MAKALAH ETIKA DAN UU FARMASI "ETIKA PROFESI FARMASI" PDF

Title MAKALAH ETIKA DAN UU FARMASI "ETIKA PROFESI FARMASI"
Author Zuleka Almira
Pages 15
File Size 1.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 132
Total Views 496

Summary

MAKALAH ETIKA DAN UNDANG-UNDANG FARMASI ETIKA PROFESI FARMASI Dosen Pengampu : Hijrah S.Si.,M.Kes., Apt Disusun Oleh : Nama : Zuleka Almira NPM :173110212 Kelas : 6G PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TULANG BAWANG LAMPUNG 2020 KATA PENGANTAR Dengan segal...


Description

Accelerat ing t he world's research.

MAKALAH ETIKA DAN UU FARMASI "ETIKA PROFESI FARMASI" Zuleka Almira Zulekaalmira

Cite this paper

Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers ET IKA DAN HUKUM KESMAS cecilia ludji Public Healt h Law: St udy Mat erial Part 1 Ibnu Sina Chandranegara Hukum-kesehat an Yudha Oksa

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

MAKALAH ETIKA DAN UNDANG-UNDANG FARMASI ETIKA PROFESI FARMASI

Dosen Pengampu : Hijrah S.Si.,M.Kes., Apt

Disusun Oleh : Nama : Zuleka Almira NPM :173110212 Kelas : 6G

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TULANG BAWANG LAMPUNG 2020

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Ta’ala atas berkat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Makalah Etika Dan Undang-Undang Farmasi. Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik itu dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya, maka penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah untuk hari yang akan datang. Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca. Atas semua ini penulis mengucapkan ribuan terimakasih yang tidak terhingga, semoga segala bantuan dari semua pihak mudah mudahan mendapat amal baik yang diberikan oleh Allah ta'ala.

Bandar Lampung, 25 April 2020

Penyusun

i

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1 1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 1 1.3 Tujuan ....................................................................................... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... 3 2.1 Definisi Etika ............................................................................ 3 2.2 Defenisi Profesi ......................................................................... 3 2.3 Definisi Profesi Dan Profesional............................................... 4 2.4 Etika Profesi ............................................................................. 5 2.5 Peranan Etika Dalam Profesi .................................................... 6 2.6 Kode Etik Apoteker .................................................................. 6 2.7 Undang-Undang No.10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan ...................................................... 7 BAB III PENUTUP ........................................................................ 10 3.1 Kesimpulan ............................................................................. 10 3.2 Saran ....................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 11

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral(mores). Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruhmampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antarakepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yangdikaitkan dengan etika.Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal danmemperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masy arakat,menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman semakin banyak pelanggaran kode etik oleh sebagian besar profesi terutama profesi kesehatan. Dankarena adanya perubahan Globalisasi yang sering bisa membuat Profesimenjadi tidak berjalan semestinya sebab kalau seorang Profesi tidak mengikuti perkembangan Globalisasi maka dia akan tidak percaya diriuntuk menjalankan Profesinya tersebut 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah adalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan etika ?

1

2. Apa yang dimaksud dengan profesi ? 3. Apa yang dimaksud dengan profesi dan profesional ? 4. Apa yang dimaksud dengan etika profesi ? 5. Apa yang dimaksud dengan Peranan Etika dalam profesi ? 6. Apa yang dimaksud dengan Kode Etik Apoteker ? 7. Sebutkan undang-undang no.10 tahun 2004 pembentukan peraturan perundang-undangan ?

tentang

1.3 Tujuan 1. Dapat menjelaskan pengertian etika 2. Dapat menjelaskan pengertian profesi 3. Dapat menjelaskan pengertian profesi dan profesional 4. Dapat menjelaskan etika profesi 5. Dapat menjelaskan Peranan Etika dalam profesi 6. Dapat menjelaskan Kode Etik Apoteker 7. Dapat menyebutkan undang-undang no.10 tahun 2004 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan

2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Etika Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikandan Kebudayaan (1998) merumuskan pengertian etika dalam tiga arti sebagai berikut: a. Ilmu tentang apa yang baik dan buruk,tentang hak dan kewajiban moral. b. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. c. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut di masyarakat.Dari asul-usul katanya, etika berasal dari bahasa Yunani "ethos" yang berarti adat istiadat atau kebiasaan yang baik.Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Bertolak dari kata tersebut,akhirnya etika berkembang menjadi studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda.Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu: usila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). Dan yang kedua adalah Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak 2.2 Defenisi Profesi Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian(ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. a) K. Bertens Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yangmemiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama.

3

b) Siti Nafsiah Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untukmencari nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepadakepentingan orang lain (orang banyak) yang harus diiringi pula dengankeahlian, ketrampilan, profesionalisme, dan tanggung jawab. c) Doni Koesoema A Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatandi dalam suatu hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu sertamemiliki etika khusus untuk jabatan tersebut serta pelayananbaku terhadap masyarakat 2.3 Definisi Profesi Dan Profesional 1.Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. 2. Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purnawaktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatukeahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yanghidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau denganterlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementaraorang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuksenang-senang, atau untuk mengisi waktu luang Yang harus kita ingat dan pahami Betul Bahwa “Pekerjaan / Profesi” Dan “Profesional” terdapat beberapa perbedaan : A. Profesi 1. Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus. 2. Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purnawaktu). 3. Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup. 4

4. Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam B. Profesional 1. Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya. 2. Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannyaitu. 3. Hidup dari situ. 4. Bangga akan pekerjaan 2.4 Etika Profesi Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku,adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya da nmenegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika ataulazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkahlaku manusia yang baik. Berikut ini merupakan pengertian etika farmasi menurut para ahli : 1. Drs.O.P. Simorangkir : Etika atau etik sebagai pandangan manusiadalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. 2. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teoritentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. 3. Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilakumanusia dalam hidupnya. 4. Anang Usman, SH., MSi, Etika profesi adalah sebagai sikap hidupuntuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien denganketerlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajibanmasyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yangmembutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu:

5

1. Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar, prinsip aturan hidup (sila) yang lebih baik (su).

dasar-

2. Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak 2.5 Peranan Etika Dalam Profesi 1. Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama. 2. Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya. 3. Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilakuperilaku sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. 2.6 Kode Etik Apoteker Berdasarkan keputusan Kongres Nasional XVIII/2009 Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, Nomor 006/Kongers XVIII/ISFI/2009, Mukadimah : a. Bahwasanya seorang Apoteker di dalam menjalankan tugas kewajibanya serta dalam mengamalkan keahliannya harus senantiasa mengharapkan bimbingan dan keridhaan Tuhan Yang Maha Esa. b. Apoteker di dalam pengabdiannya kepada nusa dan bangsa serta di dalam mengamalkan keahliannya selalu berpegang teguh kepada sumpah/janji Apoteker.

6

c. Menyadari akan hal tersebut Apoteker di dalam pengabdian profesinya berpedoman pada satu ikatan moral yaitu Kode Etik Apoteker Indonesia Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Kefarmasian Setiap apoteker dalam melakukan pengabdian dan pengamalan ilmunya harus didasari oleh sebuah niat luhur untuk kepentingan makhluk lain sesuai dengan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa. Sumpah dan janji Apoteker adalah komitmen seorang apoteker yang harus dijadikan landasan moral dalam pengabdian profesinya. Kode etik sebagai kumpulan nilai-nilai atau prinsip harus diikuti oleh apoteker sebagai pedoman dan petunkuk serta standar perilaku dalam bertindak dan mengambil keputusan Kode etik apoteker dibagi menjadi tiga bagian yaitu kewajiban apoteker terhadap masyarakat, rekan sejawat, dan rekan profesi kesehatan yang lain. 2.7 Undang-Undang No.10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Dalam Pasal 1 Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: (1) Pembentukan Peraturan Perundang-undangan adalah proses pembuatan Peraturan Perundang-undangan yang pada dasamya dimulai dari perencanaan, persiapan, teknik penyusunan, perumusan, pembahasan, pengesahan, pengundangan, dan penyebarluasan. (2) Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum. (3) Undang-Undang adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden. (4) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ikhwal kegentingan yang memaksa.

7

(5) Peraturan Pemerintah adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya. (6) Peraturan Presiden adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh Presiden. (7) Peraturan Daerah adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh dewan perwakilan rakyat daerah dengan persetujuan bersama kepala daerah. (8) Peraturan Desa/peraturan yang setingkat adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh badan perwakilan desa atau nama lainnya bersama dengan kepala desa atau nama lainnya. (9) Program Legislasi Nasional adalah instrumen perencanaan program pembentukan Undang-Undang yang disusun secara berencana, terpadu, dan sistematis. (10) Program Legislasi Daerah adalah instrumen perencanaan program pembentukan Peraturan Daerah yang disusun secara berencana, terpadu, dan sistematis. (11) Pengundangan adalah penempatan Peraturan Perandangundangan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia, Berita Negara Republik Indonesia, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia, Lembaran Daerah, atau Berita Daerah. (12) Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan adalah materi yang dimuat dalam Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan jenis, fungsi, dan hierarki Peraturan Perundang-undangan. Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum.Peraturan perundang-undangan mulai dikenal dan tumbuh sejak saat berkembangnya organisasi, ada yang memiliki kekuasaan dankewenangan tertinggi dan untuk menguasai dan mengatur kehidupan masyarakat yang disebut Negara. Jadi dapat dikatakan peraturan perundang-undangan tidak lain adalah 8

perwujudan kekuasaan dan kehendak yang berkuasa yang berbentuk hukum. Perkembangan peranan bahwa peraturan perundang-undangan pun di dorong pula oleh adanya badan-badan kenegaraan yang khusus berwenang dalam membentuk peraturan perundang-undangan baik di tingkat pusat maupun daerah. Pada Pasal 5 dalam membentuk Peraturan Perundang undangan harus berdasarkan pada asas Pembentukan Peraturan Perundang undangan yang baik yang meliputi : a. Kejelasan tujuan; Setiap pembentukan peraturan perundang-undangan mempunyai tujuanyang jelas tentang apa yang hendak dicapai.

harus

b. Kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat; Bahwa setiap jenis Peraturan Perundang-undangan harus dibuat oleh lembaga/pejabatPembentuk Peraturan Perundang-undangan yang berwenang. Peraturan Perundang-undangantersebut dapat dibatalkan atau batal demi hukum, apabila dibuat olehlembaga/pejabat yang tidak berwenang. c. Kesesuaian antara jenis dan materi muatan; Bahwa dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus benar-benar memperhatikanmaterimuatan yang tepat dengan jenis Peraturan perundang-undangannya. d. Dapat dilaksanakan; Bahwa setiap Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus memperhitungkan efektifitas Peraturan Perundang-undangan tersebut di dalam masyarakat e. Kedayagunaan dan kehasilgunaan; Bahwa setiap Peraturan Perundang-undangan dibuatkarena memang benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat dalam mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

9

f. Kejelasan rumusan; dan Bahwa setiap Peraturan Perundang-undangan harus memenuhi persyaratan teknis penyusunan Peraturan Perundangundangan,sistematika dan pilihan kata atauterminologi, serta bahasa hukumnya jelas dan mudah dimengerti, sehingga tidak menimbulkan berbagai macam interpretasi dalam pelaksanaannya. g. Keterbukaan. kejelasan tujuan;

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan“selfcontrol”, Karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri Perkataan etika itu identik dengan perkataan moral , karena moral menyangkut akhlak manusia. Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. 10

Segala sesuatu mengenaik kode etik farmasi (Apoteker) didasari oleh keputusan Kongres Nasional XVIII/2009 Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, Nomor 006/Kongers XVIII/ISFI/2009 3.2 Saran Diharapkan kepada seluruh mahasiswa dapat lebih memahami kembali materi mengenai etika profesi farmasi ini serta dapat menambah pengetahuan nya dibidang farmasi.

DAFTAR PUSTAKA

https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2004/10tahun2004uu.htm http://docplayer.info/46148750-Makalah-undang-undang-kesehatan-kode-etikfarmasis.html https://id.scribd.com/presentation/432467454/Etika-Profesi-Farmasi-Ttk http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_10_04.htm

11...


Similar Free PDFs