Psikologi Abnormal - Mood, Depresi, dan Bunuh Diri.pdf PDF

Title Psikologi Abnormal - Mood, Depresi, dan Bunuh Diri.pdf
Author Ahmad Mjhid
Pages 21
File Size 654.9 KB
File Type PDF
Total Downloads 16
Total Views 141

Summary

PSIKOLOGI ABNORMAL (Mood, Depresi, dan Bunuh Diri) Dosen Pengampu : Bp. Wakhid Musthofa, M. Psi., Psikolog. Disusun Oleh : KELOMPOK I : 1. Ahmad Mujahid 171141054 2. Anisa Dwi Yunitasari 171141061 3. Erna Winda Yunita 171141062 4. Eri Purwandari 171141065 FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH JURUSAN PSIKO...


Description

PSIKOLOGI ABNORMAL (Mood, Depresi, dan Bunuh Diri)

Dosen Pengampu : Bp. Wakhid Musthofa, M. Psi., Psikolog.

Disusun Oleh :

KELOMPOK I :

1. Ahmad Mujahid

171141054

2. Anisa Dwi Yunitasari

171141061

3. Erna Winda Yunita

171141062

4. Eri Purwandari

171141065

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM IAIN SURAKARTA TAHUN 2018

DAFTAR ISI DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ 1 ABSTRAK ........................................................................................................................................... 2 BAB I ................................................................................................................................................... 3 PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 3 A.

LATAR BELAKANG .............................................................................................................. 3

B.

RUMUSAN MASALAH .......................................................................................................... 4

C.

TUJUAN MAKALAH .............................................................................................................. 4

BAB II .................................................................................................................................................. 5 PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 5 DEFINISI GANGGUAN MOOD ............................................................................................. 5

A. 1.

Definisi Mood dan Depresi ................................................................................................... 5

2.

Episode Mood ....................................................................................................................... 6

3.

Macam Depresi ..................................................................................................................... 7

4.

Macam Bipolar...................................................................................................................... 8 TERAPI GANGGUAN MOOD................................................................................................ 8

B. 1.

Depresi .................................................................................................................................. 8

2.

Gangguan Bipolar. .............................................................................................................. 10

3.

Terapi Biologis Gangguan Mood ........................................................................................ 11 BUNUH DIRI ......................................................................................................................... 12

C. 1.

Definisi ............................................................................................................................... 12

2.

Klasifikasi bunuh diri .......................................................................................................... 12

3.

Bentuk Bunuh Diri .............................................................................................................. 13

4.

Faktor Penyebab Bunuh Diri ............................................................................................... 14

D.

STUDI KASUS BUNUH DIRI................................................................................................... 15

E.

BUNUH DIRI DALAM PERSPEKTIF ISLAM ......................................................................... 18

BAB III ............................................................................................................................................... 19 PENUTUP .......................................................................................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 20

PSIKOLOGI ABNORMAL - MOOD, DEPRESI, DAN BUNUH DIRI

1

ABSTRAK Ahmad Mujahid Anisa Dwi Yunitasari Erna Winda Yunita Eri Purwandari (Mahasiswa Psikologi Islam IAIN Surakarta) Dewasa ini banyak orang yang mengalami stress, galau dan kegelisahan yang berlarut-larut, namun sebagian besar orang beranggapan bahwa depresi bukanlah benar-benar gangguan mental. Padahal depresi adalah bentuk suatu gangguan yang lebih dari sekedar perubahan emosi sementara. Tujuan penulisan ini untuk mengulas tentang gangguan mood, depresi dan bunuh diri. Berkaitan dengan definisi, macam, hingga terapi yang diterapkan. Metode yang digunakan ialah jenis penelitian kepustakaan (library research), melalui analisis buku teks, jurnal, dan study website. Hasil dari studi telaah pustaka bahwa gangguan mooddepresi merupakan salah satu faktor utama penyebab bunuh diri dilihat dari segi psikologis, biologis dan sosial. Sehingga dinamika depresi tersebut dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan upaya bunuh diri, oleh sebab itu perlu pencegahan melalui terapi depresi untuk mengurangi penderitaan, rasa sakit, dan membuka pandangan yang baru bagi pasien.

Kata Kunci : depresi, bunuh diri, dan upaya pencegahan

PSIKOLOGI ABNORMAL - MOOD, DEPRESI, DAN BUNUH DIRI

2

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap orang pasti mengalami berbagai masalah dan rintangan dalam hidupnya. Jika seseorang dalam hidupnya mudah putus asa dan tidak kuat menghadapi masalah hidupnya, orang tersebut bisa mengalami stress bahkan bisa menjadi depresi. Depresi bukan saja dialami oleh orang dewasa tetapi anak-anak juga bisa mengalami depresi karena tidak mengenal kelas sosial. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang menjadi depresi dan terpuruk. Dewasa ini banyak orang yang mengalami stress, galau dan kegelisahan yang berlarut–larut, namun sebagian besar orang beranggapan bahwa stress dan depresi bukanlah benar-benar gangguan mental. Mereka menganggap bahwa depresi adalah sesuatu yang sepele dan bisa hilang dengan sendirinya, padahal sebenarnya depresi adalah bentuk suatu gangguan yang lebih dari sekadar perubahan emosi sementara. Eka Viora dalam Konferensi Pers Depresi, di Jakarta tahun 2017 menyebutkan ada sekitar 350 juta orang di dunia mengalami depresi dan 800 ribu orang yang bunuh diri karena depresi.1 Dinegara-negara berkembang, WHO memprediksikan bahwa pada tahun 2020, depresi akan menjadi salah satu gangguan mental yang banyak dialami dan depresi berat akan menjadi penyebab kedua terbesar kematian setelah serangan jantung. Berdasarkan data WHO tahun 1980, hampir 20% - 30% dari pasien rumah sakit di negara berkembang mengalami gangguan mental emosional seperti depresi. Depresi dan stress yang dibiarkan berlarut membebani pikiran, dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh. Apabila orang berada dalam emosi yang negatif seperti rasa sedih, benci, putus asa, iri, kecemasan, dan kurang bersyukur maka sistem kekebalan kita menjadi lemah. Oleh sebab itu penyusun disini akan mengulas tentang gangguan mood hingga buhun diri.

1

Afrilia Suryanis, “Hasil Penelitian: 800 ribu orang bunuh diri akibat depresi”, Tempo.co diakses dari https://gaya.tempo.co/amp/876901/hasil-penelitian-800-ribu-orang-bunuh-diri-akibat-depresi, pada tanggal 01 Oktober 2018 pukul 23.00.

PSIKOLOGI ABNORMAL - MOOD, DEPRESI, DAN BUNUH DIRI

3

B. RUMUSAN MASALAH 

Apa definisi dan macam gangguan mood?



Apa definisi, gejala, dan macam gangguan depresi?



Bagaimana terapi bagi penderita depresi?



Apa macam dan faktor penyebab bunuh diri?



Bagaimana islam memandang perilaku bunuh diri?

C. TUJUAN MAKALAH  Tujuan penulisan ini untuk mengulas tentang gangguan mood, depresi dan bunuh

diri. Berkaitan dengan definisi, macam, hingga terapi yang diterapkan.  Memaparkan studi kasus tentang bunuh diri akibat depresi.  Pemenuhan tugas makalah pada mata kuliah psikologi abnormal

PSIKOLOGI ABNORMAL - MOOD, DEPRESI, DAN BUNUH DIRI

4

BAB II PEMBAHASAN A. DEFINISI GANGGUAN MOOD 1. Definisi Mood dan Depresi Mood didefinisikan sebagai “alam perasaan” atau “suasana perasaan” yang bersifat internal. Ekspresi eksternal dari mood disebut afek, atau “eksternal display”. Sejak lama dalam literatur psikiatri mood yang terganggu disebut gangguan afektif. Tapi akhir ini, gangguan afektif ini diubah namanya dengan gangguan mood. yang paling utama dalam gangguan mood ini adalah mood yang menurun atau tertekan yang disebut depresi, dan mood yang meningkat atau ekspansif yang disebut mania (manik). Depresi merupakan kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah, yakni menarik diri, tidak dapat tidur,kehilangan selera, minat dalam aktivitas sehari-hari. Depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan

yang mewarnai seluruh proses mental

(berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang. Pada umumnya mood yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan. Menurut Iyus Yosep (2007), depresi adalah salah satu bentuk gangguan jiwa pada alam perasaan (afektif, mood) yang ditandai kemurungan, kesedihan, kelesuan, kehilangan gairah hidup, tidak ada semangat, dan merasa tidak berdaya, perasaan bersalah atau berdosa, tidak berguna dan putus asa. Chaplin (2002) mendefinisikan depresi pada dua keadaan, yaitu pada orang normal dan pada kasus patologis. Pada orang normal, depresi merupakan keadaan kemurungan (kesedihan, kepatahan semangat) yang ditandai dengan perasaan tidak pas, menurunnya kegiatan, dan pesimisme menghadapi masa yang akan datang. Sedangkan menurut Kartono (2002), depresi adalah kemuraman hati (kepedihan, kesenduan, keburaman perasaan) yang patologis sifatnya. Biasanya timbul oleh; rasa inferior, sakit hati yang dalam, penyalahan diri sendiri dan trauma psikis. -

Menurut Psikoanalisis (Sigmund Freud), potensi depresi muncul pada masa kanak-kanak, fase oral yakni kurang atau terlalu terpenuhinya kebutuhan, sehingga terjebak pada fase ini yang mengakibatkan individu mengalami ketergantungan dan harga diri rendah.

PSIKOLOGI ABNORMAL - MOOD, DEPRESI, DAN BUNUH DIRI

5

-

Menurut Kognitif, Individu menjadi depresi akibat kejadian negatif yang bias, yakni pada saat kanak-kanak atau remaja, seperti merasa sial atau gagal dan pandangan negatif tentang diri, dunia, dan masa depan.

-

Teori interpersonal (Harry Stack Sullivian), Individu depresi cenderung terbatas jaringan dan dukungan lingkungan sosialnya. Konsep diri negatif dan kompetensi sosial yang rendah memunculkan depresi pada usia TK, sehingga pada usia remaja jika skill pemecahan masalah masih rendah maka meningkatkan depresi.

2. Episode Mood  Mayor Depressive Episode Terdapat 5 atau lebih simptom yang ditampilkan selama 2 minggu, dan terjadi disfungsi sebelumnya. Berikut tandanya, - Perasaan depresi yang lebih banak dalam sehari - Menurunnya minat terhadap kesenangan (hamir semua aktivitas dalam sehari) - Berat badan menurun - Insomnia - Kehilangan energi hampir setiap hari (perlambatan motorik) - Perasaan tidak berharga dan selalu merasa berdosa hampir setiap hari - Kemampuan kognitif menurun (Sering ragu-ragu) - Berpikir tentang kematian dan ide untuk bunuh diri  Manic Episode Tipe ini ditandai dengan gangguan yang nyata dan peningkatan secara menetap, mood mudah terangsang selama 1 minggu. Berikut simptom yang telah menetap dan nampak dalam tingkat yang tinggi, - Melambungnya harga diri - Menurunnya kebutuhan tidur - Lebih banyak bicara dibanding biasanya - Pikiran yang muncul tiba-tiba dan kemampuan menghubungkan ide tidak seperti biasanya (peningkatan perilaku) - Perhatian mudah teralih Sejumlah artis, komposer, dan penulis yang pernah mengalami gangguan mood seperti Michael Angelo, Van Gogh, Schumann, dll.

PSIKOLOGI ABNORMAL - MOOD, DEPRESI, DAN BUNUH DIRI

6

3. Macam Depresi Otak menggunakan sejumlah senyawa neurokimiawi sebagai pembawa pesan untuk komunikasi berbagai bagian di otak dan sistem saraf, dikenal dengan neurotransmitter sebagai pembawa pesan mereka datang dari satu tempat ke tempat lain. Dua neurotransmitter yang berperan adalah norepinephrine dan serotonin. Berikut macam depresi,  Major Depressive Disorder (MDD) MDD ditandai dengan kondisi emosi sedih dan kehilangan kemampuan untuk menikmati aktivitas yang biasa dilakukan, bersama dengan minimal 4 (empat) dari gejala di bawah ini : - Tidur terlalu banyak (10 jam atau lebih) atau terlalu sedikit (sulit untuk tertidur, sering terbangun) - Kekakuan motorik - Kehilangan nafsu makan dan berat badan menurun drastis atau sebaliknya makan berlebihan sehingga berat badan meningkat drastis. - Kehilangan energy, lemas, tidak bersemangat, tidak tertarik melakukan apapun - Merasa tidak berharga - Kesulitan untuk berkonsentrasi, berpikir, dan membuat keputusan - Muncul pikiran tentang kematian berulang kali atau bunuh diri Gejala-gejala ini muncul hampir sepanjang hari, setiap hari, selama minimal 2 (dua) minggu dan bukan dikarenakan kehilangan yang wajar, misalnya karena suami/istri meninggal. MDD sering disebut masyarakat umum dengan istilah depresi berat  Dysthymic Disorder (Gangguan Distimik/Distimia) Merupakan gangguan depresi yang kronis atau dikenal dengan depresi neurosis. Individu yang didiagnosis mengalami distimik mengalami kondisi depresif lebih dari separuh waktu dari minimal 2 (dua) tahun. Jadi, dalam jangka waktu 2 (dua) tahun, separuh dari waktu tersebut individu ini mengalami kondisi depresif, minimal mengalami 2 (dua) gejala di bawah ini : - Kehilangan nafsu makan atau sebaliknya - Tidur terlalu banyak/terlalu sedikit - Merasa diri tidak berharga - Kesulitan berkonsentrasi dan mengambil keputusan - Mersa kehilangan harapan PSIKOLOGI ABNORMAL - MOOD, DEPRESI, DAN BUNUH DIRI

7

4. Macam Bipolar Neurotransmitter yang terkait dengan gangguan bipolar ini adalah Norepinephrine  Gangguan Bipolar Bipolar atau mania adalah kutub yang berlawanan dengan depresi Suatu keadaan gembira yang abnormal. Individu yang mengalami mania merasakan kegembiraan yang berlebihan dan mudah tersinggung apabila mendapat halangan.  Gangguan Cyclothymic Merupakan depresi kronis, selama depresi pasien merasa inadekuat, hipomania berulang, harga diri meningkat. Berikut tandanya, -

Menarik diri dari lingkungan

-

Tidur terlalu sering atau terlalu singkat

-

Sulit konsentrasi

-

Jarang berbicara

B. TERAPI GANGGUAN MOOD 1. Depresi  Perubahan pola hidup - Berolahraga, orang yang menderita depresi mengalami stress, kecemasan yang berlarut – larut, disebabkan oleh pikiran dan perasaan yang negatif, dengan berolahraga akan menyegarkan jiwa dan raga serta menghalangi munculnya perasaan negatif. - Mengatur

pola

makan,

simptom

depresi

dapat

diperparah

oleh

ketidakseimbangan nutrisi di dalam tubuh, konsumsi kafein atau gula secara berlebihan, kekurangan biotin, asam folat, vitamin B, C, kalsium, magnesium atau kelebihan magnesium dan tembaga, ketidakseimbangan asam amino. - Rekreasi, berjalan-jalan di tempat yang asri, menyejukkan agar tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks dan nyaman. Selain itu, melakukan aktivitas yang menjadi minat sebelumnya seperti, membaca buku, memasak, memancing dll yang bisa membuat penderita menjadi rileks dan nyaman. -

Berdoa, karena berdoa merupakan harapan dan rasa syukur kepada Tuhan YME, dalam hal ini akan menimbulkan motivasi transenden dan sugesti diri. Dengan kepasrahan, keikhlasan dan suasana yang tenang, sehingga setelah berdoa pikiran akan menajadi jernih dan segar kembali. Selain berdoa, berpuasa, sholat, dan ruqyah merupakan terapi depresi yang digunakan pada psikoterapi islam. PSIKOLOGI ABNORMAL - MOOD, DEPRESI, DAN BUNUH DIRI

8



Terapi Psikologis - Terapi Psikodinamik, membantu pasiennya memperoleh insight mengenai konflik yang terjadi dan mendorong pelepasan kemarahan yang selama ini diarahkan ke dalam dirinya. Tujuannya untuk membuka motivasi tersembunyi tentang depresi pasien. Pasien seringkali menyalahkan dirinya sendiri atas kurangnya

kasih sayang yang diberikan orang tua

dan kemudian

menginternalisasi keyakinan tersebut. Terapis harus membimbing pasiennya untuk mengkonfrontasi kenyataan dan membantu pasien untuk menyadari rasa bersalah yang tidak berdasar tersebut. Selain itu juga membebaskan pasien dari lingkungan masa kecilnya yang penuh dengan tekanan. Tidak banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari terapi psikodinamik ini. - Terapi Cognitive-Behavioral (CBT), terapis mencoba mengajak pasien depresi untuk mengubah pandangan tentang dirinya sendiri dan peristiwa. Terapis juga meminta pasien untuk memperhatikan pernyataan pribadinya dan mengidentifikasi semua pola pikirnya yang menyebabkan depresi agar dapat membuat asumsi yang lebih positif serta realistis. Dapat pula dikembangkan metode Ellis’s rational emotive dan analisis Beck. Melalui metode tersebut, pasien dapat diminta untuk melakukan hal positif ketika mengalami depresi atau terapis memberikan aktivitas pada pasien yang berkaitan dengan pengalaman akan kesuksesan dan membuat pasien berpikir positif mengenai dirinya sendiri. Dengan demikian pendekatannya adalah melakukan perubahan struktur kognitif dengan cara mengajak dan menggiring pasien memperoleh perbedaan dalam berpikir. - Mindfulness-Based Cognitive Therapy, gangguan dapat timbul kembali dari pengulangan asosiasi antara mood yang depresi dan pola pikir yang salah selama episode depresi mayor. Berdasarkan hal tersebut, maka jika individu yang mulai membaik merasakan kesedihan kembali, maka mereka akan kembali berpikir dengan cara yang sama dengan pikiran yang digunakan ketika mereka mengalami depresi. Tujuannya untuk mengajarkan individu agar menyadari bahwa ketika mereka mengalami depresi, maka mereka harus melihatnya sebagai peristiwa mental yang tidak sesuai dengan kenyataan sehingga mereka tidak kembali membentuk pola berpikir yang salah.

PSIKOLOGI ABNORMAL - MOOD, DEPRESI, DAN BUNUH DIRI

9

- Social-skill Training, difokuskan pada peningkatan interaksi sosial, karena salah satu karakteristik dari depresi adalah kurangnya pengalaman yang memuaskan dengan orang lain.Yakni dengan merekayasa kelompok sosial, untuk membantu pasien agar tidak menarik diri. - Behavioral Activation Therapy. Fokusnya adalah keterlibatan pasien pada perilaku tertentu dan aktivitas-aktivitas yang dapat memberikan penguatan yang positif dan akan membantu untuk mengatasi depresi. Hal tersebut disebabkan secara umum, perilaku yang terlihat dari pasien depresi adalah tidak adanya aktivitas, menarik diri dari berbagai aktivitas atau tidak bersemangat untuk beraktivitas. Selain perubahan pada pola pikir pasien, keterlibatan pasien dalam berbagai kegiatan positif juga menjadi hal yang penting. 

Terapi Obat-obat - Tricyclics, seperti imipramine (Tofranil), dan amitriptyline (Elavil). - Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs), seperti fluoxetine (Prozac) dan sertraline (Zoloft). - ...


Similar Free PDFs