Makalah Tree Test (BAUM) Class B PDF

Title Makalah Tree Test (BAUM) Class B
Course Pengantar Psikodiagnostika
Institution Universitas Padjadjaran
Pages 14
File Size 237.9 KB
File Type PDF
Total Downloads 159
Total Views 308

Summary

PSIKODIAGNOSTIKA IBAUM TEST (TREE TEST)Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Psikodiagnostika I tahun ajaran 2014/FAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS PADJADJARAN2014TES BAUM (DRAW A TREE TEST)_______________________________________________________PENGANTARSalah satu tes grafis adalah Tes Bau...


Description

PSIKODIAGNOSTIKA I BAUM TEST (TREE TEST) Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Psikodiagnostika I tahun ajaran 2014/2015

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

2014

TES BAUM (DRAW A TREE TEST) _______________________________________________________ PENGANTAR Salah satu tes grafis adalah Tes Baum atau disebut juga Tree Test. Tes Baum pertama kali diterapkan oleh Emil Jucker (1928) dan digunakan untuk tes pemilihan jurusan di sekolah-sekolah. Tes ini kemudian dikembangkan oleh Charles Koch (seorang psikolog di Jerman) pada tahun 1952 sehingga sekarang dikenal sebagai Tes Pohon (BAUM Test). Charles Koch adalah seorang psikolog yang berasal dari Jerman. BAUM Test adalah tes proyeksi yang digunakan untuk menganalisa kepribadian individu dengan menggambar sebuah pohon. Alasan Charles Koch menggunakan pohon adalah karena adanya kesamaan karakteristik antara manusia dan pohon, yaitu sama – sama selalu tumbuh dan berkembang.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TES Diciptakan oleh Emil Jucker, awalnya untuk pemilihan jurusan di sekolah dan dikembangkan oleh Charles Koch. Alasan memilih pohon (Jucker) : 

Pohon selalu tumbuh dan berkembang



Untuk hidup pohon memerlukan makanan dan minuman



Hasil penelitian budaya menunjukkan bahwa pohon memiliki makna penting bagi manusia dan pohon dianggap mewakili manusia

Tokoh : •

Emil Jucker (1928), konsultan vocational Setelah mempelajari kebudayaan-kebudayaan dan dongeng-dongeng ia berpendapat

bahwa Pohon sebagai pernyataan dari “the being of the person” •

Charles Koch (1952) Memperkenal tes pohon dengan sebutan Baum Test

KEGUNAAN Tes ini digunakan untuk menilai karakter dan kepribadian seseorang. Hal ini dapat diketahui dari bentuk gambar, kelengkapan gambar, kerapian, cara menggambar, dan dari aspek-aspek lainnya

Mengapa pohon? Jucker mengatakan bahwa Pohon itu memiliki karakteristik yang hampir sama seperti manusia. Yaitu pohon selalu tumbuh & berkembang dan untuk hidup pohon memerlukan makanan dan minuman. Ia menganggap gambar pohon yang dibuat seseorang sebagai pernyataan dari “the being of the person”.

Tujuan Tes Baum (Tree Test) bertujuan menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar pohon yang dibuat oleh peserta tes.

Subjek Semua orang dapat mengikuti dan diberikan tes ini karena tidak ada batasan-batasan seperti usia, kecerdasan. Yang penting subjek tes dapat mengerti dan mengerjakan instruksi tes yang diberikan.

KELEBIHAN & KEKURANGAN TES  Kelebihan 

Tes BAUM ini memiliki kelebihan yaitu dari segi waktu. Tes BAUM ini dapat dilakukan dengan cepat, yaitu sekitar 5 – 10 menit.



Dengan hanya menggambar pohon, seorang psikolog dapat mengintepretasikan banyak hal, karena mencakup ruang lingkup individu yang luas



Untuk para ahli klinis juga dapat digunakan untuk mengamati kemampuan motorik dari klien yang bersangkutan

 Kekurangan 

Tidak dapat membuat skor secara objektif



Tidak dapat digunakan untuk klien dengan IQ rendah, karena gambar mereka cenderung sangat kecil.

ADMINISTRASI TES 

Persiapan tes Testee harus memperhatikan kesiapan fisik & psikis testee sendiri dan tester. Selain itu perlu diperhatikan pula kondisi lingkungan seperti pencahayaan dan sirkulasi udara. Kemudian hindari stimulus yang mengganggu hasil tes, seperti : gambar, lukisan, TV, radio.



Materi tes Perlengkapan yang diperlukan yakni HVS folio 80 gr, pensil HB, stopwatch, lalu pastikan alas permukaan yang dipakai tester halus dan rata.



Instruksi Awal “Nanti saudara akan saya beri tugas yang berkaitan dengan menggambar. Tetapi saudara tidak perlu merasa khawatir. Gambar yang saudara buat tidak akan dinilai baik-buruknya. Yang penting saudara mengikuti instruksi yang saya berikan !”.



Administrasi Tes a. Pada lembar kertas putih polos tersebut, testee diminta untuk mengisi identitas dirinya pada pojok kanan atas berupa : nama (inisial), jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, serta tanggal pemeriksaan (tes). b. Kemudian balik kertas tersebut dalam posisi vertikal (portrait) lalu berikan instruksi : " Gambarlah pohon berkayu atau berkambium, KECUALI pohon pisang, kelapa, randu, beringin, semak atau perdu, bambu, pinus atau palma, cemara dan pohonpohon lainnya yang tidak berkayu." c. Perhatikan apakah instruksi benar-benar dipahami oleh testee. d. Bila testee sudah memahami instruksi, biarkan ia menggambar dengan menggunakan pensil HB yang telah disediakan. e. Selama testee menggambar, tester harus mengobservasi dan mencatat hasil observasinya. f. Jika subyek menanyakan posisi kertas, jenis pohon dll, maka dijawab : “terserah pada saudara” g. Waktu : 5 - 15 menit (klasikal), tdk dibatasi (individual)

Setelah selesai, balik kembali kertas tersebut dan mintalah testee untuk menuliskan nama pohon yang digambar

Contoh Lengkap Instruksi Tes Persiapan : 1. Menyiapkan stopwatch siap pakai 2. Menuliskan di pojok kiri atas papan tulis yang tersedia Nomor

:

Nama

:

Tanngal

:

Tanggal Pmr : (untuk isian OP di kertas HVS yang akan dibagikan). 3. Membagikan selembar kertas HVS kosong ukuran A4 tebal 60 gram.

”Kepada Saudara telah dibagikan sehelai kertas kosong.” Ambillah kertas itu dan di sudut kiri atas ini… (tunjukkan pada OP ) … tulislah : Nomor

: nomor pemeriksaan Saudara ;

Nama

: nama lengkap Saudara;

Tanggal lahir

: tanggal, bulan, dan yahun lahir Saudara

Tanggal Pemeriksaan : taunggal hari ini (sebutkan tanggal, bulan, dan tahunnya ) “Jika sudah selesai, letakkanlah alat tulis Saudara dan perhatikan ke depan. “ (… setelah semua OP memperhatikan ke depan … ) “ sekarang balikkan kertas Saudara demikian … ( tunjukkan pada OP ) sehingga Saudara menghadapi halaman yang seluruhnya kosong.” ( tunjukkan pada OP ) “Perhatikan ! Seluruh halaman ini sekarang adalah milik Saudara”. (tunjukkan seluruh halaman yang kosong ) “Tugas Saudara adalah : Gambarlah suatu pohon ! Yang dimaksud dengan pohon adalah sebagai berikut : 

Jenis rumput bukan pohon, jadi jangan digambar,



Jenis pisang bukan pohon, jadi jangan digambar,



Jenis bambu bukan pohon, jadi jangan digambar,



Jenis kelapa bukan pohon, jadi jangan digambar,



Jenis cemara bukan pohon, jadi jangan digambar, Jadi, gambarlah pohon yang lainnya. “

“Saudara hanya boleh menggunakan pensil yang kami pinjamkan. Tidak diperkenankan menggunakan penghapus maupun penggaris.” “ Apakah ada pertanyaan ? “ ( tunggu sebentar …) “Jika tidak ada, ambilah pensil Saudara dan silakan Mulai. Waktunya 10 menit .” --- Setelah 10 Menit --“ Berhenti! Berilah nama pohon yang Saudara gambar itu, dibawahnya atau dibagian lain yang kosong. “ “ Letakkan pensil Saudara. “ (pemeriksa mengobservasi apakah OP telah meletakkan pensilnya. )

“ Sekarang letakkan gambar Saudara di sisi meja yang kosong. “( pemeriksa mengumpulkan gambar dan pensil ) CATATAN : 1. Jika OP menanyakan “ apakah boleh menggambar … ? ( menyebut nama pohon yang tidak boleh digambar ), Pemeriksa harus menjawab : “ Tidak ! Silakan menggambar pohon yang lain. “ 2. Jika OP menanyakan “ apakah boleh menggambar … ? ( menyebut nama pohon yang boleh digambar ), Pemeriksa harus menjawab : “ Terserah ! “ 3. Jika Op menanyakan : “ apakah dengan buahnya ?” “ apakah lengkap dengan daun, bunga , dan buahnya ? “ “apakah boleh lebih dari satu pohon ? “ “ apakah boleh dengan pemandangan ?” “ apakah kertasnya boleh dimiringkan ?” Pengawas harus menjawab : “Terserah !” Apabila OP telah terlanjur menggambar bukan pohon yang diperkenankan, gantilah kertasnya dan berilah instruksi singkat secara individual untuk menggambar pohon yang lain. Gambar yang dibuat pertama tadi tetap harus dimasukkan ke dalam berkas OP yang bersangkutan, di belakang gambar pohon yang betul.

INTERPRETASI TES Garis dan Coretan Gambar Gambar merupakan gerakan tangan yang diendapkan dan didokumentasikan melalui garis-garis dan coretan. Gerakan ini dipengaruhi oleh kondisi kognisi, emosi, dan kekuatan dorongan yang sedang ada padanya. Gerakan ini biasa disebut psikomotorik. Coretan yang terbentuk dan membentuk suatu gambar dengan berbagai bagian yang bervariasi memperlihatkan kondisi psikologis pembuatnya. Bahkan beberapa coretan dapat dijadikan indikator untuk gejala psikologis tertentu. Penekanan yang kuat pada coretan menunjukan pelepasan energi atau dorongan, biasa disebut vitalitas. Semakin kuat penekanan yang diberikan, semakin agresif dorongan yang ingin ia keluarkan, begitu pula sebaliknya. Selain itu, kita juga bisa melihat vitalitas seseorang melalui kontinuitas garis yang ia gambar. Kontinuitas dorongan dan afek yang diperlihatkan dari garis yang digambarkan konstan atau tersendat-sendat. Semakin konstan garis yang dibuat seseorang, vitalitasnya

semakin mengarus, kenyal dan terarah dan sebagainya. Jika garis digambar terputus-putus dan ragu, maka dapat dikatakan vitalitasnya tidak terbagi secara merata, lekas lelah, dan ragu-ragu dalam melakukan sesuatu. Tarikan garis ini memperlihatkan seberapa yakin seseorang kesadaran dan kognisi atas tujuanya. Jika lurus maka semakin yakin, jika berkelok dan tidak menentu maka ia ragu. Dan jika garis digambarkan berulang, membentuk bayangan berlebihan yang menghitam, menunjukan kecemasan yang kuat atau dapat juga represi. Garis dan coretan yang digambar melampaui batas kertas dapat menunjukan penyaluran energi yang tidak terkendali, ingin terlihat, seringkali memaksakan diri dan tidak mau mengenali batas-batas perilaku sendiri. Simbolik Ruang Max Pulver (grafolog) mengemukakan adanya simbolik ruang, yaitu zona kanan, kiri, atas, bawah, muka, dan belakang. Bagian-bagian pohon yang cenderung mengarah ke sebelah kiri menunjukan introversi, sedangkan bagian kanan menunjukan extroversi. Kiri juga menggambarkan masa lalu, serta menggambarkan diri sendiri, asal-usul, ketenangan, penuh pertimbangan, penolakan, menahan diri, hati-hati, terlalu banyak berpikir, detail, selfadulation, dan sebagainya. Sedangkan arah kanan melambangkan perluasan diri, percaya diri, kesombongan, ekstraversi dan fantasi, kedangkalan, kurang konsentrasi dan kebutuhan akan pengalaman. Pada gambar pohon, bagian atas melambangkan penyebaran, perkembangan, dan perilaku dalam kenyataan. Bagian bawah melambangkan ego-self, primitif, naluri, emosi, cadangan vitalitas, dan cadangan dorongan. Bagian bawah biasanya digambarkan dengan akar, melambangkan sesuatu yang berat, penghambat dan primitif. Deformasi Deformasi adalah perubahan bentuk. Potongan batang yang ekstrim seolah-olah dimutilasi dan lubang pada pohon serta kerusakan pada akar dapat dikatakan sebagai tersakiti oleh orang diluar dirinya, luka hati, traumatik, dan rasa sakit. Bagian-Bagian Pohon 1. Akar Akar yang digambarkan bercabang banyak menunjukan kelambatan dalam dinamika manusia, serta adanya berbagai masalah yang menghambat usaha orang tersebut. akar juga menunjukan kondisi ketidaksadaran. Orang yang menggambar akar jauh lebih besar dari batangnya memiliki kecenderungan untuk memiliki sakit mental. Akar juga melambangkan pengalaman magis yang dialaminya secara tidak sadar.

Terdapat dua macam akar yang biasa digambar, yaitu : a. Akar tertutup Akar melambangkan penyerapan nutrisi dari tanah ke pohon. Dapat dikatakan gambar akar terbuka melambangkan seseorang mampu menyaring informasi yang masuk dan mengendalikan dorongan yang ia miliki, ia memiliki kontrol atas dirinya sendiri. b. Akar terbuka Akar dengan ujung terbuka memperlihatkan orang tersebut memasukan semua informasi yang ia dapat tanpa disaring, tidak selektif, impulsif, struktur kepribadian lemah, memiliki ambisi besar namun tidak percaya diri.

2. Pangkal Batang Jika orang dewasa menggambar pangkal batang tepat di garis batas bawah kertas, hal ini menunjukan sifat regresif, retardasi dan immaturity. Tapi bagi anakanak, ini adalah normal karena anak-anak merasa dirinya adalah bagian dari ibunya. Batas kertas menunjukan batas sosial, maka dari itu lambat laun anak akan terus mengubah posisi pohonya ke arah tengah, yaitu egosentrism. Jikan pangkal batang digambarkan lebar ke kiri, maka terdapat hambatan yang berasal dari masa lalu atau adanya kejadian-kejadian emosional dengan ibunya. Sedangkan jika gambar pangkal batang lebar ke kanan, menunjukan hambatan yang berhubungan dengan ragu-ragu, cemas akan masa depan, dan curiga serta unsur kehati-hatian. Jika pangkal batang melebar ke arah keduanya, hal ini menggambarkan hambatan yang berasal dari masa lalu dan kecemasan akan masa depan, sihingga orang tersebut diam di tempat, sulit berkembang. Hal ini dapat dilihat dari prestasi yang tidak berkembang. Pangkal pohon yang tidak menyatu dengan tanah memperlihatkan hambatan yang menyebabkan labilitas, terutama berkaitan dengan dorongan. Kerusakan pada pangkal sebelah kiri dapat menggambarkan kejadian traumatik yang dialami pada masa lampau. Sedangkan lubang pada pangkal batang atau tanah di bawah pangkal batang menunjukan kekosongan, biasanya digambar oleh remaja yang sedang puber.

3. Batang

Berikut poin-poin mengenai interpretasi batang pohon. 

Pada usia 5 tahun, seorang anak sudah mulai menggambar batang dengan dua garis. Batang pohon yang digambarkan oleh orang dewasa dengan bentuk kerucut ke arah atas menunjukan regresi atau peenggunaan otot dan fisik dalam bekerja melebihi penggunaan otak. Mereka terbiasa bekerja dengan bahan kasar, tipe tukang, dan sangat kongkrit.



Batang yang digambarkan dengan coretan discontinuous (putus-putus) menunjukan keraguan, jika garis tersebut dipertebal maka ia ingin menunjukan kesan tegas, namun hanya di luar saja.



Jika gambaranya tipis dan terputus, dapat dibayangkan bahwa orang ini sangat lemah vitalitasnya, sangat ragu, peka terhadap seranganyang ditujukan pada kelemahanya sehingga sangat waspada.



Jika seseorang menggambar batang pohon lalu menggambar tanaman lain di sisi pohon tersebut, maka terdapat kesukaran dalam berhubungan dengan orang tertentu.



Jika pohonya digambarkan bergelombang serasi antara garis kanan dan kiri, maka orang ini memiliki penyesuai sosial yang baik, tidak mencari konflik dan diplomatis.



Jika seseorang menggambar penggelembungan pada batang, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut memiliki hambatan dalam penyaluran energi dan dorongan, sulit mengemukakan pendapat, dan sering memendam.



Jika penggelembungan batang pohon digambarkan dengan beberapa luka dan batang yang terpotong, bisa jadi ini adalah tanda bahwa hal yang selama ini dipendam dapat keluar dalam bentuk ledakan emosi.



Jika batang digambarkan lurus tanpa lekuk apapun, hal ini menunjukan kesulitan dalam mengembangkan diri, kesukaran mempelajari hal-hal baru.

4. Permukaan Batang Permukaan batang memiliki makna bagaimana seseorang menghadapi lingkunganya, seperti : 

Penyesuaian diri



Keadaan Lampau



Kehidupan afek



Mekanisme pertahanan diri

Permukaan batang pohon memiliki berbagai bentuk, yaitu :



Bentuk coretan yang tajam memiliki makna suatub kemauan keras tanpa memperhatikan orang lain, sangat keras sehingga sulit dipatahkan, namun bila patah akan hancur lebur. Memiliki daya kritik yang tajam.



Bentuk coretan bergelombang menunjukan kontak emosional, penyesuaian diri yang baik, dan kebutuhan akan perhatian secara emosional yang besar.



Bentuk coretan tekstur berupa shading, seperti noda atau penyakit kulit. Melambangkan gangguan dalam hubungan dengan sesama. Ingin diperhatikan namun menolak hubungan sosial.



Pembuatan bayangan pada bagian kiri menunjukan kecenderungan introversi. Hal ini juga bermakna kurangnya daya kreasi terhadap ransangan, sulit bereaksi.



Pembuatan bayangan pada sebelah kanan menunjukan penggunaan emosional pada hubungan sosial sehingga mudah beradaptasi.



Jika seluruh batang dihitamkan maka menunjukan bahwa si penggambar measa amat terbebani sehingga aktivitasnya terhambat. Jika coretan kasar maka menunjukan agresi.



Jika bseluruh batang dihitamkan dengan tekanan kuat dan tebal, maka menunjukan kecemasan, menyembunyikan sesuatu, dan represi.



Jika latar belakang dihitamkan, menunjukan depresi, neurotic, indikasi schizophrenia, juga regresi.

5. Dahan Orang dewasa menggambar dahan dengan dua garis. Dahan dua garis menunjukan perbedaan antara orang dewasa yang normal dan tidak normal. Dua garis menunjukan adanya kematangan afektif. Jika orang dewasa menggambarkanya hanya satu garis, maka menunjukan regresi atau retardasi. Berikut beberapa bentuk batang yang biasa digambar. 

Bentuk batang lurus horizontal, menunjukan bahwa orang tersebut mencari stabilitas atau keseimbangan.



Dahan yang menebal dan cembung menggambarkan sama dengan batang cembung, yaitu penumpukan energi yang terhambat keluar.



Dahan yang dibuat paralel, yaitu di dalam satu batang digambarkan dua dahan yang sejajar, menunjukan kemampuan berprestasi yang banyak secara kuantitas, namun perlu banyak usaha.



Dahan yang digambarkan berlawanan arah, menunjukan unsur oposisi, tidak konsekuen, penyesuaian diri yang kurang, labil, mudah dipengaruhi, kurangnya kontrol diri, mudah mengkhayal, dan tidak mempuyai kekuatan untuk menghadapi realitas. Namun dahan seperti ini dapat juga dimaknakan sebagai unsur egoisme.



Dahan yang bersilang, menunjukan pertentangan dalam dirinya, senang mengkritik, adanya hambatan, kurang dapat memutuskan sesuatu.



Dahan yang dipotong menunjukan bahwa dalam masa perkembanganya terjadi sesuatu pada aspek psikisnya. Bisa jadi orang tersebut memiliki dorongan yang kuat, namun mendapat banyak tekanan dari luar. Batang pohon yang patah menunjukan trauma, konflik, kekecewaan, tidak tentram, dan hal yang belum terselesaikan.



Dahan yang terbuka menunjukan impulsivitas, mudah marah, seperti anak kecil, serta suka terhadap hal-hal baru.

6. Mahkota Mahkota memperlihatkan geist, rohaniah, jiwa, atara kehidupan yang lalu dan masa mendatang. Terdapat dua macam mahkota, yaitu terbuka dan tertutup. 

Mahkota terbuka menunjukan kesediaan untuk mendapat input dan mengembangkan potensi. Sedangkan sisi negatifnya adalah ketidak-mantapan pendapat, sifat dan kepribadian.



Sedangkan mahkota tertutup tapi bergelombang dan kosong tanpa ornamen memperlihatkan sikap konvensional, tidak orisinil, intelektual untuk diri sendiri. Positifnya adalah ia memiliki keseimbangan dalam kehidupan sosial, tapi tidak produktif.



Apabila mahkota lebih besar dari batang, menunjukan kepercayaan diri, kebutuhan akan full-fillment, ambisi, kebanggaan, dan mengagumi diri sendiri.



Jika digambarkan seperti lidah api atau tetesan air dengan batang pendek, maka hasrat dan keinginan tinggi, fanatisme, antusias dan penuh gairah.



Jika mahkota tertutup lebih tinggi ke kiri dan batang pendek, menunjukan yang bersangkutan hidup dalam dunia keinginan.



Mahkota tertutup lebih tinggi ke kanan dan batang pendek menunjukan ambisi intelektual.



Jika batang panjang namun mahkota kecil digambar oleh orang dewasa, hal ini menunjukan perkembangan terlamba...


Similar Free PDFs