MAKALAH STRATEGGI PEMASARAN DITENGAH PANDEMI COVID-19 PDF

Title MAKALAH STRATEGGI PEMASARAN DITENGAH PANDEMI COVID-19
Pages 17
File Size 516 KB
File Type PDF
Total Downloads 19
Total Views 65

Summary

MAKALAH UAS MANAJEMEN PEMASARAN STRATEGIK STRATEGI PEMASARAN DITENGAH PANDEMI COVID-19 Oleh : NAMA : AYU SHALIKA ASTARY NIM : P2C220056 KELAS : B 2020 DOSEN PENGAMPU : Dr. Musnaini, S.E, M.M PROGARAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2020 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyebara...


Description

Accelerat ing t he world's research.

MAKALAH STRATEGGI PEMASARAN DITENGAH PANDEMI COVID-19 Shalika Astary

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Peluang Tant angan dan St rat egi Pengembangan UMKM di Indonesia Pada Masa Pandemi CO… indri safit ri

Masa-masa covid-19 : st rat egi bisnis dan manajemen perusahaan Roymon Panjait an Pelat ihan Jurnalist ik Unt uk Menangkal Gurit a Informasi Hoaks Bagi Generasi Milenial di Kalimant an Te… Suprayit no Suprayit no

MAKALAH UAS MANAJEMEN PEMASARAN STRATEGIK STRATEGI PEMASARAN DITENGAH PANDEMI COVID-19

Oleh :

NAMA

: AYU SHALIKA ASTARY

NIM

: P2C220056

KELAS

: B 2020

DOSEN PENGAMPU : Dr. Musnaini, S.E, M.M

PROGARAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2020

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyebaran COVID-19 tentunya telah mampu mengubah dunia, terlebih dalam industri bisnis. Selama pandemi COVID-19 banyak bisnis mulai menurun penjualannya secara drastis, dan bahkan ada pula yang sampai menutup bisnis yang telah dibangun sebelumnya. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan perencanaan pemasaran dengan benar dan matang selama pandemi, hal ini pun harus dilakukan pada saat sulit seperti sekarang agar bisnis tetap berjalan. Adapun perubahan yang terjadi selama masa pandemi COVID-19 dan juga setelah setelahnya. Mulai dari perubahan perilaku seseorang, perubahan sosial, perubahan bisnis, hingga pemerintahan. Untuk perubahan bisnis sendiri akan mengalami beberapa hal di antaranya; •

Peningkatan bekerja dari rumah



Mengalami percepatan dalam teknologi yang mempromosikannya



Ketergantungan yang lebih besar kepada e-commerce di Indonesia



Jatuhnya harga ruang komersial Situasi pandemi seperti sekarang ini mengharuskan setiap orang merubah pola

rutinitasnya. Aktivitas pekerjaan, belajar, belanja, bahkan berjualan pun sebisa mungkin dilakukan di rumah. Perkembangan dunia Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) memberikan manfaat yang besar di masa wabah ini. Masa sekarang menjadi masa yang tidak ada kepastian dan media harus siap dalam segala hal. Selama wabah ini perusahaan dapat melakukan tiga strategi komunikasi. Yang pertama, media sebagai pembawa pesan yang baik dengan menyebarkan informasi yang kredibel dan kontekstual. Kedua, menjadi penghibur yang baik dengan menyediakan program hiburan dan pendidikan. Dan terakhir, sebagai pemicu sosial yang mendorong setiap orang untuk membantu orang lain. Media sebagai pembawa pesan menurut catatan Deasy Diansari harus memperhatikan hal-hal berikut. Pertama, mengetahui perannya. Media dapat memainkan peran secara umum, tetapi tidak semua komunikasi harus terkait dengan wabah virus corona dan bangun kampanye untuk membantu orang mengatasi situasi. Dua, konteks yang lebih praktis. Buat konten untuk

membantu orang mengatasi kebutuhan mereka. Tunjukkan nilai merk sebagai media yang memahami publik. Ketiga, berita positif. Sorot berita positif sebagai bagian dari kampanye media. Media sebagai penghibur dapat melakukan dua strategi komunikasi. Pertama, temukan titik sakitnya. Kehidupan rumah akan menjadi menyakitkan, membosankan, kesepian, tidak produktif, tanpa olahraga, dan sebagainya. Maka, media dapat membuat aktivitas kampanye yang menjadi pelipur lara para audien tadi. Kedua, menciptakan kebiasaan baru. Selama isolasi diri, maka kemungkinan banyak audiens akan menghabiskan waktu di depan telepon pintarnya. Untuk itu, penting bagi media untuk membuat outlet positif berupa hiburan, pendidikan, atau hal lain yang mendorong para penontonnya untuk terus terkoneksi dengannya, dan berkat menonton konten tersebut dapat mendorong menjadi produktif. Contohnya seperti bagaimana cara bersilaturahmi bagi anak kos dan bagaimana olahraga yang bisa dilakukan selama di rumah saja. Media sebagai pemicu sosial, Deasy Diansati menambahkan bahwa penting bagi media untuk memeriksa merknya apakah selama ini telah berperan dalam masyarakat. Untuk mengetahuinya, dapat melalui kampanye sosial yang dapat menjadi tolok ukur untuk memeriksa pengaruh media tersebut. Ia menegaskan bahwa memperlihatkan nilai media bukan hanya kepasa masyarakat, namun juga kepada rekan kerja dan klien media lain. Lalu, strategi lain dalam pemicu sosial dapat dilakukan dengan mengubah program hiburan menjadi program sosial yang masif ehingga dapat memicu orang untuk membantu orang lain. “Kami bersama Anda, kami mengubah diri kami sehingga kami dapat saling melengkapi. Untuk mengubah gangguan menjadi peluang,” tutupnya. 1.2 Tujuan Penulisan •

Untuk mengetahui apa itu strategi pemasaran



Untuk melihat strategi pemasaran apa yang cocok untuk diimplementasikan di masa Pandemic Covid-19

1.3 Manfaat penulisan •

Sebagai bahan UAS mata kuliah Manajemen Pemasaran Strategik



Sebagai referensi kepada pembaca lainnya.

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Strategi Pemasaran Terdapat beberapa macam pengertian strategi dari para ahli. Menurut Marrus dalam Umar (2001:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi didefinisikan secara khusus sebagai tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan (Prahalad dalam Umar, 2001:31). Menurut Chandra (2002:93), strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap produk, diantaranya dalam hal mengubah harga, memodifikasi kampanye iklan, merancang promosi khusus, menentukan pilihan saluran distribusi, dan sebagainya. Perumusan Strategi Pemasaran Merumuskan strategi pemasaran berarti melaksanakan prosedur tiga langkah secara sistematis, bermula dari strategi segmentasi pasar, strategi penentuan pasar sasaran, dan strategi penentuan posisi pasar. Ketiga strategi tersebut adalah kunci di dalam manajemen pemasaran: 1. Strategi Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar ke dalam kelompok pembeli yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan, karakteristik, ataupun, perilaku yang membutuhkan bauran produk dan bauran pemasaran tersendiri. Atau dengan kata lain segmentasi pasar merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap pasar terdiri atas beberapa segmen yang berbeda-beda. Segmentasi pasar adalah proses menempatkan konsumen dalam sub kelompok di pasar produk, sehingga para pembeli memiliki tanggapan yang hampir sama dengan strategi pemasaran dalam penentuan posisi perusahaan. (Setiadi. 2003:55)

2. Strategi Penentuan Pasar Sasaran. Yaitu pemilihan besar atau luasnya segmen sesuai dengan kemampuan suatu perusahaan untuk memasuki segmen tersebut. Sebagian besar perusahaan memasuki sebuah pasar baru dengan melayani satu segmen tunggal, dan jika terbukti berhasil, maka mereka menambah segmen dan kemudian memperluas secara vertikal atau secara horizontal. Dalam menelaah pasar sasaran harus mengevaluasi dengan menelaah tiga faktor (Umar, 2001:46): a. Ukuran dan pertumbuhan segmen b. Kemenarikan struktural segmen c.

Sasaran dan sumber daya

3. Strategi Penentuan Pasar Sasaran Penentuan posisi pasar (positioning) adalah strategi untuk merebut posisi dibenak konsumen, sehingga strategi ini menyangkut bagaimana membangun kepercayaan, keyakinan, dan kompetensi bagi pelanggan. Menurut Philip Kotler, positioning adalah aktifitas mendesain citra dan memposisikan diri di benak konsumen. Sedangkan bagi Yoram Wind, positioning adalah bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di benak pelanggan. Konsep Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Manajemen pemasaran dikelompokkan dalam empat aspek yang sering dikenal dengan marketing mix atau bauran pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2004:78) bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat kelompok variabel yang disebut “4P”,yaitu: 1. Product/Produk Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Elemen-elemen yang termasuk dalam bauran produk antara lain ragam produk, kualitas, design, fitur, nama merek, kemasan, serta layanan.

2. Price/Harga Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. Harga adalah satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga adalah unsur bauran pemasaran yang paling mudah disesuaikan dan membutuhkan waktu yang relatif singkat, sedangkan ciriciri produk, saluran distribusi, bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu. 3. Place/Tempat Tempat atau saluran pemasaran meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Saluran distribusi adalah rangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Saluran distribusi dapat didefinisikan sebagai himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam pengalihan hak atas barang atau jasa tertentu selama barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen (Kotler, 2005). 4. Promotion/Promosi Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan produk dan membujuk pelanggan untuk membelinya. Definisi promosi menurut Kotler (2005) adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk mengomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk, dan mengingatkan para konsumen sasaran agar membeli produk tersebut. Secara rinci tujuan promosi menurut Tjiptono (2008: 221-222) adalah sebagai berikut: a. Menginformasikan b. Membujuk pelanggan sasaran c. Mengingatkan Bauran pemasaran ini semakin lama semakin berkembang terutama dalam bidang jasa, tidak hanya meliputi product, promotion, dan price (4P), namun juga meninjau dari segi place, people, process, dan physical evidence yang selanjutnya dikenal dalam istilah bauran pemasaran jasa sebagai 7P.Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran

terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran (Kotler dan Armstrong, 2012). 5. Proces/ Proses Aspek proses merupakan gabungan dari keseluruhan aktivitas. Mulai dari prosedur, jadwal pekerjaan, aktivitas, mekanisme, serta hal-hal rutin lainnya. Seluruh aktivitas tersebut berhubungan dengan produk yang dihasilkan serta disampaikan kepada konsumen. Perusahaan atau bisnis harus mengutamakan aspek proses ini. Mengapa? Karena proses berhubungan langsung dengan pihak konsumen. Sementara konsumen sendiri merupakan pihak yang menerima produk baik barang maupun jasa yang dibuat oleh perusahaan. Dalam aspek proses ini akan terdapat aktivitas pelayanan serta proses transaksi. Perusahaan harus terus berusaha untuk memberikan pelayanan yang memuaskan untuk konsumen dengan beragam teknik sampai mereka merasa puas. 6. People/ Orang Yang dimaksud people disini tentu bukan hanya konsumen saja. Namun seluruh SDM yang terlibat, termasuk pekerja hingga tim bisnis. Khusus untuk aspek ini sangat penting untuk diperhatikan. Hal tersebut dikarenakan setiap orang tentunya punya kecenderungan yang berbeda dalam mengelola bisnis. Namun SDM yang berhubungan langsung dengan pelayanan dianggap sebagai bagian paling vital. Bagian SDM pelayanan akan langsung dapat mempengaruhi persepsi pembeli, pribadi pelanggan, sekaligus pelanggan lain yang ada di lingkungan pelayanan tersebut. Pada intinya perusahaan perlu menaruh perhatian lebih pada SDM yang terlibat dalam kegiatan bisnis. 7. Physical Evidence/ Bukti Fisik Semua perangkat yang digunakan sebagai pendukung berjalannya sebuah bisnis. Untuk bisnis skala besar, sudah pasti semakin banyak membutuhkan perangkat. Selain itu akan semakin kompleks pula fungsi serta penggunaannya. Persaingan Persaingan adalah inti dari keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Persaingan menentukan ketepatan aktifitas perusahaan yang dapat mendukung kinerjanya, seperti inovasi

atau pelaksanaan yang baik. Menurut Wahyudi (1996:3), ada beberapa keunggulan yang dapat digunakan oleh perusahaan yaitu pada: 1. Harga 2. Pangsa pasar 3. Merek 4. Kualitas produk 5. Kepuasan konsumen 6. Saluran distribusi Jenis Strategi Pemasaran Assauri (2008 : 163) menyatakan terdapat 3 jenis strategi pemasaran yang bisa dilakukan perusahaan yaitu Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing), Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing) dan Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing). •

Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing) Strategi jenis ini menganggap pasar sebagai keseluruhan, jadi perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan secara umum. Produk yang dihasilkan dan dipasarkan biasanya hanya satu produk saja dan berusaha menarik konsumen dengan satu rencana pemasaran saja.



Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing) Strategi pemasaran ini melayani kebutuhan beberapa kelompok tertentu dengan satu jenis produk tertentu pula. Jadi produsen atau perusahaan menghasilkan produk yang berbeda sesuai dengan segmen pasar. Dengan kata lain produsen dan perusahaan menawarkan berbagai variasi produk yang disesuaikan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang berbeda dengan program pemasaran yang khusus diharapkan tigkat keberhasilan penjualan pada masing-masing segmen tersebut tercapai. Tujuan pemasaran ini yaitu untuk menambah kepercayaan kelompok konsumen tertentu pada suatu produk yang bervariasi sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen.



Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing)

Strategi pemasaran ini mengkhususkan pemasaran produk ke dalam beberapa segmen pasar dengan pertimbangan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Keuntungan strategi ini yaitu perusahaan akan mendapatkan posisi yang kuat pada segmen pasar yang dipilih. Karena perusahaan akan lebih fokus dan memiliki pengalaman yang lebih baik dalam melakukan pendekatan guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Kelemahan strategi ini yaitu produsen harus waspada terhadap risiko besar jika hanya tergantung pada satu atau beberapa segmen pasar saja. Karena dikhawatirkan terjadi perubahan kebutuhan konsumen atau meningkatnya kemampuan daya saing perusahaan lain yang lebih baik. E-Commerce Ditengah covid-19 ini, penjualan secara langsung umumnya mengalami penurunan dikarenakan pola masyarakat yang lebih banyak berdiam dirumah. Selain itubanyak UMKM yang memilih tidak membuka toko atau usaha mereka karena adanya pembatasan jam operasional atau pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah. Salah satu cara untuk tetap menjalankan usaha dan menjangkau lebih banyak konsumen dan memperluas pangsa pasar yang dapat dilakukan oleh UMKM adalah memperluas jaringan dengan memanfaatkan penjualan e-commerce. E-commerce merupakan suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis.(Laudon & Traver, 2016).E-commerce yang pada awalnya sebuah mekanisme penjualan ritel online, sekarang sudah memiliki makna yang lebih luas. Menurut (Laudon & Traver, 2016)e-commerce telah menciptakan pasar digital baru dengan harga yang lebih transparant, kemudahan akses, pasar global dengan pergadagan yang sangat efisien. Meski belum sempurna, e-commerce ini memiliki dampak langsung pada hubungan perusahaan atau pelaku usaha dengan pemasok, pelanggan, pesaing dan dapat dengan mudah melakukan pemasaran produk maupun mengadopsi cara pemasaran pelaku bisnis lainnya. Beberapa e-commerce yang bisa dimanfaatan oleh Pelaku UMKM di Indonesia seperti shopee, tokopedia, buka lapak, OLX, gojek, lazada dll. Penelitian (Helmalia & Afrinawati, 2018)dan (Setyorini et al., 2019)menyatakan bahwa e-commerce berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatan kinerja dan pendapatan UMKM. Namun hasil yang berbeda di peroleh dalam penelitian (Hardilawati, 2019) terkait usaha kecil, e-commerce memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan dalam meningkatkan kinerja pemasaran. Dalam hal ini, pelaku usaha disarankan untuk dapat melakukan perdagangan secara e-commerce namun perlu adanya bantuan bagi pemerintah atau

praktisi dan pendidikan untuk dapat melakukan pembimbingan kepada pelaku usaha agar mereka memiliki pengetahuan yang cukup dan dapat dengan maksimal menggunakan ecommerce ini. Di Era revolusi industri 4.0 para pelaku usaha seharusnya memang sudah bergerak ke perdagangan secara e-commerce karena pola pedagangan dan pembelanjaan dr konsumen yang sudah mulai bergeser, ditambah lagi adanya pandemik covid-19 yang menjadikan perdagangan e-commerce sudah menjadi pilihan yang baik untuk para pelaku UMKM untuk bisa tetap bertahan bahkan berpotensi untuk dapat menjangkau pangsa pasar baru. Penelitian (Hanum & Sinarasri, 2017) dan (Ningtyas et al., 2015) menyatakan ecommerce memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja UMKM. Ecommerce yang dilakukan oleh UMKM berkaitan dengan pengurangan biaya transaksi dan kordinasi aktifitas ekonomi yang lebih dekat antara rekan bisnis. Selain itu penggunaan teknologi dalam pelaksanaan bisnis dapat mengurangi biaya dan dapat menunjang ketercapaian tujuan perusahaan. Menurut Hoffman dan Fodor dalam (Pradana, 2016)e-commerce dapat dijalankan dengan baik dengan berpedoman pada prinsip 4C yaitu : connection (koneksi), creation (penciptaan), consumption (konsumsi) dan control (pengendalian). Prinsip ini dapat menjadi motivasi dan meningkatkan return of investment (ROI) perusahaan yang dapat diukur dengan partisipasi aktif seperti feedback atau review konsumen, dan share atau merekomendasikan kepada pengguna lain.

Digital Marketing Ditengah Pandemi covid-19 yang dialami di Indonesia khususnya, banyak menurunkan omset penjualan. Berkurangnya jumlah konsumen dibeberapa sektor dan industri menuntut pelaku usaha untuk dapat memasarkan produk secara maksimal dan berfikir kreatif dan inovatif.Penggunaan internet pada masa pandemik covid-19 ini sudah seperti keharusan termasuk dalam menjalankan bisnis dan salah satu upaya dalam memasakan produk yang dapat di adopsi oleh pelaku UMKM adalah dengan melakukan digital marketing. Era digital yang berkembang pesat saat ini tidak mungkin untuk dihindari. Pakar pemasaran Yuswohadi mengungkapkan bahwa jika ingin bertahan, maka pelaku UMKM harus mampu memaksimalkan manfaat perkembangan digital (Purwana et al., 2017) Digital marketing adalah adalah kegiatan promosi dan pencarian pasar melalui media digital secara online dengan memanfaatkan berbagai sarana misalnya jejaring sosial.(Purwana

et al., 2017). Cara pemasaran secara digital yang sering dimanfaatkan oleh pelaku usaha adalah dengan menggunakan media sosial seperti memasarkan produk melalui instagram, facebook, twitter dan masih banyak lagi.Selain itu pemasaran digital juga bisa dilakukan pada ecommerce dan banyak media lainnya Penelitian(Hendrawan et al., 2019) menyatakan digital marketing berpengaruh positif dan signifikan dalam peningkatan kinerja penjualan UMKM. 70% Pengusaha kreatif mengatakan digital marketing akan menjadi platform komunikasi utama dalam pemasaran, dan offline store akan menjadi pelengkap, dikarenakan kemudahan dan kemampuan digital marketing dalam menjangkau lebih banyak konsumen. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Purwana et al., 2017) yang menyatakan bahwa pelaku usaha harus menumbuhkan keberanian dalam mencoba hal baru sep...


Similar Free PDFs