Makalah Langkah-Langkah Penyusunan Kisi-kisi Tes Hasil Belajar PDF

Title Makalah Langkah-Langkah Penyusunan Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
Author Amer Syarifuddin
Pages 22
File Size 450.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 39
Total Views 432

Summary

PRAKATA Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas rahmat dan berkahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui Penyusunan Kisi-kisi dan Penulisan Butir-butir Tes, yang penyusun sajikan berdasarkan...


Description

PRAKATA Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas rahmat dan berkahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui Penyusunan Kisi-kisi dan Penulisan Butir-butir Tes, yang penyusun sajikan berdasarkan dari berbagai buku-buku yang didapat. Makalah ini di susun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan untuk penyusun dan pembaca pada umumnya. Makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Dan penyusun mohon kepada pembaca untuk memberikan saran dan kritiknya. Terima kasih.

Singaraja, April 2015

Penulis

ii

DAFTAR ISI PRAKATA ........................................................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2. RumusanMasalah ...................................................................................... 2 1.3. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Kisi-Kisi ................................................................................. 3 2.2. Pengertian Penulisan ................................................................................ 4 2.3. Pengertian Penyusunan ............................................................................ 4 2.4. Kegunaan dan Fungsi Kisi-Kisi ............................................................... 4 2.5. Syarat Kisi-Kisi yang Baik ...................................................................... 5 2.6. Komponen Kisi-Kisi ................................................................................ 5 2.7. Langkah-Langkah Penyusunan Tes ......................................................... 8 2.8. Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Penyusunan Tes Hasil Belajar ................... 11 2.9. PerencanaanTes ........................................................................................ 12 BAB III PENUTUP 3.1. Simpulan .................................................................................................. 17 3.2. Saran ....................................................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perencanaan suatu tes yang akan dilaksanakan pada prinsipnya sangat diperlukan agar hasil yang diharapkan dapat dicapai. Rencana yang teliti dan konseptual akan memberikan jaminan bahwa guru itu akan dapat mengukur penguasaan belajar yang relevan dengan hasil belajar yang representative. Dalam penyusunan tes, rencana itu disebut dengan tabel spesifikasi atau kisikisi soal ujian akan memberikan bimbingan yang terarah kepada penyusunan tes. Kisi-kisi atau tabel spesifikasi itu akan memberikan bantuan untuk menyiapkan tes sesuai dengan dan mewakili materi yang pernah diberikan dalam proses belajar mengajar aau kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh mahasiswa dalam bidang tertentu (yang diujikan). Tabel spesifikasi atau kisi-kisi soal kemudian dikaitkan dengan bentuk item yang akan digunakan. Juga dikaitkan di dalamnya jenjang kemampuan yang ingin diukur. Banyak jumlah soal pada masing-masing ruang lingkup materi itu bagi mahasiswa serta kegunaannya di dalam masyarakat setelah mereka menyelesaikan studinya nanti. Dalam kegiatan pembelajaran kegiatan yang paling penting adalah melakukan tes, karena dengan melakukan tes, seorang guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari. Dalam penyusunan soal-soal tes terkadang guru mengalami kesulitan, karena dalam pembuatan soal tersebut diperlukan berbagai pertimbangan agar soal yang dibuat tidak terlalu sulit, terlalu mudah dan emmbingungkan peserta didik ketika hendak menjawab soal-soal tersebut. Dalam penyususnan tes prestasi hal yang paling penting yang harus dimiliki yaitu validitas soal-soal yang akan diujikan kepada peserta didik. Untuk memudahkan guru dalam penyusunan tes maka diperlukan pembuatan kisi-kisi.

1

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari kisi-kisi ? 2. Apa pengertian dari penyusunan ? 3. Apa pengertian dari penulisan ? 4. Apa kegunaan dan fungsi dari kisi-kisi ? 5. Bagaimana syarat kisi-kisi yang baik ? 6. Apa saja komponen dari kisi-kisi ? 7. Bagimana langkah-langkah penyusunan tes ? 8. Bagaimana prinsip-prinsip dasar dalam penyusunan tes hasil belajar ? 9. Bagaimana perencanaan sebuah tes ? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Agar mengetahui pengertian dari kisi-kisi. 2. Agar mengetahui pengertian dari penyusunan. 3. Agar mengetahui pengertian dari penulisan. 4. Agar mengetahui keguunaan dan fungsi dari kisi-kisi. 5. Agar mengetahui bagaimana syarat pembuatan kisi-kisi yang baik. 6. Agar mengetahui komponen dari kisi-kisi. 7. Agar mengetahui langkah-langkah penyusunan tes. 8. Agar mengetahui prinsip-prinsip dasar dalam penyusunan tes hasil belajar. 9. Agar mengetahui bagimana perencanaan tes.

2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kisi-Kisi Kisi-kisi adalah suatu format berbentuk matriks yang memuat informasi untuk dijadikan pedoman dalam menulis soal atau merakit soal menjadi tes. Penyusunan kisi-kisi merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum penulisan soal. Kisi-kisi disusun berdasarkan tujuan penggunaan tes. Dengan demikian dapat diperoleh berbagai macam kisi-kisi. Kisi-kisi tes yang dimaksudkan untuk menyusun soal diagnosis kesukaran belajar peserta didik berbeda dengan kisi-kisi tes yang dimaksudkan untuk menyusun soal prestasi belajar. Kisi-kisi yang dimaksudkan untuk menyusun tes penempatan juga berbeda dengan kisi-kisi yang dimaksudkan untuk menyusun tes kompetisi. Kisi-kisi yang dimaksudkan untuk menyusun tes ulangan umum juga beerbeda dengan kisi-kisi yang digunakan untuk menyusun tes ujian akhir nasional. Hal yang harus diperhatikan adalah tidak ada satupun kisi-kisi yang dapat digunakan untuk semua tujuan semua tes. (Surapranata, 2005 : 50) Contoh Format Kisi-Kisi Penulisan Soal : FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah Mata Pelajaran Kurikulum Penulis

: ........................... Alokasi Waktu : ...................... : ............................ Jumlah soal : ....................... : ............................ 1. ....................

2. ....................

3

2.2 Pengertian Penulisan Penulisan atau Kegiatan menulis adalah kegiatan membuat huruf (angka) dengan menggunakan alat tulis di suatu sarana atau media penulisan guna penyampaian pesan (ide, pikiran, perasaan, atau informasi) secara tertulis kepada pihak lain. Orang yang melakukan pekerjaan menulis disebut Penulis. 2.3 Pengertian Penyusunan Penyusunan adalah kombinasi partisipasif atau usulan dari bawah (bottom up) dengan kebijakan dari atas (top down).Menurut Ardios (2006:315) mengemukakan bahwa pengertian penyusunan yang terdapat dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah sebagai berikut : ”Kata penyusunan berasal dari kata dasar susun yang artinya kelompok atau kumpulan yang tidak beberapa banyak, sedangkan pengertian dari Penyusunan adalah merupakan suatu kegiatan atau kegiatan memproses suatu data atau kumpulan data yang dilakukan oleh suatu organisasi atau perorang secara baik dan teratur”. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penyusunan adalah suatu kegiatan untuk memproses data-data yang dilakukan oleh suatu organisasi perusahaan atau perorang secara baik dan teratur. 2.4 Kegunaan dan Fungsi Kisi-Kisi Kisi-kisi tes berfungsi sebagai pedoman dalam penulisan soal dan perakitan tes. Dengan adanya panduan ini, penulis soal dapatmenghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes dan perakit tes dapat menyusun perangkat tes dengan mudah. Dengan demikian, jika tersedia sebuah kisi-kisi yang baik, maka penulis soal yang berbeda akan dapat menghasilkan perangkat soalyang relative sama, baik dari tingkat kedalaman maupun cakupan materi yang ditanyakan.berikut perbandingan fungsi tes : 1. Fungsi untuk Kelas : a.

Mengadakan diagnosis terhadap kesulitan belajar siswa

b. Mengevaluasi celah antra bakat dengan pencapaian.

4

c. Menaikkan tingkat prestasi. d. Mengelompokan siswa di kelas pada waktu metode kelompok. e. Merencanakan kegiatan proses belajar mengajar untuk siswa siswa secra perseorngan. f. Menentukan siswa mana yang memerlukan bimbingan khusus. g. Menentukan tingkat pencapaian untuk setiap anak. 2. Fungsi untuk Bimbingan : a. Menentukan arah pembicaraan dengan orang tua tentang anak-anak mereka. b. Membantu siswa dalam menentukan plihan. c. Membantu siswa mencapai tujuan pendidikan dan jurusan. d. Memberi kesempatan kepada pembingbin, guru, dan orang tua dalam memahami kesulitan anak. 3. Fungsi untuk Administrasi a. Memberi petunjuk dalam mengelompokkan siswa. b. Penempatan siswa baru c. membantu siswa memilih kelompok. d. Menilai kurkulum. e. Memperluas hubungan masyarakat (public relation). f. Menyediakan informasi untuk badan-badan lain diluar sekolah. 2.5 Syarat Kisi-Kisi yang Baik Dengan adanya berbagai variasi kisi-kisi yang disajikan, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu: 1. Mewakili isu kurikulum yang akan diujikan. 2. Komponen-komponennya rinci, jelas, mudah dan mudah dipahami. 3. Soal-soalnya harus dapat dibuat sesuai dengan indicator dan bentuk soal yang ditetapkan. 2.6 Komponen Kisi-Kisi Komponen yang diperlukan dalam sebuah kisi-kisi sangat ditentukan oleh tujuan tes yang hendak disusun. Komponen-komponen ini dapat dihimpun menjadi

5

dua kelompok, yaitu kelompok identitas dan kelompok matriks. Kelompok identitas dicantumkan dibagian atas matriks, sedangkan kelompok matriks dicantumkan dalam kolom-kolom yang sesuai dengan tujuan tes. Komponen-komponen yang biasa digunakan dalam penyusunan kisi-kisi tes prestasi belajar adalah sebagai berikut: 1. Jenis sekolah/jenjang sekolah. 2. Mata pelajaran. 3. Tahun ajaran. 4. Kurikulum yang diacu. 5. Alokasi waktu. 6. Jumlah soal. 7. Bentuk Soal. 8. Standar kompetensi. 9. Kompetensi dasar. 10. Indikator. 11. Bahan kelas. 12. Jumlah soal. 13. Nomor urut soal. 14. Bentuk soal. Idealnya semua kompetensi dasar dan indicator yang ada dalam kurikulum, yang tentunya telah dilakukan proses pembelajaran, diujikan di kelas. Namun demikian, dari berbagai komponen tersebut di atas, khusus untuk tes ulangan umum, tes kenaikan kelas, ujian sekolah dasar, ataupun ujian akhir nasional komponen kompetensi dasar dan indikator merupakan salah satu komponen yang perlu dipilih secara mendalam. Hal ini dikarenakan menyangkut pemilihan yang akan diujikan. Pemilihan ini dilakukan karena didalam suatu tes, tidak mungkin semua kompetensi dasar dan indikato yang terdapat dalam kurikulum dapat diujikan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, perlu dipilih kompetensi dasar dan indicator yang penting-penting saja. Pemilihan kompetensi dasar ini dilakukan dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut:

6

1.

Urgensi, yaitu kompetensi dasar atau indicator yang secara teoritis, mutlak harus dikuasai oleh peserta didik.

2.

Kontinuitas, yaitu kompetensi dasar atau indicator lanjutan yang merupakan pendalaman dari satu atau lebih kompetensi dasar atau indikator yang sudah dipelajari sebelumnya, baik dalam jenjang yang sama maupun antar jenjang.

3.

Relevansi, maksudnya kompetensi dasar atau indicator terpilih harus merupakan kompetensi dasar atau indicator yang diperlukan untuk mempelajari atau memahami bidang studi lain.

4.

Keterpakaian, kompetensi dasar dan indicator harus merupakan kompentasi dasar dan indicator yang memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk pemilihan kompetensi dasar dan indicator, selain perlu diperhatikan kriteria pemilihan di atas, perlu pula diperhatikan bahwa penguasaan materi kompetensi dasar dan indikator terpilih harus dapat diukur dengan menggunakan bentuk soal yang sudah ditetapkan. Misalnya kalau sudah ditetapkan untuk membuat tes pilihan ganda, maka penguasaan kompetensi dasar dan indicator yang dapat diukur dengan menggunakan pilihan ganda. Sebaliknya kalau sudah ditetapkan untuk membuat tes uraian, maka penguasaan kompetensi dasar atau indikator yang terpilih juga harus dapat diukur dengan menggunakan tes uraian. Semua kompenen kisi-kisi yang disebutkan terdahulu adalah komponenkomponen yang diperlukan dalam pennyusunan kisi-kisi. Namun demikian, tidak ada tuntunan atau keharusan untuk menggunakan semua komponen tersebut. Penggunaan komponen tersebut disesuaikan dengan keperluan berdasarkan jenis dan tujuan tes yang akan disusun. Setelah ditentukan komponen-komponen yang perlu dimasukan ke dalam kisi-kisi, maka langkah selanjutnya adalah memasukan semua komponen tersebut ke dalam suatu format atau matriks.

7

2.7 Langkah-Langkah Penyusunan Tes 1. Langkah- Langkah Penyusunan Tes Dalam penysusnan sebuah tes, harus mengikuti sebuah langkah-langkah penyusunan tes agar penyusunan tes menjadi terstruktur, berikut langkahlangkah penyusunan tes : a. Menentukan tujuan utama. b. Menentukan tingkah laku yang menggambarkan konstruk yang hendak diukur untuk menentukan domain. c. Menyiapkan spesifikasi tes, menetapkan proporsi butir yang harus terpusat pada setiap jenis tingkah laku yang di tentukan pada langkah 2. d. Menyusun proposal awal butir. e. Mengadakan penelaah kembali terhadap butuir-butir yang diperoleh pada langkah 4 dan melakukan revisi bila perlu. f. Melakukan uji coba butir pendahuluan dan melakukan bila perlu. g. Melaksanakan uji-lapangan terhadap butir-butir hasil langkah 6 pada sampel yang besar yang mewwakili populasi untuk siapa tes dimaksudkan h. Menentukan ciri-ciri statistic skor butir, dan apabila perlu, sisihkan butir-butir yang di tetapkan. i. Merencanakan dan melaksanakan pengkajian reliabilitas dan validitas untuk bentuk akhir tes. j. Mengembangkan

panduan

pengadministrasian,

penskoran

dan

penafsiran skor tes (sebagai missal, siapkan table norma, prestasi standar, dan sebagainya.) Langkah ini merupakan langkah penting karena kegagalan dalam hal ini dapat berakibat fatal. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menuliskan soal-soal tes yaitu: 1. Bahasanya harus sederhana dan mudah dipahami. 2. Suatu

soal

tidak

ganda/membingungkan.

8

boleh

mengandung

penafsiran

3. Cara mengenal kalimat atau meletakkan/menata kata-kata perlu diperhatikan agar tidak ditafsirkan salah. 4.

Petunjuk

mengerjakan.

Petunjuk

ini

harus

dituliskan

sedemikian rupa sehingga jelas, dan siswa tidak bekerja menyimpang dri yang dikehendaki guru. 5. Untuk memperoleh sebuah tes yang standar, harus dilakukan uji coba (try out) berkali-kali sehingga diperoleh soal-soal yang baik. Dengan mengadakan uji coba terhadap soal-soal tes yang sudah disusun, maka akan memperoleh manfaat yaitu: pengalaman menggunakan tes tersebut, mengetahui kesukaran bahasa, mengetahui variasi jawaban siswa, mengetahui waktu yang dibutuhkan, dan lain-lain. 2. Tabel Spesifikasi Tabel spesifikasi membantu guru dalam mengadakan penilaian terhadap murid-muridnya juga berguna untuk dirinya sendiri supaya lebih profesional dalam menyusun tes. Untuk menjaga agar tes yang kita susun tidak menyimpang dari bahan (materi) serta aspek kejiwaan (tingkah laku) yang akan dicakupi dalam tes, dibuatlah tabel spesifikasi. Tabel spesifikasi dapat disebut juga sebagai grid, kisi-kisi atau blueprint. Ujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perperincian materi dan tingkah laku beserta imbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilai. Tiap kotak diisi dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal (Suhasimi, 2007:185). Contoh: Aspek yang diungkap Ingatan

Pemahaman Aplikasi

Jumlah

Pokok Materi

(I)

(P)

(A)

Bagian I

............

................

.............

.............

Bagian II

............

.................

.............

............

Bagian n(terakhir)

............

.................

.............

............

Jumlah

...........

................

..............

............

9

Dalam pembuatan tabel spesifikasi ini langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendaftar pokok-pokok materi yang akan di teskan kemudian memberikan imbangan bobot untuk masing-masing pokok materi. Contoh: Akan membuat tes untuk evaluasi. Pokok-pokok materinya adalah; a.

Pengertian

(2)

b.

Fungsi Efaluasi

(3)

c.

Macam-macam cara evaluasi

(5)

d.

Persyaratan evaluasi

(4)

Angka-angka yang tertera dalam kurung merupakan imbangan bobot untuk masing-masing pokok materi. Langkah kedua yaitu memindahkan pokokpokok materi ke dalam tabel dan mengubah indeks menjadi persentase.

TABEL SPESIFIKASI UNTUK MENYUSUN SOAL EVALUASI Aspek yang diungkap Ingatan

pemahaman

Aplikasi Jumlah

Pokok materi Pengertian

evaluasi

7

(14%) Fungsi evaluasi (20%)

10

Macam-macam

cara

18

evaluasi

15

evaluasi (36%) Persyaratan (30%) Jumlah

50

butir

soal

Langkah ketiga yaitu merinci banyaknya butir soal untuk tiap pokok-pokok materi, dan angka ini ditulis pada kolom paling kanan. Caranya yaitu dengan

10

membagi jumlah butir soal (disini ada 50 buah) menjadi 4 bagian berdasarkan imbangan bobot yang tertera sebagai persentase. Dalam contoh ini dimisalkan akan disusun tes berbentuk obyektif dengan jumlah 50 butir soal berbentuk pilihan ganda, karena waktu yang disediakan adalah 75 menit, maka sebagai ancar-ancar waktu adalah bahwa untuk mengerjakan satu buah soal tes objektif membutuhkan waktu 1 menit untuk membaca dan menjawabnya sehingga jika disediakan waktu 75 menit untuk tes, maka dapat disusun butir soal sejumlah: 50 buah soal berbentuk objektif (50 menit), dan 5 buah soal berbentuk uraian (25 menit). Jadi banyaknya butir soal sangat ditentukan oleh waktu yang tersedia dan bentuk soal. Tindak lanjut sesudah penyususnan tabel spesifikasi untuk memperoleh seperangkat soal tes yaitu: a. Memnentukan bentuk soal. Ada dua hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan bentuk soal yaitu waktu yang tersedia dan sifat materi yang diteskan. b. Menuliskan soal-soal. Langkah terakhir dalam penyusunan tes adalah penulisan soal-soal tes (item writing). Langkah ini merupakan langkah penting karena kegagalan dalam hal ini dapat berakibat fatal.

2.8 Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Penyusunan Tes Hasil Belajar Ada beberapa prinsip dasar yang perlu di cermati di dalam penyusunan tes belajar agar tes tersebut dapat mengukur tujuan instruksional khusus untuk mata pelajaran yang telah di ajarkan, atau mengukur kemampuan dan keterampilan peserta didik yang di harapkan, setelah mereka menyelesaikan suatu unit pengajaran tertentu. Berikut prinsip- prinsip dasar dalam penyusunan tes hasil belajar : 1. Tes hasil belajar harus dapat mengukur secara jelas hasil belajar (learning outcomes) yang di tetapkan sesuai tujuan instruksional. 2. Butir-butir soal tes hasil belajar harus merupakan sampel yang representatif dari populasi bahan pelajaran yang telah dijarakan,sehingga dapat dianggap mewakili seluruh perpormance yang telah di peroleh selama pesert...


Similar Free PDFs