), tanah pada pH dibawah
data bahwa kadar lengas tanah entisol
5,0 proses nitrifikasi menurun, namun
sebesar 5,10 %, kandungan C-organiknya
seringkali masih dijumpai bakteri nitrifikasi
1,26 %, pH H2O tanah sebesar 5,80 dan
dan NO3- pada pH 4,5. Hal tersebut
C/Nnya 11,50. Kadar lengas dari data
kemungkinan
percobaan kami sesuai dengan hasil data
dikarenakan
karena
adanya
bakteri
nitrifikasi asidofilik, nitrifier heterotrop dan atau terdapat situs mikro (niche)Alfisol dicirikan oleh horizon elluviasi dan illuviasi yang jelas. yang alkalin (Myrold cit Purwanto, 2009). Kadar lengas tanah Alfisols
4,86
%,
sedangkan
proses
nitrifikasi berlangsung optimal pada tanahtanah dengan kadar lengas kapasitas lapangan 60 % dari ruang pori yang terisi air.
Jika
dibandingkan
dengan
data
percobaan kami, kadar lengas yang didapat dari hasil praktikum kami
dengan hasil
penelitian orang lain sangat berbeda. Hal tersebut lingkungan.
terjadi
karena
pengaruh
baik
sangat
untuk
ditanami,
karena
rendah.Berdasarkan
hasil
penelitian orang lain. Ultisol bervariasi dalam warna dari ungu-merah, orange kemerahan dengan terang-menyilaukan, untuk oranye pucat kekuningan-dan bahkan beberapa nada kekuningan-coklat
tenang.
Mereka
biasanya cukup asam, sering memiliki pH kurang dari 5. Hasil warna merah dan kuning dari akumulasi oksida besi (karat) yang sangat tidak larut dalam air. Banyak nutrisi, seperti kalsium dan potasium. Menurut M. Dahlan, Mulyati dan Ni Wayan Dwiani Dulur dalam Jurnal Agroteksos Vol. 18 No. 1-3 bulan Desember 2008 halaman: 20-26, menerangkan bahwa kadar lengas untuk tanah Ultisol adalah sebesar 7
kurang lebih 5,6%. Ultisol memiliki tekstur
lempung yang tinggi, bertekstur halus, dan
lempung dan berasal dari bahan induk
daya
lempung. Hal ini menyebabkan daya
kemampuan menahanairnya besar.
permeabilitasnya rendah sehingga mampu menahan air.
permeabilitas
rendah
sehingga
Tanah yang termasuk ordo Vertisol merupakan tanah dengan kandungan liat
Mollisols adalah bagian tanah di
tinggi (lebih dari 30%) di seluruh horizon,
taksonomi tanah USDA. Mollisols ada di
mempunyai
daerah semi-kering untuk wilayah semi-
mengkerut. Kalau kering tanah mengkerut
lembab, biasanya di bawah penutup padang
sehingga tanah pecah-pecah dan keras.
rumput. Dengan beberapa daerah padang
Vertisols sangat cocok untuk padi karena
pasir adalah area bercurah hujan tinggi yang
mereka hampir kedap saat jenuh. Pertanian
mendukung rumput cenderung menutupi
tadah hujan sangat sulit karena vertisols
tanah dengan sempurna dan menghasilkan
dapat bekerja hanya dalam jarak yang
bahan organik. Mollisols telah mendalam,
sangat sempit kondisi kelembaban: mereka
bahan organik tinggi, diperkaya gizi-
sangat keras ketika kering dan sangat
permukaan tanah (horizon A), biasanya
lengket bila basah. Menurut penelitian
antara 60-80 cm. Permukaan horison ini
Novrizal dan Suwardji dalam Prospek
subur, dikenal sebagai epipedon mollic,
Pengembangan
adalah fitur diagnostik mendefinisikan
(Jatropa curcas) pada Berbagai Order
Mollisols.
oleh
Tanah di Pulau Lombok disebutkan bahwa
kebakaran dan pedoturbation berlimpah
Vertisol memiliki kadar lengas kapasitas
dari organisme seperti semut dan cacing
lapang sebesar 29,36 persen dan tekstur
bumi.
dari
tanah liat berpasir. Tanah Vertisol memiliki
penambahan jangka panjang dari bahan
pasir yang lebih dominan yaitu sebesar
organik be...