Makalah IST (Intelligenz Struktur Test) Class B PDF

Title Makalah IST (Intelligenz Struktur Test) Class B
Course Pengantar Psikodiagnostika
Institution Universitas Padjadjaran
Pages 22
File Size 546.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 24
Total Views 851

Summary

ALAT TES KECERDASAN IST(INTELLIGENZ STRUCTURE TEST)Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar PsikodiagnostikFAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS PADJADJARAN20141. PENGANTARTes atau pengukuran dalam psikologi merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur aspek-aspek psik...


Description

ALAT TES KECERDASAN IST (INTELLIGENZ STRUCTURE TEST) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Psikodiagnostik

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN 2014

1.

PENGANTAR Tes atau pengukuran dalam psikologi merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur aspek-aspek psikologi yang merupakan representatif dari individu. Ada banyak aspek psikologis yang dapat diukur melalui alat tes psikologis ini. Alat tes psikologi yang digunakan pun tergantung pad aspek apa yang akan diukur dari seorang individu. Contoh aspek psikologi yang dapat diukur melalui tes psikologi ialah kecerdasan, kepribadian, bakat, tingkah laku, dan lain sebagainya. Seperti yang telah disebutkan, salah satu aspek psikologis yang dapat diukur melalui tes psikologis ialah kecerdasan. Kecerdasan atau intelegensi secara umum merupakan kemampuan seorang individu dalam berpikir dan menyelesaikan suatu permasalahan. Menurut Gardner, kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan produk yang mempunyai nilai budaya. Inteligensi dapat pula diartikan sebagai kemampuan untuk berpikir secara abstrak, kemampuan untuk belajar, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan. Cakupan inteligensi ini adalah yang paling lengkap, karena menambahkan aspek penyesuaian terhadap lingkungan (Aiken, 1997). Sementara Amthauer mendefinisikan intelegensi sebagai sebuah bagian khusus dalam keseluruhan struktur kepribadian manusia. Intelegensi tidak hanya identik dengan proses intelektual, melainkan erat kaitannya dengan kehidupan dorongan, kemampuan, dan perasaan. Inteligensi hanya akan dapat dikenali atau dilihat melalui manifestasinya misalnya pada hasil atau prestasi suatu tes.

1.1.

Pengertian IST Salah satu alat untuk mengukur intelegensi adalah IST (Intelligenz Structure Test). IST merupakan salah satu tes psikologi yang digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang. Intelligenz Structure Test (IST) berdasarkan pada teori inteligensi yang menyatakan bahwa inteligensi merupakan suatu gestalt yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan secara bermakna (Wiratna, 1993) dimana jika dilihat secara menyeluruh, tes ini memiliki bagian- bagian yang saling berhubungan secara makna (struktur). Antara subtes satu dengan lainnya, ada yang saling berhubungan karena mengukur faktor yang sama (general factor atau group factor), tetapi ada juga yang tidak berhubungan karena masing-masingnya mengukur

faktor khusus ( special factor ). Struktur kecerdasan tertentu merupakan keseluruhan dari aspek yang ada dalam diri individu membentuk suatu pola kepribadian individu.

1.2.

Tujuan IST IST secara umum bertujuan untuk mengetahui pola kecerdasan individu sehingga dapat memahami diri dan pengembangan pribadi dan dapat pula merencanakan pendidikan dan karier serta membantu pengambilan keputusan dalam hidup individu.

1.3.

Partisipan IST IST 2000 R ini sendiri dapat digunakan untuk partisipan muda hingga dewasa. Namun saai ini, di Jerman telah menentukan tes ini hanya digunakan untuk partisipan dengan usia 15 tahun hingga 60 tahun.

1.4. Spesifikasi IST IST dirancang untuk mengukur kemampuan verbal, numerical, dan spasial yang dinilai dari 9 subtes. Berdasarkan pada model struktur kecerdasan, IST terdapat 7 aspek kecerdasan yang diukur pada tes ini, yaitu 1. Kecerdasan verbal, berupa melengkapi kalimat (SE), melengkapi kata-kata (WA), persamaan kata (AN), sifat yang dimiliki bersama (GE) 2. Kecerdasan angka, berupa berhitung (RA), deret angka (ZR), 3. Kecerdasan figural, berupa memilih bentuk (FA), latihan balok (WU), latihan symbol (ME) 4. Memory, berupa memori jangka pendek dengan dua kelompok tugas yaitu figural dan verbal 5. Penalaran berpikir 6. Fluids intelligence (AP), berupa tes pengetahuan 7. Crystallized intelligence (office), berupa tes pengetahuan Secara singkat, dasar dari tes ini mengukur kemampuan pada poin 1., 2., 3., dan 5. Dasar pengukuran tambahan adala memori (4). Sebagai tambahan juga, tes

pengetahuan merupakan kombinasi dari poin 1.,2., dan 3. Inidividu memerlukan waktu pengejaan yang berbeda untuk setiap subtes.

1.5. Format IST

Verbal intelligence

Numerical intelligence

Figural-

Nama Sub Tes

Keterangan

No.Soal

Waktu

SE (Satzerganzung)

Melengkapi

1-20

6 menit

WA (Wortauswahl)

kalimat Melengkapi

21-40

6 menit

AN (Analogian) GE

kata-kata Persamaan kata Sifat yang

41-60 61-76

7 menit 8 menit

(Geneinsamkeiten) RA

dimiliki bersama Berhitung

77-96

10 menit

(Rechhenaufgaben) ZR (Zahlenreihen) FA

Deret Angka Memilih bentuk

97-116 117-136

10 menit 7 menit

(Figurenauswahl) WU

Latihan balok

137-156

9 menit

Latihan simbol

157-176

spatial

(Wurfelaufgaben) intelligence ME (Merkaufgaben)

3 menit & 6 menit

2.

SEJARAH IST IST merupakan alat ukur intelegensi yang dikembangkan oleh Rudolf Amthauer pada tahun 1953 dan menjadi populer di Frankfurt, Jerman. Kemudian IST terus berkembang dan disempurnakan oleh beberapa tokoh Jerman seperti Berliner, Kiepmann, Beauducel, dan Brocke hingga tahun 2000. Dari jurnal yang kami peroleh dari Universitas Sumatera Utara, IST yang digunakan di Indonesia merupakan hasil adaptasi yang dilakukan pada versi IST yang pertama oleh Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran pada tahun 1973 dan digunakan oleh Psikologi Angkatan Darat. Berdasarkan asumsi Amthaeur mengenai intelegensi yang telah dijelaskan pada pengantar, maka beliau menyusun IST dengan hipotesis kerja sebagai berikut

“komponen dalam struktur tersebut tersusun secara hierarkis; maksudnya bidang yang dominan kurang lebih akan berpengaruh pada bidang-bidang yang lain; kemampuan yang dominan dalam struktur intelegensi akan menentukan dan mempengaruhi kemampuan yang lainnya.”

IST telah direvisi beberapa kali yaitu pada tahun 1973 (dikenal dengan nama IST-70) dan pada tahun 1999 (IST 2000). IST paling terbaru adalah IST 2000R pada tahun 2007. 

Tes IST 1953 Tes IST yang pertama ini pada awalnya hanya digunakan untuk individu usia 14 sampai dengan 60 tahun. Proses penyusunan norma diambil dari 4000 subjek pada tahun 1953.



Tes IST 1955 Tes IST merupakan pengembangan dari IST 1953, pada IST 1955 rentang usia untuk subjek diperluas menjadi berawal dari umur 13 tahun. Subjek dalam penyusunan norma bertambah menjadi 8642 orang. Pada tes ini sudah ada pengelompokan jenis kelamin dan kelompok usia.



Tes IST 1970 Berdasarkan permintaan dan tuntutan pengguna yang menyarankan pengkoreksian dengan mesin juga pengembangan tes setelah penggunaan lebih dari 10 tahun, maka disusunlah IST 70. Dalam IST 70 ini tidak terlalu banyak perubahan, tes ini memiliki 6 bentuk, setiap pemeriksaan dilakukan 2 tes sebagai bentuk parallel; yaitu A1 dan B2, atau C3 dan D4. Dua bentuk lainnya untuk pemerintah dan hanya bagi penggunaan khusus. Pada IST 70, rentang kelompok usia diperluas menjadi berawal dari 12 tahun. Disamping itu telah ditambah tabel kelompok dan pekerjaan. Namun demikian, pada IST 70 terdapat kekurangan yaitu penyebaran bidang yang tidak merata dan menggunakan kalimat dalam subtes RA sehingga jika subjek gagal dalam subtes ini dapat dimungkinkan karena tidak mampu mengerjakan soal hitungannya atau tidak mengerti kalimatnya.



Tes IST 2000 Sebagai koreksi dari IST 70, pada IST 2000 tidak terdapat soal kalimat pada soal hitungan.



Tes IST 2000-Revised Pada IST 2000-R ini terdapat beberapa perkembangan subtes juga penambahan subtes. IST ini terdiri dari 3 modul, yaitu sebagai berikut: o Grundmodul-Kurzform (Modul Dasar-Singkatan); terdiri dari subtes : SE, AN, GE, RE, ZR, RZ, FA, WU, dan MA. o Modul ME: terdiri dari subtes ME Verbal dan ME Figural o Erweiterungmodul (Modul menguji pengetahuan); terdiri dari subtes Wissentest (tes pengetahuan) o IST yang digunakan di Indonesia adalah IST hasil adaptasi Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran Bandung. Adaptasi dilakukan kepada IST-70. Tes ini pertama kali digunakan oleh Psikolog Angkatan Darat Bandung, Jawa Barat (Polhaupessy, dalam Diktat Kuliah IST UNPAD, 2009).

3.

RASIONALISASI IST 3.1. Rasionalisasi secara umum Menurut Amthauer inteligensi hanya akan dapat dilihat melalui manifestasinya, misalnya pada hasil dari suatu tes. Rasionalisasi atau fungsi dari IST itu sendiri secara umum ialah mengukur tingkat intelegensi seorang individu. Namun, pengukuran intelegensi oleh IST bukan merupakan pengukuran kecerdasan secara umum saja. IST dirancang untuk mengukur kemampuan verbal, numerikal, dan spasial. Ketiga kemampuan tersebut dinilai dari 9 subtes yang terdapat di dalam alat ukur ini. Setiap subtes yang ada dalam IST saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan mereka mengukur faktor yang sama (general factor atau group factor). Tetapi ada juga subtes yang memang tidak berhubungan karena masing-masingnya mengukur faktor yang bersifat khusus (special factor). Alat tes ini disusun berdasarkan pandangan gestalt. Dimana ia memandang kecerdasan sebagai sebuah gestalt atau secara keseluruhan, yang terdiri dari bagianbagian yang saling berhubungan secara makna (struktur). Hal ini juga menjelaskan bahwa struktur intelegensi tertentu menggambarkan pola kerja tertentu, sehingga akan cocok untuk profesi atau pekerjaan tertentu.

3.2. Rasionalisasi Subtes IST Berdasarkan yang telah dibahas sebelumnya, IST terdiri dari 9 subtes yang total item tesnya berjumlah berjumlah 176 poin atau item. Secara umum, waktu untuk menyelesaikan seluruh item dalam alat tes ini ialah selama 90 menit. Namun, masing-masing

subtes

memiliki

batas

waktu

yang

berbeda-beda

dan

diadministrasikan secara manual (Polhaupessy, dalam Diktat Kuliah IST UNPAD, 2009). Jika dibandingkan dengan alat ukur lain seperti SPM, alat tes ini memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga diperlukan kesiapan mental dan fisik dari partisipan. Secara umum tes IST berfungsi mengukur komponen utama kecerdasan, yakni kecerdasan verbal, numerikal, dan spasial. Namun, masing-masing subtes dalam IST yakni kesembilan subtesnya juga memiliki pengukuran terhadap aspek yang lebih spesifik, yaitu : 1. Satzerganzung (SE)  melengkapi kalimat.

Pada subtes ini yang diukur adalah masalah pengambilan keputusan, keinginan berprestasi, penilaian atau pembentukan opini, common sense, penekanan pada berpikir praktis dan konkrit, pemaknaan realitas, dan berpikir secara mandiri. 2. Wortauswahl (WA)  melengkapi kata-kata.

Pada subtes ini yang akan diukur ialah kemampuan menangkap inti atau makna dari sesuatu yang disampaikan melalui bahasa, perasaan empati atau kemampuan menyelami perasaan, berpikir induktif menggunakan bahasa. 3. Analogien (AN)  persamaan kata.

Pada subtes ini yang diukur adalah kemampuan fleksibilitas dalam berpikir, kemampuan mengkombinasikan atau menghubungkan, kelincahan dalam berubah dan berganti dalam berpikir, resistensi atau kemampuan untuk melawan solusi masalah yang tidak pasti sehingga meliputi kejelasan dan kekonsekuenan dalam berpikir. 4. Gemeinsamkeiten (GE)  sifat yang dimiliki bersama.

Pada subtes ini hal yang akan diukur adalah kemampuan abstraksi verbal, menemukan ciri yang sama atau khas dari dua objek dan menyusun suatu

pengertian tentangnya. Kemampuan untuk menyatakan pengertian akan sesuatu dalam bentuk bahasa, membentuk suatu pengertian atau mencari inti persoalan, serta memahami esensi pengertian suatu kata untuk dapat menemukan kesamaan esensial dari beberapa kata. 5. Rechhenaufgaben (RA)  kemampuan berhitung.

Dalam subtes ini aspek yang dilihat adalah kemampuan berpikir atau memecahkan masalah praktis dalam berhitung, matematis, berpikir logis dan lugas, penalaran, dan kemampuan berpikir runtut mengambil kesimpulan. 6. Zahlenreihen (ZR)  deret angka.

Dalam subtes ini akan dilihat bagaimana cara berpikir teoritis dengan hitungan, maksudnya mengukur kemampuan berhitung yang didasarkan pada pendekatan analisis atas informasi faktual berbentuk angka sehingga didapatkan suatu kesimpulan (berpikir induktif dengan angka-angka), serta kelincahan dan irama dalam berpikir. 7. Figurenauswahl (FA)  memilih bentuk.

Pada subtes ini akan mengukur kemampuan dalam membayangkan, kemampuan mengkonstruksi (sintesa dan analisa) sehingga dapat menggabungkan potongan suatu objek visual dan menghasilkan suatu bentuk tertentu, serta memasukkan bagian pada suatu keseluruhan (membayangkan menyeluruh). 8. Wurfelaufgaben (WU)  latihan balok.

Pada subtes ini hal yang akan diukur adalah kemampuan analisis yakni daya bayang ruang, didalamnya terkandung kreativitas, kemampuan tiga dimensi, imajinasi dan fleksibilitas berpikir, serta kemampuan konstruktif teknis dalam menyusun perubahan. 9. Merkaufgaben (ME)  latihan simbol.

Subtes ini mengukur terutama daya ingat seseorang dalam waktu yang lama, konsentrasi yang menetap, dan daya tahan.

4.

ADMINISTRASI TES (Kelengkapan dan Pedoman Tes) Alat tes kecerdasan IST terdiri dari 176 soal yang terbagi menjadi 9 subtes, seperti yang telah dibahas sebelumnya yakni Satzerganzung (SE) yaitu melengkapi kalimat,

Wortauswahl (WA) yaitu melengkapi kata-kata, Analogien (AN) yaitu persamaan kata, Gemeinsamkeiten (GE) yaitu sifat yang dimiliki bersama, Rechhenaufgaben (RA) yaitu kemampuan berhitung, Zahlenreihen (SR) yaitu deret angka, Figurenauswahl (FA) yaitu memilih bentuk, Wurfelaufgaben (WU) yaitu latihan balok, dan Merkaufgaben (ME) yaitu latihan simbol. Pengerjaan tes IST ini membutuhkan waktu kurang lebih 90 menit dan dapat dilakukan secara individual maupun klasikal. Pembagian waktu untuk tiap subtes berbeda-beda, diantaranya sebagai berikut : •SE

6 menit

•WA

6 menit

•AN

7 menit

•GE

8 menit

•RA

10 menit

•ZR

10 menit

•FA

7 menit

•WU

9 menit

•ME

3 + 6 menit

Persiapan: -

Menuliskan di pojok kanan atas papan tulis yang tersedia, contoh berikut: No. pmr. : ___/Psi/SMAN 19/95 Tgl. Pmr. : 15 April 1995

-

Menuliskan contoh jawaban di papan tulis sebagai berikut:

1) a

b

c

d

e

a

b

c

d

e

a

b

c

d

e

- Membagikan Lembar Jawaban IST kepada OP. - Membacakan instruksi atau pedoman pengisian lembar jawaban pada OP dan setiap awal subtes baru. Catatan: Setiap akan mulai memberikan instruksi untuk suatu kelompok soal (subtes), pemeriksa hendaknya menuliskan atau menggambar contohnya di papan tulis.

Untuk instruksi dalam setiap subtesnya, antara lain dapat digambarkan dengan contoh sebagai berikut :

Subtes 1 : Tes Pengetahuan Umum Soal-soal 01 – 20 terdiri atas kalimat-kalimat. Pada setiap kalimat terdapat satu kata yang hilang dan akan disediakan 5 (lima) kata pilihan sebagai jawabannya. Pilihlah kata yang tepat yang dapat menyempurnakan kalimat itu ! Contoh : Seekor kuda mempunyai kesamaan terbanyak dengan seekor ………….. A. kucing B. bajing C. keledai D. lembu E. anjing Jawaban yang benar adalah : C. keledai Oleh karena itu pada kertas jawaban, pilih jawaban C. keledai

Subtes 2 : Tes Kesamaan Kata Berdasarkan lima pilihan kata Empat pilihan dari lima pilihan yang tersedia kata itu terdapat suatu kesamaan. Carilah satu kata yang tidak memiliki kesamaan dengan keempat kata yang lain. Contoh: A. meja B. kursi C. burung D. lemari E. tempat tidur Meja, kursi, lemari, dan tempat tidur adalah perabot rumah, sedangkan “burung” bukanlah perabot rumah yang tidak memiliki kesamaan dengan keempat kata yang lain. Jawaban yang benar adalah : burung Oleh karena itu pada kertas jawaban, pilih jawaban C. burung

Subtes 3 : Tes Hubungan Kata

Terdapat tiga kata. Antara

kata

pertama

dan

kata

kedua

terdapat

suatu

hubungan

tertentu.

Antara kata ketiga dan salah satu kata di antara kelima kata pilihan, terdapat hubungan yang sama.Carilah kata itu. Contoh: Hutan : pohon = tembok : ? A. batu bata B. rumah C. semen D. putih E. dinding Hubungan antara hutan dan pohon adalah bahwa hutan terdiri atas pohon-pohon, maka hubungan antara tembok dan salah satu kata pilihan adalah bahwa tembok terdiri atas batu bata.

Subtes 4 : Tes Pengertian Kata Berdasarkan dua kata. Carilah satu perkataan yang meliputi pengertian kedua kata yang sediakan. Tulislah perkataan itu pada kotak yang telah disediakan. Contoh: Ayam – itik Kata “unggas” dapat meliputi pengertian kedua kata tersebut. Oleh karena itu pada isian yang telah disediakan tulis kata “unggas”.

Subtes 5 : Tes Aritmatika Tes berikutnya adalah soal-soal hitungan. Contoh: Sebatang pensil harganya 25 rupiah. Berapakah harga 3 batang ? Jawabannya adalah : 75 Cara menjawabnya adalah dengan memilih angka jawaban. 0 1 2 3 4 56 78 9

Subtes 6 : Tes Deret Angka Pada tes berikut akan diberikan deret angka. Setiap deret tersusun menurut suatu pola tertentu dan dapat dilanjutkan menurut pola tersebut. Carilah angka berikutnya untuk setiap deret, dan tulis jawaban saudara pada kotak yang telah disediakan. Contoh: 9 7 10 8 11 9 12 ? Pada deret ini polanya berganti-ganti harus dikurangi dengan 2 dan setelah itu ditambah dengan 3. Jawabannya adalah : 10 Tulis jawaban pada titik-titik yang disediakan.

Subtes 7 – Tes Potongan Gambar Pada tes berikutnya, setiap soal akan memperlihatkan suatu bentuk tertentu yang terpotong menjadi beberapa bagian. Carilah diantara bentuk-bentuk yang terdapat dalam pilihan (a, b, c, d, e), sebuah bentuk yang dapat dibentuk dengan cara menyusun potongan-potongan yang terdapat dalam soal.

Jika potongan-potongan pada contoh di atas disusun (digabungkan), maka akan menghasilkan bentuk B. Oleh karena itu, pada kertas jawaban pilih jawaban “B”.

Subtes 8 – Tes Kemampuang Ruang

Terdapat sebuah kubus dengan tanda yang terlihat pada ketiga sisi nya. Kubus tersebut dapat diputar, dapat digulingkan, maupun diputar dan digulingkan dalam pikiran saudara. Carilah 1 (satu) dari 5 (lima) pilihan kubus yang memiliki tanda yang sama dengan kubus yang terdapat pada soal.

Contoh ini memperlihatkan kubus E dengan kedudukan yang berbeda. Untuk mendapatkan bentuk tersebut kita perlu memutar kubus tadi ke kanan dua kali kemudian digulingkan ke depan satu kali, sehingga sisi kubus yang bertanda dua segiempat hitam terletak di depan dan tanda titik terletak di sudut kanan atas, seperti kubus E. Oleh karena itu, pilih jawaban “E”.

Subtes 9 : Tes Menghafal Cepat Anda akan diberikan selembar kertas yang berisi kata-kata yang perlu saudara hafalkan dalam waktu 3 menit. Setelah 3 menit, kertas tersebut akan diambil kembali oleh pengawas. Yaitu seperti contoh : BUNGA : melati, kamboja, lavender, anggrek, bougenville PERKAKAS : gergaji, pisau, dongkrak, tang, obeng BUAH : ceremai, strawberry, rambutan, zaitun, nenas NEGARA : indonesia, ekuador, filipina, honduras, Vietnam KOTA : quebec, ujung pandang, wamena, yogyakarta, jepara Contoh : Kata yang mempunyai huruf permulaan Q adalah suatu…………… A. bunga

B. perkakas

C. buah

D. negara

E. kota

Quebec adal...


Similar Free PDFs