LAPORAN TEKNIK PEWARNAAN MIKROBA PDF

Title LAPORAN TEKNIK PEWARNAAN MIKROBA
Author Fadilla Qatrunsalwa
Pages 24
File Size 331.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 150
Total Views 226

Summary

LAPORAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN TEKNIK PEWARNAAN BAKTERI Oleh Kelompok 6 Fadilla Qatrunsalwa Nadifameidita 1152005006 Asisten : 1. Astari Dwi Jayanti 2. Hariastuti Prameswari JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BAKRIE 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syuk...


Description

LAPORAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN

TEKNIK PEWARNAAN BAKTERI

Oleh Kelompok 6 Fadilla Qatrunsalwa Nadifameidita 1152005006

Asisten : 1. Astari Dwi Jayanti 2. Hariastuti Prameswari

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BAKRIE 2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan percobaan ini. Atas rahmat-Nya pula, berbagai rintangan dalam proses penyusunan laporan percobaan ini dapat penulis lewati sehingga laporan percobaan dapat terselesaikan dengan waktu yang singkat. Laporan percobaan yang berjudul “Teknik Pewarnaan Bakteri” disusun untuk melaporkan percobaan yang telah penulis lakukan. Melalui laporan percobaan ini, diharapkan penulis dapat lebih memahami bagaimana teknik laboratorium mikrobiologi lingkungan dan mengenal betul apa itu mikroba beserta bentuk dan strukturnya. Terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak khususnya dosen, kordinator asisten, asisten pembimbing dan teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan kepada penulis dalam menyusun laporan percobaan ini. Kritik dan saran penulis butuhkan, agar kekurangan pada laporan percobaan tambahan wawasan dan informasi bagi pembaca.

Jakarta, September 2016

Fadilla Qatrunsalwa Nadifameidita

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii DAFTAR TABEL ............................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang............................................................................................... 1 1.2. Tujuan ............................................................................................................ 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3 BAB III ALAT DAN BAHAN ........................................................................... 6 BAB IV CARA KERJA ..................................................................................... 8 BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ............................... 15 5.1. Hasil Pengamatan .......................................................................................... 15 5.2. Pembahasan ................................................................................................... 17 BAB VI SIMPULAN .......................................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 20

ii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Alat dan Bahan Praktikum Pewarnaan Sederhana .............................. 6 Tabel 3.2. Alat dan Bahan Praktikum Pewarnaan Gram ...................................... 6 Tabel 3.3. Alat dan Bahan Praktikum Pewarnaan Negatif ................................... 7 Tabel 3.4. Alat dan Bahan Praktikum Pewarnaan Spora ...................................... 7 Tabel 4.1. Cara Kerja Praktikum Pewarnaan Sederhana ...................................... 8 Tabel 4.2. Cara Kerja Praktikum Pewarnaan Gram ............................................. 9 Tabel 4.3. Cara Kerja Praktikum Pewarnaan Negatif .......................................... 11 Tabel 4.4. Cara Kerja Praktikum Pewarnaan Spora ............................................. 12 Tabel 5.1.1. Hasil Pengamatan Praktikum Pewarnaan Sederhana ....................... 15 Tabel 5.1.2. Hasil Pengamatan Praktikum Pewarnaan Gram ............................... 15 Tabel 5.1.3. Hasil Pengamatan Praktikum Pewarnaan Negatif ............................ 16 Tabel 5.1.4. Hasil Pengamatan Praktikum Pewarnaan Spora............................... 16

iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroba atau mikroorganisme. Karena ukurannya yang sangat kecil dan sukar dilihat oleh mata biasa, maka mikroba hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop. (Sumarsih, 2003) Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup merupakan hal yang sangat sulit, selain karena bakteri tidak berwarna, bakteri juga transparan dan kecil. Bakteri yang hidup akan kontras dengan air dimana sel-sel tersebut disuspensikan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dikembangkan sebuah teknik pewarnaan bakteri, sehingga sel mudah diamati. Untuk mengamati bentuk atau ciri-ciri suatu mikroba dengan teknik pewarnaan, dapat digunakan dua cara, yaitu mengamati sel mikroba yang masih hidup tanpa diwarnai dan mengamati mikroba yang telah mati dengan diwarnai. Namun, yang paling banyak digunakan adalah mengamati mikroba dengan diwarnai. Maka dari itu, teknik pewarnaan mikroba menjadi cara utama yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi pada umumnya. Berbagai macam tipe morfologi bakteri (coccus, bacillus, spiral, dan sebagainya) dapat dibedakan dengan mewarnai menggunakan zat pewarna. Mikroba sulit dilihat dengan cahaya karena tidak mengadsorbsi atau membiaskan cahaya. Alasan inilah yang menyebabkan berkembangnya teknik pewarnaan bakteri. Zat warna akan mengadsorbsi dan membiaskan cahaya sehingga kontras mikroba dengan sekelilingnya dapat ditingkatkan. Penggunaan zat warna memungkinkan pengamatan struktur pada mikroba yang diamati. Terdapat juga beberapa faktor pewarnaan yang akan dipelajari dan dilakukan dalam praktikum kali ini. (Dwidjoseputro, 1994) Pada praktikum kali ini, digunakan bakteri Bacillus sp untuk pengamatan dengan empat teknik pewarnaan yaitu pewarnaan sederhana, pewarnaan gram, pewarnaan negatif dan pewarnaan spora.

1

1.2.Tujuan Tujuan dari praktikum teknik pewarnaan mikroba adalah 1. Mempelajari teknik pewarnaan dengan menggunakan satu jenis pewarna. 2. Melihat bentuk-bentuk sel bakteri. 3. Mengetahui prosedur pewarnaan Gram. 4. Mampu membedakan bakteri gram positif dan negatif. 5. Mempelajari teknik pewarnaan negatif. 6. Mengamati letak spora bakteri.

2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bakteri adalah mikroba yang memiliki bentuk bervariasi seperti coccus, bacillus, dan spiral. Dan pada umumnya, bakteri tidak memiliki pigmen sehingga bakteri tidak berwarna. Untuk itu perlu dilakukan pewarnaan agar bakteri tampak jelas bila diamati dengan mikroskop. (Dwidjoseputro, 1994) Bacillus sp merupakan bakteri Gram positif, berbentuk batang dan dapat tumbuh pada kondisi aerob dan anaerob. Sporanya tahan terhadap panas (suhu tinggi), mampu mendegradasi xylan dan karbohidrat. (Gozali, 2009) Beberapa penelitian telah berhasil mengisolasi dan memurnikan bakteri bacillus sp gram positif diantaranya yaitu subtilin yang dihasilkan oleh bacillus subtilis, megacin yang dihasilkan oleh B. Megaterium, coagulin yang dihasilkan oleh B. coagulans, dan tochicin yang dihasilkan oleh B. Thuringiensis. Pewarnaan pada bakteri dibedakan menjadi empat, yaitu pewarnaan sederhana, pewarnaan gram, pewarnaan negatif dan pewarnaan spora. 2.1. Pewarnaan Sederhana Pewarnaan sederhana merupakan teknik pewarnaan yang paling banyak digunakan pada praktikum mikrobiologi. Disebut sederhana karena hanya menggunakan satu jenis zat untuk mewarnai mikroba yang akan diamati. Pada umumnya bakteri mudah bereaksi dengan pewarnaan sederhana, karena sitoplasmanya bersifat basofilik atau suka dengan basa. Pewarnaan sederhana biasanya menggunakan pewarna tunggal yaitu metal biru, basic fuchsin dan kristal violet. Pewarnaan sederhana bertujuan untuk memberikan kontras antara bakteri dan latar belakang. Pewarnaan sederhana dilakukan ketika kita ingin mengetahui informasi tentang bentuk dan ukuran sel bakteri. 2.2. Pewarnaan Gram Pewarnaan gram digunakan untuk membedakan bakteri gram positif dan bakteri gram negatif berdasarkan sifat fisik kimia dinding sel bakteri. Pewarnaan menggunakan pewarna utama kristal violet dan pewarna tandingan safranin. Tujuan pewarnaan ini adalah untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, 3

untuk melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, serta meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya. Pewarnaan ini dapat membagi bakteri menjadi gram positif dan gram negatif berdasarkan kemampuannya untuk menahan pewarna primer (kristal ungu) atau kehilangan warna primer dan menerima warna tandingan (safranin). Bakteri gram positif mengandung protein dan gram negatif mengandung lemak dalam presentase lebih tinggi dan dinding selnya tipis. Pemberian alcohol (etanol) pada praktikum pewarnaan bakteri, menyebabkan terekstraksi lipid sehingga memperbesar permeabilitas dinding sel. Pewarnaan safranin masuk kedalam sel dan menyebabkan sel menjadi berwarna merah pada bakteri gram negatif sedangkan pada bakteri gram positif dinding selnya terdehidrasi dengan perlakuan alcohol, pori-pori mengkerut, daya rembes dinding sel dan membran menurun sehingga pewarna safranin tidak dapat masuk sehingga sel menjadi berwarna ungu, yang merupakan warna dari kristal violet. 2.3. Pewarnaan Negatif Pewarnaan negatif adalah pewarnaan yang menggunakan pewarna asam seperti negrosin, eosin, atau tinta cina sebagai pewarna utama. Pewarnaan negatif dilakukan pada bakteri yang sukar diwarnai oleh pewarna sederhana. Pewarnaan negatif bertujuan untuk memberi warna gelap pada latar belakang dan tidak member warna pada sel bakteri. Hal tersebut dapat terjadi karena pada pewarnaan negatif, pewarna yang digunakan adalah pewarna asam dan memiliki komponen kromoforik yang bermuatan negatif. Sehingga pewarna tidak dapat menembus atau berpenetrasi ke dalam sel bakteri karena negative charge pada permukaan sel bakteri. Pada pewarnaan negatif ini, sel bakteri terlihat transparan (tembus pandang). 2.4. Pewarnaan Spora Ada dua genus bakteri yang dapat membentuk endospora, yaitu genus Bacillus dan genus Clostridium. Struktur spora yang terbentuk di dalam tubuh vegetative bakteri disebut sebagai endospora (endo:dalam, spora:spora) yaitu spora yang terbentuk di dalam tubuh. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa endospora merupakan sel yang mengalami dehidrasi dengan dinding yang mengalami penebalan serta memiliki beberapa lapisan tambahan. (Aditya, 2010) Dalam pewarnaan spora bakteri diperlukan pewarnaan tertentu yang dapat menembus dinding tebal spora. Contoh dari pewarnaan yang dimaksud tersebut adalah dengan 4

penggunaan larutan hijau malakit dan untuk memperjelas pengamatan, sel vegetatif juga diwarnai dengan larutan safranin sehingga sel vegetatif ini berwarna merah, sedangkan spora berwarna hijau. Dengan demikian, ada atau tidaknya spora dapat teramati, bahkan posisi spora di dalam tubuh sel vegetatif juga dapat diidentifikasi. (Volk dan Wheeler, 1988)

5

BAB III ALAT DAN BAHAN

3.1. Pewarnaan Sederhana Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pewarnaan sederhana adalah : Tabel 3.1. Alat dan Bahan Praktikum Pewarnaan Sederhana No.

Nama Alat

Jumlah

1.

Bak pewarna

1 buah

2.

Bunsen

1 buah

3.

Kaca preparat

4.

Nama Bahan

Konsentrasi

Jumlah

-

-

Kristal violet

-

-

1 buah

Air suling

-

-

Kawat ose

1 buah

Minyak imersi

-

-

5.

Gegep

1 buah

Aquades

-

-

6.

Mikroskop

1 buah

-

-

-

Biakan murni Bacillus

3.2. Pewarnaan Gram Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pewarnaan gram adalah : Tabel 3.2. Alat dan Bahan Praktikum Pewarnaan Gram No.

Nama Alat

Jumlah

1.

Bak pewarna

1 buah

2.

Bunsen

1 buah

3.

Kaca preparat

4.

Nama Bahan

Konsentrasi

Jumlah

-

-

Aquades

-

-

1 buah

Lugol

-

-

Kawat ose

1 buah

Air suling

-

-

5.

Gegep

1 buah

Alkohol

96%

-

6.

Mikroskop

1 buah

Kristal violet

-

-

7.

-

-

Minyak imersi

-

-

Biakan murni Bacillus

6

3.3. Pewarnaan Negatif Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pewarnaan negatif adalah : Tabel 3.3. Alat dan Bahan Praktikum Pewarnaan Negatif No.

Nama Alat

Jumlah

1.

Bak pewarna

1 buah

2.

Bunsen

1 buah

3.

Kawat ose

4.

Nama Bahan

Konsentrasi

Jumlah

-

-

Aquades

-

-

1 buah

Tinta cina

-

-

Kaca preparat

2 buah

Minyak imersi

-

-

5.

Gegep

2 buah

-

-

-

6.

Mikroskop

1 buah

-

-

-

Biakan murni Bacillus

3.4. Pewarnaan Spora Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pewarnaan spora adalah : Tabel 3.4. Alat dan Bahan Praktikum Pewarnaan Spora No.

Nama Alat

Jumlah

1.

Bak pewarna

1 buah

2.

Bunsen

1 buah

3.

Kawat ose

4.

Nama Bahan

Konsentrasi

Jumlah

-

-

Aquades

-

-

1 buah

Tinta cina

-

-

Kaca preparat

1 buah

Malachite green

-

-

5.

Gegep

1 buah

Air suling

-

-

6.

Mikroskop

1 buah

Safranin

-

-

7.

-

-

Minyak imersi

-

-

Biakan murni Bacillus

7

BAB IV CARA KERJA 4.1. Pewarnaan Sederhana Cara kerja yang dilakukan pada praktikum pewarnaan sederhana adalah : Tabel 4.1. Cara Kerja Praktikum Pewarnaan Sederhana No.

Cara Kerja

Gambar

Sterilisasi kaca preparat yang sebelumnya telah ditetesi aquades, kaca preparat 1.

dijepit dengan gegep. Sterilisasi dengan mengangin-anginkan kaca preparat diatas api bunsen.

Sterilisasi kawat ose dengan membakar 2.

ujung kawat yang berbentuk lingkaran hingga kawat membara. Kemudian anginanginkan.

3.

4.

Mengoleskan mikroba ke kaca preparat menggunakan kawat.

Menambahkan

kristal

violet

keatas

mikroba. Diamkan selama 1 menit.

8

No.

Cara Kerja

5.

Mencuci dengan air suling hingga luntur.

6.

Gambar

Menambahkan minyak imersi, kemudian mengamati dengan mikroskop.

4.2. Pewarnaan Gram Cara kerja yang dilakukan pada praktikum pewarnaan gram adalah : Tabel 4.2. Cara Kerja Praktikum Pewarnaan Gram No.

Cara Kerja

Gambar

Sterilisasi kaca preparat yang sebelumnya telah ditetesi aquades, kaca preparat 1.

dijepit dengan gegep. Sterilisasi dengan mengangin-anginkan kaca preparat diatas api bunsen.

Sterilisasi kawat ose dengan membakar 2.

ujung kawat yang berbentuk lingkaran hingga kawat membara. Kemudian anginanginkan.

9

No.

3.

4.

5.

6.

7.

Cara Kerja

Gambar

Mengoleskan mikroba ke kaca preparat menggunakan kawat.

Menambahkan

kristal

violet

keatas

mikroba. Diamkan selama 1 menit.

Mencuci dengan air suling hingga luntur.

Meneteskan lugol, kemudian diamkan selama 1 menit.

Mencuci dengan air suling, kemudian melakukan fiksasi.

10

No.

Cara Kerja

Gambar

Meneteskan alkohol 96% selama 45 detik, kemudian cuci dengan air suling. 8.

Menambahkan minyak imersi, kemudian melakukan

pengamatan

dengan

mikroskop.

4.3. Pewarnaan Negatif Cara kerja yang dilakukan pada praktikum pewarnaan negatif adalah : Tabel 4.3. Cara Kerja Praktikum Pewarnaan Negatif No.

Cara Kerja

Gambar

Sterilisasi kaca preparat yang sebelumnya telah ditetesi aquades, kaca preparat 1.

dijepit dengan gegep. Sterilisasi dengan mengangin-anginkan kaca preparat diatas api bunsen.

Sterilisasi kawat ose dengan membakar 2.

ujung kawat yang berbentuk lingkaran hingga kawat membara. Kemudian anginanginkan.

3.

Mengoleskan mikroba ke kaca preparat menggunakan kawat.

11

No.

4.

5.

Cara Kerja

Gambar

Meneteskan tinta cina di ujung kaca preparat.

Meratakan tinta cina secara horizontal hingga mengenai mikroba.

Menambahkan minyak imersi, kemudian 6.

melakukan pengamatan dengan mikroskop.

4.4. Pewarnaan Spora Cara kerja yang dilakukan pada praktikum pewarnaan spora adalah : Tabel 4.4. Cara Kerja Praktikum Spora Sederhana No.

Cara Kerja

Gambar

Sterilisasi kaca preparat yang sebelumnya telah ditetesi aquades, kaca preparat 1.

dijepit dengan gegep. Sterilisasi dengan mengangin-anginkan kaca preparat diatas api bunsen.

12

No.

Cara Kerja

Gambar

Sterilisasi kawat ose dengan membakar 2.

ujung kawat yang berbentuk lingkaran hingga kawat membara. Kemudian anginanginkan.

3.

Mengoleskan mikroba ke kaca preparat menggunakan kawat.

Meneteskan 1-2 tetes malachite green, 4.

diamkan selama 1 menit. Kemudian melakukan fiksasi.

5.

6.

Mencuci dengan air suling selama 30 detik, kemudian melakukan fiksasi.

Menambahkan

safranin,

kemudian

diamkan 30 detik.

13

No.

7.

8.

Cara Kerja

Gambar

Mencuci dengan air suling selama 30 detik, kemudian melakukan fiksasi.

Menambahkan minyak imersi, kemudian melakukan pengamatan.

14

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Pengamatan 5.1.1. Pewarnaan Sederhana Hasil pengamatan yang didapat pada praktikum pewarnaan sederhana adalah : Tabel 5.1.1. Hasil Pengamatan Praktikum Pewarnaan Sederhana No.

Hasil Pengamatan

Gambar

Mikroba : bacillus 1.

Bentuk : batang Pewarna : kristal violet Warna : ungu

5.1.2. Pewarnaan Gram Hasil pengamatan yang didapat pada praktikum pewa...


Similar Free PDFs