LN06 - Developing New Product and Services PDF

Title LN06 - Developing New Product and Services
Author sakti gajelas
Course Human Resource Managament
Institution Universitas Bina Nusantara
Pages 14
File Size 449.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 301
Total Views 699

Summary

LECTURE NOTES BUSS6049 Managing Innovation Week 6 Developing New Products and Services BUSS6049 – Managing Innovation-R0 LEARNING OUTCOMES Setelah menyelesaikan sesi ini, Anda diharapkan dapat: 1. Memahami tahap-tahapan dalam pengembangan produk/ jasa baru 2. Memahami faktor sukses dari produk baru ...


Description

LECTURE NOTES

BUSS6049 Managing Innovation

Week 6 Developing New Products and Services

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

LEARNING OUTCOMES Setelah menyelesaikan sesi ini, Anda diharapkan dapat: 1.

Memahami tahap-tahapan dalam pengembangan produk/ jasa baru

2.

Memahami faktor sukses dari produk baru

3.

Memahami bagaimana melakukan pengembangan jasa

4.

Memahami apa saja alat yang digunakan untuk mendukung pengembangun produk baru

5.

Memahami makna difusi dalam proses inovasi.

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

OUTLINE MATERI

1.

Tahap pengembangan produk/ jasa baru .................................................................

4

2.

Faktor sukses dari produk baru ...............................................................................

3.

Pengembangan jasa ..................................................................................................

4.

Alat untuk mendukung pengembangun produk baru...............................................

5.

Difusi: Mengenalkan adopsi inovasi........................................................................ 11

6.

Simpulan ................................................................................................................. 13

6 7 8

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

ISI MATERI

1. Tahap Pengembangan Produk/ Jasa Baru Proses pengembangan produk atau jasa baru merupakan upaya untuk mentransformasi ide hingga menjadi suatu produk atau jasa yang sukses di pasar, di mana dalam proses tersebut terdapat tahapan perubahan yang tidak pasti melalui serangkaian tahap pemecahan masalah. Dalam semua proses pengembangan produk dan jasa baru, proses penggalian ide (kebutuhan konsumen) merupakan faktor yang penting. Namun, yang tidak kalah penting adalah bagaimana menjadikan ide tersebut dapat terwujud ke dalam sebuah produk yang dapat menjawab kebutuhan pasar. Cooper dalam buku Winning at New Products, menjelaskan tahap pengembangan produk (stage-gate product development process) merupakan sebuah tahapan pergerakan suatu proyek produk baru dari sebuah ide hingga ke tahap peluncuran ke pasar. Stage merupakan tahapan yang sebenarnya dan diwujudkan dalam tindakan nyata. Sedangkan Gate merupakan poin pengambilan keputusan untuk dilanjutkan atau tidak ke tahap selanjutnya. Berikut gambar Stage-Gate Product Development Process dari Cooper (2001).

Gambar 1. Stage-Gate Product Development Process. Sumber: Pengembangan dari Cooper, R. 2001. Winning at New Products: Acceleratig the Process from Idea to Launch. Cambrige, MA: Perseus Books. BUSS6049 – Managing Innovation-R0

a. Ideas – Customer Needs Tahap ini adalah pemilihan ide berdasarkan kebutuhan konsumen. Dalam tahap ini juga muncul ide-ide produk apa yang akan dikembangkan dan bagaimana pengembangannya. Gate 1 Merupakan tahapan dalam pengelompokan ide-ide yang telah didapatkan b. Stage 1 – Idea Formulation Merupakan tahapan dalam memformulasikan ide dan memperkirakan keberhasilan produk yang akan dikembangkan. (dapatkan produk dibuat? Bagaimana respon pasar terhadap produk?) Gate 2 Tahap ini melakukan penyaringan konsep yaitu produk mana yang akan dilanjutkan untuk dikembangkan. c. Stage 2 – Concept Formulation Merupakan tahap yang paling krusial bagi tim pengembangan produk karena dalam tahap ini akan didefinisikan produk yang dikembangkan, rencana pengembangan dan kevalidan dari pengembangan produk. Gate 3 Pada tahap ini akan ditentukan apakah produk dapat diteruskan atau tidak ke tahap pengembangan produk berdasarkan hasil dari tahapan sebelumnya dan konsep yang telah terpilih. d. Stage 3 – Product Development Tahap ini disebut tahap pengembangan produk yaitu dilakukan seperti yang dilakukan pada tahap pengembangan konsep, persiapan, rencana sistem produksi dan pengujian untuk tahap selanjutnya. Gate 4 Merupakan tahap awal dalam pengujian konsep produk yang sudah dikembangkan. e. Stage 4 – Test Marketing Merupakan tahap final dari pengujian dan validasi produk dari seluruh kegiatan (perkiraan rencana proses produksi; analisis ekonomi produk; respon konsumen; dan pembuatan prototipe produk) Gate 5 Tahap persiapan peluncuran produk yang telah diuji BUSS6049 – Managing Innovation-R0

f. Stage 5 – International Marketing Tahap ini sudah dilakukan produksi bersamaan dengan perbaikan sistem produksi dan peralatan untuk efisiensi proses, jalur distribusi dan komersialisasi mulai dibangun dan diperluas secara bertahap untuk masuk pasar internasional.

2. Faktor Sukses Dari Produk Baru Saat ini, banyak hasil penelitian yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan produk baru, akan tetapi diantara para peneliti tersebut sering ada pertentangan terutama dalam hal pengambilan sampel dan metodologi yang digunakan. Terlepas dari itu, para peneliti telah berhasil mengidentifikasi faktor sukses dari produk baru, antara lain: a. Keunggulan produk. Keunggulan produk dalam persepsi konsumen, perbedaan nyata dari keunggulan, kinerja yang baik untuk cost rasio, memberi manfaat yang unik. Kuncinya ada persepsi konsumen terhadap produk. b. Pengetahuan pasar Pengetahuan terhadap pasar adalah penting karena menyangkut persiapan awal dalam menilai pasar, studi pasar dan analisis bisnis/ keuangan. Selain itu, pemahaman atas kebutuhan pengguna dan konsumen juga sangat penting disamping analisis kompetitif di pasar. c. Definisi produk yang jelas Ini termasuk dalam aktivitas menentukan target pasar, konsep dan manfaat yang jelas untuk disampaikan kepada konsumen, strategi positiong yang jelas, daftar kebutuhan produk, keberadaan fitur dan atribut atau menggunakan kriteria prioritas yang telah disepakati untuk produk baru. d. Penilaian resiko Ini menyangkut market-based, teknologi, sumber-sumber pabrikasi dan desain resiko perlu dinilai serta rencana apa untuk mengatasi jika ada masalah. e. Organisasi proyek Ini menyangkut keberfungsian tim lintas fungsional, multidisiplin akan berpengaruh terhadap tanggung jawab atas rancangan produk baru.

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

f. Sumber proyek Hal ini terkait dengan sumber daya keuangan dan material yang memadai, keterampilan SDM yang memadai. Selain itu, perusahaan harus memiliki keterampilan manajemen dan teknologi untuk merancang dan mengembangkan produk baru. g. Kemampuan dalam eksekusi Hal ini terkait dengan kualitas dari teknologi dan kegiatan produksi, termaasuk semua analisis bisnis pra komersialisasi dan uji pemasaran. Studi pasar secara rinci akan mendukung kesuksesan produk baru. h. Dukungan manajemen puncak. Dari konsep hingga peluncuran produk baru, pihak manajemen harus mampu menciptakan atmosfer kepercayaan, koordinasi dan kontrol. Peran individu atau team sering kali menjadi penentu selama proses inovasi.

3. Pengembangan Jasa Di semua negara maju, telah terjadi pergeseran untuk ketenagakerjaan mulai dari manufaktur, konstruksi, penambangan dan pertanian ke sektor jasa/ layanan termasuk ritel, keuangan, transportasi, komunikasi, hiburan, dan layanan profesional. Pergeseran ini sebagian disebabkan karena sektor manufaktur semakin efisien dan serba otomatis. Oleh karena itu, semua pekerjaan secara proporsional lebih sedikit dan fokus pada layanan pelanggan. Inovasi dalam sektor layanan jauh lebih maju daripada penerapan teknologi informasi (IT). Di sektor jasa, dampak inovasi terhadap pertumbuhan perekonomian suatu negara umumnya bersifat postif dan konsisten, ditambah munculnya layanan keuangan. Pola lintas ritel dan distribusi secara grosir, transportasi dan layanan komunikasi serta berbagai jajaran layanan bisnis telah tumbuh kuat. Cakupan sektor jasa memiliki rentang yang sangat luas. Keragaman aktivitas dan bisnis yang beragam, mulai dari jasa konsultan individual, pemilik toko hingga perusahaan pembiayaan multinasional. Selanjutnya organisasi non-profit pada sektor publik seperti pemerintah, kesehatan dan pendidikan. Oleh karena itu, perlu perhatian besar saat mengeneralisasi sektor jasa. Berikut identifikasi atas perbedaan mendasar antara manufakturing dan jasa. a. Berwujud (Tangiblity) Barang bersifat nyata, sedangkan jasa bersifat tidak nyata meskipun barang dan jasa dapat kita lihat atau merasakan hasilnya. BUSS6049 – Managing Innovation-R0

b. Persepsi Persepsi kinerja dan kualitas adalah hal penting dalam pelayanan, khususnya pada perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan. Pelanggan cenderung memiliki persepsi layanan prima jika melebihi harapan mereka (kepuasan). Persepsi kualitas layanan dipengaruhi oleh 5 aspek antara lain: • Tangible: penampilan fasilitas, peralatan dan staf • Responsiveness: layanan yang cepat dan keinginan untuk membantu • Reliability/ Competence: kemampuan dari layanan yang dapat dihandalkan • Assurance: pengetahuan dan wawasan dari seluruh staff serta kemampuan untuk menyampaikan informasi yang dapat dipercaya • Emphaty: kepedulian penyedia layanan (staff) serta perhatian individu (konsumen) c. Simultanitas (kejadian diwaktu yang sama) Jasa diciptakan dan dikonsumsi secara bersamaan. Contoh jasa pelayaan rumah sakit, dimana proses produksi jasa kesehatan dan proses konsumsi jasa kesehatan dilakukan secara bersamaan. Jika penyedia jasa seperti dokter atau perawat tidak hadir, secara otomatis tidak bisa jasa pelayanan dokter atau perawat tersebut dikonsumsi oleh pasien. d. Penyimpanan Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan karena jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersama-sama. e. Kontak pelanggan Ada dua jenis kontak pelanggan yaitu layanan tinggi – kontak dan layanan rendah – kontak. Layanan tinggi – kontak yaitu kontak secara aktif antara pelanggan dengan petugas layanan sedangkan layanan rendah – kontak yaitu sedikit atau tidak ada kontak fisik dengan petugas layanan. f. Lokasi Karena hubungan dengan pelanggan dan dilakukan secara bersamaan antara produksi dan konsumsi layanan, maka operas lokasi layanan lebih penting daripada operasi yang menghasilkan barang. Contonya, restoran, retail, dan layanan entertainment semua dekat dengan konsumen.

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

4. Alat Untuk Mendukung Pengembangun Produk Baru Berikut ini akan dijelaskan identifikasi tools pada tahap proses pengembangan produk baru. a.

Tahap awal Hasil penelitian memberikan hasil pentingnya memahami kebutuhan konsumen dalam pengembangan produk. Merancang sebuah produk untuk memuaskan kebutuhan konsumen telah terbukti menjadi kunci keberhasilan untuk mendapatkan laba. Pada tahap awal kegiatan yang dapat dilakukan meliputi • Survei dan diskusi group. Survei dilakukan untuk mengetahui kesamaan produk saat ini dengan produk yang akan dikembangkan berdasarkan persepsi konsumen. Sedangkan kegiatan diskusi group dilakukan untuk mengeksplorasi tanggapan konsumen terhadap produk baru sesuai dengan target segmen yang akan diituju. • Analisis kebutuhan konsumen yang tersembunyi. Tahap ini adalah proses untuk merancang kebutuhan konsumen yang tersembunyi berdasarkan tanggapan terhadap simbol, konsep dan bentuk produk. • Pengguna utama. Pengguna utama (konsumen) merupakan salah satu sumber pengetahuan bagi pasar yang paling penting untuk pengembangan produk. • Pengembangan dari konsumen. Dalam beberapa kasus, konsep produk baru sebagian atau seluruhnya dikembangkan oleh konsumen. Artinya, bagaimana mengidentifikasi dan memperoleh informasi produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. • Analisis persaingan. Analisis persaingan dalam pengembangan produk baru dilakukan dengan membuat banchmark (mengukur dan membandingkan kinerja terhadap aktivitas serupa pada produk lain yang sejenis baik secara internal maupun eksternal) • Menggunakan pakar industri atau consultan. Adalah orang yang mempunyai pengalaman terhadap analisis kebutuhan konsumen. • Tren ekstrapolasi. (Ekstrapolasi = teknik peramalan dengan memproyeksikan kecenderungan-kecenderungan masa lalu ke masa depan). Melakukan analisis pasar dan masyarakat untuk mengetahui kebutuhan konsumen jangka pendek sampai menengah. • Membangun skrenario. Merupakan visi alternatif masa depan berdasarkan berbagai asumsi untuk menciptakan strategi produk yang kuat. • Uji coba pasar. Menguji respon pasar dengan produk yang sesungguhnya (produk baru), apakah pasar menerima atau menolak. BUSS6049 – Managing Innovation-R0

b. Pemilihan proyek Kombinasi kriteria yang berbeda digunakan untuk menyaring dan menilai proyek sebelum dilakukan pengembangan. Yang paling umum didasarkan pada arus kas diskonto, net present value/ internal rate return, diikuti oleh analisis cost-benefit dan penghitungan payback pariod. Selain kriteria keuangan ini, sebagian besar organisasi juga menggunakan serangkaian analisis tambahan, seperti:

• Peringkat. Merupakan teknik yang paling sering digunakan dalam tahap proses awal pengembangan produk yaitu membuat peringkat dari daftar produk dengan menggunakan nilai relatif dan dibagi ke dalam beberapa faktor sehingga dapat dinilai. • Profil. Proyek diberi nilai berdasarkan masing-masing karakteristik dan memilih proyek dari beberapa faktor terpilih. Metode ini dapat digunakan pada semua tahap proses pengembangan produk. • Keluaran dari simulasi. Hasil alternatif dimana semua kemungkinan dapat diikutsertakan, atau menggunakan jalur alternatif tetapi bergantung pada hasil dan kapan proyek memiliki hasil yang berbeda. • Strategi kelompok. Proyek tidak dipilih hanya untuk memaksimalkan ukuran keuangan saja, tetapi untuk dukungan yang diberikan kepada posisi strategis. Kelompok di bagi menurut dukungan untuk tujuan spesifik, dan kemudian kelompok-kelompok tersebut dinilai sesuai dengan kepentingan strategis. • Interaksi. Sebuah proses berulang dari bagian R&D dan manajer proyek, di mana proposal proyek ditingkatkan pada setiap tahap agar lebih sesuai dengan tujuannya, yaitu untuk mengembangkan proyek yang hampir sesuai dengan tujuan strategi dan taktis perusahaan. Metode ini digunakan terutama pada tingkat rencana proyek, atau pada tahap awal proyek tertentu. c.

Pengembangan produk Ada banyak macam alat dan metodologi yang digunakan untuk membantu masalah dalam proses pengembangan produk, antara lain: a. Design for Manufacture (DFM) berarti membuat desain produk yang berbasis manufaktur. DFM berkaitan desain produk untuk semua aspek dari proses manufaktur dalam rangka untuk mengoptimalkan kemampuan manufaktur dari desain awal.

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

b. Rapid prototyping. Dapat digunakan untuk mengurangi waktu pengembangan produk dengan memberikan kesempatan-kesempatan untuk koreksi terlebih dahulu terhadap produk yang dibuat (prototipe). Saat ini tren yang sedang berkembang dalam dunia industri adalah pengembangan variasi dari produk, peningkatan kompleksitas produk, produk umur pakai pendek, dan usaha penurunan biaya produksi dan waktu pengiriman. c. Computer – aided techniques (CAD). Dalam persaingan yang semakin ketat, CAD sangat membantu dalam pembuatan desain suatu produk dengan jauh lebih cepat dibandingkan jika pembuatan desain dilakukan secara manual. Dengan CAD kesalahan dalam proses pembuatan desain bisa diminimalkan, yang berarti waktu dan biaya dapat sangat dioptimalkan. d. Quality Function Development (QFD). Adalah serangkaian rutinitas perencanaan dan komunikasi yang digunakan untuk mengidentifikasi atribut penting dari pelanggan. Ini memusatkan dan mengkoordinasikan keterampilan dalam organisasi untuk merancang, memproduksi dan kemudian memasarkan produk yang pelanggannya. Tujuannya adalah untuk menjawab tiga pertanyaan utama: Apa hal penting yang berkaiatan dengan pelanggan? Desain parameter apa yang menggerakkan suatu atribut? Apa yang harus dijadikan target desain parameter untuk desain baru?

5. Difusi: Mengenalkan Adopsi Inovasi Pemahaman yang lebih baik tentang mengapa dan bagaimana inovasi diadopsi (atau tidak) dapat membantu kita mengembangkan dan menerapkan rencana bisnis dan kebijakan publik yang lebih realistis. Difusi diartikan sebagai sarana yang diterjemahkan dalam manfaat sosial dan ekonomi. Rogers memberikan definisi difusi secara luas yaitu sebagai proses di mana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial. Lebih jauh dijelaskan bahwa difusi adalah suatu bentuk komunikasi yang bersifat khusus berkaitan dengan penyebaranan pesan-pesan yang berupa gagasan baru. Teori yang dikemukakan Rogers (1995) memiliki relevansi dan argumen yang cukup signifikan dalam proses pengambilan keputusan inovasi. Teori tersebut antara lain menggambarkan tentang variabel yang berpengaruh terhadap tingkat adopsi suatu inovasi serta tahapan dari proses pengambilan keputusan inovasi.

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

Rogers membedakan ada 3 tiga jenis pengambilan keputusan yang relevan dengan adopsi inovasi, yaitu a. Keputusan Individu. Keputusan ini dilaksanakan oleh seseorang terlepas dari keputusan yang dibuat oleh masyarakat (collective) dalam sistem sosial. b. Keputusan bersama. Keputusan ini disepakati dan dilaksanakan secara bersama atau melalui consensus masyarakat dalam sistem sosial. c. Keputusan otoritas. Keputusan ini dibuat oleh atasan atau suatu lembaga, pemerintah, pabrik, sekolah dan sebagainya.

Faktor yang mempengarui adopsi Karakteristik inovasi mempengaruhi tingkat penerimaannya. Beberapa produk dapat langsung disukai, sedangkan produk lain memerlukan waktu yang lama untuk diterima. Ada 5 karakteristik yang sangat penting yang mempengaruhi tingkat penerimaan suatu inovasi yaitu: a. Keunggulan relatif (relative advantage). Maksudnya sampai dimana tingkat inovasi suatu produk terlihat lebih unggul daripada produk yang sudah ada. b. Kesesuaian (compatibility). Yaitu sejauh mana inovasi telah sesuai dengan nilai dan pengalaman perorangan dalam masyarakat. c. Kerumitan (complexity). Yaitu sejauh mana inovasi itu relatif sukar dimengerti atau digunakan. d. Keterujian (trialability). Yaitu dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi. e. Kemampuan berkomunikasi (communicability). Yaitu sampai sejauh mana manfaat yang diperoleh dari penggunaan inovasi tersebut dapat diamati atau dijelaskan kepada orang lain.

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

SIMPULAN Proses pengembangan produk atau jasa baru merupakan upaya untuk mentransformasi ide hingga menjadi suatu produk atau jasa yang sukses di pasar, di mana dalam proses tersebut terdapat tahapan perubahan yang tidak pasti melalui serangkaian tahap pemecahan masalah. Setelah itu, dijelaskan tentang faktor sukses dari produk baru sehingga produk baru dapat diterima di pasar. Selain produk, jasa juga dapat dikembangkan seperti halnya produk. Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk mengembangkan produk baru. Akhirnya, pemahaman terhadap adopsi inovasi.

BUSS6049 – Managing Innovation-R0

DAFTAR PUSTAKA

John Bessant, and Joe Tidd (2015). Managing Innovation: Integrating Technological, Market and Organizational change 5th Edition. John Wiley & Sons, the Atrium. South Gate, Chichester, West Susses, United Kingdom. ISBN: 978

BUSS6049 – Managing Innovation-R0...


Similar Free PDFs