Makalah SIA BAB 8 Kelompok 4 UPN Jatim PDF

Title Makalah SIA BAB 8 Kelompok 4 UPN Jatim
Author Dimas Taufiqurrahman
Course Accounting
Institution Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
Pages 22
File Size 1.3 MB
File Type PDF
Total Downloads 75
Total Views 307

Summary

MAKALAH SISTEM AKUNTANSISISTEM AKUNTANSI PIUTANGKELOMPOK 4 / KELAS CNama Anggota :1. M Farhan Arisky (19013010091)2. Heru Atur Damanik (19013010093)3. Rajendra Ghazian Zhafiri (19013010094)4. Dimas Taufiqurrahman (19013010104)5. Feby Cahyo Kumolo (19013010105)6. Rafli Syahrul Hikam (19013010130)UNIV...


Description

MAKALAH SISTEM AKUNTANSI SISTEM AKUNTANSI PIUTANG

KELOMPOK 4 / KELAS C Nama Anggota : 1. M Farhan Arisky

(19013010091)

2. Heru Atur Damanik

(19013010093)

3. Rajendra Ghazian Zhafiri

(19013010094)

4. Dimas Taufiqurrahman

(19013010104)

5. Feby Cahyo Kumolo

(19013010105)

6. Rafli Syahrul Hikam

(19013010130)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR 2021

PROSEDUR PENCATATAN PIUTANG Prosedur pencatatan piutang bertujuan untuk mencatat mutase piutang perusahaan kepada setiap debitur. Mutasi piutang disebabkan oleh transaksi penjualan kredit, penerimaan kas dari debitur, retur penjualan, dan penghapusan piutang. INFORMASI YANG DIPERLUKAN OLEH MANAJEMEN Informasi mengenai piutang yang dilaporkan kepada manajemen adalah : 1. Saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap debitur 2. Riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh setiap debitur. 3. Umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu. Dalam akuntansi piutang, secara periodic dihasilkan pernyataan piutang yang dikirimkan kepada setiap debitur. Pernyataan piutang ini merupakan unsur pengendalian internal yang baik dalam pencatatan piutang. Dengan mengirimkan secara periodic pernyataan piutang kepada para debitur, catatan piutang perusahaan diuji keakuratannya dengan menggunakan tanggapan yang diterima dari debitur atas pengiriman pernyataan piutang tersebut. DOKUMEN Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam kartu piutang adalah sebagai berikut : 1. Faktur Penjualan, dalam pencatatan piutang, digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit. Dokumen ini dilampiri dengan surat muat dan surat order pengiriman sebagai dokumen pendukung untuk mencatat transaksi penjualan kredit. 2. Bukti Kas Masuk, dalam pencatatan piutang, digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh debitur. Jika cancelled check dikembalikan kepada check issuer melalui system perbankan, bukti kas masuk tidak perlu dibuat oleh perusahaan yang menerima pembayaran, karena cancelled check dapat berfungsi sebagai tanda terima uang bagi pembayar. 3. Memo Kredit, dalam pencatatan piutang, digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan. Dokumen ini dikeluarkan oleh Bagian Order Penjualan, dan jika dilampiri

dengan Laporan Penerimaan Barang yang dibuat oleh Bagian Penerimaan, merupakan dokumen sumber untuk mencatat transaksi retur penjualan. 4. Buku Memorial, dalam pencatatan piutang, digunakan sebagai dasar pencatatan penghapusan piutang. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kredit yang memberikan otorisasi penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih lagi. CATATAN AKUNTANSI Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang terkait dengan piutang adalah : 1. Jurnal Penjualan, dalam prosedur pencatatan piutang, catatan ini digunakan untuk mencatat timbulnya putang dari transaksi penjualan kredit. 2. Jurnal Retur Penjualan, dalam prosedur pencatatan piutang, catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan. 3. Jurnal Umum, dalam prosedur pencatatan piutang, catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan piutang yang tidak dapat ditagih lagi. 4. Jurnal Penerimaan Kas, dalam prosedur pencatatan piutang, catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas yang berasal dari debitur. 5. Jurnal Piutang, dalam prosedur pencatatan piutang, catatan ini digunakan untuk mencatat mutase dan saldo piutang kepada setiap debitur. ORGANISASI Pencatatan piutang dilakukan oleh fungsi akuntansi. Tugas fungsi akuntansi terkait dengan pencatatan piutang adalah : 1. Menyelenggarakan catatan piutang untuk setiap debitur, yang dapat berupa kartu piutang yang merupakan buku pembantu piutang, yang digunakan untuk merinci akun control piutang dalam buku besar, atau berupa arsip faktur terbuka, yang berfungsi sebagai buku pembantu piutang. 2. Menghasilkan pernyataan piutang secara periodic dan mengirimkannya ke setiap debitur. 3. Menyelenggarakan catatan riwayat kredit setiap debitur untuk memudahkan penyediaan data untuk keputusan pemberian kredit kepada pelanggan dan mengikuti data penagihan dari setiap debitur.

METODE PENCATATAN PIUTANG Pencatatan piutang dapat dilakukan dengan salah satu dari metode berikut ini : 1. Metode Konvensional, 2. Metode Posting langsung ke dalam kartu piutang 3. Metode Pencatatan tanpa buku pembantu 4. Metode pencatatan dengan menggunakan computer TRANSAKSI YANG MEMENGARUHI PIUTANG Beberapa transaksi yang memengaruhi piutang adalah sebagai berikut : 1. Transaksi Penjualan Kredit, Transaksi ini dicatat dalam jurnal penjualan berdasarkan faktur penjualan yang dilampiri dengan surat order pengiriman dan surat muat yang diterima oleh bagian piutang dari bagian penagihan. Transaksi timbulnya piutang ini diposting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang telah dicatat dalam jurnal penjualan tersebut. 2. Transaksi Retur Penjualan, Transaksi ini dicatat dalam jurnal retur penjualan berdasarkan memo kredit yang dilampiri dengan laporan penerimaan barang. Posting transaksi berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan diposting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang telah dicatat dalam jurnal retur penjualan. 3. Transaksi Penerimaan Kas dari Piutang, Transaksi ini dicatat dalam jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti kas masuk yang dilampiri dengan surat pemberitahuan dari debitur. Posting transaksi berkurangnya piutang dari pelunasan piutang oleh debitur diposting ke dalam kartu piutang berdasarkan data yang telah dicatat dalam jurnal penerimaan kas. 4. Transaksi Penghapusan Piutang, Transaksi ini dicatat dalam jurnal umum berdasarkan bukti memorial yang dibuat oleh fungsi kredit. Transaksi berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan piutang diposting ke dalam kartu piutang berdasarkan data yang telah dicatat dalam jurnal umum. METODE POSTING LANGSUNG Metode posting langsung ke dalam kartu piutang dibagi menjadi dua golongan berikut ini:

a. Metode posting harian : 1. Posting langsung ke dalam kartu piutang dengan tulisan tangan ; jurnal hanya untuk menunjukkan jumlah total harian saja (tidak rinci). 2. Posting langsung ke dalam kartu piutang dan pernyataan piutang. b. Metode posting periodic : 1. Posting ditunda 2. Penagihan bersiklus METODE POSTING LANGSUNG KE DALAM KARTU PIUTANG DENGAN TULISAN TANGAN Dalam metode ini. Faktur penjualan merupakan dasar untuk pencatatan timbulnya piutang di posting langsung setiap hari secara rinci ke dalam kartu piutang. Jurnal penjualan diisi dengan jumlah total penjualan harian. Faktur yang diterima dari bagian penagihan diterima oleh bagian piutang dalam batch disertai dengan pre list tape. Jumlah faktur penjualan yang tercantum dalam pre list tape tersebut dicatat dalam jurnal penjualan. Kemudian untuk setiap bulan, jurnal penjualan tersebut di posting ke akun kontrol piutang dalam buku besar. Pada setiap bulan, diadakan rekonsiliasi antara akun kontrol piutang dengan neraca saldo yang disusun dari kartu piutang.

Gambar Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Piutang dengan Metode Posting Langsung dengan Tulisan Tangan

Terdapat dua cara dalam menangani media yang akan di posting ke dalam kartu piutang : 1. Media diurutkan berdasarkan abjad sebelum di posting, kemudian di posting satu per satu ke dalam kartu piutang, dan membuat pita pembuktian ketelitian (proof tape) dari kartu piutang. Proof tape ini dicocokan dengan pre list tape yang menyertai media pada saat diterima dari bagian penagihan. Pencocokan ini dimaksudkan untuk membuktikan ketelitian posting yang telah dilakukan. 2. Media di posting ke dalam kartu piutang sesuai dengan urutan pada waktu diterima dari bagian penagihan. METODE

POSTING

LANGSUNG

KE

DALAM

KARTU

PIUTANG

DAN

PERNYATAAN PIUTANG Dalam metode ini, media di posting ke dalam pernyataan piutang dengan kartu piutang sebagai tembusannya atau tembusan kedua berfungsi sebagai kartu piutang.

Gambar Bagan Alir Dokumen Metode Posting Langsung ke Dalam Pernyataan Piutang dan Pernyataan Piutang Lembar Kedua Berfungsi sebagai Catatan Piutang

Gambar Bagan Alir Dokumen Metode Posting Langsung ke Dalam Pernyataan Piutang dengan Kartu Piutang, sebagai Tembusan

METODE POSTING DITUNDA (DELAYED POSTING) Pada metode ini faktur penjualan yang diterima dari bagian penagihan, oleh bagian piutang disimpan sementara, menunggu beberapa hari, untuk nantinya secara sekaligus di posting kedalam kartu piutang bersama-sama dalam sekali periode posting dengan menggunakan mesin pembukuan.

Gambar Bagan Alir Dokumen Metode Posting Ditunda METODE PENAGIHAN BERSIKLUS (CYCLE BILLING) Pada metode ini, selama satu bulan, media diurutkan dan diarsipkan menurut nama pelanggan. Pada akhir bulan, dilakukan kegiatan posting yang meliputi : 1) Posting media yang dikumpulka selama satu bulan tersebut ke dalam pernyataan piutang dan kartu piutang, 2) menghitung dan mencatat saldo setiap kartu piutang. Metode penagihan bersiklus ini membagi pekerjaan posting ke dalam kartu piutang dan pernyataan piutang tersebut tersebar merata ke dalam hari kerja salam satu bulan. METODE PENCATATAN TANPA BUKU PEMBANTU Pada metode ini Faktur penjualan beserta dokumen pendukungnya yang diterima dari bagian penagihan, oleh bagian piutang diarsippkan menurut nama pelanggan dalam arsip faktur yang belum bayar (unpaid invoice file). Pada saat diterima pembayarannya ada dua cara yang ditempuh: 1. Jika pelanggan pelanggan membayar penuh jumlah yang tercantum dalam faktur penjualan, faktur yang bersangkutan di ambil dari arsip faktur yang belum di bayar dan di cap “lunas”, kemudian dipindahkan kedalam arsip faktur yang telah dibayar. 2. Jika pelanggan hanya membayar sebagian jumlah dalma faktur, jumlah kas yang diterima dan sisa yang belum dibayar oleh pelanggan dicatat pada faktur tersebut. Kemudian dibuat faktur tiruan yang berisi informasi yang sama dengan faktur aslinya, dan faktur

tiruan tersebut kemudian disimpan dalam arsip faktur yang telah dibayar. Faktur asli disimpan kembali kedalam arsip faktur yang belum dibayar. METODE PENCATATAN PIUTANG DENGAN KOMPUTER Metode pencatatan ini menggunakan batch system. Dalam sistem ini dokumen sumber yang mengubah piutang dikumpulkan dan sekaligus di posting setiap hari untuk memutakhirkan catatan piutang. Dalam sistem ini dibentuk dua macam arsip: arsip transaksi (transaction file) dan arsip induk (master file) dan pancatatan piutangnya dilakukan secara harian. Setiap hari pula, arsip transaksi digunakan untuk memutakhirkan arsip induk piutang.

PROSEDUR PERNYATAAN PIUTANG Pernyataan piutang adalah formular yang menyajikan jumlah kewajiban debitur pada tanggal tertentu dan (dalam pernyataan Piutang bentuk tertentu) disertai dengan rinciannya, pernyataan piutang dapat berbentuk berikut ini: 1) Pernyataan saldo akhir bulan (balance end of month statement). 2) Pernyataan satuan (unit statement) 3) Pernyataan saldo berjalan dengan akun konvensional (running balance statement with convensional) 4) Pernyataan faktur yang belum dilunasi (open item statement)

PERNYATAAN SALDO AKHIR BULAN Pernyataan piutang ini hanya menyajikan saldo piutang kepada debitur pada akhir bulan saja. Cara pembuatan pernyataan saldo akhir bulan sangat sederhana, namun tidak memberikan informasi apapun kepada debitur untuk dasar rekonsiliasi dengan catatannya, jika saldo yang tercantum dalam pernyataan

piutang berbeda dengan saldo yang tercantum dalam catatanNya. Prosedur pembuatan pernyataan piutang bentuk ini dapat dilihat pada gambar 8.13 Untuk memberikan gambaran perbedaan isi berbagai bentuk pernyataan piutang tersebut diatas, berikut ini diberikan contoh dengan menggunakan angka.

Contoh 1 Berikut ini adalah transaksi penjualan kepada dan penerimaan kas dari pelanggan A untuk bulan januari dan februari 19X1 :

Transaksi penerimaan kas dari pelanggan A tersebut dalam bulan januari dan February 19X1 adalah sebagai berikut :

Berdasarkan data dalam kartu piutang A tersebut diatas, pernyataan saldo akhir bulan untuk bulan januari 19X1 tampak pada gambar 8.15

Pernyataan Satuan Pernyataan piutang ini berisi: (1) saldo kewajiban debitur pada awal bulan, (2) mutasi debit dan kredit selama sebulan beserta penjelasan rinci setiap transaksi, dan (3) saldo kewajiban debitur pada akhir bulan.

Prosedur pembuatan pernyataan piutang dilakukan sebagai berikut: a) Pada awal bulan, diambil formulir pernyataan piutang 2 lembar. lembar pertama akan berfungsi sebagai pernyataan piutang, sedangkan lembar kedua akan berfungsi sebagai catatan piutang (pengganti kartu piutang) b) Saldo piutang kepada debitur pada akhir bulan yang lalu (dari arsip tembusan pernyataan piutang bulan sebelumnya) dicantumkan dalam formulir pernyataan piutang tersebut. c) Semua transaksi pendebitan dan pengkeditan ke rekening debitur tersebut di catat dalam formulir pernyataan piutang (2 lembar) tersebut. d) Pada akhir bulan, lembar pertama formulir pernyataan piutang tersebut dipisahkan dari lembar kedua, dan kemudian dikirimkan kepada debitur yang bersangkutan. Lembar pertama formulir tersebut berfungsi sebagai pernyataan piutang. Lembar kedua kemudian disimpan dalam arsip menurut nama debitur, dan berfungsi sebagai catatan piutang (buku pembantu piutang) e) Pada awal bulan berikutnya, satu set formulir pernyataan piutang yang baru (2 lembar) diambil disisi dengan saldo piutang kepada debitur yang bersangkutan pada akhir bulan yang sebelumnya (diambilkan dari arsip tembusan pernyataan piutang).

Pernyataan Saldo Berjalan dengan Rekening Konvensional (Running Balance Statement With Conventional Account) Perbedaan di antara pernyataan satuan dengan pernyataan saldo berjalan dengan rekening konvensional adalah terletak pada cara posting dan isi catatan piutangnya. Prosedur pembuatan pernyataan piutang saldo berjalan dengan rekening konvensional adalah sebagai berikut: a. Pada Awal Bulan, diambil formulir pencatatan piutang 1 lembar.

b. Semua transaksi pendebitan dan pengkreditan ke rekening debitur tersebut dicatat dalam formulir pernyataan piutang yang sebagai tembusannya adalah kartu piutang. c. Pada akhir bulan, pernyataan piutang dikirim kepada debitur yang bersangkutan. d. Pada awal bulan berikutnya diambil formulir pernyataan piutang baru sebanyak 1 lembar dan selama kartu piutang debitur yang bersangkutan belum penuh, pendebitan dan pengkreditan kerekening debitur tersebut kedalam pernyataan piutang yang dipakai dalam bulan sebelumnya sebagai tembusannya. Dengan demikian kartu piutang dalam bentuk pernyataan piutang ini dapat berisi informasi sekaligus. Hal ini tidak akan terjadi dalam bentuk pernyataan piutang satuan, yang catatan piutangnya hanya berisi mutasi setiap bulan saja. Pernyataan Faktur yang Belum Dilunasi (Open Item Statement) Pernyataan piutang berisi daftar faktur-faktur yang belum dilunasi oleh debiturnya pada tanggal tertentu disertai dengan tanggal faktur dan jumlah rupiahnya. Pengunaan bentuk pernyataan piutang ini dimungkinkan jika para pelanggan diharuskan membayar jumlah yang tercantum dalam faktur.

DISTRIBUSI PENJUALAN Distribusi Penjualan adalah prosedur peringkasan rincian yang tercantum dalam faktur penjualan dan pengumpulan total ringkasan penjualan menurut daerah pemasaran tersebut untuk keperluan pembuatan laporan hasil penjualan menurut daerah pemasaran. Jika perusahaan menjual berbagai produk, di berbagai daerah pemasaran pada berbagai jenis pelanggan dengan berbagai variasi besaran pesanan melalui berbagai pramuniaga, maka laporan penjualan yang biasanya dibutuhkan oleh manajer pemasaran adalah sebagai berikut: 1.

Hasil Penjualan Menurut Produk.

2.

Hasil Penjualan Menurut Pelanggan.

3.

Hasil Penjualan Menurut Besarnya Order.

4.

Hasil Penjualan Menurut Daerah Pemasaran.

5.

Hasil Penjualan Menurut Saluran Distribusi.

6.

Hasil Penjualan Menurut Pramuniaga.

METODE DISTRIBUSI PENJUALAN Ada 5 metode distribusi penjualan : 1.

Metode Berkolom (Columnar Methods) Dalam metode ini, distribusi data penjualan dilakukan dengan menyediakan satu kolom

untuk setiap unsur dalam klasifikasi, atau satu kolom untuk setiap kelompok unsur dalam klasifikasi. Dengan demikian metode ini ditentukan oleh dua faktor: (1) jumlah unsur dalam klasifikasi, dan (2) frekuensi kegiatan setiap unsur dalam klasifikasi tersebut. Metode berkolom ini terdiri dari: a. Metode Jurnal Berkolom dengan Tulis Tangan b. Metode Worksheet c. Jurnal Berkolom yang diselenggarakan dengan mesin pembukuan Metode Jurnal Berkolom dengan Tulis Tangan Dalam metode distribusi ini, jurnal penjualan sebagai alat distribusi. Dalam jurnal disediakan kolom-kolom sesuai dengan unsur klarifikasi yang diiginkan tercantum dalam laporan penjualan. Setiap faktur penjualan akan dicatat dalam jurnal penjualan tersebut, sesuai dengan jenis produk yang bersangkutan dengan faktur tersebut.

Laporan penjualan disusun berdasarkan jumlah kolom-kolom yang disediakan dalam jurnal penjualan. Prosedur distribusi penjualan dengan metode jurnal berkolom yang diselenggarakan dengan mesin pembukuan dapat dilihat pada gambar di bawah.

Metode Akun Tunggal dan Akun Berkolom (Unit Account and Columnar Account Methods) Jika jumlah unsur dalam klarifikasi sudah sedemikian banyak, baik jurnal berkolom maupun worksheet tidak lagi memadai sebagai alat distribusi. Penggunaan akun tunggak dan akun berkolom merupakan jawaban untuk menampung unsur klarifikasi yan banyak. Setiap unsur dalam klasifikasi disediakan satu akun, dengan demikian jumlah unsur berapa pun dalam klasifikasi dapat ditampung dengan penyediaan akun ini.

Dengan menggunakan akun ini, setiap transaksi dapat diberi penjelasan sebanyak yang diperlukan. Hal ini tidak dilakukan jika alat distribusi penjualan yang digunakan adalah worksheet.

Metode Summary Strip dan Metode Tiket Tunggal (Summary Strip and Unit Ticket Methods)

Faktur penjualan diurutkan menurut klasifikasi yang ditetapkan sebelumnya, jumlah setiap unsur klasifikasi dihitung dan dicatat dalam summary strip. Untuk membuat laporan periodic, dilakukan penjumlahan setiap baris dalam summary strip secara mendatar dan ditulis akhir minggu.

Distribusi penjualan dengan metode tiket tunggal dilakukan dengan mengubah media yang dipakai sebagai dasar distribusi menjadi media tunggal. Media tunggal adalah media yang berisi satu pendebitan atau satu pengkreditan saja. Media campuran adalah media yang berisi lebih dari satu pendebitan atau lebih dari satu pengkreditan. Dalam distribusi penjualan dengan metode tiket tunggal, faktur penjualan diubah menjadi media tunggal (biasanya menggunakan kertas yang tebal agar mudah diurutkan) berupa tiket tunggal. Tiket yang telah diisi data tersebut kemudian diurutkan menurut klarifikasi yang telah ditentukan, dihitung jumlahnya untuk kemudian dicatat dalam summary strip atau akun.

Media tunggal dapat diperoleh dengan berbagai caara berikut ini: 1. Membuat media alat sebagai media tunggal (agar memudahkan pembuatan laporan penjualan menurut jenis produk, untuk setiap produk dibuatkan satu aktur penjualan) 2. Membuat tiket tunggal dari faktur penjualan melalui kegiatan tersendiri 3. Membuat media tunggal sebagai produk sampingan dalam pembuatan faktur penjualan. Metode Register (Register Method) Dalam metode register, distribusi penjualan dilakukan dengan alat register kas. Register kas dalam bentuk sederhana mempunyai dua register yang menyajikan dua macam klasifikasi, misalnya sebuah rumah makan menggunakan register kas yang dapat mengetahui jumlah penjualan makanan dan minuman setiap hari dengan cara membaca rekaman dalam register kasirnya. Di era modern seperti sekarang register kas lebih canggih dengan memiliki 16 macam klasdifikasi baran...


Similar Free PDFs