Makalah Depresi PDF

Title Makalah Depresi
Pages 25
File Size 818.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 124
Total Views 260

Summary

MAKALAH PSIKOLOGI DEPRESI Disusun Oleh: KELOMPOK III |TINGKAT 1 C M. Nurcholis Sintia Reza Dwitama Febby Julia Utami Sri Wahyuni Nurlela AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN AJARAN 2013/2014 1 | PSIKOLOGI |DEPRESI KATA PENGANTAR Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Ya...


Description

MAKALAH PSIKOLOGI

DEPRESI

Disusun Oleh: KELOMPOK III |TINGKAT 1 C M. Nurcholis Sintia Reza Dwitama Febby Julia Utami Sri Wahyuni Nurlela

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN AJARAN 2013/2014

1 | PSIKOLOGI |DEPRESI

KATA PENGANTAR Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa, karena berkat rahmat serta karunia-NYA lah Penyusun dapat menyelesaikan tugas membuat makalah mengenai Depresi ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Yang mana tugas ini adalah tugas pertama yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Psikologi kepada Kami sebagai Penulis. Tidak lupa pula Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Flora Song Bong, selaku guru pembimbing mata kuliah Psikologi, yang telah membimbing Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Makalah ini disusun agar Pembaca serta Penulis sendiri dapat memperluas pengetahuan dan pemahaman mengenai Depresi. Pengetahuan itu dapat berupa mengenai apa itu depresi ?, apa saja penyebab depresi ?, bagaimana cara penanggulangan depresi?, serta hal-hal penting lainnya yang menyangkut dan yang menunjang peningkatan pemahaman kita mengenai Depresi dengan lebih baik. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, maupun dapat pula digunakan sebagai bahan belajar dan sebagai prasarana penunjang tercapainya pemahaman yang baik mengenai depresi itu sendiri. Penulis

juga

menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh sebab itu, Penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran positif yang membangun, agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna dimasa yang akan datang. Samarinda, Oktober 2013 Penulis

2 | PSIKOLOGI |DEPRESI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang tentu akan menemukan kesulitan dan cobaan hidup. Mungkin dia tidak merasa sedemikian berputus asa sehingga bunuh diri, tetapi dia mempunyai pengalaman depresi sewaktu-waktu. Yang terkadang diaplikasikan atau dicurahkan dalam beberapa bentuk, dan tak jarang membawa mereka kedalam pemikiran yang menyulitkan, dan lain sebagainya. Biasanya semua orang tidak mengakui bahwa mereka telah terpelosok ke dalam kancah penderitaan. Banyak dari mereka berpikir tentang tingkat-tingkat depresi yang mereka sebut ”perasaan sedih” atau seperti yang dilakukan oleh wanita dengan menangis. Tapi mereka sadar bahwa sekali waktu kehidupan mereka tidak bahagia. Jelaslah

ada

perbedaan

antara

ketidakbahagiaan

dan

penyakit

mental.

Bagaimanapun juga, bentuk depresi yang paling ringan akan menumpulkan ketajaman kehidupan yang paling keras. Sehingga beberapa orang yang terjebak dalam kesedihan ataupun ketidakbahagiaan lainnya, mengambil langkah berbahaya yang dapat merugikan dirinya, yaitu dengan tindakan bunuh diri dan sebagainya. Untuk itu makalah ini disusun sedemikian rupa guna membantu pembaca agar lebih mudah memahami maksud dari depresi. Selain itu, agar dapat memberikan pengetahuan atau wawasan bagi para pembaca. Pada zaman modern ini, banyak manusia yang mengalami stress, kecemasan, dan kegelisahan. Sayangnya, masih saja ada orang yang berpikir bahwa stress dan depresi bukan benar-benar suatu penyakit. Padahal, dibandingkan AIDS yang menjadi momok saat ini, stres dan depresi jauh lebih bertanggung jawab terhadap banyak kematian. Karena, kedua hal tersebut merupakan sumber dari berbagai penyakit.

3 | PSIKOLOGI |DEPRESI

Stres dan depresi yang dibiarkan berlarut membebani pikiran dan dapat mengganggu system kekebalan tubuh. Apabila kita berada dalam emosi yang negative seperti rasa sedih, benci, iri, putus asa, kecemasan, dan kurang bersyukur dengan nikmat yang ada, maka system kekebalan kita menjadi lemah. Depresi merupakan salah satu masalah kesehatan mental utama saat ini, yang mendapat perhatian serius. Dinegara-negara berkembang, WHO memprediksikan bahwa pada tahun 2020 nanti depresi akan menjadi salah satu penyakit mental yang banyak dialami dan depresi berat akan menjadi penyebab kedua terbesar kematian setelah serangan jantung. Berdasarkan data WHO tahun 1980, hampir 20%-30% dari pasien rumah sakit di Negara berkembang mengalami gangguan mental emosional seperti depresi.

B. Ruang Lingkup Makalah ini membahas tentang depresi secara general atau universal. Namun, sesuai dengan literatur yang kami miliki maka makalah ini dibatasi oleh ruang lingkup bahasan yang meliputi pengertian depresi dan tanda gejalanya serta ciri-ciri kepribadian penderita depresi.

C. Tujuan Adapun tujuan yang inin dicapai dalam penulisan makalah ini antara lain: 1. Memahami tentang pengertian depresi; 2. Faktor penyebab depresi; 3. Memahami tentang gejala depresi; 4. Memahami tentang ciri-ciri kepribadian penderita depresi; 5. Membantu mengurangi timbulnya gejala depresi baik di lingkungan masyarakat maupun pribadinya; 6. Cara menanggulangi depresi dalam diri;

4 | PSIKOLOGI |DEPRESI

7. Memperluas wawasan mengenai penyakit psikis, khusunya depresi, agar dapat digunakan sebagai dasar pengetahuan untuk berpartisipasi dalam memberikan informasi bagi masyarakat.

5 | PSIKOLOGI |DEPRESI

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Depresi Depresi adalah gangguan mood (kondisi emosional) berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang dan kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain seolah ada penghalang yang tampak atau timbul tanpa alasan yang jelas. Depresi dapat diartikan sebagai suatu reaksi yang berlebihan terhadap suatu kejadian yang menjadi pemicunya. Depresi juga dapat diartikan suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia, serta komponen somatik: anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun. Depresi biasanya terjadi saat stress yang dialami oleh seseorang tidak kunjung reda. Depresi yang dialami ini berkolerasi dengan kejadian dramatis yang baru saja terjadi atau menimpa seseorang. Pada umumnya, mood yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan. Depresi adalah kata yang memiliki banyak nuansa arti. Sebagian besar diantara kita pernah merasa sedih atau jengkel, menjalani kehidupan yang penuh masalah, merasa kecewa, kehilangan dan frustasi, yang dengan mudah menimbulkan ketidakbahagiaan dan keputusasaan.

B. Penyebab depresi 1. Faktor genetik Seseorang yang dalam keluarganya diketahui menderita depresi berat memiliki resiko lebih besar menderita gangguan depresi daripada masyarakat pada umumnya. Gen berpengaruh dalam terjadinya depresi, tetapi ada banyak gen di dalam tubuh kita dan tidak ada seorangpun peneliti   yang mengetahui

6 | PSIKOLOGI |DEPRESI

secara pasti bagaimana gen bekerja. Dan tidak ada bukti langsung bahwa ada penyakit depresi yang disebabkan oleh faktor keturunan. 2. Susunan kimia otak dan tubuh Beberapa bahan kimia di dalam otak dan tubuh memegang peranan yang besar dalam mengendalikan emosi kita. Pada orang yang depresi ditemukan adanya perubahan dalam jumlah bahan kimia tersebut. Hormon adenalin yang memegang peranan utama dalam mengendalikan otak dan aktivitas tubuh, tampaknya berkurang pada mereka yang mengalami depresi. Pada wanita, perubahan hormon dihubungkan dengan kelahiran anak dan menopause juga dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi. 3. Faktor usia Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa golongan usia muda yaitu remaja dan orang dewasa lebih banyak terkena depresi. Hal ini dapat terjadi karena pada usia tersebut terdapat tahap-tahap serta tugas perkembangan yang penting, yaitu peralihan dari masa anak-anak kemasa remaja, remaja ke dewasa, masa sekolah ke masa kuliah atau bekerja, serta masa pubertas hingga ke pernikahan. Namun sekarang ini usia rata-rata penderita depresi semakin menurun, yang menunjukkan bahwa remaja dan anak-anak semakin banyak yang terkena depresi. Survei masyarakat terakhir melaporkan adanya prevalensi yang tinggi dari gejala-gejala depresi pada golongan usia dewasa muda yaitu 1844 tahun.

4. Gender Wanita dua kali lebih sering terdiagnosis menderita depresi daripada pria. Bukan berarti wanita lebih mudah terserang depresi, bisa saja karena wanita lebih sering mengakui adanya depresi daripada pria. Dan dokter lebih dapat mengenali depresi pada wanita. Bagaimanapun, tekanan pada wanita yang mengarahkan pada depresi. Misalnya, seorang diri dirumah dengan anak-anak kecil lebih jarang ditemui pada pria daripada wanita. Ada juga perubahan hormonal dalam

7 | PSIKOLOGI |DEPRESI

siklus menstruasi yang berhubungan dengan kehamilan dan kelahiran dan juga menopause yang membuat wanita lebih rentan menjadi depresi atau menjadi pemicu penyakit depresi. 5. Gaya hidup Banyak kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat berdampak pada penyakit misalnya penyakit jantung juga dapat memicu kecemasan dan depresi. Tingginya tingkat stress dan kecemasan digabung dengan makanan yang tidak sehat dan kebiasaan tidur serta tidak olahraga untuk jangka waktu yang lama dapat menjadi faktor beberapa orang yang mengalami depresi penelitian menunjukkan bahwa kecemasan dan depresi berhubungan dengan gaya hidup yang tidak sehat pada pasien berisiko penyakit jantung. Gaya hidup yang tidak sehat misalnya tidur tidak teratur, makan tidak teratur, pengawet dan pewarna buatan, kurang   berolahraga, merokok, dan minum-minuman keras. 6. Penyakit fisik Penyakit fisik dapat menyebabkan depresi. Perasaan terkejut karena mengetahui kita memiliki penyakit serius dapat mengarahkan pada hilangnya kepercayaan diri dan penghargaan diri, juga depresi. Alasan terjadinya depresi cukup kompleks. Misalnya, depresi sering terjadi setelah serangan jantung, mungkin karena seseorang merasa mereka baru saja mengalami kejadian yang dapat menyebabkan kematian atau karena mereka tiba-tiba menjadi orang yang tidak berdaya. Pada individu lanjut usia, penyakit fisik adalah penyebab yang paling umum terjadinya depresi. 7. Obat-obatan Beberapa obat-obatan untuk pengobatan dapat menyebabkan depresi. Namun bukan berarti obat tersebut menyebabkan depresi, dan menghentikan pengobatan dapat lebih berbahaya daripada depresi. 8. Obat-obatan terlarang Marijuana/Ganja, Heroin/ Putauw, Kokain, Ekstasi dan Sabu-sabu. 9. Sinar matahari

8 | PSIKOLOGI |DEPRESI

Kebanyakan dari kita merasa lebih baik dibawah sinar matahari daripada mendung, tetapi hal ini sangat berpengaruh pada beberapa individu. Mereka baik-baik saja ketika musim panas tetapi menjadi depresi ketika musim dingin. Mereka disebut menderita seasonal affective disorder (SAD). 10. Kepribadian Aspek-aspek kepribadian ikut pula mempengaruhi tinggi rendahnya depresi yang dialami serta kerentanan terhadap depresi. Ada individu-individu yang lebih negative, pesimis, juga tipe kepribadian.

C. Proses Terjadinya Masalah Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain : faktor heriditer dan genetik, faktor konstitusi, faktor kepribadian pramorbid, faktor fisik, faktor psikobiologi, faktor neurologik, faktor biokimia dalam tubuh, faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya. Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi, pembedahan,kecelakaan, persalinan dan sebagainya, serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras. Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya. Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh orang lain. Penyebab depresi terbagi menjadi beberapa aspek menurut Beck yaitu : 1. Aspek Yang Dimanifestasikan Secara Emosional a) Perasaan

kesal

atau

patah

hati

(dejected

mood);

perasaan

ini

menggambarkan keadaan sedih, bosan dan kesepian yang dialami individu. Keadaan ini bervariasi dari kesedihan sesaat hingga kesedihan yang terus menerus.

9 | PSIKOLOGI |DEPRESI

b) Perasaan negatif terhadap diri sendiri ; perasaan ini mungkin berhubungan dengan perasaan sedih yang dijelaskan di atas, hanya bedanya perasaan ini khusus ditujukan kepada diri sendiri. c) Hilangnya rasa puas ; maksudnya ialah kehilangan kepuasan atas apa yang dilakukan. Perasaan ini dapat terjadi pada setiap kegiatan yang dilakukan termasuk hubungan psikososial, seperti aktivitas yang menuntut adanya suatu tanggung jawab. d) Hilangnya keterlibatan emosional dalam melakukan pekerjaan atau hubungan dengan orang lain ; keadaan ini biasanya disertai dengan hilangnya kepuasan diatas. Hal ini dimanifestasikan dalam aktivitas tertentu, kurangnya perhatian atau rasa keterlibatan emosi terhadap orang lain. e) Kecenderungan untuk menangis diluar kemauan ; gejala ini banyak dialami oleh penderita depresi, khususnya wanita. Bahkan mereka yang tidak pernah menangis selama bertahun-tahun dapat bercucuran air mata atau merasa ingin menangis tetapi tidak dapat menangis. f) Hilangnya respon terhadap humor ; dalam hal ini penderita tidak kehilangan kemampuan untuk mempersepsi lelucon, namun kesulitannya terletak pada kemampuan penderita untuk merespon humor tersebut dengan cara yang wajar. Penderita tidak terhibur, tertawa atau puas apabila mendengar lelucon. 2. Aspek depresi yang dimanifestasikan secara kognitif a) Rendahnya evaluasi diri ; hal ini tampak dari bagaimana penderita memandang dirinya. Biasanya mereka menganggap rendah ciri - ciri yang sebenarnya penting, seperti kemampuan prestasi, intelegensi, kesehatan, kekuatan, daya tarik, popularitas, dan sumber keuangannya. b) Citra tubuh yang terdistorsi ; hal ini lebih sering terjadi pada wanita. Mereka merasa dirinya jelek dan tidak menarik. c) Harapan yang negatif ; penderita mengharapkan hal - hal yang terburuk dan menolak uasaha terapi yang dilakukan.

10 | PSIKOLOGI |DEPRESI

d) Menyalahkan dan mengkritik diri sendiri ; hal ini muncul dalam bentuk anggapan penderita bahwa dirinya sebagai penyebab segala kesalahan dan cenderung mengkritik dirinya untuk segala kekurangannya. e) Keragu-raguan dalam mengambil keputusan ; ini merupakan karakteristik depresi yang biasanya menjengkelkan orang lain ataupun diri penderita. Penderita sulit untuk mengambil keputusan, memilih alternatif yang ada, dan mengubah keputusan. 3. Aspek yang dimanifestasikan secara motivasional Meliputi pengalaman yang disadari penderita, yaitu tentang usaha, dorongan, dan keinginan. Ciri utamanya adalah sifat regresif motivasi penderita, penderita tampaknya menarik diri dari aktifitas yang menuntut adanya suatu tanggung jawab, inisiatif bertindak atau adanya energi yang kuat. 4. Aspek depresi yang muncul sebagai gangguan fisik Meliputi kehilangan nafsu makan, gangguan tidur, kehilangan libido, dan kelelahan yang sangat. Individu mengalami depresi jika individu mengalami gajala-gejala rasa, seperti sedih, pesimis, membenci diri sendiri, kehilangan energi, kehilangan konsentrasi, dan kehilangan motivasi. Selain itu individu juga kehilangan nafsu makan, berat badan menurun, insomnia, kehilangan libido, dan selalu ingin menghindari orang lain. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek depresi adalah gejala depresi yang dapat dimanifestasikan secara emosional, kognitif, motivasional, fisik dan pencernaan, raut wajah sedih, retardasi, dan agitasi. Gejala yang dimanifestasikan secara emosional terdiri dari perasaan kesal atau patah hati, perasaan negatif terhadap dirinya, hilangnya rasa puas, hilangnya keterlibatan emosional,kecenderungan untuk menangis diluar kemauan, dan hilangnya respon terhadap humor. Sedangkan gejala yang dimanifestasikan secara kognitif meliputi sikap menyimpang penderita, baik terhadap diri, pengalaman, dan masa depannya. Gejala yang dimanifestasikan secara motivasional meliputi pengalaman yang

11 | PSIKOLOGI |DEPRESI

disadari penderita, yaitu tentang usaha, dorongan, dan keinginan , sedangkan gejala yang muncul sebagai gangguan fisik apabila terjadi gangguan saraf otonom dan hipotalamus. POHON MASALAH

Resiko mencederai diri

Akibat

Gangguan alam perasaan: depresi Core problem

Koping maladaptif

Penyebab

D. Gejala-Gejala Depresi Sebelum mengenali gejala depresi, ada baiknya kita mengenal arti dari gejala. Gejala adalah sekumpulan peristiwa, perilaku atau perasaan yang sering (namun tidak selalu) muncul pada waktu yang bersamaan. Gejala depresi adalah kumpulan dari perilaku dan perasaan yang secara spesifik dapat dikelompokkan sebagai depresi. Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala fisik, gejala psikis, dan gejala sosial yang khas, seperti murung, sedih berkepanjangan, sensitif, mudah marah dan tersinggung, hilang semangat kerja, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya konsentrasi, dan menurunnya daya tahan, seperti berikut ini. 1. Gejala Fisik a. Kelakuan yang aneh pada waktu tidur

12 | PSIKOLOGI |DEPRESI

b. Kelesuan – apatis – omong kosong c. Hilangnya nafsu makan d. Kehilangan nafsu seks e. Penyakit-penyakit fisik yang ringan 2. Gejala Psikis a. Kehilangan rasa percaya diri Orang yang mengalami depresi cenderung memandang segala sesuatu dari sisi negatif, termasuk menilai diri sendiri. Mereka senang sekali membandingkan antara dirinya dengan orang lain. Orang lain dinilai lebih sukses, pandai, beruntung, kaya, lebih berpendidikan, lebih berpengalaman, lebih diperhatikan oleh atasan, dan pikiran negatif lainnya. b. Sensitif Orang yang mengalami depresi senang sekali mengaitkan segala sesuatu dengan dirinya. Perasaannya sensitif sekali, sehingga sering peristiwa yang netral jadi dipandang dari sudut pandang yang berbeda oleh mereka, bahkan disalahartikan. Akibatnya, mereka mudah tersinggung, mudah marah, perasa, curiga akan maksud orang lain, mudah sedih, murung, lebih suka menyendiri.

c. Merasa diri tidak berguna Perasaan ini muncul karena mereka merasa menjadi orang yang gagal terutama di bidang atau lingkungan yang mereka kuasai. d. Perasaan bersalah Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang seharusnya dikerjakan. Banyak pula yang merasa

13 | PSIKOLOGI |DEPRESI

dirinya menjadi beban bagi orang lain dan menyalahkan diri mereka atas situasi tersebut. e. Perasaan terbebani Banyak orang yang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang dialaminya. Mereka merasa terbeban berat karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab yang berat. 3. Gejala Sosial Masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya mempengaruhi lingkungan dan pekerjaan atau aktivitas rutin lainnya. Lingkungan tentu akan bereaksi terhadap perilaku orang yang depresi tersebut yang pada umumnya negatif. Problem sosial yang terjadi biasanya berkisar pada masalah interaksi dengan rekan kerja, atasan, atau bawahan. Masalah ini tidak hanya berbentuk konflik, namun masalah lainnya juga seperti perasaan minder, malu, cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal. Mereka merasa tidak mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan.

E. Ciri-ciri Kepribadian Penderita Depresi Ada beberapa ciri kepribadian orang-orang tertentu yang mudah terkena depresi bila dihadapkan pada situasi yang sulit, yaitu: 1. Individu yang sangat perasa dan tidak percaya diri. 2. Merasa diawasi. 3. Cenderung menjadi korban keraguan berat. 4. Cenderung mendramatisir. 5. Jika dihadapkan situasi yang sulit dimana perasaan mereka tak dipertimbangkan, mereka akan sedih, tidak puas, dan depresi. 6. Kepribadian histeris.

14 | PSIKOLOGI |DEPRESI

Antara orang yang normal dan orang yang mengalami depresi dapat dibedakan satu sama lain melalui tingkah laku mereka atau ciri-ciri kepribadiannya. Ciri-cir...


Similar Free PDFs