Makalah AIK Kelompok 3 Shalat PDF

Title Makalah AIK Kelompok 3 Shalat
Course agribusiness
Institution Universitas Muhammadiyah Purworejo
Pages 17
File Size 310 KB
File Type PDF
Total Downloads 651
Total Views 880

Summary

MAKALAH AIK “SHALAT”Dosen Pengampu : Ari Fajar Ishakhi, M.PdDISUSUN OLEHKelompok 3 : Wahyu Dwi Kurniawan (182310020) Eko Saefudin (182310013) Murni Setiya Utami (182310021) Rastri Rakhma Wardani(182310014) PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS MUHAHAMMADIYAH PURWOREJO2019/iKATA PENGA...


Description

MAKALAH AIK “SHALAT” Dosen Pengampu : Ari Fajar Ishakhi, M.Pd.I

DISUSUN OLEH Kelompok 3 : 1. 2. 3. 4.

Wahyu Dwi Kurniawan (182310020) Eko Saefudin (182310013) Murni Setiya Utami (182310021) Rastri Rakhma Wardani (182310014)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAHAMMADIYAH PURWOREJO 2019/2020

i

KATA PENGANTAR Bissmilahirrohmanirrahim Alhamdulillah segala puji syukur hanya untuk Allah dan telah mencurahkan Rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dalam menyusun makalah ini yang berjudul "Shalat". Shalawat serta salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad SAW. Dan keluarganya juga para sahabatnya serta para pengikut nya yang serta sampai akhir zaman. Makalah ini adalah makalah yang dapat memotifasi anda untuk memperdalam tentang "shalat". Kami mencari isi yang tercantum dalam makalah ini dari sumber-sumber yang terkemuka dan dari buku-buku yang membahas tentang hal yang bersangkutan. Dalam menyusun makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dalam isi, bentuk maupun susunan kalimatnya akan tetapi berkat bimbingan dan dorangan serta do'a dari berbagai pihak maka kesulitankesulitan yang kami hadapi, Alhamdulillah dapat teratasi. Namun kami tetap menerima dan mengaharapkan kritik serta saran dari pembaca yang menuju ke arah kebaikan dan kesernpurnaan dalam makalah ini. Semoga apa yang kami usahakan ini kiranya dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca umumnya, Amin.

Purworejo, 22 Oktober 2019

Penulis

ii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..........................................................................i DAFTAR ISI...................................................................................ii KATA PENGANTAR........................................................................iii BAB I PENDAHULUAN...................................................................1 A. Latar Belakang...................................................................1 B. Rumusan Maslah................................................................2 C. Tujuan Penulisan................................................................2 BAB II PEMBAHASAN....................................................................3 A. Pengertian Shalat...............................................................3 B. Macam-macam Shalat.......................................................3 C. Mengapa Allah Mewajibkan Shalat.....................................6 D. Tujuan dan Fungsi Shalat...................................................8 E. Hikmah Shalat ........................................................................................... 11 F. Ancaman Yang Meninggalkan Shalat ........................................................................................... 11 BAB III PENUTUP .................................................................................................... 13 A. Kesimpulan ........................................................................................... 13 B. Saran ........................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 14

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Shalat merupakan amal yang di hisap paling pertama di alam kubur dan merupakan amal yang paling penting, sangat pentingnya shalat pada orang sakit pun harus melakukan shalat, dalam keadaan apapun ataukah sedang sakit atau pun sedang sibuk. Pada saat seorang sedang sakit seseorang harus shalat jika tidak bisa berdiri duduk dan jika tidak bisa duduk berbaring jika masih tidak bisa berbaring cukup dengan mengedipkan mata. Betapa sangat pentingnya shalat dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Shalat juga sebagai tiang agama yang dimana untuk membuat karakter akhlak kita untuk lebih baik lagi dan tidak mudah terjerumus dalam lubang muslihat ataupun menuju jalan yang haram. Begitu pentingnnya arti sebuah tiang dalam suatu bangunan yang bernama Islam, sehingga takkan mungkin ditinggalkan. Makna batin juga dapat ditemukan dalam sholat yaitu: kehadiran hati, tafahhum (kefahaman terhadap makna pembicaraan), ta’dzim (rasa hormat), mahabbah, raja’ (harap) dan haya (rasamalu), yang keseluruhan itu ditujukan kapada Allah sabagai ilaah. Sesungguhnya shalat merupakan sistem hidup, manhaj tarbiyah dan ta’lim yang sempurna, yang meliputi (kebutuhan) fisik, akal dan hati. Tubuh menjadi bersih dan bersemangat, akal bisa terarah untuk mencerna ilmu, dan hati menjadi bersih dan suci. Sholat merupakan tathbiq ‘amalia (askep aplikatif) dari prinsip-prinsip islam baik dalam aspek politik maupun sosial kemasyarakatan yang ideal yang membuka atap masjid menjadi terus terbuka sehingga nilai persaudaraan, persamaan dan kebebasan itu terwujud nyata. Terlihat pula dalam shalat makna kaprajuritan orang-orang yang beriman, ketaatan yang paripurna dan keteraturan yang indah. Karena itu semua masyarakat islam pada masa salafus shalih sangat memperhatikan masalah sholat, sampai mereka menempatkan sholat itu sebagai 2 “mizan” atau standart, yang dengan neraca itu ditimbanglah kadar kabaikan seseorang dan diukur kedudukan dan derajatnya. Jika mereka ingin mengetahui agama seseorang sejauh mana istiqamahnya maka mereka bertanya tentang sholatnya dan sejauh mana ia memelihara sholatnya, bagaimana ia melakukannya dengan baik. Ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW: “Apabila kamu melihat seseorang membiasakan ke masjid, maka saksikanlah untuknya dengan iman” (HR. Tirmidzi). Dalam kitab jami’ ush shogir lima orang sahabat r.a. yaitu Tsauban, IbnuUmar, Salamah, Abu Umamah Ubadah r.a telah meriwayatkan hadist ini:

1

“Sholatadalah sebaik-baik amalan yang ditetapkan Allah untuk hambanya”. Begitu dengan hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud dan Anas r.a. Begitulah orang-orang yang beriman itu bukanlah orang yang melaksanakan ritual dan gerakan-gerakan yang diperintahkan dalam sholat semata tetapi dapat mengaplikasikannya dalam kesehariannya. Sholat sebagai salah satu penjaga bagi orang-orang yang beriman yang benar-benar melaksanakannya.

B. Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Apa pengertian sholat ? Apa saja macam-macam sholat ? Mengapa allah swt mewajibkan sholat ? Bagaimana tujuan dan fungsi sholat ? Apa saja hikmah dalam sholat ? Ancaman apa yang akan di dapat jika meninggalkan sholat ?

C. Tujan Pembahasan 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Mengetahui pengertian sholat Mengetahui macam-macam sholat Mengetahui alasan mengapa allah swt mewajibkan kita sholat Mengetahui tujuan dan fungsi sholat Mengetahui hikmah dalam sholat Mengetahui ancaman meninggalkan sholat

BAB II 2

PEMBAHASAN A. Pengertian Sholat Secara bahasa sholat bermakna do’a, sedangkan secara istilah, sholat merupakan suatu ibadah wajib yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan rukun dan persyaratan tertentu. Menurut hakekatnya, sholat ialah menghadapkan jiwa kepada Allah SWT, yang bisa melahirkan rasa takut kepada Allah dan bisa membangkitkan kesadaran yang dalam pada setiap jiwa terhadap kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Menurut Ash Shiddieqy, sholat ialah menggambarkan rukhus shalat atau jiwa shalat; yakni berharap kepada Allah dengan sepenuh hati dan jiwa raga, dengan segala kekhusyu’an dihadapan Allah dan ikhlas yang disertai dengan hati yang selalu berzikir, berdo’a dan memujiNya. Dalam mengerjakan sholat harus selalu berusaha menjaga kekhusu’annya. Secara bahasa, khusyu’ berasal dari kata khasya’a yakhsya’u khusyu’an, yang berarti memusatkan penglihatan pada bumi dan memejamkan mata/meringankan suara ketika shalat. Khusyu’ itu artinya lebih dekat dengan khudhu’ yakni tunduk dan takhasysyu’ yakni membuat diri menjadi khusyu’. Khusyu’ ini bisa melalui suara, gerakan badan atau pengelihatan. ketiganya itu menjadi tanda kekhusyu’an bagi seseorang dalam melaksanakan shalat. Secara istilah syara’, khusyu’ ialah keadaan jiwa yang tenang dan tawadhu’, kemudian khusyu’ dihati sangat berpengaruh dan akan tampak pada anggota tubuh lainnya. Menurut A. Syafi’i khusyu’ berarti menyengaja, ikhlas, tunduk lahir batin; dengan menyempurnakan keindahan bentuk ataupun sikap lahirnya (badan), serta memenuhinya dengan kehadiran hati, kesadaran dan pemahaman segala ucapan maupun sikap lahiriyah tersebut.

B. Macam-Macam Sholat 1.

Macam-macam sholat wajib: a. Sholat Isya' yaitu sholat yang dikerjakan 4 (empat) raka'at dengan dua kali tasyahud dan satu kali salam. Waktu pelaksanaannya dilakukan menjelang malam (+ pukul 19:00 s/d menjelang fajar) yang diiringi dengan sholat sunnah qobliyah (sebelum) dan ba'diyah (sesudah) sholat isya. b. Sholat Subuh yaitu sholat yang dikerjakan 2 (dua) raka'at dengan satu kali salam. Adapaun waktu pelaksanaannya dilakukan setelah fajar (+ pukul 04:10) yang hanya diiringi dengan sholat sunnah qobliyah saja, sedang ba'diyah dilarang.

3

c. Sholat Dhuhur yaitu sholat yang dikerjakan 4 (empat) raka'at dengan dua kali tasyahud dan satu kali salam. Adapun waktu pelaksaannya dilakukan sa'at matahari tepat di atas kepala (tegak lurus) + pukul 12:00 siang, yang diiringi dengan sholat sunnah qobliyah dan sholat sunnah ba'diyah (dua raka'at-dua raka'at atau empat raka'at-empat raka'at dengan satu kali salam). d. Sholat Ashar yaitu sholat yang dikerjakan 4 (empat) raka'at dengan dua kali tasyahud dan satu kali salam. Adapun waktu pelaksanaannya dilakukan setelah matahari tergelincir (+ pukul 15:15 sore atau sebatas pandangan mata) yang hanya diiringi oleh sholat sunnah qobliyah dengan dua raka'at atau empat raka'at (satu kali salam). e. Sholat Maghrib yaitu sholat yang dikerjakan 3 (tiga) raka'at dengan dua kali tasyahud dan satu kali salam. Adapun waktu pelaksanaanya dilakukan setelah matahari terbenam (+ pukul 18:00) yang diiringi oleh sholat sunnah ba'diyah dua raka'at atau empat raka'at dengan satu kali salam, sedang sholat sunnah qobliyah hanya dianjurkan saja bila mungkin : lakukan, tapi bila tidak : jangan (karena akan kehabisan waktu). 2. Macam-macam sholat sunah: a. Shalat Sunah Tahajud

Shalat sunah tahajud adalah shalat yang dikerjakan pada waktu tengah malam diantara shalat isya’ dan shalat shubuh setelah bangun tidur. Jumlah rokaat shalat tahajud minimal dua rokaat hingga tidak terbatas. Saat hendak kembali tidur sebaiknya membaca ayat kursi, surat alikhlas, surat al-falaq dan surat an-nas. b. Shalat Sunah Dhuha Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan pada pagi hari antara pukul 07.00 hingga jam 10.00 waktu setempat. Jumlah roka'at shalat dhuha minimal dua rokaat dan maksimal dua belas roka'at dengan satu salam setiap dua roka'at. Manfaat dari shalat dhuha adalah supaya dilapangkan dada dalam segala hal, terutama rejeki. Saat melakukan sholat dhuha sebaiknya membaca ayat-ayat surat al-waqi'ah, adh-dhuha, al-quraisy, asy-syamsi, al-kafirun dan al-ikhlas. c. Shalat Sunah Istikharah Shalat istikharah adalah shalat yang tujuannya adalah untuk mendapatkan petunjuk dari Allah SWT dalam menentukan pilihan hidup baik yang terdiri dari dua hal/perkara maupun lebih dari dua. Hasil dari petunjuk Allah SWT akan menghilangkan kebimbangan dan kekecewaan di kemudian hari. Setiap kegagalan akan memberikan

4

d.

e.

f.

g.

h.

i.

pelajaran dan pengalaman yang kelak akan berguna di masa yang akan datang. Contoh kasus penentuan pilihan : - Memilih Jodoh Suami/Istri - Memilih Pekerjaan - Memutuskan Suatu Perkara - Memilih Tempat Tinggal, Dan Lain Sebagainya Dalam melakukan shalat istikharah sebaiknya juga melakukan, puasa sunah, shodaqoh, zikir, dan amalan baik lainnya. Shalat Sunah Tasbih Shalat tasbih adalah solat yang bertujuan untuk memperbanyak memahasucikan Allah SWT. Waktu pengerjaan shalat bebas. Setiap rokaat dibarengi dengan 75 kali bacaan tasbih. Jika shalat dilakukan siang hari, jumlah rokaatnya adalah empat rokaat salam salam, sedangkan jika malam hari dengan dua salam. Shalat Sunah Taubaz Shalat taubat adalah shalat dua roka'at yang dikerjakan bagi orang yang ingin bertaubat, insyaf atau menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukannya dengan bersumpah tidak akan melakukan serta mengulangi perbuatan dosanya tersebut. Sebaiknya shalat sunah taubat dibarengi dengan puasa, shodaqoh dan sholat. Shalat Sunah Hajat Shalat Hajat adalah shalat agar hajat atau cita-citanya dikabulkan oleh Allah SWT. Shalat hajat dikerjakan bersamaan dengan ikhtiar atau usaha untuk mencapai hajat atau cita-cita. Shalat sunah hajat dilakukan minimal dua rokaat dan maksimal dua belas bisa kapan saja dengan satu salam setiap dua roka'at, namun lebih baik dilakukan pada sepertiga terakhir waktu malam. Shalat Sunah Safar Shalat safar adalah sholat yang dilakukan oleh orang yang sebelum bepergian atau melakukan perjalanan selama tidak bertujuan untuk maksiat seperti pergi haji, mencari ilmu, mencari kerja, berdagang, dan sebagainya. Tujuan utamanya adalah supaya mendapat keridhoan, keselamatan dan perlindungan dari Allah SWT. Shalat Sunah Rawatib. Shalat sunah rawatib dilakukan sebelum dan setelah shalat fardhu. Yang sebelum Shalat Fardhu disebut shalat qobliyah, dan yang setelah shalat fardhu di sebut shalat Ba'diyah. Keutamaannya adalah sebagai pelengkap dan penambal shalat fardhu yang mungkin kurang khusu atau tidak tumaninah. Shalat Sunah Istisqho’

5

Shalat sunah ini di lakukan untuk memohon turunnya hujan. dilakukan secara berjamaah saat musim kemarau. j. Shalat Sunah Witir

Shalat sunah witir dilakukan setelah sampai sebelum fajar. bagi yang yakin akan bangun malam diutamakan dilakukan saat sepertiga malam setelah shalat Tahajud. Shalat witir disebut juga shalat penutup. biasa dilakukan sebanyak tiga rakaat dalam dua kali salam, dua rakaat pertama salam dan dilanjutkan satu rakaat lagi. k. Shalat Tahiyatul Masjid Shalat tahiyatul masjid ialah shalat untuk menghormati masjid. Disunnahkan shalat tahiyatul masjid bagi orang yang masuk ke masjid, sebelum ia duduk. Shalat tahiyatul masjid itu dua raka’at. l. Shalat Tarawih Shalat Tarawih yaitu shalat malam pada bulan ramadhan hukumnya sunnah muakad atau penting bagi laki-laki atau perempuan, boleh dikerjakan sendiri-sendiri dan boleh pula berjama’ah. m. Shalat Hari Raya (Idul Adha dan Idul Fitri) Sebagaimana telah diterangkan bahwa waktu shalat hari raya idul fitri adalah tanggal 1 syawal mulai dari terbit matahari sampai tergeincirnya. Akan tetapi, jika diketahui sesudah tergelincirnya matahari bahwa hari itu tanggal 1 syawal jadi waktu shalat telah habis, maka hendaklah shalat di hari kedua atau tanggal 2 saja. Sedangkan untuk shalat hari raya Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah. n. Shalat Dua Gerhana Kusuf adalah gerhana matahari dan khusuf adalah gerhana bulan. Shalat kusuf dan khusuf hukumnya sunnah muakaddah berdasarkan sabda Nabi saw. Yang artinya : “Sesungguhnya matahari dan bulan tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang maupun kehidupannya. Maka apabila kalian menyaksikan itu, hendaklah kalian shalat dan berdoa kepada Allah Ta’ala.” (H.R. Syaikhain). C. Mengapa Allah SWT Mewajibkan Sholat Sholat merupakan salah satu kewajiban bagi umat muslim yang harus dikerjakan, mengerjakan sholat berarti mendekat diri pada Allah. Allah Swt berfirman dalam surat Al-kautsar ayat 2, “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah”. Ayat tersebut menunjukan betapa pentingnya menjalankan ibadah yang satu ini, bahkan Allah mengancam manusia yang lalai dalam mengerjakan sholat dengan ancaman yang keras dalam surat al-

6

maun ayat 4-5 “maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat yaitu orang-orang yang lalai dengan sholatnya”. Apa sebenarnya yang terkandung dalam sholat sehingga Allah Swt begitu memerintahkannya bahkan mengancam orang-orang yang lalai dengan ancaman yang keras apalagi orang yang meninggalkannya. Allah Swt memerintahkan untuk sholat sebagai pembeda antara yang mu’min dan yang kafir, selain itu sholat juga ibadah yang membuat kita lebih dekat dengan Allah, dalam sebuah hadits qudsy dikatakan “kedekatan seorang hamba kepada-ku, seperti sesuatu yang aku fardukan (wajibkan) padanya. Dan tidak henti-hentinya seorang hamba mendekatkan diri kepadaku dengan amalan amalan sunat, sehingga aku mencintainya, maka aku menjadi telinga yang ia pergunakan untuk mendengar, menjadi mata yang ia pergunakan untuk melihat. Jika ia meminta padaku sungguh aku akan memberinya dan bila ia berdoa kepadaku niscaya aku akan mengabulkan. Menurut penelitian Dr.Alexis carel, seorang pemenang nobel dalam bidang kedokteran memberikan pernyataan sebagai berikut, “Sholat memunculkan aktivitas pada perangkat tubuh dan anggota tubuh bahkan sebagai sumber aktivitas terbesar yang dikenal sampai saat ini. Sebagai seorang dokter, saya melihat banyak pasien yang gagal dalam pengobatan, dan dokter tidak mampu mengobatinya, lalu ketika pasien-pasien membiasakan sholat justru penyakitnya mereka hilang. Saya benar-benar melihat efek sholat pada kondisi sakit karena banyak pasien sembuh dari penyakit radang tulang, kangker, luka membusuk dan lain-lain dengan sholat. Berikut ini akan di paparkan beberapa rahasia dari berbagai gerakan sholat dengan aktivitas sirkulasi darah dalam urat. 1. Qiyam (berdiri) Berdiri merupakan gerakan pertama dalam sholat. Dalam posisi ini seseorang berdiri tegak namun rileks. Kaki merenggang selebar jarak antara dua bahu tubuh. Tangan kanan memegang tangan kiri posisi ini sebagai awal pembukaan diri. 2. Ruku’ Posisi ini menempatkan jantung berada dalam satu garis horizontal dengan pembuluh darah tulang besar, sebagai ganti dari letak asalnya yaitu dalam posisi lebih tinggi dari pembuluh darah tulang tersebut. Posisi ini memudahkan aliran darah untuk kembali ke jantung karena pengaruh karena pengaruh aktivitas penarikan oleh urat-urat jantung sehingga jantung lebih leluasa menarik darah tanpa rintangan gaya gravitasi bumi. Gerakan ini juga meningkatkan kemampuan memompa dari urat-urat dalam perut untuk mengalirkan darahnya menuju jantung dengan kekutan maksimal oleh pengerutan dinding perut. karena gerakan ini terbebas dari

7

rintangan gravitasi bumi yang biasanya membebani penarikan darah dari bawah keatas sehingga darah mengalir kembali ke jantung sehingga darah dapat kembali dengan mudah ke jantung, dan darah dapat dibersikan dari segala kotoran secara maksimal setelah mengalir ke bagian tubuh. 3. I’tidal Gerakan ini membantu menarik nafas yang dalam lalu diikuti pengeluaran nafas tersebut dari arah yang berlawanan dengan kuat diafragma kembali dalam posisi lebih tinggi, rongga perut tertekan ke tempat yang lebih rendah. Dada berada dalam posisi lebih tinggi dari desakan udara. Sehingga mengirai terpwncarnya darah ke rongga dada. Aliran darah yang telah berada pada rongga kaki mempunya kesempatan leluasa untuk berjalan cepat menuju rongga perut dimana urat-urat yang sedang lunak siap menerima darah yang tengah berjalan dari arah kaki.

4. Gerakan dari berdiri menuju sujud Gerakan ini membangkitkan semua proses pemompaan darah urat samping secara maksimal dan seaktif mungkin. Gerakan tersebut memompa darah pada urat kaki, menyemprot betis, menyemprot paha dari samping ke samping juga menyemprot perut. Hal ini bertujuan memeras darah urat yang terdapat dalam jaringan darah menuju urat kecil dan dilanjutkan ke urat besar. 5. Gerakan sujud Gerakan ini memunculkan sirkulasi darah yang sempurna searah dengan tarikan gaya gravitasi bumi. Pengencangan punggung menjadikan otot yang bersandar pada punggung mengalirkan darah dengan deras menuju aliran darah yang memancar dalam nadi darah besar yang pada saat itu berada dalam posisi lebih tinggi dari posisi keberadaan jantung.

D. Tujuan dan Fungsi Shalat Semua perbuatan yang diperintahkan Allah untuk dikerjakan hambaNya, pasti memiliki fungsi dan peranan yang penting serta tujuan, termasuk di dalamnya perintah ibadah shalat. Adapun mengenai tujuan dan fungsi shalat, diantaranya: 1. Agar tergolong orang yang bertaqwa Ini sangat urgen, karena dengan menjalankan shalat, dia masuk kategori orang taqwa. Al Quran surat al-Baqarah 2...


Similar Free PDFs